Performa
Performa
Sesepuh Pertama Zhu Li dan para praktisi lainnya bersikap cukup hormat dengan Ying Xuanzi. Walaupun mayoritas alasan di balik sikap itu adalah hubungan mereka dengan Lin Dong, tapi Ying Xuanzi adalah praktisi yang lumayan kuat, sehingga membuatnya menjadi praktisi yang pantas dihormati di mata mereka.
"Ketua Sekte, ceritakan pada kami mengenai Yuan Gate. Kami baru-baru ini kembali dari Dunia Iblis dan tidak terlalu paham mengenai situasi Yuan Gate." Ketika menyinggung Yuan Gate, sorot dingin mencekam terpancar di pupil Lin Dong.
"Yuan Gate memulai perang setahun yang lalu. Tapi, mereka awalnya hanya menyerang sekte-sekte super lainnya, bahkan mereka juga mendapatkan beberapa dukungan. Meskipun sekte-sekte super lainnya tidak senang dengan sikap mendominasi yang diperlihatkan oleh Yuan Gate, tapi sekte-sekte super itu tidak ingin mengusik Yuan Gate karena urusan yang tak ada hubungannya dengan mereka."
Ying Xuanzi terkekeh kecut dan melanjutkan, "Siapa yang bisa menebak kalau sikap Yuan Gate yang semakin ganas akan langsung mendeklarasikan perang melawan semua sekte super beberapa saat setelahnya. Selain itu, faktor yang paling mencengangkan adalah kekuatan Yuan Gate melonjak hingga ke level yang lumayan mengerikan. Jumlah praktisi super Tingkat Samsara mereka bertambah besar dengan sangat cepat. Sekte-sekte super lainnya sama sekali tidak bisa bertahan. Hingga akhirnya, mereka berangsur-angsur dikalahkan. Sekarang, selain mereka yang sudah menyerang dan menggabungkan diri dengan Yuan Gate, hanya Sekte Dao kita dan Nine Heavens Supreme Purity Palace yang bertahan di antara sekte-sekte super Benua Xuan Timur.
"Setengah tahun yang lalu, Yuan Gate mengutus pasukan dalam jumlah besar untuk menyerang Sekte Dao. Di antara mereka, total ada lima orang praktisi Tingkat Samsara. Untung saja Huanhuan berhasil menghentikan tiga di antaranya. Walaupun pada akhirnya kita berhasil menghadang mereka, tapi Huanhuan juga menjadi terluka," kata Ying Xuanzi.
"Pasti ada yang bernama Zhao Kui di antara mereka bertiga, 'kan? Dia sudah kubunuh." Lin Dong tersenyum simpul dan berkata.
"Jika aku bertemu mereka bertiga lagi, mereka tidak akan bisa menandingi kemampuanku." Ying Huanhuan memandang Lin Dong, bibir merahnya agak naik sedikit. Walaupun Ying Huanhuan sudah berkata demikian, tapi saat ini aura dingin yang menguar di badannya sudah agak melemah.
"Tapi, beberapa praktisi Tingkat Samsara dari Yuan Gate itu tidak punya aura yang stabil. Tampaknya kemampuan mereka tidak bertambah secara stabil hingga bisa mencapai level itu, melainkan sudah diperkuat secara buatan oleh seseorang." Lin Dong terkekeh. Tak lama kemudian, dia berseru dengan suara rendah.
"Ya." Ying Xuanzi mengangguk. Beberapa saat kemudian, dia tersenyum kecut dan berkata, "Tapi kondisi itu sudah sangat mengerikan. Di masa lalu, kekuatan di Tingkat Samsara sudah cukup membuat seseorang menjadi pemimpin sekte."
"Kemungkinan mereka meminjam kekuatan Yimo." Lin Dong berkata pelan.
"Yimo?" Saat mendengarnya, ekspresi Ying Xuanzi agak berubah. Di levelnya sekarang, dia jelas mengetahui beberapa informasi mengenai Yimo, dan paham betapa mengerikan makhluk tersebut.
Alis Ying Huanhuan yang terbentuk rapi kemudian agak tertaut. Cahaya aneh terpancar di pupilnya yang berwarna biru es.
"Ketika aku berada di Chaotic Demon Sea, aku bertemu dengan tiga Raja Cilik generasi terdahulu. Aku menemukan keberadaan Devil Seed di dalam badan mereka. Selain itu, semua orang yang diutus Yuan Gate untuk membunuhku setelahnya, mereka juga memiliki kekuatan Yimo." Lin Dong berkata pelan.
"Yuan Gate benar-benar keterlaluan. Mereka masih berani mengutus praktisi untuk membunuhmu, bahkan setelah mengusirmu." Ying Xuanzi marah ketika mendengarnya. Walaupun Lin Dong mengucapkannya dengan sikap seakan dia tidak terusik sama sekali, tapi semua orang tahu kalau kejadian itu pasti menjadi pertarungan yang mengerikan.
"Hehe, bukan masalah. Orang-orang yang mereka utus pada akhirnya mati semua." Lin Dong menggelengkan kepalanya. Setelah berpikir selama beberapa saat, dia lantas melanjutkan, "Bagaimana dengan tiga anjing tua itu? Seberapa kuat mereka sekarang?"
Ying Xuanzi tertegun. Tak lama kemudian, dia diam-diam terkekeh. Rupanya maksud Lin Dong adalah tiga praktisi kuat dari Yuan Gate. "Sejak perang dimulai, trio Tian Yuanzi bisa dibilang tidak pernah memperlihatkan diri."
"Tidak pernah memperlihatkan diri?" Sekarang giliran Lin Dong yang terkejut.
"Ya." Ying Xuanzi mengangguk sambil memperlihatkan ekspresi suram. Teror yang membuat semua orang khawatir itu bukanlah hal yang terlihat, melainkan sesuatu yang tidak diketahui secara pasti. Situasi di Benua Xuan Timur sudah berkembang hingga separah ini, tapi tiga Ketua Sekte Yuan Gate diam sepenuhnya. Kondisi itu malah membuat siapapun cemas.
"Selain itu, berdasar informasi yang kita dapat, Yuan Gate sepertinya akhir-akhir ini hendak melakukan sesuatu berskala besar. Instingku merasa kalau mereka sedang mengincar Sekte Dao. Karena bagaimanapun juga, Yuan Gate membenci Sekte Dao hingga ke akar, tapi kami selalu bisa bertahan. Kali ini, mereka pasti punya cara untuk menghabisi Sekte Dao kita," kata Ying Xuanzi perlahan-lahan.
"Tapi, kepulangan Lin Dong pasti tidak akan diketahui untuk sementara waktu. Dengan kekuatan Sekte Dao sekarang, kita tidak takut dengan mereka." Ying Xiaoxiao menyela. Dengan bantuan kekuatan Lin Dong yang besar, Sekte Dao tak lagi perlu terus khawatir seperti sebelumnya.
"Sesuatu yang besar, huh?"
Lin Dong terkekeh acuh. "Kalau memang demikian, maka sebaiknya kita menerima kedatangan mereka dengan baik."
Ying Xuanzi mengangguk. Lin Dong sekarang jelas sudah bukan murid kecil Sekte Dao dari tiga tahun yang lalu. Sikap nekat dan kekuatannya sudah melampaui Ketua Sekte seperti Ying Xuanzi. Dengan adanya Lin Dong, bahkan Ying Xuanzi merasa lebih yakin.
"Bagus. Selama Yuan Gate berani datang lagi, maka Sekte Dao kita pasti akan membalas semua hutang kita!"
…
Setelah berbincang dengan Lin Dong selama sesaat, Ying Xuanzi dan para praktisi lainnya mulai beranjak pergi. Tikus kecil, Sesepuh Zhu Li, dan praktisi sisanya juga mengikuti mereka. Tak ada yang tahu apa memang disengaja atau tidak, tapi mereka meninggalkan Lin Dong dan Ying Huanhuan berdua saja. Tak akan ada seorang pun yang mengusik mereka selama beberapa waktu ini.
Ketika kerumunan membubarkan diri, atmosfer di antara mereka berdua menjadi lebih hening.
Lin Dong memandang sosok ramping dan lembut gadis di sampingnya, lalu kembali memandang rambut biru es panjangnya. Aura dingin samar-samar menyelimuti sosok Ying Huanhuan, membuat Lin Dong menghela napas pelan. "Kau sudah menggunakan terlalu banyak kekuatan yang bukan milikmu."
Ada kesan menegur di dalam suara Lin Dong. Akan tetapi, rasa kecewa di dalamnya terkesan lebih besar.
Ketika mendengar ucapannya, Ying Huanhuan mendelik pada Lin Dong. Tak lama kemudian, dia menggertakkan giginya yang putih seperti mutiara, lantas menjawab, "Apalagi yang bisa kulakukan? Karena kau sudah tidak ada lagi, maka aku perlu melindungi Sekte Dao, lagipula … kalau aku hanya bisa melihatmu hampir mati seperti tiga tahun lagi, aku lebih memilih menjadi gunung es yang tak berperasaan."
Saat berbicara di akhir, bahkan suara Ying Huanhuan menjadi lebih lembut. Rona merah samar terlihat di wajahnya yang dingin.
"Aku akan melindungimu dengan lebih baik lagi di masa depan, jadi tolong jangan terlalu sering menggunakan kekuatan itu." Hati Lin Dong agak menghangat, dan dia tersenyum.
Mata cantik Ying Huanhuan memandang Lin Dong. Alisnya yang berbentuk seperti bulan sabit tampak tertaut gembira, tapi dia malah menoleh ke arah berbeda ketika berkata, "Aku tidak percaya dengan seseorang yang sudah memukulku hingga tidak sadarkan diri di saat-saat penting."
Gadis ini ternyata masih dendam padanya.
Lin Dong tersenyum tidak berdaya. Aku bermaksud mengorbankan segalanya di masa lalu. Memukulmu hingga tidak sadarkan diri jauh lebih baik dibandingkan membiarkanmu tidak berdaya melihatku meregang nyawa.
"Apa kau bisa mengembalikan kondisi rambutmu?" Lin Dong bertanya ketika memandang rambut biru es panjang Ying Huanhuan, lalu menghela napas dalam hati.
"Mengapa? Menurutmu rambutku jelek?!" Ying Huanhuan mendadak menoleh lalu mendelik pada Lin Dong.
Lin Dong tertawa datar, lalu dia segera menggeleng. Dia tahu kalau Ying Huanhuan pasti sadar akan hal-hal tertentu, dan justru karena itu, sikapnya menjadi sangat sensitif.
Ying Huanhuan agak menunduk. Beberapa saat kemudian, dia mendongak dan berkata lembut pada Lin Dong, "Sudah lama sejak kau kembali ke Sekte Dao. Aku akan mengajakmu berjalan-jalan."
Dia sudah berjalan maju sambil berbicara. Mata Lin Dong tampak memperlihatkan sorot rumit ketika dia perlahan-lahan mengikutinya.
Mereka berdua berjalan-jalan di dalam area Sekte Dao. Sungai-sungai Pill melayang di langit, dan suara-suara bergemuruh menggema di kejauhan. Kelompok-kelompok besar murid Sekte Dao terkadang bakal melewati mereka. Namun tatapan ambigu yang diarahkan mereka bakal terhenti pada dua orang itu, dan suara tawa bisa terdengar di area di kejauhan.
Lin Dong merasa tidak berdaya karena tatapan mata mereka, tapi Ying Huanhuan yang berjalan setengah langkah di depan tampak menikmatinya. Gadis itu sangat menikmatinya sampai-sampai ada senyum simpul terukir di wajahnya yang biasanya sedingin es. Pemandangan itu benar-benar membuat hati siapapun tergugah.
Tapi … senyuman juga muncul di wajah Lin Dong ketika dia memandang sosok menawan tersebut. Rambut biru es panjangnya berkilauan di bawah sinar matahari. Perasaan seperti itu sama sekali tidak buruk.
"Apa kau tahu apa itu?" Di depan, langkah kaki Ying Huanhuan mendadak berhenti. Dia agak memiringkan kepalanya menghadap belakang, dan jari lentik seperti gioknya menunjuk ke depan. Wajah cantiknya menjadi sangat lembut.
Lin Dong mendongak dan melihat sebuah sungai Pill yang membentang secara horizontal. Ada sebuah pohon raksasa menjulang tinggi di dalam sungai Pill, dan pohon itu tampak menyelimuti area dalam radius sekitar tiga ratus meter. Gejolak energi yang mencengangkan menguar dari pohon raksasa itu, sementara buah-buah seukuran kepalan tangan tampak menggantung di sana. Buah-buah itu dipenuhi energi yang melimpah.
"Pohon itu … Immortal Yuan Ancient Tree?" Lin Dong memandang pohon kuno itu dengan tatapan terkesima. Tak lama kemudian, dia bertanya dengan gembira.
"Ya."
Ying Huanhuan tersenyum. Dia tampak terpesona ketika melihat pohon kuno tersebut. Saat itu, aura dingin di sekitar badannya sudah menghilang sepenuhnya. Ying Huanhuan tampak seperti gadis mempesona dan ceria seperti di masa lalu.
Mata Lin Dong juga memperlihatkan perasaan yang rumit dan nostalgia. Demi mendapatkan Immortal Yuan Ancient Tree di masa lalu, gadis muda itu harus tetap tinggal demi menghentikan musuh-musuh kuat mereka. Akan tetapi, Lin Dong bergegas kembali untuk menyelamatkannya.
Dengan demikian, Immortal Yuan Ancient Tree adalah sesuatu yang mereka lindungi bersama-sama.
Mereka berdua memperlihatkan ekspresi lembut dan terdiam ketika berdiri di bawah Immortal Yuan Ancient Tree. Tanpa disadari, matahari sudah mulai tenggelam.
Lin Dong berangsur-angsur tersadar. Dia menepuk pelan bahu Ying Huanhuan dan tersenyum sambil berkata, "Sampai kapan kau berencana berdiri di tempat ini?"
Ketika mengetahui orang bodoh itu merusak suasana, Ying Huanhuan sontak memutar bola matanya pada Lin Dong. Sikapnya terkesan agak genit.
"Ayo pergi ke Aula Desolate." Lin Dong melemaskan pinggangnya dan melanjutkan, "Sudah sangat lama. Bagaimanapun juga, aku perlu memenuhi janjiku."
"Janji?" Ying Huanhuan terkejut. Tak lama kemudian, dia tampak agak terhibur ketika membalas, "Maksudmu Great Desolate Tablet? Untung saja kau masih ingat. Janji dua tahunmu sudah lama berakhir. Jika bukan karena aku, Great Desolate Tablet sudah lama mati karena tertipu ucapanmu."
Lin Dong merasa salah tingkah. Semua ini memang salahnya, untung saja Ying Huanhuan bisa membantu, karena kalau tidak…
"Great Desolate Tablet bilang kalau dibutuhkan kekuatan dua Simbol Leluhur untuk mengalahkan Yimo level Raja yang dibelenggu di bawahnya. Aku pasti bisa menyelesaikan masalah itu sekarang," kata Lin Dong.
"Simbol Leluhur, huh … Aku juga punya satu."
Ying Huanhuan berkata pelan. Dia mengulurkan tangannya yang ramping seputih salju, lalu bunga-bunga salju tampak berkumpul di tengah-tengah telapak tangannya. Sebuah Simbol kuno berpola es perlahan-lahan muncul di sana.
"Simbol ini…"
Lin Dong memandang Simbol kuno di tangan Ying Huanhuan, pupilnya sontak agak menciut.
"Ice Ancestral Symbol?"
"Ayo pergi dan menghabisi makhluk merepotkan itu." Ying Huanhuan membalikkan telapak tangannya yang seperti giok, dan Ice Ancestral Symbol itu menghilang. Tanpa melihat Lin Dong, dia berbalik dan beranjak pergi.
"Tunggu!"
Lin Dong mendadak berbicara. Ying Huanhuan memiringkan kepalanya ke belakang dan memandang Lin Dong dengan mata cantiknya.
"Kau…"
Lin Dong menatap mata biru es Ying Huanhuan, tapi kedua tangannya sontak perlahan-lahan dikepalkan. "Kau … akan tetap menjadi Ying Huanhuan, 'kan?"
Ying Huanhuan tidak menyahut. Dia menatap lekat Lin Dong. Beberapa saat kemudian, sudut bibirnya terangkat, dan dia melompat-lompat ringan ke depan sambil melipat kedua tangannya di punggung. Sesaat setelahnya, suara menawan Ying Huanhuan terdengar.
"Semua akan bergantung pada performamu."