Reuni
Reuni
Kelompok Lin Dong berisikan empat orang seketika muncul. Saat pak tua Fen Tian memandang dunia luar yang sudah tidak dilihatnya selama puluhan ribu tahun, dia sontak menghela napas.
"Ayo langsung menuju ke Dinasti Agung Yan." Setelah menyelesaikan masalah pak tua Fen Tian, nuansa hati Lin Dong jelas dalam keadaan baik. Sehingga, dia segera tertawa setelah berkata.
Qingtan dan pak tua Fen Tian tidak membantah setelah mendengarnya. Akan tetapi, Ling Qingzhu menggigit bibirnya yang berwarna merah. Dia lantas memandang Lin Dong, lalu perlahan-lahan menggelengkan kepala.
"Aku akan kembali ke Nine Heavens Supreme Purity Palace. Dinasti Agung Yan berada di arah berlawanan dan sebaiknya kita berpisah jalan di sini."
"Kau tidak ikut bersama kami ke Dinasti Agung Yan? Mengapa?" Lin Dong agak tercengang dan memandang Ling Qingzhu.
Mata cerah Ling Qingzhu terpaku pada wajah Lin Dong. Dia lalu tersenyum simpul dan berkata, "Apa kau berencana membawaku kembali ke rumahmu? Apa kau tahu apa artinya?"
Lin Dong tak bisa berkata-kata. Jika dia membawa Ling Qingzhu kembali ke Dinasti Agung Yan, bukankah rasanya dia sedang membawa calon istrinya untuk menemui mertuanya?
"Kurasa seluruh keluargaku akan menyambutmu kalau kau mau datang." Lin Dong berpikir sesaat dan menjawab.
"Kau sebaiknya hanya mengatakan kata-kata itu setelah membereskan perasaan di dalam hatimu. Karena kalau tidak, kau pasti akan merasa kalau hatimu agak tidak seimbang." Ling Qingzhu tersenyum simpul.
Lin Dong tertegun. Ekspresinya sontak berubah. Dia tentu paham apa yang dikatakan oleh Ling Qingzhu.
Wanita itu sangat angkuh dan meskipun Lin Dong ingin membawanya ke Dinasti Agung Yan, Ling Qingzhu ingin Lin Dong melakukannya tanpa merasa ragu-ragu.
Ling Qingzhu menatap ekspresi Lin Dong dan diam-diam menghela napas. Senyuman kecut lantas terbentuk di bibir merahnya yang tertutupi kain. Dia pun tak lagi ragu-ragu ketika membalikkan badan dan menjauh.
"Kau sudah mempelajari Zenith Sensing Art. Sehingga, tak ada alasan bagiku untuk terus tinggal. Nine Heavens Supreme Purity Palace-ku masih dibangun. Sebagai Master Istana, aku tidak boleh pergi terlalu lama. Sehingga, aku akan kembali ke Istana terlebih dulu untuk mempelajari Tingkat Reincarnation. Mari berpisah di sini."
Lin Dong memandang sosok cantik Ling Qingzhu saat dia membalikkan badan. Sementara itu, dia merasakan sensasi agak buruk di dalam hatinya. Lin Dong mendadak menggertakkan giginya. Dia mengulurkan tangan dan meraih pergelangan tangan Ling Qingzhu yang seperti giok lembut.
"Kau sudah bepergian jauh ke Benua Xuan Utara bersama denganku, bahkan mengajariku Zenith Sensing Art. Kalau aku membiarkanmu pergi seperti ini, maka orang-orang lainnya akan bilang kalau aku, Lin Dong, adalah orang yang tidak tahu cara berterima kasih." Lin Dong mengernyit. "Meski demikian, kau akan pergi ke Dinasti Agung Yan bersama denganku. Setelah ini, aku sendiri yang akan mengantarmu kembali ke Nine Heavens Supreme Purity Palace. Karena kalau tidak, aku tidak akan membiarkanmu pergi."
Pergelangan tangan Ling Qingzhu dipegangi oleh Lin Dong. Apalagi, ketika dia mendengar kata-katanya, Ling Qingzhu diam-diam merasa malu. Mengapa pria ini sangat memaksakan kehendaknya?
Ling Qingzhu selalu menjadi orang yang sangat mandiri dan berpendirian keras. Akan tetapi, ketika melihat wajah Lin Dong yang mengernyit, dia hanya mampu menggertakkan giginya, tapi tak mampu menarik diri darinya.
Qingtan yang berdiri di samping mereka, segera mengerucutkan bibirnya ketika melihat sikap mereka.
"Ayo pergi."
Lin Dong tidak menunggu Ling Qingzhu untuk mengutarakan keberatannya. Dia langsung menarik Ling Qingzhu dan menuju ke arah Dinasti Agung Yan. Gadis itu memberontak sesaat, tapi kedua tangan Lin Dong yang seperti penjepit metal tetap memegangnya erat. Hingga akhirnya, Ling Qingzhu hanya bisa menyerah. Dia lalu menggertakkan giginya pelan dan menatap pemuda di depannya. Orang ini … Dia benar-benar tidak masuk akal.
…
Ibukota Dinasti Agung Yan.
Saat ini, ibukota itu jelas jauh lebih makmur dibandingkan kota yang maju di masa lalu. Apalagi, Dinasti Agung Yan sudah tak lagi dinasti kecil level bawah. Jangankan dinasti-dinasti super, karena Klan Lin, bahkan sekte-sekte super tidak berani bersikap kurang ajar pada mantan dinasti level bawah tersebut.
Alasan itu sudah menjadi informasi umum di Benua Xuan Timur.
Ada kediaman yang sangat besar di bagian utara kota itu. Area itu merupakan tempat paling dihormati di seluruh Dinasti Agung Yan. Bahkan istana di ibukota yang berada tak jauh di sana, tak mampu menandinginya.
Kediaman itu merupakan tempat di mana Klan Lin berada.
Saat ini, samar-samar bisa melihat beberapa sosok yang terdiam duduk seperti batu di berbagai tempat yang mencolok di sekeliling kediaman. Mereka adalah para praktisi Tiger Devouring Army. Walaupun Api Kecil dan para praktisi lainnya sudah kembali ke Dunia Iblis, tapi mereka meninggalkan 1000 pasukan Tiger Devouring Army untuk melindungi Klan Lin. Sehingga, dengan adanya pasukan itu di sana, jelas tidak akan ada orang yang berani melawan Klan Lin.
Saat ini, Klan Lin menikmati status yang tinggi di Dinasti Agung Yan. Namun, setelah Lin Xiao menjadi ketua klan yang baru, dia menggunakan beberapa cara kejam untuk membersihkan klan. Bahkan, anggota klan yang menggunakan nama Klan Lin dan merusak reputasinya menjadi pihak-pihak yang dikenai hukuman terburuk. Akan tetapi, tidak ada seorang pun di Klan Lin yang berani menentang cara kejam Lin Xiao. Bahkan, para sesepuh yang sangat berpengalaman juga tak punya pilihan tetapi tunduk padanya. Karena semua orang jelas tahu bagaimana Klan Lin bisa mendapatkan statusnya sekarang…
Usaha Klan Lin untuk membersihkan klan juga cukup efektif. Dengan demikian, Klan Lin tak lagi seangkuh sebelumnya. Bahkan, jarang mendengar ada anggota Klan Lin yang memanfaatkan reputasi klan mereka untuk melakukan tindakan yang tidak benar. Sehingga, reputasi Klan Lin di Dinasti Agung Yan meningkat cepat.
Tiba-tiba, beberapa sinar cahaya melintas di cakrawala ibukota, lalu lewat di langit. Dalam beberapa kali gerakan, sinar-sinar cahaya itu sudah memasuki ibukota dan langsung menuju ke arah Klan Lin. Pasukan Tiger Devouring Army yang menjaga Klan Lin juga menyadari pergerakan itu. Akan tetapi, ekspresi waspada di wajah mereka segera menghilang. Alih-alih, raut bersemangat dan hormat muncul menggantikannya. Mereka bergegas berlutut dengan satu kaki.
Banyak anggota Klan Lin terkejut ketika menyaksikan kejadian itu. Sorot gembira yang meluap-luap segera terpancar di mata mereka. Karena bagaimanapun juga, mereka tahu kalau satu-satunya orang di Klan Lin yang bisa mendapatkan penghormatan sebesar itu dari para praktisi yang sangat kuat di sana adalah pemuda legendaris tersebut.
"Ketua Klan Junior sudah kembali!" Keributan hebat dan bersemangat seketika terdengar di seluruh Klan Lin.
Lin Xiao yang berada di ruang pertemuan, rupanya juga mendeteksi keributan yang terjadi di klan. Tak lama setelahnya, dia bergegas memimpin beberapa sesepuh dan berjalan keluar. Ketika mereka keluar, para praktisi itu melihat beberapa cahaya berpendar di halaman di depan ruang pertemuan. Hingga akhirnya, beberapa sosok muncul di sana.
"Dong'er."
Ketika melihat Lin Dong, raut gembira segera muncul di wajah Liu Yan yang berdiri di belakang Lin Xiao. Sementara itu, wajah Lin Xiao yang berdiri di dekatnya juga dipenuhi dengan senyuman.
Lin Dong nyengir menatap mereka. Dia lalu berjalan minggir dan memperlihatkan seorang gadis muda yang bersembunyi di belakangnya.
"Kau … Qingtan?" Liu Yan dan Lin Xiao terkejut, mata mereka sontak terbelalak.
"Ayah, Ibu."
Awalnya, Qingtan masih agak ragu-ragu. Namun, ketika dia melihat air mata menetes di wajah Liu Yan, matanya segera memerah. Tak lama kemudian, dia mulai terisak dan melompat ke dekapan Liu Yan.
Liu Yan memeluknya dengan berhati-hati, lalu menatap wajah Qingtan yang tak asing. Sudah bertahun-tahun sejak mereka bertemu, dan wajah mungil Qingtan sekarang sudah tidak kekanak-kanakan seperti dulu. Akan tetapi, perubahan itu malah membuat hati Liu Yan sakit. Bahkan, rasa sakit itu lebih intens dibandingkan saat dia memikirkan betapa keras usaha yang harus ditahan Lin Dong ketika pemuda tersebut bepergian di dunia luar.
"Nak. Selama bertahun-tahun ini, kau tidak pernah mengirimkan pesan pada kami. Apa kau mau membuat kami gila?!" Liu Yan memeluk Qingtan erat. Dia sontak mengulurkan tangannya dan memukul keras pantas gadis itu dengan marah.
Qingtan mengerang. Wajah mungilnya memerah ketika dia memberontak di pelukan Liu Yan. Jika melihat sikapnya sekarang, Qingtan sama sekali tidak mirip dengan Master Istana Kegelapan yang dingin dan serius. Bahkan, dia tampak sama persis seperti gadis kecil yang ketahuan sudah meninggalkan rumah tanpa pamit.
"Humph, akhirnya kau mau kembali?" Lin Xiao bertanya dengan raut serius.
"Ayah, aku benar-benar merindukanmu." Qingtan meraih tangan Lin Xiao yang besar dan berkata sambil tersenyum.
Lin Xiao mendengus dan dia juga hendak memarahinya. Namun, ketika melihat senyum ceria di wajah Qingtan yang seperti bunga cantik, Lin Xiao mendapati kalau dia tak mampu berkata-kata. Tak ada seorang pun yang tahu betapa besar usaha yang harus diderita gadis kecil itu di dunia luar selama beberapa tahun terakhir. Memikirkannya saja sudah membuat hati Lin Xiao sakit.
"Baguslah kalau kau sekarang kembali. Tapi, kalau kau berani meninggalkan rumah tanpa bilang pada kami lagi, aku akan meminta kakakmu menghukummu!" Lin Xiao mendengus. Meskipun demikian, wajahnya yang menegang, perlahan-lahan menjadi rileks. Dia lalu mengulurkan tangannya yang besar serta kasar, dan mengusap kepala mungil Qingtan sambil menghela napas, "Tapi … baguslah kalau kau kembali. Baguslah kalau kau sudah kembali."
"Ayah, Ibu, maaf. Aku sudah belajar dari kesalahanku." Mata Qingtan memerah setelah mendengar Lin Xiao menghela napas lega. Dia juga sudah melalui berbagai macam hal selama beberapa tahun terakhir. Sehingga, dia tahu betapa berharga cinta murni tanpa pamrih dari Lin Xiao dan Liu Yan.
Ketika Lin Dong melihat kedua orang tuanya menghela napas, dia tersenyum lembut. Keluarga mereka akhirnya berkumpul.
Liu Yan memeluk Qingtan. Dia lalu mendadak menyadari keberadaan Ling Qingzhu yang berdiri di samping Lin Dong. Liu Yan segera tercengang. Saat ini, Ling Qingzhu sudah melepas kain penutup wajahnya dan memperlihatkan paras mukanya yang menawan. Meskipun demikian Liu Yan masih bisa mengenalinya. Sorot gembira segera terpancar di matanya, dan dia menarik lengan baju Lin Xiao.
Lin Xiao akhirnya tersadar setelah diingatkan oleh Liu Yan. Dia lantas tersenyum menatap Ling Qingzhu. Lin Xiao terbatuk datar dan berkata, "Dong'er, karena kau sudah membawa tamu, mengapa kau tidak memperkenalkan kami padanya?"
Lin Dong tak mampu berkata-kata. Bukankah mereka pernah bertemu dengannya sebelum ini?
Saat Ling Qingzhu yang berada di samping Lin Dong melihat kejadian di depannya, wajah gadis itu menjadi agak merona. Di masa lalu, ketika Ling Qingzhu datang mengunjungi Lin Xiao dan Liu Yan, dia memilih melakukannya sebagai teman Lin Dong. Sehingga, tidak ada satu pun dari kunjungan Ling Qingzhu yang seambigu sekarang. Apalagi, ada banyak sekali anggota Klan Lin di sekitar yang memandang ke arahnya.
"Ling Qingzhu memberi salam pada kalian berdua." Ling Qingzhu agak membungkuk ketika dia berbicara secara pelan dan penuh hormat.
Ling Qingzhu adalah seorang wanita yang sangat menawan hingga parasnya bisa menghancurkan seluruh negara, dan dia memiliki perangai yang dingin. Akan tetapi, sikap lembut dan merendah yang jarang terlihat itu bahkan membuat Lin Dong yang berdiri di sampingnya, menjadi terperangah.
Tanpa diketahui, ada banyak anggota Klan Lin yang menaiki dinding di sekeliling halaman tersebut. Bahkan, beberapa dari mereka sampai naik ke atas pepohonan besar di luar. Mereka semua memandang terkejut pada wanita yang sangat menawan di sana. Banyak dari mereka yang sampai mengeluarkan air liur. Tak lama kemudian, keributan terjadi.
"Whoah, benar-benar wanita yang cantik seperti peri…"
"Hubungan apa yang dia miliki dengan Kak Lin Dong?"
"Bukankah sudah jelas? Kak Lin Dong membawanya kembali ke Klan Lin kita untuk bertemu dengan orang tuanya. Memangnya hubungan apalagi yang mereka miliki?"
"Kak Lin Dong benar-benar berbakat."
Meskipun keributan itu terjadi di luar halaman, tapi karena indera tajam yang dimiliki Ling Qingzhu, dia tentu bisa mendengar semua obrolan mereka. Tak lama kemudian, wajah cantiknya memanas. Dia lantas menggertakkan giginya pelan dan mendelik pada Lin Dong yang sekarang sedang tersenyum dengan sikap malu.
"Haha, ternyata Nona Qingzhu."
Liu Yan tersenyum sambil melangkah maju dan menggenggam tangan Ling Qingzhu. Akan tetapi, pandangannya terus diedarkan pada sosok gadis tersebut. Sementara itu, sorot gembira dan puas terpancar di matanya. Liu Yan juga tak mampu menyembunyikannya, tak peduli seberapa keras dia mencoba. Sehingga, ketika ditatap oleh Liu Yan, sorot malu di mata Ling Qingzhu semakin jelas. Namun, dia hanya mampu memberanikan diri dan menghadapi Liu Yan secara langsung.
Liu Yan jelas sangat menyukai Ling Qingzhu. Apalagi, dia tahu kalau Ling Qingzhu memiliki sifat yang dingin dan acuh, serta tidak suka menjadi pusat perhatian. Sehingga, Liu Yan segera menariknya serta Qingtan agar kembali memasuki rumah. Setelahnya, suara-suara menggerutu terdengar dari sekitar halaman. Peristiwa itu membuat Lin Dong agak terusik dan dia segera mengedarkan pandangan matanya ke seluruh area dengan tatapan tajam. Banyak sosok yang berdiri di dinding halaman mulai menciut mundur dengan sikap menyedihkan. Tak lama kemudian, raungan-raungan kecewa terdengar dari seluruh halaman.