Ilmu Pengguncang Alam Semesta

Sekte Elang



Sekte Elang

1Sekarang karena suasana damai sudah kembali, Lin Dong tinggal di Klan Lin untuk waktu yang cukup lama. Mayoritas delapan tahun terakhir ini dihabiskan di dunia luar. Sekarang karena ada kesempatan langka keluarganya bisa kembali berkumpul, dia tentu ingin menghabiskan lebih banyak waktu bersama mereka.      

Dia sadar kalau meskipun situasi sekarang terkesan damai, tapi ada banyak kejadian yang mengalir di bawah tanah. Yimo yang menyembunyikan diri mereka selama ratusan, bahkan ribuan tahun sekarang berangsur-angsur memperlihatkan diri. Tak ada seorang pun yang yakin apa yang bakal mereka lakukan selanjutnya. Lin Dong samar-samar merasa agak cemas. Suasana damai sesaat ini mungkin adalah penanda badai yang akan datang.      

Justru karena perasaan cemas samar itu yang membuat Lin Dong semakin enggan meninggalkan atmosfer yang tercipta karena menghabiskan waktu dengan keluarganya.      

Akan tetapi, apa yang membuat Lin Dong tercengang adalah Ling Qingzhu sama sekali tidak pernah menyinggung ingin kembali ke Nine Heavens Supreme Purity Palace setelahnya. Tapi, karena Liu Yan sangat suka dengan Ling Qingzhu sampai mereka berbincang setiap hari, Lin Dong juga tak berani menyinggungnya. Karena tampaknya mereka suka melakukannya, maka dia membiarkan keduanya.      

Suasana damai berlangsung selama beberapa hari, ketika Lin Dong mendadak dipanggil oleh Lin Xiao dari kehidupannya yang bermalas-malasan.      

"Ayah ingin aku pergi ke Provinsi Gurun Besar? Untuk apa?" Di halaman, Lin Dong tampak agak tertegun ketika mendengar permintaan Lin Xiao, dan bertanya dengan kebingungan.      

"Provinsi Gurun Besar sekarang sangat berbeda dengan masa lalu," jawab Lin Xiao.      

"Berbeda?" Lin Dong terkejut. Provinsi Gurun Besar adalah lahan latihan pertamanya setelah dia meninggalkan Kota Qingyang. Dulu, tempat itu tergolong kacau dan ada banyak fraksi yang berkumpul di sana dari semua tempat. Tentu saja, tempat itu juga merupakan area Great Wastelands Ancient Tablet, dan sekte kuno tersembunyi di dalamnya di mana Lin Dong mendapatkan Devouring Ancestral Symbol. Karena dia pergi ke Provinsi Gurun Besar, maka Lin Dong berencana memasuki Great Wastelands Ancient Tablet lagi. Segala sesuatu bermulai di sana, dan bisa dibilang dia berhutang budi sangat besar pada sekte kuno tersebut.      

Dia dulu sudah mengambil banyak pil-pil Nirvana terkutuk dari tempat itu, dan pada akhirnya membersihkan kutukan di sana dengan bantuan pelindung mereka…      

"Sebenarnya, sekarang ada dua fraksi kuat di Dinasti Agung Yan. Selain Klan Lin kita, empat klan agung sebelumnya bisa dibilang gugur dari kejayaan mereka." Lin Xiao mengangguk.      

"Dari dua fraksi agung itu, salah satunya adalah Klan Lin kita, sedangkan sisanya adalah Sekte Elang di Provinsi Gurun Besar. Ketika Dinasti Agung Yan dikepung dan diserang oleh banyak dinasti, perbatasan sebelah utara bisa dibilang dipertahankan oleh Sekte Elang."      

"Sekte Elang?" Lin Dong agak terkejut. Sejak kapan ada fraksi seperti itu?     

"Sekte Elang dulunya hanya dojo bela diri di Provinsi Gurun Besar. Akan tetapi, lima tahun lalu, Eagle Martial Dojo mendadak berkuasa dan menyatukan seluruh Provinsi Gurun Besar dalam waktu hanya satu tahun. Selain itu, dari apa yang kami tahu, fraksi mereka punya pengaruh yang besar di beberapa dinasti di sekitarnya. Kekuatan mereka sangat mencengangkan." Lin Xiao menjelaskan.      

"Eagle Martial Dojo?"      

Nama yang tak asing itu membuat Lin Dong mengerjap. Tak lama kemudian, sorot kagum terpancar di matanya. Kehidupan Lin Dong benar-benar ajaib. Dia tidak pernah mengira kalau dojo bela diri kecil yang memerlukan bantuannya di masa lalu, ternyata mendapatkan pencapaian yang mencengangkan beberapa tahun kemudian.      

"Bagaimana bisa mereka mendadak menjadi sekuat itu?" Lin Dong bertanya dengan nada penasaran. Dia jelas mengingat kalau Eagle Martial Dojo dulu tergolong fraksi yang kecil dan lemah di Provinsi Gurun Besar. Bagaimana bisa mereka memiliki kekuatan untuk menyatukan seluruh Provinsi Gurun Besar.      

"Kabarnya mereka mendapatkan warisan sekte di dalam Great Wastelands Ancient Tablet. Markas pusat Sekte Elang sekarang terletak di sekitar Great Wastelands Ancient Tablet. Mereka mengelilingi dan melindungi prasasti itu." Lin Xiao terkekeh sebelum melanjutkan, "Ketua Sekte Elang sekarang adalah seorang wanita bernama Jiang Xue."      

"Jiang Xue…"     

Lin Dong agak terperangah ketika ingatan masa lalu menyeruak memasuki kepalanya. Di dalam ruangan yang memiliki penerangan redup, seorang gadis cantik perlahan-lahan melepaskan bajunya, dan memperlihatkan badan telanjangnya yang seperti salju putih di depan Lin Dong. Gadis kuat itu rela memberikan dirinya pada Lin Dong demi mendapatkan perlindungan untuk dojo ilmu bela dirinya…      

Lin Dong tidak pernah membayangkan kalau gadis di masa lalu itu bakal menjadi Ketua Sekte Elang yang menyatukan seluruh Provinsi Gurun Besar. Perubahannya benar-benar menakjubkan.      

Rupanya, pasti terjadi sesuatu setelah dia meninggalkan Provinsi Gurun Besar.      

"Memintaku pergi ke sana pasti masih ada hubungannya dengan Sekte Elang?" tanya Lin Dong.      

"Ya."     

Lin Xiao mengangguk dan mengernyit. "Kau pasti tahu sedikit soal Great Wastelands Ancient Tablet. Kabarnya, ada masalah signifikan yang terjadi akhir-akhir ini. Sekte Elang tidak bisa menyelesaikannya dan meminta bantuan klan kita. Kalau kau ada waktu, sebaiknya kau pergi ke sana."      

"Masalah dengan Great Wastelands Ancient Tablet?"     

Lin Dong juga mengernyit. Tak lama kemudian, dia mengangguk tanpa ragu sedikit pun. Dia sudah berhutang budi dengan sekte kuno di dalam Great Wastelands Ancient Tablet, Devouring Ancestral Symbol-nya juga didapatkan dari sana. Selain itu, Great Desolate Imprisoning Heavenly Finger yang didapatkannya di masa lalu juga sudah membantunya melewati berbagai situasi antara hidup dan mati. Sekarang karena mereka memiliki masalah, maka dia tentu akan melakukan apapun yang dia bisa.      

"Segeralah pergi dan kembali."     

Lin Xiao mengangguk. Lin Dong bukan lagi seorang pemuda yang perlu diajari seperti di masa lalu. Dengan kekuatannya sekarang, jangankan Dinasti Agung Yan, tak ada banyak orang yang bisa menghentikannya, bahkan di seluruh dunia yang luas ini.      

Lin Dong tersenyum dan tak menunda lebih lama lagi. Dia akan bepergian seorang diri kali ini. Walaupun Dinasti Agung Yan sangat besar, tapi dengan kecepatan Lin Dong, dia akan tiba di wilayah di mana Provinsi Gurun Besar berada dalam waktu satu jam.      

Di langit, Lin Dong menunduk dan melihat ke daratan di bawah. Sorot lembut karena teringat kejadian di masa lalu terpancar di matanya. Dulu, dia keluar dari Kota Yan dan melewati berbagai macam provinsi, hingga akhirnya tiba di Provinsi Gurun Besar. Tempat itu bisa dibilang merupakan awal perjalanan menempa kekuatannya.      

Setelah mengecek arahnya, dia langsung menuju ke area tengah di Provinsi Gurun Besar. Ketika semakin mendekati tujuan, dia terkejut menyaksikan sebuah bendera raksasa berkibar tertiup angin di beberapa kota di sana. Di bendera itu terdapat elang yang membumbung tinggi. Sorot serius dan suci di mata elang itu membuat siapapun yang melihatnya merasa terintimidasi.      

Bendera itu jelas merupakan milik Sekte Elang. Dia tidak pernah menyangka kalau Sekte Elang bakal memiliki kendali yang kokoh di Provinsi Gurun Besar. Kemungkinan Sekte Elang adalah penguasa yang sebenarnya di Provinsi Gurun Besar, bahkan keluarga kerajaan tidak punya kekuasaan di sana.      

Sementara pikiran-pikiran itu melintas di dalam kepala Lin Dong, dia sudah bepergian sejauh beberapa ribu kilometer. Tak lama, dia mulai memperhatikan detail-detail kecil, lalu mendongak. Dia bisa melihat sebuah kota besar yang menjulang tinggi di daratan kuno di depannya. Di langit di atas kota itu, dia bisa melihat banyak sosok yang terbang melintas di udara. Keramaian seperti itu sama sekali tidak kalah apabila dibandingkan dengan Kota Imperial.      

Lin Dong memandang ke arah di kejauhan dan melihat sebuah prasasti batu raksasa diam berdiri di tengah kota. Saat memandang prasasti batu yang tak asing di sana, sorot rumit terpancar di mata pemuda tersebut.      

"Great Desolate Imprisoning Heavenly Finger…"      

Lin Dong terkekeh pelan. Ilmu bela diri itu dulu merupakan kartu as terkuat miliknya, dan sudah membantunya lewati berbagai macam kejadian yang berada di ambang kehidupan dan kematian. Apalagi, ilmu bela diri tersebut didapatkannya dari dalam Great Wastelands Ancient Tablet.      

Sosok Lin Dong berubah menjadi bintang jatuh ketika melintas di langit. Beberapa kali embusan napas kemudian, dia sudah muncul di depan prasasti batu raksasa. Dia memandang ke arah prasasti batu dengan kedua tangan terlipat di punggung, sementara sorot tenang di matanya semakin jelas.      

Akan tetapi, prasasti batu itu tampaknya sekarang menjadi benda suci milik Sekte Elang, lalu manusia biasa bisa dibilang tidak diperkenankan mendekatinya. Sehingga, terdapat penjagaan yang sangat ketat di sana. Penjaga-penjaga itu tampaknya awalnya tidak menyadari keberadaan Lin Dong, tetapi seiring pemuda itu berdiri di sana dan tenggelam dalam lamunan, mereka akhirnya kembali tersadar. Suara tajam segera terdengar. Banyak sekali sosok yang berdatangan dari segala penjuru dan mengepung ketat di sekeliling Lin Dong dengan sikap yang terkesan seolah air pun tidak akan bisa terbebas dari mereka.      

Sementara Lin Dong muncul di depan Great Wastelands Ancient Tablet, terdapat seorang wanita berpostur tinggi dan langsung berbaju kuning muda yang berdiri di sebuah bangunan tinggi di dalam kota. Wanita itu memiliki paras yang lumayan cantik, tapi wajahnya tampak bermartabat seperti mereka yang memiliki status tinggi. Saat ini, dia sedang memegang secangkir teh, dan terdiam memandang ke arah di kejauhan. Tampaknya wanita itu sedang melamun.      

"Uhuk."      

Suara terbatuk pelan mendadak terdengar dari belakangnya. Wanita itu terkejut, lalu memiringkan kepala. Dia mendapati pria paruh baya berambut beruban berdiri di belakangnya. Dia lantas tersenyum lembut dan menyapanya, "Ayah."      

Pria paruh baya itu berjalan maju. Dia memandang ke arah kota menakjubkan di depan mata mereka, lalu menghela napas dalam-dalam dan berkata, "Xue'er memang benar-benar berbakat. Dalam waktu beberapa tahun saja, kau membuat dojo ilmu bela diri kecil kita menjadi penguasa Provinsi Gurun Besar."      

"Aku hanya melanjutkan kinerja baik pendahuluku." Wanita itu menggelengkan kepalanya singkat dan menjawab.      

Pria paruh baya itu merasa agak pusing ketika menatapnya. Dia terkekeh kecut dan berkata, "Tapi gadis sepertimu sudah tak muda lagi. Kapan kau akan memikirkan mengenai dirimu sendiri? Ada banyak sekali pemuda luar biasa di Dinasti Agung Yan yang mencintai dan mengagumimu. Apa tidak ada seorang pun dari mereka yang sesuai dengan seleramu?"      

Wanita cantik itu adalah Jiang Xue dari Eagle Martial Dojo di masa lalu, sedangkan pria paruh baya itu adalah ayahnya, Jiang Lei.      

Jiang Xue menyesap teh perlahan. Dia lalu tersenyum simpul dan menjawab, "Urusan ini tidak darurat."      

"Tidak darurat … Dari apa yang kutahu, hatimu kemungkinan sudah kauberikan pada seseorang sejak lama, 'kan?" Jiang Lei tersenyum kecut.      

Tangan seperti giok yang memegang cangkir teh itu bergetar pelan ketika Jiang Xue mendongak dan tersenyum kecil. "Ayah, apa yang kaukatakan?"     

"Apa kau benar-benar mengira kalau ayahmu tidak tahu apa yang kaulakukan di malam hari ini di kamar Lin Dong?" Jiang Lei menghela napas dan berkata.      

Wajah Jiang Xue yang seperti giok seketika merah padam. Sambil merona, dia menatap Jiang Xua, seakan kehilangan sikap tenangnya barusan untuk sementara waktu. "Ayah, kau … Bagaimana kau bisa tahu?"      

Jiang Lei memandang ke arah wajah merona Jiang Xue yang jarang terlihat, dan senyum kecut di wajahnya semakin menjadi. "Kau pasti sudah mendengar berita itu juga, 'kan? Lin Dong sudah muncul di Kota Imperial. Dia sekarang sudah bukan lagi pemuda yang membutuhkan bantuan kita untuk mengantarkannya keluar dari hutan berkabut…"      

Jiang Xue menggigit bibirnya pelan. Tak lama kemudian, dia terkekeh pelan dan berkata, "Fakta kalau dia mendapatkan pencapaian seperti itu sama sekali tidak mengejutkan. Bagaimanapun juga, dia adalah elang yang membumbung tinggi di sembilan langit … Kurasa dia pasti sudah melupakanku sejak lama, tapi memangnya kenapa? Memang lebih baik jika aku seorang yang tetap ingat."      

"Kau—dasar gadis konyol." Jiang Lei sangat tergerak, tetapi tak mampu berkomentar karena ucapan Jiang Xue. Dia hanya mampu menggeleng tak berdaya.      

"Wuu!"      

Sementara mereka berdua berbincang, suara-suara keras mendadak terdengar di langit di atas kota, sehingga membuat ekspresi mereka segera berubah. Suara-suara angin segera terdengar. "Ketua Sekte, ada seseorang yang sudah memasuki area terlarang, dan sekarang berdiri di depan Great Wastelands Ancient Tablet!"      

Ketika mendengarnya, wajah cantik Jiang Xue segera membeku. Sosoknya bergerak dan terbang menuju ke arah Great Wastelands Ancient Tablet dengan secepat kilat. Di waktu yang sama, teriakan dinginnya menggema di seluruh kota, "Semua murid Sekte Elang, dengarkan perintahku! Segel kota dan aktifkan formasinya!"      

Langit dan daratan di tengah kota dipenuhi dengan lautan manusia. Tatapan-tatapan serius dilekatkan pada sosok berpostur kurus di depan Great Wastelands Ancient Tablet. Ketika perintahnya tiba, maka mereka akan menyerang secara bersama-sama, dan meledakkannya menjadi onggokan daging berdarah.      

Akan tetapi, ketika mengetahui kalau dirinya terkepung, sosok di depan prasasti batu tetap tidak bergerak. Pemuda itu terdiam memandang prasasti batu kuno dengan kedua tangan terlipat di punggung.      

"Swuush!"      

"Ketua Sekte!"      

Suara angin segera terdengar dari kejauhan, dan sebuah sosok cantik muncul di antara pandangan mata semua orang di sana. Suara-suara penuh hormat segera terdengar.      

Wajah cantik Jiang Xue tampak sedingin es. Dia mengayunkan tangannya yang seperti giok secara perlahan, dan matanya menatap sosok kurus di depan prasasti batu. Alisnya yang panjang dan terbentuk rapi tampak mengernyit ketika dia berkata, "Bolehkah kutahu siapa praktisi kuat ini? Mengapa kau mendobrak memasuki area terlarang milik Sekte Elangku?"      

Saat mendengar suaranya, sosok itu akhirnya gemetar pelan, dan berangsur-angsur membalikkan badannya. Ketika menatap Jiang Xue, senyuman lembut muncul di wajahnya.      

"Sudah lama sekali, Nona Jiang Xue. Aku yakin kondisimu baik-baik saja sejak terakhir kali kita berjumpa."      

Sosok cantik Jiang Xue saat ini berangsur-angsur membeku ketika memandang ke arah paras pemuda yang samar-samar terasa tak asing tersebut. Murid-murid Sekte Elang di sekitar memandang dengan terkesima ketika Ketua Sekte mereka yang biasanya serius dan berwibawa saat ini menjadi terperangah.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.