Ilmu Pengguncang Alam Semesta

Kembali ke Sekte



Kembali ke Sekte

1"Apa kau sudah menyelesaikan masalahnya?" Di sebuah ruangan di Klan Lin, Lin Xiao menatap Lin Dong yang baru saja kembali sambil tersenyum dan bertanya.      

Lin Dong mengangguk. Setelah itu, dia menjelaskan garis besar masalah yang terjadi di Great Wastelands Ancient Tablet.      

Ekspresi Lin Xiao berubah ketika dia mendengar rupanya ada Yimo sekuat itu di dalam Great Wastelands Ancient Tablet. Dia menghela napas diam-diam dan mengangguk. Jika bukan karena Lin Dong, kemungkinan bakal ada bencana besar lainnya.      

"Ayah, aku sudah pergi cukup lama. Mungkin aku akan kembali ke Sekte Dao besok." Lin Dong memberikan sebuah kepingan giok pada Lin Xiao dan berkata, "Hancurkan kepingan giok ini jika ada masalah yang terjadi. Aku akan segera kembali."     

Sudah waktunya kembali ke sekte setelah bepergian cukup lama. Selain itu, dia juga bisa merasakan kalau Jiwa Yuan Zhou Tong di Ancestral Stone mulai pulih. Kemungkinan Zhou Tong bakal benar-benar ingin melihat Sekte Dao ketika dia terbangun.      

Lin Xiao menerima kepingan giok dan mengangguk. Dia pun berkata sambil tersenyum, "Oh, benar juga. Kau sebaiknya pergi dan bertemu Nona Qingzhu. Kau membawanya ke rumah kita, tetapi malah menghilang selama 10 hari. Sikapmu terlalu tidak sopan."      

Lin Dong menggeleng tak berdaya setelah melihat senyum menggoda di wajah Lin Xiao. Kukira masalah ini bakal bisa diselesaikan dengan cepat. Tak kusangka dia perlu menundanya selama itu.      

Lin Dong pergi menuju halaman setelah meninggalkan kamar di mana dia melihat Ling Qingzhu berbincang dengan Liu Yan. Gadis itu hanya memandang Lin Dong ketika dia muncul, lalu mengalihkan kembali tatapan matanya.     

"Ha ha, Dong'er sudah pulang." Liu Yan tersenyum menatap Lin Dong. Setelahnya, dia melangkah maju dan menepuk bahu Lin Dong. Usai menatap penuh makna ke arah Ling Qingzhu, Liu Yan akhirnya beranjak pergi sambil tersenyum.      

Lin Dong tersenyum kecut dan melangkah mendekati Ling Qingzhu.      

Ling Qingzhu mengayunkan lengan bajunya dengan pelan. Mata cantiknya agak diturunkan ketika dia berkata dengan suara pelan, "Aku akan kembali ke Nine Heavens Supreme Purity Palace besok."      

Walaupun nada bicaranya terdengar tak peduli, Lin Dong masih bisa mendengar samar-samar nada marah di sana. Ling Qingzhu agak panik ketika diajak Lin Dong ke rumahnya dengan sikap memaksa. Tapi, Lin Dong malah menghilang beberapa hari terakhir. Kejadian itu jelas membuat Ling Qingzhu merasa kikuk dan marah. Akan tetapi, dia memiliki sikap yang sangat baik dan berinteraksi dengan Liu Yan serta sesepuh Lin Dong yang lain sambil tersenyum. Meskipun demikian, tak terelakkan kalau Ling Qingzhu akan marah pada Lin Dong karena sudah menghilang tanpa memberitahunya.      

Lin Dong sudah membawanya pulang, tapi malah menghilang. Apa maksudnya itu?      

Lin Dong bergegas menarik lengan bajunya. Dia lalu tersenyum kecut dan berkata, "Kali ini memang aku yang salah. Awalnya, kukira aku bisa segera menyelesaikan masalah itu. Aku tak mengira kalau bakal tertunda selama ini."      

Lin Dong mengamati wajah cantik Ling Qingzhu ketika dia bicara. "Aku bertemu Ninth Seat King dari Devil Prison."     

"Ninth Seat King?"      

Ekspresi Ling Qingzhu berubah. Setelah bertarung melawan Seventh Seat King, dia tentu paham betapa mengerikan Yimo dari Devil Prison yang memiliki julukan Seat Kings tersebut. Mereka sudah gagal unggul ketika bertarung melawan Seventh Seat King, meskipun dua praktisi itu sudah bekerja sama. Tetapi, Lin Doing malah melawan Ninth Seat King seorang diri?      

"Apa kau baik-baik saja?"      

Ling Qingzhu mengernyitkan alisnya. Sorot khawatir terpancar di matanya yang jernih ketika dia menatap Lin Dong.      

"Aku baik-baik saja. Kekuatan Ninth Seat King sudah sangat berkurang karena dia tersegel. Akan tetapi, aku masih harus bertarung melawannya selama beberapa hari…" Bola mata Lin Dong berputar memikirkan alasan. Dia menatap Ling Qingzhu dan sengaja membesar-besarkan marabahaya yang muncul ketika dia bertarung melawan Ninth Seat King. Seakan-akan Lin Dong hanya bisa menang setelah menghindar dari terkaman rahang kematian.      

Akan tetapi, upaya Lin Dong tampaknya tidak terlalu efektif pada Ling Qingzhu. Wajah cantiknya tetap tidak terpengaruh dan tetap setenang air tak beriak. Tidak ada reaksi sedikit pun, tak peduli bagaimanapun cara Lin Dong berpura-pura membesarkan masalah.      

Lin Dong hanya mampu berhenti dengan sikap tak berdaya setelah melihat kalau Ling Qingzhu tetap tidak peduli. Memang sulit menghadapi wanita cerdas.      

Ling Qingzhu akhirnya menatap Lin Dong ketika pemuda itu semakin pasrah. Bibir merahnya agak mengerucut setelah melihat wajah Lin Dong yang dongkol, sementara mata Ling Qingzhu juga semakin lembut. Walaupun Lin Dong sudah membesar-besarkan masalah, tetapi memang pertarungan berskala besar tidak akan terhindarkan setelah bertemu dengan Ninth Seat King.      

"Aku tidak akan kemari lagi kalau kau berani melakukan hal ini lagi."      

Lin Dong yang awalnya dongkol, terkejut ketika mendengar suara yang mendadak terdengar dari sampingnya. Dia tertawa datar dan mengangguk. "Tenanglah, karena aku juga akan mengajakmu ikut serta kalau ada peristiwa seperti ini terjadi lagi."      

Lin Dong menghela napas lega. Dia akhirnya melewati ujian ini.      

"Apa kau akan kembali besok?" Lin Dong mengubah topik pembicaraan dan bertanya.      

"Ya." Ling Qingzhu mengangguk singkat. "Karena bagaimanapun juga, aku sudah pergi terlalu lama. Walaupun ada banyak sesepuh di Istana yang bisa mengelolanya, tetapi sebagai Master Nine Heavens Supreme Purity Palace, aku tidak bisa terus bersikap seperti ini."      

"Kebetulan sekali, aku juga berencana kembali ke Sekte Dao besok. Kalau demikian, aku akan mengantarmu kembali ke Nine Heavens Supreme Purity Palace." Lin Dong mengangguk dan berkata.      

"Aku akan bermeditasi dan berusaha memahami Tingkat Reincarnation ketika kembali ke Nine Heavens Supreme Purity Palace. Kemungkinan aku tidak akan keluar dalam waktu cukup lama."      

Ling Qingzhu menatap Lin Dong dan berujar, "Kau sebaiknya menggunakan lebih banyak waktu untuk mencoba memahami Zenith Sensing Art. Cara kau merasakannya tidak datang dari dalam. Saat ini, kau hanya berada di level awal. Pemahamanmu masih jauh dari cukup jika ingin mencapai level para Master kuno."      

Lin Dong tertegun. Ekspresinya tampak rumit ketika dia memandang Ling Qingzhu. Gadis itu rupanya paham akan maksud Lin Dong mempelajari Zenith Sensing Art.      

Ling Qingzhu menghindari tatapan matanya. Setelahnya, dia keluar dari halaman. "Kau terlalu sibuk. Beristirahatlah."      

Akan tetapi, sebuah tangan mendadak meraih pergelangan tangannya ketika Ling Qingzhu membalikkan badan. Nuansa hangat yang menguar dari sana membuat sosok menawannya agak gemetaran. Ling Qingzhu berusaha keras agar bisa terbebas, tapi kekuatan besar yang berasal dari tangan itu membuatnya tidak mampu melakukannya. Raut panik samar-samar terlihat di wajahnya yang biasanya tenang dan cantik. "Kau ... Apa yang akan kau lakukan padaku … ah?"      

Sebuah kekuatan mendadak terasa dari pergelangan tangannya. Tak lama kemudian, sosoknya bersandar pelan di dada yang kuat. Pinggangnya yang langsing dan lembut lantas direngkuh erat oleh sepasang tangan.      

"Terima kasih."      

Suara pelan bernada penuh penyesalan terdengar di sebelah telinganya sebelum Ling Qingzhu bisa memberontak. Sosok Ling Qingzhu berhenti bergerak, dan dia berdiri di sana dengan wajah memerah. Dia tak tahu harus bersikap seperti apa. Jika orang lain yang mendekapnya, maka kemungkinan Ling Qingzhu sudah menghunuskan pedang dan membelahnya menjadi dua. Akan tetapi, Ling Qingzhu tidak pernah bisa menolak pemuda itu. Dia hanya bisa menggigit bibir bawahnya pelan dan membiarkan Lin Dong memanfaatkannya.      

Namun Lin Dong tidak melakukan tindakan lebih jauh. Dia hanya memeluk gadis di dekapannya demi mengurangi rasa bersalah di dalam hatinya.      

Halaman itu hening. Baru beberapa saat kemudian, sebuah sosok cantik akhirnya muncul di gerbang halaman. Gadis itu melihat dua orang di sana berpelukan, lalu mengerucutkan bibir mungilnya sambil sengaja mendengus pelan.      

Suaranya mungkin pelan, tetapi segera memecah keheningan atmosfer di halaman, dan Ling Qingzhu segera tersadar. Dia menatap Lin Dong dengan malu dan marah. Sikap Lin Dong sudah membuat jantung Ling Qingzhu berdegup lebih kencang.      

Namun sebelum Lin Dong sempat berbicara, Ling Qingzhu sudah kabur tergesa-gesa. Sikap itu sangat berbeda dengan perangainya yang penyendiri dan tak acuh.      

Lin Dong terkekeh datar. Dia menatap Qingtan yang menutupi bibir mungilnya, lalu tersenyum dengan sikap malu-malu.      

Qingtan berjalan mendekat di samping Lin Dong. Mata cantiknya menatap ke arah di mana Ling Qingzhu kabur, lalu berkata, "Kak Lin Dong, aku ingat kalau kau masih punya Ying Huanhuan dari Sekte Dao, 'kan? Kalau kau melakukan ini…"      

Lin Dong merasa kepalanya sakit ketika mendengarnya. Gadis kecil itu jelas sedang mencari masalah. Dia segera mengulurkan tangannya dan mengusap kasar kepala mungil Qingtan. "Anak-anak sebaiknya tidak mengucapkan omong kosong seperti itu kalau sudah mengenai urusan antara orang dewasa."      

"Aku Master Istana Kegelapan, bukan anak kecil!" Qingtan berkata dengan nada kesal.      

Lin Dong mengulurkan jari dan terkekeh sambil menjentikkannya di dahi mulus Qingtan.      

"Kak Lin Dong, apa kau besok kembali ke Sekte Dao?" Qingtan mendadak memeluk lengan Lin Dong dan bertanya dengan gembira.      

Lin Dong mengangguk. Jika melihat sikapnya sekarang, kemungkinan Qingtan sudah mendengarnya dari Lin Xiao.      

"Aku juga mau pergi!"      

"Tidak. Tinggallah di rumah dan temani ayah dan ibu!"     

"Ayah dan ibu sudah setuju!"      

"Tidak!"      

"Kalau begitu, aku akan mengirim pesan Jiwa Yuan pada Ying Huanhuan, dan memberitahu padanya apa yang kaulakukan barusan!"      

"… Apa kau minta dipukuli?"      

…     

Keesokan harinya, Lin Dong memandang sosok cantik Qintan yang tersenyum mengikuti di belakangnya. Dia hanya bisa menggeleng tak gembira. Lin Dong akhirnya merasakan seperti apa kemampuan memaksa Qingtan yang luar biasa.      

Ling Qingzhu berdiri dengan sikap menawan di samping Lin Dong. Saat ini dia sedang tersenyum dan berbincang dengan Liu Yan yang datang untuk mengantar kepergian mereka.      

"Ayah, Ibu, kami pergi." Lin Dong melihat kalau sudah hampir waktunya mereka berangkat. Dia tersenyum dan berkata pada Lin Xiao dan Liu Yan.      

"Oke. Berhati-hatilah."      

Pasangan Lin Xiao mengangguk. Lin Dong sudah bukan lagi pemuda seperti di masa lalu. Pasangan Lin Xiao sadar akan pencapaian putra mereka, dan kenyataan itu membuat mereka sangat bangga.      

Lin Dong juga nyengir dan menyahut. Setelahnya, dia tidak menunda lebih lama lagi. Sambil melambaikan lengan bajunya, mereka bertiga berubah menjadi sinar-sinar cahaya, dan melesat ke kejauhan. Sosok mereka menghilang di cakrawala dalam sekedip mata.      

Lin Dong mengantarkan Ling Qingzhu kembali ke Nine Heavens Supreme Purity Palace setelah meninggalkan Dinasti Agung Yan. Setelah dibangun kembali selama periode tertentu, Nine Heavens Supreme Purity Palace akhirnya kembali berdiri. Duo Lin Dong tinggal untuk sementara waktu, lalu berpamitan padanya, dan langsung menuju Sekte Dao.      

Dalam waktu setengah hari, area pegunungan Sekte Dao kembali muncul di jarak pandang mereka. Pandangan mata Lin Dong diedarkan ke area sekitar, lalu terpaku selama sesaat. Ada sebuah sosok menawan yang duduk di lereng puncak gunung. Rambut panjang berwarna biru es itu terurai ke bawah, dan dia menguarkan aura dingin, sehingga daratan di sekitar menjadi dilapisi es.      

"Huanhuan?"      

Lin Dong terkejut ketika menyaksikan sosok tak asing itu dan bergegas mendekat bersama Qingtan. Sementara itu, sosok di sana rupanya juga menyadari kepulangannya, dan gejolak emosi muncul di matanya yang cantik, tetapi dingin.      

"Kau sudah kembali?" Ying Huanhuan berdiri. Senyuman simpul muncul di wajah cantiknya.      

"Mengapa kau ada di sini?" Lin Dong menyunggingkan senyum dan bertanya.      

"Aku menunggumu." Tangan lembut Ying Huanhuan menyibakkan rambut biru es panjangnya sambil tertawa lembut. Ying Huanhuan mengatakannya seolah-olah apa yang dia lakukan adalah hal paling normal di dunia ini.      

Lin Dong tercengang. Dia menatap wajah cantik Ying Huanhuan. Sepasang mata biru es itu terlihat seperti batu permata biru. Meskipun keduanya terlihat sangat dingin, tapi masih ada sorot lembit di antara kesan dingin yang mampu membekukan udara tersebut.     

Jika dibandingkan dengan di masa lalu, Ying Huanhuan terlihat jauh lebih pendiam. Lin Dong samar-samar bisa merasakan kalau ada sesuatu yang janggal. Namun, dia tak mampu menjelaskannya.      

"Kau masih bepergian kesana-kemari dalam kondisi seperti ini?"      

Lin Dong menghela napas pelan. Dia mengulurkan tangannya pada Ying Huanhuan dan berkata, "Ayo kembali."      

Ying Huanhuan mengangguk. Dia tersenyum, dan sebuah tangan ramping yang dingin menggenggam tangan Lin Dong. Nuansa dingin di dalam dadanya seakan bergejolak ketika merasakan kesan hangat di telapak tangannya, dan senyum di bibir Ying Huanhuan juga semakin lembut.      

"Kau Huanhuan?"      

Qingtan yang mengikuti di samping Lin Dong lalu menatap Ying Huanhuan yang sudah banyak berubah dibandingkan kondisinya di masa lalu. Dia agak tercengang ketika bertanya, "Mengapa kau menjadi seperti ini?"      

"Jangan menanyakan pertanyaan yang tidak penting."      

Lin Dong menepuk kepala mungil Qingtan. Setelahnya, dia juga mengajak Qingtan dan langsung menuju ke Sekte Dao. Pandangannya diarahkan ke gunung di belakang mereka ketika dia hendak memasuki Sekte Dao, dan mengangguk penuh hormat.      

Flame Master berdiri di sana dan menyaksikan mereka bertiga memasuki Sekte Dao. Setelahnya, dia perlahan-lahan menghela napas sambil memperlihatkan ekspresi rumit.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.