Ilmu Pengguncang Alam Semesta

Kembali ke Chaotic Demon Sea



Kembali ke Chaotic Demon Sea

3Chaotic Demon Sea. Wilayah Northern Underworld Sea. [1][1]     

Tempat itu adalah lautan yang besar dan tak berujung. Ada banyak awan yang melayang tak bersemangat di langit. Cahaya matahari menyinari menembus awan, sehingga menyebabkan permukaan laut terlihat cerah dan berkilauan. Pemandangan itu tampak tenang dan damai.      

Akan tetapi, suasana hening itu tidak berlangsung lama ketika dimensi di langit mendadak terdistorsi. Cahaya silver pun menyeruak, lalu tiga sosok seketika muncul di sana.      

Angin laut menyapa mereka. Lin Dong mendongak dan memandang ke arah lautan yang tak asing. Sorot nostalgia sontak terpancar di matanya. Dulu, dia tiba di tempat ini setelah terdesak kabur dari Benua Xuan Timur. Demi membalas dendamnya, Lin Dong melatih dirinya dengan segenap tenaga.      

Saat itu, dia sudah mengalami berbagai macam ujian berbahaya di lautan yang terkesan tak terbatas tersebut. Untung saja, dia berhasil untuk tetap bertahan…      

Ketika pertama kali tiba di Chaotic Demon Sea, Lin Dong tak ubahnya seperti batu biasa dan tak terlalu kuat untuk diperhatikan. Akan tetapi, ketika dia pergi, namanya menyebar di seluruh Chaotic Demon Sea. Sekarang, saat dia kembali ke lautan ini, dengan kekuatannya sekarang, Lin Dong tak lagi harus mendongak menyanjung siapapun.      

Pemuda yang dulu pernah diburu dan terdesak untuk kabur menyelamatkan diri, sudah mengalami proses metamorfosis, dan kemampuannya menjulang tinggi hingga ke langit.      

"Chaotic Demon Sea … Aku, Lin Dong, sudah kembali!"      

Lin Dong menengadahkan kepalanya dan berteriak panjang. Suara raungannya menggelegar seperti petir ketika bergemuruh di permukaan laut, lalu menyebar hingga di kejauhan.      

Saat Ying Huanhuan melihat ekspresi bersemangat Lin Dong, dia tersenyum lembut, lalu bertanya, "Dulu, apa kau kemari setelah meninggalkan Benua Xuan Timur?"      

Lin Dong menghela napas dalam-dalam. Dia lalu mengangguk sambil tersenyum. Siapa yang bisa mengira kalau dia pernah terpaksa bersikap merendah seperti semut ketika pertama kali tiba di tempat ini? Jika bukan karena tekadnya, Lin Dong kemungkinan sudah kehilangan nyawanya di area lautan ini.      

"Kau pasti sudah bersusah payah, 'kan?" Mata cantik Ying Huanhuan yang sedingin es memandang Lin Dong, lalu dia berkata lembut, "Walaupun aku sangat merindukanmu selama tiga tahun itu, kau pasti juga sangat kesusahan."      

Ying Huanhuan bisa merasakan perasaan rumit yang diperlihatkan Lin Dong ke tempat itu. Sehingga, dia bisa menebak kalau Lin Dong sudah mengalami berkali-kali situasi antara hidup dan mati di sini. Saat itu, mungkin bahkan dia sendiri tak tahu apa bisa kembali ke Benua Xuan Timur dalam keadaan hidup atau tidak…      

Ying Huanhuan sontak menggigit bibirnya pelan ketika memikirkan hal itu. Dia segera mencaci-maki dirinya sendiri karena sudah bersikap tidak ramah ketika mereka bertemu untuk pertama kalinya setelah Lin Dong kembali dari area lautan tersebut. Karena bagaimanapun juga, bahkan Ying Huanhuan juga mengalami saat-saat menyusahkan, apalagi Lin Dong? Siapa yang tahu apa yang sudah dihadapi oleh pemuda itu? Karena bagaimanapun juga, Lin Dong terbiasa untuk menyembunyikan segala keadaan di balik senyuman dan tak membiarkan orang lain sampai menyadarinya.      

Saat Lin Dong melihat sorot lembut terpancar di mata Ying Huanhuan, dia merasa hatinya tersentuh. Dia lantas mengulurkan kedua tangannya lalu memeluk pinggang mungil Ying Huanhuan yang lembut. Lin Dong lantas tersenyum dan berkata, "Aku adalah pria. Ada beberapa beban yang tentu harus kupikul."      

"Kak Lin Dong. Dulu, siapa yang mengusikmu di tempat ini? Mari pergi ke sana dan kita hancurkan mereka!" kata Qingtan. Matanya yang lebar memperlihatkan nafsu ingin membunuh. Meskipun Qingtan sudah bersikap patuh dan manja di depan Lin Dong, bagaimanapun juga dia adalah Master Istana Kegelapan. Selain itu, dia berasal dari Darkness Judgement Hall, dan darah yang melapisi kedua tangan putih mungilnya cukup membuat jantung siapapun gemetaran.      

"Kau tak perlu membalaskan dendamku." Lin Dong tersenyum sambil menjentik dahi Qingtan yang seputih salju. Setelahnya, dia mengawasi area di sekitarnya lalu bergumam, "Aku penasaran kita sekarang berada di area lautan mana di Chaotic Demon Sea?"      

Meskipun Lin Dong bisa bepergian dari Benua Xuan Timur ke Chaotic Demon Sea dalam waktu singkat dengan mengandalkan Spatial Ancestral Symbol, tapi Chaotic Demon Sea sangat luar, dan mustahil baginya untuk menentukan lokasinya dengan akurat.      

"Mari berkeliling dan melihat situasinya." Lin Dong menggelengkan kepala setelah gagal mendeteksi lokasinya sekarang. Dia menyeret dua gadis di sana dan segera terbang.      

Chaotic Demon Sea sangat luas, masing-masing area laut di sana juga besar. Apalagi, wilayah laut tempat mereka berada sekarang tampaknya agak terpencil. Bahkan setelah mereka bertiga terbang selama belasan menit dengan kecepatan yang sangat tinggi, mereka belum bisa mendapati keberadaan satu orang pun.      

Ketika Lin Dong mempermasalahkan hal itu, Ying Huanhuan mendadak menunjuk ke arah barat dengan tangannya yang lembut. "Ada orang di sana. Selain itu, juga ada gejolak Yimo menguar dari tempat itu."     

Lin Dong memandang ke arah yang dimaksud, tapi dia tak bisa mendeteksi apapun. Pemuda itu merasa agak terkejut di dalam hatinya. Sepertinya dia semakin tidak bisa menebak kekuatan Ying Huanhuan.      

"Aku hanya terlalu sensitif dengan gejolak energi Yimo."      

Saat sadar kalau Lin Dong terkejut, Ying Huanhuan lantas menggenggam tangan Lin Dong dengan lembut.      

Lin Dong mengangguk. Saat ini bukan waktu yang tepat untuk mengobrol. Sehingga, dia meraih dua gadis di sana, dan cahaya silver menyeruak. Mereka seketika muncul sejauh 48 kilometer. Dengan adanya Spatial Ancestral Symbol, kecepatan mereka bergerak jelas jauh melampaui sebelumnya.      

Selama perjalanan, Lin Dong mencabik dimensi hampa selama beberapa kali. Proses itu terus berlanjut hingga beberapa menit, sampai akhirnya dia berhenti. Lin Dong lalu menatap ke depan, melihat kalau ada lebih dari belasan kapal besar yang bepergian cepat di lautan. Sementara itu, awan-awan hitam bergulung di belakang kapal-kapal besar, serta aura iblis jahat membuat langit di sana menggelap.      

Awan-awan hitam itu segera mengejar kapal-kapal berukuran besar. Yimo-yimo itu menerjang maju dan menghunjam kapal-kapal besar di sana seperti air hujan. Teriakan-teriakan pertempuran terdengar tak lama kemudian, lalu pekikan-pekikan melengking juga terdengar bergantian.      

Meskipun demikian, pertahanan mereka jelas tak berguna. Dalam waktu singkat, tiga kapal berukuran besar sudah berlumuran darah, dan bau anyir darah yang menusuk hidung menyebar di langit.      

Lin Dong menatap kejadian itu dari kejauhan. Di sisi lain, dia menyaksikan ada berbagai macam bendera yang berkibar di kapal-kapal besar tersebut. Kapal-kapal itu pasti merupakan kapal dagang…      

Kapal dagang? Lin Dong penasaran apa kapal-kapal dagang milik Klan Gu termasuk salah satu di antara mereka.      

Jantung Lin Dong gemetaran saat dia mengawasi area di sana dengan berhati-hati. Dia lalu terkejut ketika menyadari ada bendera dengan huruf 'Gu' berkibar di sebuah kapal besar di bagian depan.      

"Ternyata ada kapal dagang Klan Gu di antara kapal-kapal itu? Sepertinya tempat ini dekat dengan wilayah Heaven Wind Sea." Lin Dong mengernyit. Dia lalu mengayunkan lengan bajunya. Cahaya silver lalu menyeruak, dan sosok mereka bertiga kembali lenyap.     

Orang-orang di kapal-kapal dagang besar itu sontak tergagap. Ekspresi banyak orang di sana terlihat dipenuhi dengan raut ketakutan ketika memandang awan-awan iblis yang berkecamuk dari semua penjuru. Teriakan-teriakan melengking memilukan terdengar secara bergelombang.      

Ada belasan anggota Klan Gu yang berkumpul bersama di bagian depan kapal dagang. Sementara itu, wajah mereka agak memucat. Meskipun demikian, jika dibandingkan dengan kapal-kapal dagang lainnya, mereka cukup terlatih. Paling tidak, mereka masih menggenggam senjata masing-masing. Juga ada Yuan Power yang menyeruak di permukaan badan mereka.      

"Kak Yuntian, apa yang sebaiknya kita lakukan sekarang?" Salah satu anggota Klan Gu memandang awan-awan iblis yang mendekat cepat ke arah mereka. Bahkan, suaranya agak gemetaran.      

Saat ini, anggota Klan Gu memandang ke arah tengah kelompok mereka. Ada pria tampan di sana. Dia sedang memandang situasi menyedihkan di depan mereka dengan raut suram.      

"Makhluk-makhluk itu terlalu kuat, kita tidak bisa menghentikan mereka." Dia bergumam sesaat, menggertakkan giginya, lalu berkata dengan nada tegas, "Ya'er, kalian pergilah secara berkelompok dan selamatkan diri menggunakan perahu-perahu kecil."      

Ada seorang wanita muda berbaju hijau muda yang berdiri di sampingnya, dan dia terlihat seperti gadis menawan. Ketika mendengar ucapan pria itu, senyum getir terukir di wajahnya. "Kak Yuntian, kau sudah menyaksikan sendiri betapa cepat makhluk-makhluk itu bergerak. Mustahil kita bisa kabur."     

Saat ini, Gu Ya sudah bukan lagi gadis kecil kikuk seperti di masa lalu. Dia memiliki paras yang cantik dan posisi yang luar biasa, bahkan di antara para anggota papan atas Klan Gu.      

Badan Gu Yuntian menjadi kaku setelah mendengar ucapan tersebut. Dia lalu memandang ke anggota Klan Gu di sekitarnya yang sekarang sedang panik. Hingga akhirnya, dia menghela napas tak berdaya. "Bahkan setelah kita berhasil keluar dari Pulau Perkumpulan Ilmu Bela Diri dengan susah payah, kita masih belum bisa terbebas dari bencana ini."      

Anggota Klan Gu di sekitar sontak mulai merasa tak berdaya. Perubahan-perubahan tak terduga yang terjadi di bulan sebelumnya membuat mereka merasa seakan berada di dunia mimpi. Siapa yang pernah membayangkan kalau seisi Chaotic Demon Sea bakal jatuh ke situasi seperti ini?     

"Swuush! Swuush!"      

Suara angin yang memekakkan telinga mendadak terdengar cepat dari belakang mereka. Tak lama kemudian, sebuah awan iblis sudah mengejar kelompok itu. Di sisi lain, di dalam awan iblis di sana, ada berpasang-pasang mata semerah darah yang menatap brutal ke arah mereka.      

"Tsk. Tsk."      

Sebuah sosok iblis melangkah keluar dari awan iblis tersebut. Sambil memperlihatkan sorot mencemooh, dia menatap ke arah kapal dagang Klan Gu. Sosok itu lalu menjilat bibirnya, nafsu haus darah perlahan-lahan menyebar bersama aura iblis mengerikan.      

Ketika kelompok Gu Yuntian menyaksikan kejadian itu, ekspresi mereka yang awalnya sudah suram, kini semakin pucat. Sosok iblis itu kemungkinan setara dengan praktisi super Tingkat Samsara. Sehingga, bagaimana mungkin mereka bisa bertarung melawannya?     

"Apa hari ini kita memang ditakdirkan mati di sini?" Gu Yuntian menggumam. Gu Ya yang berdiri di sampingnya lantas menggertakkan giginya keras. Sementara itu, tangan mungilnya yang memegang longsword, tampak agak gemetaran.      

Semua orang di sana memperlihatkan ekspresi putus asa.      

"Gu Ya?"      

Ketika mereka sudah tenggelam dalam keputusasaan serta menunggu saat-saat kematian, suara bernada terkejut mendadak terdengar dari belakang. Saat mendengar suara itu, semua orang sontak tercengang.     

Dia segera menoleh dan melihat kalau ada tiga sosok yang tak jelas asal-muasalnya, muncul di sana.      

"Kau…"      

Gu Yan memandang ke arah sosok pemuda yang berdiri tepat di depan. Awalnya dia terkejut. Tak lama kemudian, raut terkejut, namun gembira muncul di wajahnya yang mungil. "Kak Lin Dong?"     

"Lin Dong?"      

Gu Yuntian juga terkejut. Dia menoleh dan mendapati seorang pemuda memandang mereka dari udara sambil menyunggingkan senyum di wajahnya. Siapa lagi selain Lin Dong?      

"Mengapa kau ada di tempat ini?" Lin Dong tersenyum pada duo Gu Ya dan bertanya. Saat dia berbicara, Lin Dong juga melirik pada awan iblis di depan mereka.      

"Kak Lin Dong, segera pergilah dari tempat ini!"      

Gu Yan juga kembali tersadar saat ini. Ekspresi gembira di wajah mungilnya menghilang dan dia bergegas berseru, "Cepat menjauhlah dari tempat ini! Iblis-iblis itu sangat kuat! Cepat, pergilah!"      

Ketika memandang ekspresi cemas Gu Ya, Lin Dong malah terkekeh. Alih-alih kabur, dia mendarat di depan kapal. Lin Dong lalu berkata dengan Gu Ya sambil tersenyum, "Sepertinya kita memang ditakdirkan untuk bertemu. Orang pertama yang kutemui saat aku tiba di Chaotic Demon Sea adalah kau. Di kesempatan kedua, ternyata kau lagi."      

Gu Ya tersenyum kecut dan menggelengkan kepalanya saat melihat kejadian itu. Kak Lin Dong memang orang yang cerdas. Tapi, mengapa dia mendadak menjadi sebodoh itu? Apa dia tidak bisa melihat kalau mereka saat ini sedang terjebak di situasi yang menyedihkan?     

"Huff, Dik Lin Dong. Sudah lama sekali sejak kita terakhir bertemu … Lupakan, percuma mengatakan apapun sekarang. Pasti sudah ditakdirkan kalau kita bisa mati bersama-sama." Gu Yuntian menghela napas. Sementara itu, awan-awan iblis sudah mendekat, bahkan seandainya Lin Dong ingin kabur, dia tak akan punya waktu untuk melakukannya.      

"Aku tidak ingin mati."      

Lin Dong nyengir dan menggelengkan kepalanya. Setelah itu, pandangan matanya menatap awan-awan iblis, dan dia berujar, "Apa kalian takut dengan benda-benda itu?"      

Lin Dong tersenyum dan mengulurkan tangannya saat dia berbicara. Lin Dong lalu mengepalkan tangannya. Kilatan-kilatan mendadak mulai berkumpul di langit yang awalnya terang serta cerah. Hingga akhirnya, petir-petir itu berubah membentuk tangan kilat raksasa sebesar tiga kilometer dan menghantam awan-awan petir tersebut.      

"Dhuaar! Dhuaar! Dhuaar!"     

Kemanapun telapak tangan petir itu melintas, awan-awan iblis akan meledak seketika. Bahkan, Yimo-yimo yang terdapat di dalamnya juga terkena serangan kilat, dan segera menjadi abu.      

Tangan kilat bergerak dan akhirnya menghilang. Teriakan-teriakan pilu memekakkan telinga yang terdengar di langit mendadak terhenti. Sementara itu, berbagai macam teriakan dari kapal-kapal dagang di sekitar mereka juga menghilang.      

Semua orang menengadahkan kepala mereka dan tercengang. Di tempat itu, Yimo-yimo sudah hancur menjadi debu dan akhirnya berhamburan. Bahkan, hanya sosok iblis terkuat yang tetap berdiri, dan dia juga tampak sangat terkejut. Sosok itu seakan belum tersadar dari perubahan mendadak yang terjadi di depannya.      

Tentu saja, tak hanya dia satu-satunya pihak yang tertegun. Bahkan kelompok Gu Yuntian juga tampak membeku.      

Lautan yang awalnya sangat kacau, sekarang menjadi sangat hening. Perkembangan itu terkesan agak menggelikan.      

[1] Northern Underworld Sea - Laut Neraka Utara     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.