Ilmu Pengguncang Alam Semesta

Pulau Dikelilingi Ribuan Iblis



Pulau Dikelilingi Ribuan Iblis

1Permukaan laut sudah hening sepenuhnya. Angin-angin laut bertiup dan berangsur-angsur menghempas bau anyir darah barusan menjauh. Sedangkan, di belasan kapal besar di laut, terdapat banyak orang yang memandang dengan sorot tercengang ke arah langit. Rupanya mereka belum sepenuhnya tersadar karena perubahan yang mendadak tersebut.      

Iblis-iblis beringas yang sebelumnya sudah menghajar mereka rupanya … semua mati?     

Bagaimana peristiwa ini sampai terjadi?      

Semua orang menoleh dengan bersusah-payah, lalu mereka saling bertukar pandang. Para praktisi itu tampak kebingungan.      

"Aku tidak pernah mengira kalau bakal ada Yimo level Panglima yang tersisa…" Lin Dong sepenuhnya mengabaikan kondisi lautan yang kini menjadi hening, lalu dia menoleh memandang Yimo level Panglima yang terlihat tercengang sepenuhnya di langit. Pemuda itu lantas berkata sambil menyunggingkan senyum.      

"Kak … Kak Lin Dong?"      

Gu Ya serta para praktisi lain di sana akhirnya mulai tersadar. Mereka perlahan-lahan menoleh dan menatap Lin Dong dengan sorot tertegun. Mulut mereka bergerak, suara bernada getir terdengar, "Apa kau yang melakukannya?"      

Pantas saja mereka semua tercengang. Karena bagaimanapun juga, mereka semua sudah menyaksikan sendiri betapa luar biasa performa Lin Dong dulu ketika berada di Pulau Perkumpulan Ilmu Bela Diri. Namun, dia hanya seseorang yang mencolok di antara kalangan generasi muda. Meskipun Lin Dong juga sudah memperlihatkan kekuatannya yang mendominasi di Flame Divine Hall, tetapi masih ada jarak yang besar antara dia dan praktisi super Tingkat Samsara. Akan tetapi, serangan barusan adalah sesuatu yang bahkan tidak bisa dikerahkan oleh seorang praktisi Tingkat Samsara…      

Baru setahun sejak terakhir kali mereka bertemu, bagaimana mungkin Lin Dong menjadi sekuat itu?      

"Mari kita habisi dulu makhluk itu." Lin Dong tersenyum. Dia lalu mengarahkan perhatiannya pada Yimo level Panglima di langit, dan sorot dingin terpancar di matanya yang berwarna hitam.      

Yimo level Panglima di langit mendadak tersadar. Sambil memperlihatkan sorot terkejut, dia menatap ke arah kapal dagang besar milik Klan Gu. Sosok itu lalu berteriak melengking dengan suara bernada tajam, "Nak, berani-beraninya kau membunuh anggota Klan Yimo-ku! Apa kau cari mati?!"      

"Haha, aku bahkan sudah menghabisi Ninth Seat King-mu. Apalagi anak buah rendahan sepertimu." Lin Dong berujar sambil terkekeh sadis.      

"Apa katamu?!"      

Tiba-tiba, mata Yimo level Panglima itu menciut. Ketika memandang Lin Dong yang sedang tersenyum, sensasi tidak nyaman sontak menyeruak di dalam hatinya. Bola mata Yimo itu lantas segera berputar, dan aura iblis dahsyat menguar di badannya. Sementara aura iblis itu menyebar ke sekitar, sosoknya berubah menjadi cahaya hitam dan segera kabur dari sana.      

Rupanya Yimo itu memilih untuk menyelamatkan diri?      

Di atas lautan, ketika kerumunan menyaksikan kalau Yimo level Panglima rupanya mundur tanpa bertarung mempertahankan diri, rahang mereka hampir terbuka hingga menyentuh tanah. Sosok itu adalah praktisi yang sangat kuat sampai mampu menandingi praktisi Tingkat Samsara. Bahkan, praktisi dengan kemampuan sebesar itu bisa dianggap penguasa, bahkan di seluruh wilayah Chaotic Demon Sea. Namun, rupanya dia adalah orang yang tidak berguna?      

Apa semua ini karena Lin Dong?      

Beberapa orang di sana diam-diam menoleh memandang sosok berpostur kurus yang berdiri di depan kapal Klan Gu. Memangnya seberapa kuat pemuda itu? Bahkan sebelum dia bergerak, musuhnya sudah mundur ketakutan.      

Sambil memperlihatkan ekspresi tak peduli, Lin Dong memandang ke arah Yimo level Panglima yang kabur menjauh. Dia kemudian perlahan-lahan mengulurkan tangan dan mengepalkannya.     

"Bzzt!"      

Saat Lin Dong mengepalkan tangannya, semua orang bisa melihat kalau dimensi di kejauhan mendadak terdistorsi. Setelahnya, dimensi itu runtuh. Kebetulan saja, Yimo itu tepat berada di tengah-tengah dimensi yang hancur. Tekanan energi yang mengerikan segera meledakkan badannya hingga hancur.      

"Arghh!"      

Teriakan melengking bernada tajam menggema, lalu gelombang aura iblis terbebas dari dimensi yang runtuh. Meskipun demikian, sebelum dia bisa kabur, sebuah lubang hitam terbentuk di sana. Lubang hitam itu lalu berputar dan melahapnya.      

Dimensi di sana kembali pulih, lubang hitam juga menghilang. Yimo level Panglima yang kekuatannya setara dengan praktisi super Tingkat Samsara, sudah lenyap sepenuhnya…     

Lautan kembali hening.      

Lin Dong mengalihkan pandangannya, kedua tangannya perlahan-lahan diturunkan. Dia lalu memandang kelompok Gu Ya yang tak mampu berkata apapun, dan terkekeh sambil bertanya, "Apa yang kalian semua lakukan di tempat ini?"      

Gu Ya adalah orang pertama yang tersadar. Dengan memperlihatkan sorot aneh di matanya, dia memandang ke arah Lin Dong dan berkata, "Kami dikejar oleh Yimo-yimo itu selama perjalanan, dan akhirnya kami kabur ke wilayah Northern Underworld Sea. Untung saja, kami bertemu Kak Lin Dong. Karena kalau tidak…"     

"Rupanya ini wilayah Northern Underworld Sea…" Lin Dong mengangguk. Kalau sekarang dia berada di wilayah Northern Underworld Sea, maka berarti posisinya tak jauh dari wilayah Heaven Wind Sea. Pantas saja dia bisa bertemu mereka.      

"Dik Lin Dong, terima kasih banyak."      

Gu Yuntian juga kembali tersadar. Sambil memperlihatkan ekspresi penuh rasa berterima kasih, dia segera menangkupkan kedua tangannya pada Lin Dong. Sementara itu, ada sorot hormat di matanya. Karena setelah menyaksikan kejadian barusan, dia tahu kalau Lin Dong yang sekarang sudah berbeda dengan sebelumnya.      

Lin Dong tersenyum dan mengayunkan tangannya. Dia lantas berpikir sesaat dan berkata, "Aku ingin pergi ke Pulau Perkumpulan Ilmu Bela Diri. Bisakah kalian mengantarkanku ke sana?"     

Menara Chaotic terletak di Pulau Perkumpulan Ilmu Bela Diri. Sehingga, dia harus pergi ke Pulau Perkumpulan Ilmu Bela Diri dulu demi membantu Chaos Master.      

"Pulau Perkumpulan Ilmu Bela Diri?"      

Saat mendengar kata-kata Lin Dong, ekspresi Gu Yuntian agak berubah, sorot ngeri terpancar di matanya.      

"Ada apa?" Lin Dong sontak bertanya ketika menyaksikan ekspresi Gu Yuntian.      

"Kak Lin Dong, saat ini bukan ide yang bagus untuk mengunjungi Pulau Perkumpulan Ilmu Bela Diri. Tempat itu sekarang terlihat seperti daratan kematian…" Gu Ya menggigit bibirnya dan berujar, "Kami kabur dari Pulau Perkumpulan Ilmu Bela Diri."     

Lin Dong mengernyit. Sepertinya Pulau Perkumpulan Ilmu Bela Diri sedang diserang.      

"Kak Lin Dong, kau sudah pergi cukup lama dan tidak tahu situasi terkini yang terjadi di Chaotic Demon Sea. Dua bulan lalu, banyak iblis seperti tadi yang mendadak bermunculan di Chaotic Demon Sea. Mereka sangat kuat, dan kemanapun mereka pergi, tak akan ada fraksi yang mampu menghentikannya. Selain itu, mereka juga sangat kejam, dan kemanapun aura iblis itu melintas, tak akan ada yang tersisa," kata Gu Ya.      

"Wilayah Heaven Wind Sea juga terkena dampaknya. Awalnya, tiga Goa agung dan lima Klan besar membentuk aliansi. Tetapi, mereka malah kalah telak di pertarungan pertama melawan iblis-iblis itu, dan pasukan mereka akhirnya runtuh."      

Lin Dong mengangguk. Devil Prison memang mengerikan. Makanya, bagaimana mungkin fraksi-fraksi di wilayah Heaven Wind Sea sendiri bisa melawan mereka? Sesuai dugaan, mereka akhirnya dikalahkan.      

"Setelah itu, kami mundur dan menjaga Pulau Perkumpulan Ilmu Bela Diri. Seiring iblis-iblis itu semakin mendekat, Menara Chaotic di pulau mendadak mengerahkan tirai energi untuk melindungi seluruh pulau. Tirai itu mencegah pulau agar tidak sampai diserang oleh pasukan iblis."     

"Ketika berita kalau siapapun bisa mendapatkan perlindungan jika berada di Pulau Perkumpulan Ilmu Bela Diri tersebar, berbagai macam fraksi di wilayah Heaven Wind Sea berbondong-bondong ke sana dan berkumpul di pulau … Namun, peristiwa itu malah semakin menarik perhatian pasukan iblis. Saat ini, Pulau Perkumpulan Ilmu Bela Diri sudah dikepung secara menyeluruh, mustahil bisa dimasuki. Kami menemukan kesempatan untuk kabur di tengah-tengah keributan."     

Saat menyinggung hal itu, mata Gu Ya menjadi tak bersemangat. "Kak Mengqi dan Gu Yan masih di pulau. Kalau tirai pelindung itu rusak, maka kemungkinan semua orang di pulau akan mati."     

Ekspresi tak berdaya mulai terlihat di wajah anggota Klan Gu di sekitar. Karena bagaimanapun juga, semua anggota Klan Gu mereka berkumpul di Pulau Perkumpulan Ilmu Bela Diri. Makanya, jika perlindungan pulau itu sampai runtuh, maka kemungkinan Klan Gu mereka bakal lenyap.      

Lin Dong mengangguk. Tirai pelindung itu kemungkinan diciptakan oleh Chaos Master. Akan tetapi, dia sekarang sedang berada di titik kritis dalam proses pemulihan dirinya, dan jelas kalau Chaos Master tidak mampu mengerahkan semua kemampuannya. Selain itu, alasan mengapa Yimo-yimo di sekitar pulau memilih untuk tidak menyerang adalah kemungkinan karena mereka menunggu anggota kuat mereka tiba di sana.     

"Aku ingin pergi ke sana."      

Lin Dong memandang kelompok Gu Ya dan terkekeh. "Kalau kalian tidak mau pergi ke sana, kalian bisa membantuku dengan menggambarkan peta lautnya."      

"Kak Lin Dong, aku akan mengantarkanmu ke sana." Gu Ya menggertakkan giginya dan berujar.      

"Dik Ya!" Gu Yuntian terkejut saat mendengarnya. Saat ini, Pulau Perkumpulan Ilmu Bela Diri berada dalam situasi yang memilukan, dan hanya dengan mendekat ke sana sama saja dengan menjemput ajal.      

"Tak akan terjadi apapun dengan adanya Kak Lin Dong di sampingku!" Gu Ya menggeleng sambil menatap Lin Dong. Dari caranya bicara, jelas kalau Gu Ya sangat percaya dengan kemampuan pemuda tersebut.      

Ying Huanhuan dan Qingtan yang berdiri di samping Lin Dong memandang curiga pada Gu Ya. Hingga akhirnya, mereka menoleh dan menatap Lin Dong.      

Saat menyadari tatapan mata mereka, Lin Dong sontak terkekeh getir. Dia pun mengangguk dan berkata, "Kalau demikian, kau sebaiknya ikut denganku ke Pulau Perkumpulan Ilmu Bela Diri. Ada yang memintaku melindungi seseorang di sana."      

"Melindungi seseorang?" Gu Ya terkejut. Pulau Perkumpulan Ilmu Bela Diri adalah tempat yang merupakan milik lima klan besar mereka. Makanya, siapa yang akan dilindungi oleh Lin Dong?      

"Sesepuh di dalam Menara Chaotic." Lin Dong nyengir. Tetapi, dia tidak menjelaskan secara detail.      

"Menara Chaotic?" Kelompok Gu Ya terkejut. Tak lama kemudian, mereka akhirnya agak paham. Menara Chaotic memang sejak awal sudah sangat misterius, bahkan lima klan besar mereka tidak bisa menebaknya. Selain itu, jangan-jangan tirai pelindung yang berasal dari Menara Chaotic masih berhubungan dengan sesepuh misterius?      

"Kita tak punya banyak waktu. Mari bergegas pergi ke Pulau Perkumpulan Ilmu Bela Diri. Kak Yuntian, kau sebaiknya mencari tempat aman untuk bersembunyi. Kau bisa kembali ketika masalah di Pulau Perkumpulan Ilmu Bela Diri selesai."      

Setelahnya, Lin Dong tidak mengucapkan apapun dan menoleh memandang Gu Ya. Saat melihat gadis itu mengangguk, Lin Dong mengayunkan lengan bajunya. Tak lama kemudian, cahaya silver menyeruak, lalu menyelimuti di sekitar sosok mereka.      

Cahaya silver itu bersinar, membuat dimensi terdistorsi. Ketika cahaya silver di sana menghilang, mereka berempat sudah lenyap.      

Gu Yuntian memandang ke arah empat orang yang sudah pergi dan sontak menghela napas. Sementara itu, secercah harapan muncul di dalam hatinya. Saat ini, kemampuan Lin Dong sangat kuat dan misterius. Jika dia bisa menyelesaikan masalah di Pulau Perkumpulan Ilmu Bela Diri, maka Klan Gu mereka akan bisa bertahan hidup…      

"Semoga kau benar-benar bisa menyelesaikan masalah ini…"      

Dengan adanya Gu Ya yang memandu jalan, Lin Dong tak berhenti selama di perjalanan mereka selanjutnya. Dia juga mendapati beberapa Yimo berkeliaran. Akan tetapi, Lin Dong hanya menghabisi mereka dengan membalikkan telapak tangannya dan tak berhenti karena munculnya makhluk-makhluk tersebut.      

Dengan kecepatan mereka, akhirnya empat orang itu tiba di wilayah Heaven Wind Sea dalam waktu dua jam.      

Saat memasuki wilayah Heaven Wind Sea, Lin Dong merasa kalau gejolak aura iblis di sekitarnya mendadak jadi jauh lebih pekat. Bahkan, ada angin-angin suram yang bertiup di permukaan laut.      

Kelompok Lin Dong kembali mencabik dimensi. Beberapa menit kemudian, mereka berangsur-angsur mengurangi kecepatan dan memandang pemandangan di depan mata mereka dengan ekspresi suram di wajah masing-masing.      

Aura iblis mengerikan menyapu dari cakrawala, sedangkan lapisan-lapisan awan iblis memenuhi langit. Teriakan-teriakan tajam terus terdengar. Selain itu, aura iblis menyeramkan menyebabkan gelombang-gelombang mengerikan terus berkecamuk di permukaan laut yang tenang.      

Lin Dong memandang ke arah pasukan Yimo dan mendapati sebuah pulau berada di dalamnya. Di sisi lain, pulau di sana tampak diselimuti dengan tirai energi berwarna kuning gelap.      

Tatapan Lin Dong menembus tirai energi, dia bisa samar-samar melihat sebuah menara batu kuno di pulau tersebut.      

Bangunan itu adalah Menara Chaotic.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.