Ilmu Pengguncang Alam Semesta

Orang yang Tak Asing



Orang yang Tak Asing

2Tirai cahaya raksasa itu seperti mangkuk besar yang dibalikkan di bawah langit. Setelah itu, seluruh Pulau Perkumpulan Ilmu Bela Diri diselimuti olehnya.      

Tirai cahaya itu berwarna kuning gelap, coraknya terkesan tebal serta berat. Tirai energi tersebut menguarkan sensasi yang tak mampu dihancurkan.      

Saat ini, jika melihatnya sekilas, siapapun bisa menyaksikan kalau semua tempat di Pulau Perkumpulan Ilmu Bela Diri sudah dipenuhi manusia. Tak peduli di dekat laut atau di pulau itu sendiri, setiap bagiannya dipenuhi orang. Akan tetapi, wajah mereka semua dipenuhi raut ngeri dan suram.      

Sambil memancarkan sorot ketakutan, mereka memandang ke area luar tirai bercahaya. Di sana, langit terlihat menggelap dan ada banyak awan iblis yang melayang di udara. Sementara itu, siapapun bisa melihat ada banyak sekali sosok iblis yang berlalu-lalang di antara awan-awan iblis. Sedangkan suara-suara memekakkan telinga menyebar hingga di kejauhan, sehingga menyebabkan gelombang-gelombang mengerikan berkecamuk di permukaan laut.      

Aura iblis itu terus menekan tirai kuning gelap bercahaya, menyebabkan gejolak energi beriak-riak di sana. Saat kerumunan menyaksikan pemandangan itu, jantung mereka mulai gemetar ketakutan. Karena mereka tahu kalau tirai cahaya itu merupakan pertahanan terakhir mereka. Jika tirai pelindung sampai hancur, maka mereka bakal terpampang jelas di hadapan taring-taring Yimo dan tak punya harapan untuk bisa bertahan hidup.      

Saat ini, di dalam bangunan di bagian tengah pulau, atmosfernya sangat menyesakkan. Banyak orang sedang duduk di dalam bangunan itu, dan mereka semua memperlihatkan ekspresi yang suram dan gelap.      

"Tirai energi bercahaya itu sepertinya semakin lemah…"     

Di antara atmosfer menyesakkan di sana, ada seseorang yang mendadak berkata dengan suara lirih. Akan tetapi, kata-katanya membuat kelopak mata semua orang sontak berkedut.      

"Semua orang harus tetap mencoba bertahan. Apa yang sebaiknya kita lakukan sekarang?" Sosok yang bicara adalah seorang pak tua berambut putih. Saat ini, dia sedang mengernyit erat. Sementara itu, ada dua orang wanita menawan berpostur tubuh tinggi di belakangnya. Mereka adalah Gu Mengqi dan Gu Yan.      

"Apalagi yang bisa kita lakukan? Selain berkemah di Pulau Perkumpulan Ilmu Bela Diri, apalagi yang mampu kita perbuat?" Seorang pak tua berjubah abu-abu yang duduk di seberang mereka berkata dengan nada acuh. Sementara itu, ada seorang pria yang berdiri di belakang pak tua, dia juga tampak tak asing. Pria itu adalah Wei Zhen dari Klan Wei.      

"Kalau demikian, kau bisa terus menunggu di tempat ini dan meregang nyawa." Pak tua dari Klan Gu meliriknya, dan berkata dengan suara pelan.      

"Gu Tong, kalau Klan Wei-ku tidak bisa kabur, apa kaukira Klan Gu-mu bisa melakukannya?" Pak tua berjubah abu-abu itu murka ketika mendengar kata-katanya, lalu berseru keras.      

Semua orang di dalam bangunan akhirnya menggeleng tak berdaya setelah melihat mereka berdua kembali berdebat.      

"Bisakah kalian berdua diam? Apa gunanya berdebat sekarang?!"      

Ada tiga sosok yang duduk di tempat paling mencolok di dalam bangunan itu. Mereka mengenakan baju yang berbeda, tapi memiliki kuasa terbesar. Mereka adalah Ketua tiga Cave agung di wilayah Heaven Wind Sea.      

Ada juga pria yang tampak tak asing berada di antara tiga Ketua Cave tersebut. Dia adalah Wu Xian, Ketua Demonic Wind Cave. Di masa lalu, dia punya dendam dengan Lin Dong. Akan tetapi saat ini, ekspresinya tampak sangat suram karena bencana yang sedang mereka alami.      

"Yimo di luar Pulau Perkumpulan Ilmu Bela Diri sangat kuat, kemungkinan kita bukan tandingan mereka." Wu Xian memandang ke area di luar bangunan. Di kejauhan, dia mampu melihat sedahsyat apa aura iblis mengerikan di luar tirai bercahaya.      

"Kalau kita ingin situasinya berubah, kurasa kita hanya mampu mengandalkan sesepuh di dalam Menara Chaotic." Ketua Heaven Wind Cave menghela napas.      

Semua orang di dalam bangunan kemudian memandang ke arah lima klan agung usai pria itu berbicara. Karena bagaimanapun juga, Menara Chaotic dikelola oleh mereka semua, tak ada seorang pun yang sadar kalau rupanya ada sosok sedahsyat itu di dalam Menara Chaotic.      

Ketika melihat tanggapan semua orang, ketua-ketua lima klan besar menggelengkan kepalanya dengan sikap getir. Pemimpin Klan Gu, Gu Tong, tersenyum kecut dan berkata, "Dulu, meskipun kami berhasil memasuki Menara Chaotic, tapi kami tidak bisa naik ke tingkat teratas. Akan tetapi, kami sekarang tidak bisa memasuki menara sejak tirai bercahaya kuning gelap itu muncul."      

"Sepertinya sesepuh itu tak ingin diganggu." Pemimpin Klan Xu mengangguk, lalu berkata.      

"Mengapa … kalian tidak mencobanya lagi?" Wu Xuan berpikir sesaat, lantas membuka mulutnya. Saat ini, mereka sudah tak punya pilihan lain. Akan tetapi, dia enggan membuang kesempatan terakhir itu.      

Para pemimpin lima klan menghela napas ketika mendengarnya, mereka lalu mengangguk. Akan tetapi, mereka semua tahu kalau tindakan itu kemungkinan bakal sia-sia belaka.      

Saat merasakan atmosfer yang menyesakkan di sana, Wu Xuan bertukar pandang dengan Ketua-ketua Cave lainnya. Dia lalu diam-diam menghela napas dan menggeleng. Apa tak ada cara sehingga kita bisa selamat dari bencana ini?      

"Berita buruk!"     

Saat hati semua orang terpuruk hingga merasa tak berdaya, seorang pria mendadak berlari dengan tergesa-gesa dan segera berseru, "Sepertinya ada seseorang yang mencoba memasuki paksa Pulau Perkumpulan Ilmu Bela Diri. Saat ini, orang itu mencoba memasuki pulau!"     

Semua orang terkejut ketika mendengarnya. Rupanya di saat seperti sekarang, ada seseorang yang berani mendatangi Pulau Perkumpulan Ilmu Bela Diri? Apa dia mau menjemput kematiannya?      

Sambil merasa tercengang di dalam hati masing-masing, kerumunan di sana pergi keluar dari bangunan dan melihat ke arah di kejauhan. Di luar tirai kuning gelap bercahaya, mereka semua bisa menyaksikan kalau ada beberapa sosok yang sedang berdiri melayang di udara. Sementara itu, aura iblis berkecamuk hebat di sekitar mereka, dan Yimo dalam jumlah besar sudah mulai mengepung mereka dari kejauhan.      

"Apa itu … Dik Ya? Dan … Lin Dong?" Saat Gu Mengqi dan Gu Yan menyaksikan beberapa sosok di luar tirai bercahaya, mereka awalnya merasa tercengang, lalu segera berseru cepat.      

"Lin Dong?"     

Semua orang tertegun ketika mendengar nama tersebut. Bahkan, ekspresi anggota Klan Wei menjadi buruk rupa. Mereka jelas masih ingat nama pemuda yang pernah menyebabkan Klan Wei mereka mengalami kekalahan besar.      

Wu Xuan juga agak mengernyit. Dia jelas masih mengingat nama tersebut.      

"Kakek, orang itu adalah Lin Dong. Dia pernah membantu Klan Gu kita. Cepat, biarkan mereka masuk! Karena kalau tidak, bakal merepotkan jika Yimo sampai mengepung mereka!" Gu Mengqi berbicara dengan nada tak tenang.      

Ketua Klan Wei bergegas angkat bicara setelah Gu Mengqi bicara. "Mustahil. Mengesampingkan fakta kalau tirai energi bercahaya ini hanya memperbolehkan orang-orang keluar dan tak bisa memasukinya, kita tak tahu apa yang hendak mereka lakukan. Lagipula, kau pasti tahu betapa licik Yimo itu. Jika mereka hanya Yimo yang menyamar, apa kau bisa memikul akibatnya kalau kita membiarkan mereka memasuki pulau?"      

Banyak praktisi di sekitarnya mengangguk ketika mendengarnya. Karena bagaimanapun juga, memang pilihan terbaik saat ini adalah dengan tidak mengambil resiko.      

Ekspresi wajah cantik Gu Mengqi berubah. Dia lalu menatap murka ke arah Ketua Klan Wei. Karena dia tentu tahu kalau pria itu hanya mencari kesempatan untuk memunculkan masalah.      

Saat ini, Gu Tong hanya mampu menghela napas. Karena bagaimanapun juga, Klan Gu mereka tidak berani melakukan sesuatu yang bisa menjadikan mereka sebagai musuh semua orang di sana. Klan Wei benar-benar tercela.      

Gu Mengqi hanya mampu menapakkan kakinya keras saat menyaksikan tanggapan di sana. Dia lalu berseru keras dan menggunakan Yuan Power untuk membungkus suaranya yang jernih. Dia pun mengirimkan pesannya ke area di luar pulau, "Lin Dong, kalian semua sebaiknya cepat pergi dari sana. Berhati-hatilah dengan Yimo!"      

Lin Dong yang berada di luar pulau, lalu mengawasi area di sekitarnya usai mendengar suara Gu Mengqi. Dia segera paham dengan peristiwa yang terjadi. Dia pun tersenyum simpul. Sepertinya orang-orang itu tetap sama merepotkannya seperti biasa.      

"Tak perlu. Aku akan masuk sendiri." Lin Dong tersenyum ke arah pulau, dan berkata.      

"Chi!"      

Saat mereka mendengar ucapannya, semua anggota Klan Wei sontak terkekeh. Karena bagaimanapun juga, Yimo tidak mampu menghancurkan tirai pelindung bercahaya itu. Tapi, Lin Dong bilang kalau dia bisa menembusnya? Pasti dia sedang bermimpi.      

"Lin Dong, sebaiknya kau segera enyah dari sini!" Wei Zhen berseru keras. Akan tetapi, wajahnya dipenuhi raut mencemooh. Dia bisa melihat kalau Yimo-yimo segera mengepung Lin Dong. Saat ini, kemungkinan pemuda itu tak akan bisa kabur, meskipun seandainya dia ingin.      

Wu Xuan yang berdiri di sampingnya mengernyit. Karena dia samar-samar bisa merasakan kalau ada sesuatu yang janggal. Sehingga, agar tetap berada di sisi yang aman, dia tidak mengejek Lin Dong.      

"Huh?"      

Sementara Wu Xuan mengernyit, cahaya silver terang mendadak bersinar di luar tirai bercahaya. Ekspresi Wu Xuan lalu berubah drastis ketika dia merasakan kalau dimensi terdistorsi, dan sorot terkejut terpancar di matanya.      

Di pantulan mata Wu Xuan yang tercengang, dia melihat kalau dimensi di depannya terdistorsi. Sesaat kemudian, cahaya silver berpendar, dan empat sosok seketika muncul di sana.      

"Ini…"     

Kerumunan di sekitar mereka memandang ke arah empat orang yang mendadak menampakkan diri. Pupil mereka sontak menciut. Sementara itu, mata mereka dipenuhi sorot tertegun. Lin Dong ternyata berhasil masuk?      

"Apa kau orang yang memintaku enyah dari tempat ini?" Usai muncul di sana, mata hitam legam Lin Dong memandang ke arah Wei Zhen yang sosoknya terlihat kaku, lalu dia terkekeh pelan.      

Karena alasan yang tak tahu berakar dari mana, Wei Zhen merasakan sensasi ngeri muncul di dalam hatinya setelah ditatap Lin Dong. Dia segera bersembunyi di belakang Ketua Klan Wei.     

"Lin Dong, apa yang hendak kaulakukan?!" Meskipun Ketua Klan Wei merasa kalau ada yang janggal, tetapi dia masih berteriak dengan suara bernada mengancam.      

"Berisik!"      

Pandangan Lin Dong menjadi dingin. Dia menjentikkan jarinya, dan angin kencang bertiup ke depan. Sesaat kemudian, Ketua Klan Wei berguncang. Dia segera memuntahkan banyak darah dan badannya terpental mundur secara menyedihkan.      

Kerumunan di sana menghirup udara dingin ketika menyaksikan kejadian tersebut. Di sisi lain, kelopak mata Wu Xuan mulai berkedut hebat, karena Ketua Klan Wei sudah naik ke Tingkat Samsara setahun lalu!      

"Kau!" Para praktisi Klan Wei semua murka saat menyaksikan Ketua Klan mereka diserang. Akan tetapi, bahkan sebelum mereka bisa membalas dengan umpatan lagi, Lin Dong sudah melangkah maju. Auranya yang mengerikan segera menyapu ke depan, menutupi seisi pulau.      

Tekanan energi menyeramkan yang diciptakan oleh auranya membuat pulau yang awalnya ramai, segera menjadi hening.      

"Ti … Tingkat Reincarnation?!"      

Kali ini, bahkan Wu Xuan tak mampu menahan rasa terkejutnya di dalam hati. Dia sontak berseru keras.      

"Tingkat Reincarnation?!"      

Semua ketua dari berbagai macam fraksi di wilayah Heaven Wind Sea terkejut. Sambil memperlihatkan sorot tercengang, mereka memandang ke arah pemuda tersebut. Dia … Rupanya dia adalah praktisi papan atas Tingkat Reincarnation?!     

Gu Tong tercengang. Dia pernah mendengar Gu Mengqi dan para praktisi lainnya membicarakan mengenai Lin Dong. Tapi, dia hanya mengira kalau Lin Dong adalah anggota generasi muda biasa. Akan tetapi, siapa yang mengira kalau pemuda yang dianggap olehnya adalah anggota generasi muda, rupanya adalah praktisi papan atas Tingkat Reincarnation!      

Gu Mengqi dan Gu Yan yang berada di sampingnya tampak menutupi mulut mereka karena tercengang. Sementara itu, mata cantik mereka semua dipenuhi sorot tercengang.      

"Haha, rupanya Ketua Cave Wu Xian." Pandangan Lin Dong ditujukan ke arah berbeda, dan dia menatap Wu Xian lalu terkekeh pelan. Ada nada berkelakar di baik suara tawanya yang lirih.      

Saat menyadari kalau Lin Dong rupanya menatap ke arahnya, badan Wu Xian menjadi kaku, keringat dingin menetes di dahinya. Dia lantas terkekeh kecut. "Ternyata Dik Lin Dong."      

Wu Xian bukan orang bodoh. Meskipun akhir-akhir ini Wu Xian sudah menyentuh batasan Tingkat Reincarnation, tapi masih ada jarak yang besar antara dia dan praktisi Tingkat Reincarnation yang sebenarnya. Bahkan, jika Lin Dong ingin menyerangnya, kemungkinan Wu Xian tak akan mampu melakukan apapun.      

Lin Dong tersenyum simpul dan tak terlalu memedulikan Wu Xian. Dia hanya memfokuskan perhatiannya pada Gu Mengqi dan Gu Yan. Dia lalu menangkupkan kedua tangannya bersama dan tertawa. "Nona Mengqi, Nona Gu Yan. Sudah lama sejak terakhir kali kita bertemu."     

Lin Dong mengabaikan semua ketua fraksi yang hadir di sana dan hanya menyapa Gu Mengqi dan Gu Yan. Sikapnya jelas tidak sopan. Akan tetapi, jika menimbang kekuatannya yang mengerikan, tak ada seorang pun yang berani menegur. Alih-alih, mereka menunduk, dan wajah para praktisi itu semua dipenuhi ekspresi ngeri serta penuh hormat.      

Duo Gu Mengqi saling bertukar pandang. Mereka pun menyunggingkan senyuman manis serta cantik pada Lin Dong. Di sisi lain, mata indah dua praktisi itu dipenuhi dengan sorot gembira.      

Lin Dong menoleh setelah menyapa dua wanita tersebut. Dia lantas menatap ke arah menara batu di bagian tengah pulau. Akan tetapi kali ini, dia bisa mendeteksi aura yang sangat kuno dan kuat menguar dari sana.     

Chaos Master, huh…     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.