Ilmu Pengguncang Alam Semesta

Tang Xinlian



Tang Xinlian

1Pria berbaju coklat itu duduk di pegangan tangga dengan sikap angkuh sambil membawa botol anggur. Tubuhnya mengayun perlahan, dan menatap Lin Dong tak peduli. Walaupun tidak mengucapkan apapun, terdapat aura yang membuat jantung siapapun berdegup kencang menguar dari sosok tersebut.      

Semua praktisi di dalam gedung menoleh ke arah pria tersebut. Sorot mata beberapa orang di sana berangsur-angsur berubah, dan ekspresi mereka menjadi suram. Segala macam tanda-tanda itu membuktikan kalau pria tersebut bukan orang biasa.      

"Kak Qing Teng."     

Huang Ling yang sekarang terlihat menyedihkan menatap ke arah pria itu. Ada sorot gembira yang meluap-luap dari matanya ketika dia bergegas memanggilnya.      

"Qing Teng?"      

Dada Lin Dong agak berdesir ketika mendengarnya. Baru kemudian, dia sadar apa latar belakang pria itu. Peringkat keempat di Daftar Praktisi Pemula, Qing Teng si Illusion Demon.      

Saat ini, suara riuh-rendah juga mulai menyebar secara perlahan-lahan di dalam gedung. Rupanya, Qing Teng cukup terkenal. Bahkan di tempat ini, tempat yang dipenuhi dengan berbagai macam praktisi kuat, namanya masih membawa dampak yang mencengangkan.      

"Kawan, kau sebaiknya tahu batasanmu jika ingin memberi orang lain pelajaran." Qing Teng menatap acuh pada Lin Dong dan berkata dengan suara lirih.      

"Aku tidak suka mencari masalah. Tapi, aku tidak keberatan membereskan masalah jika mereka datang menghampiriku." Nada bicara Lin Dong juga sama acuhnya, dia pun tidak merasa takut sedikitpun karena identitas pria tersebut.      

"Agak arogan. Tapi, kau memang berhak melakukannya." Qing Teng menoleh menatap Huang Ling yang berlumuran darah dan terlihat menyedihkan. Dia kemudian menggeleng, lalu menambahkan, "Awalnya, aku tidak ingin ikut campur dalam masalah ini. Namun aku memang mengenalnya. Mengapa kau tidak meminta maaf saja padanya, lalu kita akan menganggap tidak ada peristiwa apapun yang terjadi. Bagaimana menurutmu?"      

Lin Dong tersenyum ketika mendengarnya. Dia segera menggeleng, lalu membalas pelan, "Kurasa tidak bisa."      

"Kalau demikian, mari gunakan kemampuan kita masing-masing." Qing Teng menggumam sendiri. Rupanya dia tidak terkejut dengan jawaban Lin Dong. Dia segera berdiri di depan berpasang-pasang mata di sana. Badannya agak bergetar, seakan ada aura tajam mengejutkan yang perlahan-lahan menyebar darinya.      

Semua orang menautkan alis mereka saat menyaksikan kejadian tersebut. Tampaknya Qing Teng berniat ikut campur dan membantu Huang Ling membalas dendam. Pria itu benar-benar punya jaringan yang besar…      

Qing Teng berjalan mendekati Lin Dong. Aura ajaib menyeruak dan menyapu dari dalam badannya bagai badai kencang.      

Ekspresi Lin Dong terlihat tenang saat menatap Qing Teng yang perlahan-lahan mendekatinya. Cahaya hijau juga sontak menyeruak dari dalam matanya. Dia bisa merasakan kalau Qing Teng tergolong cukup kuat.      

"Blaar!"      

Langkah kaki Qing Teng berhenti pada radius sekitar 3 meter dari Lin Dong. Tampaknya bahkan udara di sekitar juga ikut memadat ketika suara langkah kakinya terdengar.      

"Sepertinya kau cukup kuat. Kebetulan sekali, aku juga ahli dalam segi itu. Aku penasaran siapa yang lebih cepat jika kita membandingkan kemampuan?" Qing Teng terkekeh menatap Lin Dong.      

Mata Lin Dong terbelalak ketika suara tawa Qing Teng terdengar. Badannya mendadak bergetar.      

"Dhuaar!"      

Telapak tangan yang mengancam mendadak muncul di belakang Lin Dong. Sesaat kemudian, telapak tangan itu menghantam ke bawah tanpa ampun dan mengenai punggungnya dengan secepat kilat.      

"Swuush!"      

Telapak tangan itu kembali luput dari sasaran. Tak lama kemudian, sosok Lin Dong perlahan-lahan lenyap. Dia sudah berada di belakang telapak tangan itu ketika muncul kembali. Sesaat setelahnya, kaki Lin Dong tanpa ampun diayunkan ke depan seolah hendak membelah gunung.      

"Dhuaar!"      

Sebuah tangan diulurkan dan menghadang tendangan tajam Lin Dong. Angin kencang menyebar dan dua sosok itu saling mundur beberapa langkah.     

"Cepat sekali!"      

Para praktisi di dalam gedung menonton momen ketika dua praktisi berduel secepat hantu, dan sorot mata mereka menjadi lebih mengerikan, karena mereka tidak berhasil mendeteksi serangan-serangan yang dikerahkan sebelumnya oleh dua praktisi tersebut.      

"Kau ternyata bisa mengimbangi kecepatanku. Luar biasa." Mata Qing Teng mengandung sorot aneh ketika memandang Lin Dong. Kecepatannya tergolong cukup menakjubkan, bahkan di antara praktisi 10 besar di Daftar Praktisi Pemula. Namun, tampaknya Lin Dong juga menguasai bidang ini juga.      

"Aku jadi semakin penasaran sekarang."      

Qing Teng terkekeh, sorot bersemangat pun merambat naik di dalam matanya. Dia segera bergerak maju. Yuan Power dahsyat menyeruak. Rupanya dia berniat menggunakan kemampuannya yang sebenarnya.      

Kedua tangan Lin Dong perlahan-lahan dikepalkan setelah menyaksikan sikap Qing Teng. Sorot tajam juga menyeruak di matanya ketika dia menatap ke arah Qing Teng.      

"Kalian berdua, tempat ini digunakan oleh Flame Divine Hall-ku untuk menyambut berbagai macam praktisi kuat dari seluruh dunia. Bukankah kurang tepat jika kalian berdua bertarung di tempat ini?"      

Namun suara menawan seperti lonceng silver mendadak terdengar di dalam gedung ketika dua praktisi itu hendak kembali menyerang di tengah-tengah atmosfer yang menegang.      

Berpasang-pasang mata praktisi di dalam gedung segera diarahkan menuju suara itu berasal. Mereka kemudian melihat sekelompok penjaga berarmor merah menyala dalam jumlah besar tiba-tiba berdatangan dari semua penjuru gedung. Seorang wanita cantik berpostur indah berdiri di depan para penjaga tersebut.      

Wanita itu mengenakan armor merah yang terpasang lekat di badannya. Armor itu membuat lekuk badannya yang seksi terlihat jelas, sehingga menyebabkan sorot bercahaya terpancar dari mata banyak orang di dalam gedung.      

Rambutnya yang agak bergelombang terurai sampai ke pinggang, membuatnya terlihat menawan. Dia juga punya paras yang sangat cantik dengan alis melengkung bagai lukisan dan kulit seputih salju. Wanita itu benar-benar menarik. Tetapi, ada aura pemberani yang tak kalah hebat daripada aura seorang pria yang menguar di alisnya. Godaan yang muncul karena gabungan aura pemberani dan pesonanya rupanya membuat jantung banyak pria berdegup kencang.      

"Ah, ada orang penting muncul…"     

Pria berbaju biru di lantai atas tersenyum menatap sosok berarmor merah yang sudah menarik perhatian semua orang di tempat tersebut. Sorot berminat terpancar di matanya yang biasanya tampak acuh.      

"Bibi kecil itu bukan seseorang yang bisa kausepelekan." Pria berbahu abu-abu di sampingnya juga membuka mulut. Nada bicaranya mengandung kesan waspada.      

Setelah tempat itu hening sesaat, banyak suara bisik-bisik yang mulai menyebar. Kali ini, topik obrolan berpusat pada wanita cantik berarmor merah.      

"Hehe, dia pasti Flame Fairy, Tang Xinlian dari Flame Divine Hall? Dia memang cantik sekali. Kabarnya dia adalah murid pertama Mo Luo, dan pria itu sangat puas dengannya. Siapa tahu, dia mungkin bakal menjadi penerus Flame Divine Hall di masa depan."      

"Benar, siapapun yang disukai oleh wanita cantik itu bisa dibilang mencapai puncak hanya dengan satu langkah."      

"Bagaimana bisa pria biasa menaklukkan wanita sepertinya…"      

Lin Dong agak terkejut saat menatap ke arah wanita seksi dan cantik itu setelah mendengar obrolan-obrolan di sekitarnya. Tak disangka ternyata praktisi peringkat dua di Daftar Praktisi Pemula bakal secantik itu.      

"Haha, tak kusangka bahkan Nona Tang sampai muncul…" Qing Teng segera terkekeh. Ekspresinya agak berubah ketika melihat Tang Xinlian muncul.     

"Qing Teng, tempat ini bukan area di mana kau bisa bersikap sembrono. Oh ya, apa kau sudah selesai bertarung?" Tang Xinlian menatap Qing Teng dan tertawa dengan suara lembut.      

Qing Teng terkekeh kecut setelah menyaksikan senyuman Tang Xinlian. Dia lalu menambahkan, "Karena Nona Tang sudah berbicara, maka urusan hari ini tentu akan berakhir sampai di sini."      

Dia menoleh ke arah Lin Dong ketika berbicara. Qing Teng lantas mengedikkan bahu. "Kemungkinan kita akan dapat kesempatan bertemu lagi di kompetisi mendatang. Jika saat itu tiba, aku akan mencoba kekuatan penuhmu."      

"Aku selalu siap bertarung." Lin Dong tersenyum, tetapi tidak merendah.      

Qing Teng memandang Lin Dong. Sesaat kemudian, dia tersenyum simpul dan melambaikan tangannya ke arah Huang Ling yang terlihat sangat tidak puas. Pria itu hanya mampu mengangguk saat melihatnya. Karena Tang Xinlian sampai muncul, tentu sebaiknya Huang Ling tidak membuat masalah lagi.      

"Lin Dong, apa kau baik-baik saja?"     

Saat ini, Gu Mengqi dan para wanita lainnya mengelilingi Lin Dong. Mata cantik mereka dipenuhi sorot khawatir.      

Lin Dong tersenyum dan melambaikan tangannya. Dia sudah hendak berbicara ketika sudut matanya melihat kalau Tang Xinlian perlahan-lahan berbelok dan berjalan ke arahnya.      

Tang Xinlian tak diragukan lagi merupakan pusat perhatian semua orang di dalam gedung. Maka dari itu, para praktisi di sana sontak mengernyitkan alis mereka saat menyaksikan tak hanya wanita tersebut tidak langsung pergi setelah menghentikan pertarungan, tetapi malah memutuskan mendekat ke arah Lin Dong. Oleh karena itu, suara-suara lirih para praktisi di sana sontak menghilang saat mata mereka menatap ke arah tersebut.      

Tang Xinlian berhenti di depan Lin Dong. Mata cerahnya terpaku pada pemuda itu.      

Lin Dong merasa tak terlalu nyaman karena tatapan mata Tang Xinlian yang terkesan tajam. Dia segera terkekeh kecut dan bertanya, "Nona Tang, ada apa?"     

"Apa kau Lin Dong?" Tang Xinlian mengernyitkan alis cantiknya, lalu bertanya.      

"Aku memang Lin Dong. Tapi, aku tak tahu apa benar aku yang kaumaksud…" Lin Dong memicingkan matanya. Mengapa dia bisa mendeteksi nada tidak ramah dalam suara wanita itu? Bukankah mereka baru pertama kali ini berjumpa?"     

"Master bilang kalau kau lumayan kuat." Pandangan Tang Xinlian diedarkan ke badan Lin Dong saat dia berkata dengan nada yang terkesan iri. "Tapi, kurasa tidak demikian."      

Lin Dong tak mampu berkomentar. Tampaknya wanita itu tidak senang karena penilaian yang diberikan Mo Luo padanya.     

"Ikuti aku. Master ingin bertemu denganmu."      

Tang Xinlian melemaskan pinggangnya yang mampu membuat nafsu siapa saja muncul. Dia menunjukkan senyum memesona pada Lin Dong, lalu berbalik pergi dari sana. Di waktu yang sama, dia menunjukkan punggungnya yang tinggi dan langsing serta menggoda pada Lin Dong.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.