Suasana Tenang Sebelum Kompetisi
Suasana Tenang Sebelum Kompetisi
Kota Flame City menjadi agak ramai seiring bertambahnya para praktisi dalam jumlah besar. Bagaimanapun juga, para praktisi kuat dari Chaotic Demon Sea biasanya bersifat angkuh dan tak bisa dikendalikan. Walaupun pada awalnya, mereka berhati-hati dengan kekuatan Flame Divine Hall, tapi seiring berjalannya waktu, berbagai macam konflik semakin sering terjadi seiring bertambahnya praktisi yang tiba. Sebagai hasilnya, kota itu semakin kacau karena pertarungan-pertarungan tak menentu tersebut.
Namun keributan itu tidak berlangsung lama. Tang Xinlian mengerahkan kelompok besar pasukan penjaga beraura dahsyat. Kemanapun orang-orang itu pergi, mereka melakukannya secara disiplin dan teratur seperti pasukan. Maka dari itu, pemandangan tersebut membuat dada semua orang berdesir karena raut dingin di wajah wanita tersebut. Tang Xinlian si Flame Fairy dari Flame Divine Hall cukup terkenal di seluruh Chaotic Demon Sea. Tentu saja, posisinya di peringkat dua di Daftar Praktisi Pemula juga membuat banyak orang yang mengira dia gadis biasa, menjadi berhati-hati dan menahan sikap kurang ajar mereka.
Meskipun demikian, bisa dibilang kalau Tang Xinlian memang berbakat. Dalam waktu hanya beberapa hari, keributan di Kota Fiery Flame yang tak terkendali, sudah berhasil diredam oleh pasukannya. Nama Flame Fairy kembali menjulang, dan dia menjadi pusat perhatian di seluruh kota.
Selain itu, beberapa praktisi yang penasaran mengikuti Tang Xinlian kemanapun dia memimpin pasukannya beraksi. Fenomena itu berakhir cukup menarik. Di waktu bersamaan, kejadian itu menjadi topik obrolan di antara begitu banyak praktisi ketika mereka menunggu kompetisi dimulai…
…..
Lin Dong juga agak senggang selama beberapa waktu terakhir. Mungkin karena adanya Tang Xinlian, jadi kelompok Huang Ling tidak datang dan mencari masalah dengannya setelah insiden tersebut. Ada sorot menantang di mata orang-orang itu saat Lin Dong terkadang bertemu mereka. Namun mereka tidak membuat masalah dengan Lin Dong. Rupanya mereka waspada dengan Tang Xinlian.
Lin Dong merasa tak bisa berkomentar ketika dihadapkan pada situasi itu. Sejak kapan dia berakhir pada titik di mana perlu mengandalkan wanita? Walaupun Lin Dong merasa tidak terlalu gembira, tetapi dia tidak mempermasalahkannya. Sekarang ini, insiden-insiden di Kota Flame Fiery sudah membuat Tang Xinlian sangat sibuk, dan dia tidak ingin menambah beban wanita itu…
Lin Dong bersandar di jendela bangunan tinggi di kota. Pandangannya perlahan-lahan diedarkan ke kota besar yang sangat ramai tersebut.
"Haha, Dik Lin Dong benar-benar santai."
Suara tawa keras mendadak terdengar dari belakang Lin Dong ketika dia mengawasi kondisi kota. Dia menoleh dan melihat seorang pria berbaju biru tak disangka sudah muncul di sana. Namun, tak ada sorot terlalu terkejut yang terpancar di matanya. Rupanya Lin Dong sudah mendeteksi keberadaan pria tersebut.
"Namaku Zhou Ze."
Pria berbaju biru itu tersenyum dan berbicara pada Lin Dong. Penampilannya bisa dianggap tampan. Namun, ekspresinya membuat siapapun merasa nyaman ketika berada bersamanya. Senyum di sudut bibir Zhou Ze membuat siapapun bisa merasakan sikap ramah pria tersebut.
"Zhou Ze, si Little Elephant King?"
Lin Dong mengangkat alisnya, dan berbicara sambil tersenyum, "Aku pernah mendengar namamu yang terkenal."
Lin Dong agak terkejut. Zhou Ze si Little Elephant King tergolong praktisi yang lumayan terkenal di antara generasi muda di Chaotic Demon Sea. Posisinya di peringkat tiga di Daftar Praktisi Pemula juga membuktikan kemampuannya. Oleh karena itu, Lin Dong agak terkejut ketika seseorang seperti Zhou Ze bakal mengambil inisiatif untuk berinteraksi dengannya.
"Julukan itu tidak penting." Zhou Ze melambaikan tangannya. Dia pun duduk di depan Lin Dong. Setelah berpikir sesaat, Zhou Ze akhirnya membuka mulutnya, "Sesepuh Mo Luo datang mencariku kemarin. Dia ingin aku mencoba menghentikan Xu Xiu menjadi pemenang. Tapi, dia tak menjelaskan alasannya, dan aku juga tidak bertanya."
Lin Dong terkejut. Namun dia segera mengangguk. Tampaknya Mo Luo tidak ingin terlalu banyak orang mengetahui keberadaan Yimo sekarang. Karena kalau tidak, mereka akan mengabarkan pihak-pihak lain jika berita itu sampai tersebar.
"Kurasa Dik Lin Dong pasti tahu sesuatu." Zhou Ze terkekeh.
Lin Dong nyengir. Dia hendak berbicara ketika Zhou Ze menggeleng dan menambahkan, "Aku tidak memintamu mengatakan alasannya. Tapi, Xinlian juga berbicara padaku mengenai urusan ini. Karena dia meminta bantuan, aku tidak bisa menolaknya."
Lin Dong memicingkan matanya. Dia samar-samar bisa menebak alasan mengapa Zhou Ze datang mencarinya. Kemungkinan karena Tang Xinlian. Lin Dong dan Tang Xinglian cukup dekat selama beberapa hari terakhir, dan kemungkinan Zhou Ze merasa agak cemburu…
Lin Dong sontak merasa tak mampu tertawa maupun menangis ketika memikirkan hal tersebut. Zhou Ze mungkin terlihat sebagai praktisi yang bebas dan tanpa beban, tapi rupanya dia sangat menyukai Tang Xinlian.
"Nona Tang dan aku hanya teman." Lin Dong menjawab sambil tersenyum simpul. Namun dia tidak menjelaskan lebih lanjut.
Zhou Ze memperlihatkan sorot tersipu usai mendengarnya. Dia segera mengangguk, dan hendak berbicara ketika mendengar suara angin kencang yang terdengar di langit. Sosok merah menyala seketika muncul di sana. Seratus pasukan berarmor merah menyala di belakangnya berhenti dalam radius 30 meter dari mereka.
"Hei, mengapa kau mencari Lin Dong? Kau tidak sedang mencari masalah dengannya, 'kan?" Tang Xinlian menapak di dimensi hampa. Mata cantiknya menatap Zhou Ze di sampingnya dan bertanya dengan sikap tak ramah.
Zhou Ze bergegas menggelengkan kepala. Dia merangkul bahu Lin Dong lantas terkekeh. "Bagaimana mungkin? Dik Lin Dong dan aku langsung bisa akrab. Mengapa aku perlu mencari masalah dengannya?"
Lin Dong tak mampu berkata-kata. Dia hanya bisa mengedikkan bahunya ke arah Tang Xinlian. Pemuda itu segera menggodanya, "Ada apa? Apa kau sudah selesai memadamkan konflik?"
Lin Dong merasa cukup menarik melihat Tang Xinlian bergegas menyelesaikan konflik-konflik di berbagai macam area di Kota Fiery Flame selama beberapa hari. Terkadang, Lin Dong bahkan penasaran apa pembuat masalah itu sengaja memicu konflik demi bertemu wanita paling menawan di Kota Fiery Flame.
"Sangat melelahkan. Mereka benar-benar tak mau berhenti." Tang Xinlian bergegas memasuki bangunan dan merebut botol anggur di tangan Lin Dong. Dia lalu menuangkannya ke mulutnya dengan gaya seperti pria.
Lin Dong sontak tersenyum. Pemuda itu segera menyadari kalau Zhou Ze terus menatap ke arah botol anggur di tangan Tang Xinlian. Sesaat setelahnya, Zhou Ze menoleh. Tatapan matanya terlihat tidak ramah.
"Aku masih belum dapat informasi mengenai Xu Xiu dan Hua Chen." Tang Xinlian memegang botol anggur, dan dia mendadak berbicara dengan suara pelan.
"Tak perlu cemas. Kompetisi akan dimulai besok. Cepat atau lambat, mereka akan muncul…" kata Lin Dong.
"Selama kompetisi, biarkan aku melawan Xu Xiu. Zhou Ze akan menghadapi Hua Chen. Sedangkan Lin Dong, kau bisa mengawasi situasi dan bersikap sesuai rencana." Tang Xinlian ragu-ragu sesaat, lalu berkata.
"Baiklah. Aku juga ingin menyaksikan betapa kuat kawan yang berasal dari Benua Xuan Timur itu." Zhou Ze tersenyum, lantas mengangguk.
Lin Dong tidak membantah. Tang Xinlian dan Zhou Ze berada di peringkat dua dan tiga di Daftar Praktisi Pemula. Jangankan generasi muda, bahkan beberapa Sesepuh di fraksi mereka masing-masing juga lebih lemah dari dua praktisi tersebut. Alasan mengapa Tang Xinlian tidak meminta Lin Dong untuk menyerang jelas karena dia merasa agak khawatir kalau pemuda itu tidak cukup kuat…
"Mari kita lakukan dengan cara itu."
Lin Dong berdiri. Dia baru selesai bicara ketika matanya mendadak terbelalak. Saat ini, dia bisa merasakan kalau dua Simbol Leluhur agung di dalam badannya mengeluarkan suara mendengung.
"Swuush!"
Lin Dong mendadak menoleh, dan tatapan matanya menatap ke arah tertentu. Sosoknya bergerak, dan bertransformasi menjadi bayangan lalu bergegas maju. Tang Xinlian dan Zhou Ze terkejut ketika menyaksikan kejadian itu. Mereka segera mengikuti Lin Dong.
Kelompok pasukan penjaga di belakang Tang Xinlian juga segera bergerak setelah mereka melihat wanita itu pergi.
Suara angin kencang terdengar di gunung terpencil di arah barat laut kota. Sosok Lin Dong muncul seperti hantu. Tatapan matanya agak dingin ketika diedarkan ke area sekitar.
"Ada apa?"
Tang Xinlian dan Zhou Ze segera muncul di belakang Lin Dong dan bertanya tak yakin.
"Dua orang itu sudah muncul … Terlebih lagi, mereka bersama-sama." Lin Dong berkata dengan nada acuh. Tampaknya memang ada sesuatu yang janggal pada diri Xu Xiu. Karena kalau tidak, dia tidak akan bersama dengan Hua Chen.
"Cari di gunung!"
Tang Xinlian menautkan alisnya dan berteriak dengan nada dingin.
"Baik!"
Lebih dari seratus praktisi dari pasukan penjaga segera berteriak menyanggupi. Mereka berpencar dengan secepat kilat, dan menyisir semua bagian gunung terpencil itu.
Namun, pencarian mereka tidak terlalu efektif, dan pasukan penjaga itu bergegas kembali dalam waktu sekitar 10 menit. Rupanya mereka tidak berhasil menemukan apapun.
"Benar-benar para praktisi yang licin!" Tang Xinlian perlahan-lahan menggertakkan gigi.
"Tak perlu cemas. Tidak peduli selicin apapun mereka, dua orang itu akan muncul besok … Ayo pergi."
Lin Dong nyengir. Dia tidak berada di tempat itu lebih lama, dan memilih berbalik, lalu pergi. Tang Xinglian bertukar pandang dengan Zhou Ze. Sesaat kemudian, Tang Xinlian tak punya pilihan selain memimpin pasukan penjaganya dan meninggalkan area tersebut.
Sekitar 30 menit setelah mereka pergi, Qi hitam menyeruak di daratan cukup jauh dari gunung terpencil. Dua sosok lalu muncul secara aneh dari sana.
"Haha, insting yang tajam sekali. Dia bahkan bisa mendeteksi kita seperti ini…" Sebuah sosok manusia menatap ke arah kelompok Lin Dong pergi, lantas terkekeh pelan.
"Lin Dong memang agak aneh." Sosok manusia berjubah hitam mendesis.
"Ya, bakal mustahil membunuh trio Huo Yuan tanpa keahlian khusus…"
Sosok manusia itu tersenyum dan berkata, "Mari kita bekerja sama kali ini. Kita harus mendapatkan Thunderbolt Ancestral Symbol. Selain itu, kita juga perlu membunuh Lin Dong…"
"Baiklah."
"Ayo pergi. Kesenangan akan dimulai besok … Aku benar-benar tak sabar. Thunderbolt Ancestral Symbol! Haha…"
Kabut hitam membumbung setelah suara tawa lirih itu terdengar. Dua sosok itu kembali lenyap dengan cara aneh. Gunung terpencil menjadi senyap dan hening lagi.