Menaklukkan Puncak Gunung
Menaklukkan Puncak Gunung
Kerikil-kerikil berterbangan, dan sosok Sha Li tertanam dalam batuan besar.
"Uhuk!"
Darah dimuntahkan dalam jumlah besar. Saat ini, raut tidak percaya terlihat di wajah Sha Li. Dia menunduk dan menatap ke arah luka di dadanya, sosoknya sontak gemetar. Sha Li jelas tahu betapa kuat Demon Shark Scale Skin miliknya. Bahkan serangan Qing Teng yang dikerahkan dengan segenap kekuatan juga tak mampu menghancurkannya. Namun, Demon Shark Scale Skin bisa dihancurkan dengan mudah oleh Lin Dong yang kekuatannya hanya berada di level Profound Life Tingkat Atas!
"Bagaimana mungkin?" Sha Li bergumam. Ekspresinya segera berkedut.
"Dasar sampah! Bagaimana mungkin kau bisa menghancurkan Demon Shark Scale Skin-ku!" Sha Li mendadak mendongak. Sorot matanya sangat beringas saat dia mendelik menatap Lin Dong. Sementara itu, teriakan juga terlontar dari mulutnya.
"Swuush!"
Namun, sebuah sosok melesat cekatan bagai hantu dan seketika muncul di depannya ketika Sha Li berteriak. Sosok menggenggam tongkat kerajaan diiringi angin yang sangat kencang menusuk tanpa ragu ke arah tenggorokannya.
Angin kencang itu bertiup sambil dipenuhi dengan nafsu membunuh berdarah dingin.
Nafsu membunuh itu yang menyebabkan dahi Sha Li segera dipenuhi cucuran keringat dingin. Baru kemudian, dia sadar kalau Lin Dong benar-benar berniat membunuhnya…
"Brengsek!"
Sha Li menggertakkan giginya. Dia bergegas menyilangkan kedua tangannya di depan dada demi melindungi diri. Tak lama kemudian, Yuan Power di dalam badannya menyeruak seperti air bah.
"Dhuaar!"
Lightning Emperor Scepter menghantam tanpa ampun pada lengan Sha Li. Di waktu yang bersamaan, formasi cahaya seukuran telapak tangan di ujung tongkat kerajaan itu berpendar. Sinar cahaya aneh kembali terlontar. Sesaat kemudian, Demon Shark Scale Skin di lengan Sha Li meleleh cepat seperti salju ketika terkena api membara.
"Sialan!"
Ekspresi Sha Li berubah drastis ketika Demon Shark Scale Skin di lengannya meleleh. Namun, umpatan baru saja terucap dari mulutnya ketika energi dahsyat menghantam lengannya seperti lahar gunung berapi. Energi itu langsung menghancurkan batuan besar di belakangnya, sosoknya pun kembali terhantam mundur beberapa ratus meter.
Namun sebelum Sha Li dapat menstabilkan diri, Lin Dong kembali muncul di depannya seperti hantu. Sementara itu, Lightning Emperor Scepter di tangannya berubah menjadi bayangan-bayangan yang memenuhi langit. Sesaat kemudian, semua bayangan itu menghunjam tanpa ampun pada Sha Li yang sudah babak-belur.
"Blaar! Blaar! Blaar! Blaar!"
Suara ledakan bernada rendah dan dalam menggema di udara seperti kembang api. Bayangan-bayangan tongkat kerajaan yang tajam meledak di badan Sha Li dengan kekuatan mengerikan. Sementara itu, pria itu juga terjatuh cepat dari langit…
Ketika Qing Teng melihat Sha Li yang tak mampu bertahan sedikitpun saat dihadapkan dengan serangan beringas Lin Dong, dia terkesima sesaat. Baru setelah bertarung sendiri melawan Sha Li, dia paham betapa kuat ketahanan diri serta pertahanan yang dimiliki pria tersebut. Namun, pria di hadapannya bakal menjadi mayat babak-belur…
Sekarang ini, juga terdapat para praktisi lain yang menaiki gunung. Namun, setelah mereka naik, ekspresi para praktisi itu berkedut menyaksikan Sha Li dihajar oleh Lin Dong dan terjatuh ke tanah. Sikap beringas Lin Dong benar-benar membuat jantung semua orang gemetaran.
"Enyahlah!"
Mata Lin Dong terlihat dingin dan tajam bagai bilah pedang. Tangannya menggenggam erat Lightning Emperor Scepter. Dia lalu menghantamkannya keras ke bawah, dan menyerang tanpa ampun pada lengan Sha Li yang berlumuran darah…
"Krak!"
Suara tulang retak sontak terdengar, dan Sha Li kembali memuntahkan banyak darah segar. Sambil memperlihatkan ekspresi ketakutan, dia menatap ke arah pemuda beringas yang sedang menggenggam Lightning Emperor Scepter dan mendekat ke arahnya. Pada akhirnya, raut ngeri mulai merambat di wajahnya yang menggelap dan serius. Sha Li segera mengepalkan tangannya, lalu menghancurkan segel spiritual di sana.
Dimensi di sekeliling sosok Sha Li mulai terdistorsi setelah dia menghancurkan segel spiritualnya. Tak lama kemudian, dimensi itu tampak seperti mulut besar saat melahap Sha Li yang berlumuran darah dan terlihat menyedihkan.
"Lin Dong, aku tidak akan membiarkanmu bebas!"
Raungan melengking terdengar dari area di mana Sha Li menghilang, lalu menggema di seluruh penjuru gunung.
Meskipun raungan Sha Li dipenuhi amarah, tetapi siapapun dapat merasakan kesan takut di dalamnya. Rupanya serangan-serangan sangat beringas yang dikerahkan Lin Dong sudah meninggalkan kesan mendalam di hati praktisi ahli Klan Blood Demon Shark tersebut.
"Chi!"
Lin Dong menatap ke arah Sha Li yang lenyap dari sana, dan mengerucutkan bibirnya. Pemuda itu lalu merenggangkan genggaman tangannya di Lightning Emperor Scepter. Teknik bernama Demon Shark Scale Skin milik Sha Li memang unik. Kemungkinan paling tidak dibutuhkan serangan dari praktisi level Profound Death Tingkat Menengah untuk menghancurkan pertahanan Sha Li. Jika Ancient Universe Formation Lin Dong tidak memiliki kemampuan untuk memecah energi, maka sepertinya dia tidak akan bisa mengalahkan Sha Li dengan mudah.
Saat ini, para praktisi selain Qing Teng juga bermunculan di puncak gunung. Namun tak ada seorang pun dari mereka yang berani menyerang setelah melihat sosok Lin Dong melayang di udara.
Lin Dong menunduk. Tatapan matanya diarahkan pada semua orang di puncak gunung. Sambil mengayunkan Lightning Emperor Scepter di tangan, dia bertanya dengan menyunggingkan senyum, "Apa ada orang lain yang ingin bertarung?"
Semua orang saling bertukar pandang, lantas menggeleng. Mana mungkin. Pemuda itu sekarang seperti Dewa Pembunuh, dan siapa yang berani bertarung melawannya?
"Kau menang. Segel puncak gunung ini menjadi milikmu." Qing Teng terkekeh kecut dan menghela napas. Saat ini, dia tak punya pilihan selain mengakui kalau Lin Dong memang memiliki kekuatan dan jauh lebih berkuasa dibanding mereka.
"Terima kasih."
Lin Dong tersenyum dan langsung menerima kemenangannya. Dia lantas mendongak dan menatap ke arah puncak gunung. Segel bercahaya perlahan-lahan berputar di tempat tersebut. Ketika berhasil mendapatkannya, maka dia akan bisa ikut serta memperebutkan Thunderbolt Ancestral Symbol…
Sosok Lin Dong bergerak. Dia langsung menembus awan dan muncul di puncak gunung. Tak lama kemudian, dia meraih segel gunung. Setelah itu, Lin Dong bisa merasakan kalau awan-awan di sekelilingnya semakin memadat setelah segel gunung berada di tangannya. Riak-riak energi melingkar menyebar di bawah kakinya seperti ombak…
Lin Dong mendongak. Sekarang dia sudah berada di titik tertinggi di wilayah tersebut. Pandangan matanya menembus awan, dan dia bahkan mampu melihat batas-batas dari hutan yang luas.
Pilar cahaya yang pekat dari segel di tangan Lin Dong menjulang ke langit. Pilar cahaya itu menyelimuti badannya, membuat sosoknya terlihat sangat menyilaukan…
Lin Dong menatap ke arah pilar bercahaya di sekelilingnya. Sesaat kemudian, matanya menatap ke arah di kejauhan. Di antara awan-awan tebal, ada sembilan puncak gunung lain yang masih tersembunyi.
"Swuush!"
Namun kejadian itu tak berlangsung lama. Pilar-pilar cahaya mendadak menjulang tinggi ke langit. Tak lama kemudian, awan-awan tebal mulai bercerai-berai, dan sosok-sosok beraura kuat mulai perlahan-lahan muncul di sana.
Mata Lin Dong memicing saat dia menatap ke arah sosok-sosok di dalam pilar-pilar cahaya. Tangannya sontak terkepal erat…
Pandangan mata Lin Dong semakin jelas. Tak lama kemudian, dua sosok paling mencolok muncul paling awal di jarak pandang Lin Dong.
Salah satu dari mereka berselimutkan jubah hitam. Sosok itu menyunggingkan senyum yang mampu membuat siapapun gemetaran … Dia adalah Hua Chen…
Di puncak gunung di sebelah kiri Hua Chen, terlihat pria berjubah hitam sedang bersandar di dinding batu. Topi dan penutup wajahnya terangkat terkena angin yang berembus. Sebagai akibatnya, wajah aneh terbalut perban terlihat di sana.
"Faceless Person … Xu Xiu…"
Lin Dong memandang lekat ke arah dua sosok itu, dan sorot tajam mendadak terpancar di matanya. Mereka berdua ternyata benar-benar bisa tiba di tempat ini…
"Mereka berdua … Sudah waktunya mereka memperlihatkan diri…"
Lin Dong menghirup napas dalam-dalam. Sesaat kemudian, dia menoleh ke arah dua puncak gunung lainnya. Tak lama setelahnya, dua sosok tak asing juga mulai muncul. Sosok berambut merah menyala dan sosok berjubah biru—mereka adalah Tang Xinlian dan Zhou Ze.
Pilar-pilar cahaya juga terlontar dari empat puncak gunung lainnya. Salah satu dari mereka ternyata bukan orang asing. Dia merupakan praktisi peringkat lima di Daftar Praktisi Pemula, Teng Kui. Pria juga tergolong cukup kuat. Sesuai perkiraan, dia bisa mendapatkan sebuah segel gunung. Namun tiga praktisi lainnya adalah orang-orang asing. Rupanya mereka adalah kuda-kuda hitam yang muncul selama kompetisi berlangsung…
Setelah mereka muncul di puncak gunung, Tang Xinlian dan Zhou Ze segera mengedarkan pandangan ke area sekitar. Tak lama kemudian, mereka menoleh ke arah Lin Dong, dan akhirnya memfokuskan pandangan pada Hua Chen serta Xu Xiu.
Mereka berdua tahu kalau Hua Chen dan Xu Xiu bakal menjadi lawan paling merepotkan selama kompetisi!
"Masih ada satu puncak gunung…"
Lin Dong mendadak menatap ke arah puncak gunung terakhir, dan sebuah pilar bercahaya menjulang di sana. Sesaat setelahnya, sebuah sosok mungil muncul dan terlihat jelas di dalam pilar bercahaya tersebut.
"Dhuaar!"
Sebuah penutup peti mati raksasa yang direngkuh oleh sosok mungil sedang dihunjamkan pada puncak gunung. Sementara itu, wajah mungil sosok tersebut memperlihatkan senyum cerah pada Lin Dong.
Saat ini, baju Mu Lingshan terlihat agak compang-camping. Tampaknya dia sudah mengalami pertarungan sengit barusan. Namun, faktor yang membuat Lin Dong terkejut adalah saat dia menyadari aura Mu Lingshan semakin kuat dibandingkan sebelumnya.
Gadis kecil itu tampaknya sudah naik level ke Tingkat Profound Death!
"Gadis kecil itu benar-benar penuh dengan kejutan…"
Lin Dong terkekeh pelan. Baru kemudian, rasa cemas di dalam hatinya menghilang sepenuhnya. Tampaknya dia memang tak perlu mengkhawatirkan Mu Lingshan.
"Selanjutnya … acara utama akan dimulai."
Mata Lin Dong kembali mengarah pada dua sosok gelap di kejauhan. Seperti naga petir, kilatan perlahan-lahan terkumpul di dalam matanya.