Bilah Pedang yang Dihunuskan
Bilah Pedang yang Dihunuskan
Berpasang-pasang mata menatap dengan sorot mengerikan pada lautan api yang menyebar di langit, begitu pula gajah suci berukuran ratusan meter. Siapapun dapat merasakan betapa kuat ilmu bela diri Tang Xinlian dan Zhou Ze.
"Xu Xiu merupakan praktisi peringkat pertama di Daftar Praktisi Pemula. Tidak aneh kalau dia bisa mendesak Zhou Ze sampai separah itu. Tapi, siapa praktisi yang melawan Tang Xinlian? Pria itu juga sangat kuat…"
Beberapa suara bernada kebingungan terdengar di dalam hati beberapa orang di sana. Kompetisi ini benar-benar tak bisa diprediksi.
Mo Luo memperlihatkan sorot tenang ketika menatap Immeasurable Mirror di langit dari aula utama Flame Divine Hall. Namun, kedua tangan yang terlipat di punggungnya perlahan-lahan terkepal erat.
Sebagai Master Tang Xinlian, dia tentu paham mengenai ilmu bela diri terkuat yang dimiliki wanita tersebut. Seandainya 'Flame Divine Life Transforming Skill' tidak bisa menghentikan Hua Chen, maka pertarungan itu kemungkinan bakal segera berakhir.
Kondisi itu tentu juga berlaku untuk Zhou Ze. Sage Elephant Indestructible Body bisa dianggap ilmu bela diri terkuat, bahkan di dalam Sekte Thousand Elephant Mountain.
"Apa mereka masih belum muncul juga…"
Mata cermat Mo Luo seakan membelah dimensi, lalu diedarkan ke area sekitar. Sementara itu, raut muram muncul di wajahnya. Dia belum bisa mendeteksi gejolak Yimo, bahkan sampai saat ini. Namun, Mo Luo bisa samar-samar mendeteksi kalau terdapat sorot jahat dan beringas yang menyaksikan segala sesuatu yang terjadi di tempat itu dari dalam dimensi tersebut.
"Makhluk-makhluk sialan, mereka ternyata semakin licik." Mo Luo menggumam. Dia hanya mampu terus memandang Immeasurable Mirror.
...
"Dhuaar!"
Lautan api tampak menyebar, dan sebuah sosok perlahan-lahan berjalan keluar. Sepasang sayap api raksasa dikepakkan perlahan di punggung wanita tersebut. Hawa panas yang memuncak membuat suhu di dimensi sekitar menjadi meningkat cepat.
Saat ini, aura Tang Xinlian tak diragukan lagi sudah semakin kuat dibandingkan sebelumnya. Api-api merah mengelilingi sosoknya. Api-api itu dipenuhi dengan kekuatan penghancur yang sangat dahsyat.
Di area yang lumayan jauh dari sana, sosok Zhou Ze sudah berubah menjadi berukuran raksasa, dan kulitnya menguarkan kilau seperti giok. Gajah raksasa berukuran ratusan meter berdiri di langit di belakangnya dengan kondisi yang sangat mendominasi.
Semua orang merasa agak cemas saat memandang ke arah dua praktisi yang sudah mengerahkan teknik final mereka. Para praktisi itu bisa samar-samar merasakan kalau duel selanjutnya bakal menentukan pemenang dari masing-masing medan pertempuran.
Mata lebar Mu Lingshan menatap langit dari salah satu puncak gunung. Kedua tangan kecilnya dikepalkan erat, sementara wajah mungil serta menawannya dipenuhi dengan raut cemas.
Jika dibandingkan dengan rasa cemas Mu Lingshan, wajah muda Lin Dong di sampingnya terlihat setenang sumur yang dalam. Sepasang matanya perlahan-lahan dipejamkan setelah menatap langit.
"Kak Lin Dong."
Mu Lingshan menoleh menatap pemuda yang sedang duduk tegak bagai tongkat kerajaan yang digenggam olehnya. Mu Lingshan bisa samar-samar merasakan kalau energi yang terkumpul di dalam badan Lin Dong bergerak semakin cepat.
"Aku pasti tidak akan memberikan Thunderbolt Ancestral Symbol pada kalian, makhluk-makhluk tercela!"
Di langit, nyala api berkumpul di dalam mata cantik Tang Xinlian. Namun, sorot mata wanita itu tampak sedingin es. Sepasang sayap api membara di punggungnya dikepakkan cepat, dan sosoknya melesat menerjang awan bagai burung phoenix. Sementara itu, api-api yang seolah memenuhi langit juga ikut menyebar.
"Flames of Nirvana!"
"Aoo!"
Lautan api menyebar, sementara teriakan burung phoenix yang memekik tajam dan mencekam menggema di langit. Berpasang-pasang mata mendongak, dan para praktisi itu menyaksikan burung phoenix raksasa menerjang dalam garis lurus. Api di badan burung phoenix itu menyala hebat seolah berniat membakar daratan, lalu menerjang ke depan dengan gagah berani!
"Sage Elephant Indestructible Body, Sage Elephant Fury!"
Raungan bernada rendah dan dalam saat ini juga terdengar dari bagian langit yang berbeda. Raksasa yang merupakan sosok Zhou Ze, dan gajah suci berukuran ratusan meter di belakangnya sama-sama meraung murka menghadap ke langit. Cahaya putih tak terbatas menyebar, dimensi di sana pun mulai bergetar. Raksasa itu menunggangi gajah suci dan mereka mendadak menerjang maju. Dalam sekejap, dimensi terdistorsi, dan seolah terdapat 10 ribu gajah yang menyerang di waktu yang bersamaan. Kekuatannya bahkan bisa menghancurkan pegunungan!
Fenomena itu membuat jantung semua penonton gemetaran.
"Dia memang pantas menjadi salah satu praktisi peringkat tiga besar di Daftar Praktisi Pemula…"
Hua Chen berdiri melayang di udara. Dia mendongak menatap burung phoenix menyilaukan yang semakin mendekat. Marabahaya fatal tersembunyi di balik warna cerahnya.
"Tapi … Masih belum cukup…"
Cahaya hitam menyeruak dari dalam mata Hua Chen. Senyuman perlahan-lahan tersungging di sudut bibirnya, dan dia perlahan-lahan melangkah maju.
"Dhuaar!"
Cahaya hitam mengerikan saat ini menguar dari badan Hua Chen bagai air terjun hitam. Seolah seluruh daratan menggelap karena cahaya hitam tersebut.
Aura gelap dan jahat mengerikan diam-diam menggema di seluruh daratan.
Sementara cahaya hitam menyeruak dari badan Hua Cheng, di bagian berbeda di langit, Xu Xiu mengulurkan tangannya dengan acuh. Lengannya mulai menghitam dengan kecepatan yang mencengangkan, dan gejolak energi aneh menguar di sana.
"Gluduk!"
Sepasang sayap phoenix dibentangkan dan terbang melintasi langit dengan kecepatan yang mengejutkan bagai meteor membara. Dalam sekedip mata, sosok itu muncul di udara di atas kepala Hua Chen. Aura panas yang menguar darinya membuat pepohonan di Immeasurable Mountain seketika terbakar.
Hua Chen menatap ke arah phoenix membara dan cahaya hitam di matanya semakin memadat hingga ke batas maksimal. Dia mendadak mengepalkan tangannya, dan suara yang teramat dingin serta mengerikan terdengar.
"Great Sky Demon Body!"
"Swuush!"
Cahaya-cahaya hitam mendesing keluar. Raungan samar, namun terkesan brutal, terdengar dari dalam cahaya hitam. Sosok Hua Chen membesar dengan secepat kilat. Cahaya-cahaya hitam itu menggeliat, dan sepasang sayap kelelawar hitam yang dipenuhi dengan tulang-belulang tajam mendadak merentang di punggungnya. Simbol-simbol hitam aneh juga menyelimuti badannya.
Riak-riak energi yang mengerikan sontak menjalar ke sekitar.
"Dhuaar!"
Makhluk raksasa di dalam kegelapan itu meraung ke langit. Sosok itu kemudian mengepalkan tangannya yang besar, sebuah pukulan lalu dikerahkan. Cahaya hitam berkumpul di bawah pukulan tersebut, lantas api-api hitam aneh bermunculan.
Xu Xiu menatap ke arah raksasa serta gajah suci yang menerjang tanpa kendali ke arahnya. Pupil wajiknya saat ini sontak terbelalak. Tak lama kemudian, dia mengangkat lengannya yang sekarang menghitam, lalu diayunkan pelan. Sementara itu, suara seraknya perlahan-lahan menyebar.
"Devouring Demon Abyss!"
Beberapa garis hitam sepanjang ratusan meter membelah dimensi saat jari hitam Xu Xiu digerakkan di udara. Ujung-ujung dimensi itu segera terbuka. Kegelapan yang teramat besar, suram, dan dalam tak berujung seketika muncul dari sana.
Kegelapan yang terkesan dalam tak berujung itu seperti mulut Hewan Iblis kuno berukuran besar. Cahaya hitam bergejolak dan mendadak menjalar ke sekitar. Tak lama kemudian, kegelapan itu beradu dengan raksasa serta gajah suci yang menerjang mendekat.
"Blaar!"
Empat serangan mengerikan beradu tanpa ampun. Dalam sekejap, suara ledakan keras tak bisa dideskripsikan menggema di langit dan bumi bagai petir dari sembilan lapisan langit. Gelombang energi mengerikan beriak-riak, menjalar ke sekitar. Sebagai akibatnya, tanda-tanda bakal ambles bermunculan di puncak-puncak gunung raksasa.
Cahaya yang sangat kuat serta menyilaukan muncul di sana, membuat berpasang-pasang mata para praktisi yang ketakutan menjadi agak mepicing. Tak lama kemudian, mereka memaksakan diri membuka mata, dan segera menatap ke arah langit di kejauhan dengan penuh rasa cemas.
"Aoo!"
Teriakan burung phoenix kembali terdengar. Akan tetapi, kali ini tampaknya ada tambahan suara bernada kesakitan di dalam teriakan burung phoenix tersebut. Sesaat kemudian, semua orang menyaksikan pusaran api raksasa terdesak mundur. Burung phoenix membara itu lenyap sedikit demi sedikit, dan pada akhirnya, sosok wanita cantik terlihat di sana. Namun, armor sosok itu sudah retak, dan darah segar merembes keluar. Kondisi itu membuat sosok Flame Fairy dari Flame Divine Hall terlihat agak menyedihkan.
"Groaar!"
Raungan bernada rendah dan murka terdengar dari kegelapan tak berujung. Kegelapan itu menggeliat, dan raksasa di dalamnya terpental keluar. Hingga akhirnya, raksasa itu terhantam keras pada salah satu puncak gunung. Sebagai akibatnya, puncak gunung itu sampai hancur karena terkena dampak kekuatan yang mengerikan tersebut.
Langit seketika hening.
Dimensi di dalam Immeasurable Mirror dan Kota Fiery Flame sudah menjadi sunyi senyap. Berpasang-pasang mata menatap pada dua sosok babak-belur di dalam Immeasurable Mirror dengan sorot tercengang. Tak ada seorang pun yang berbicara selama beberapa saat tersebut.
Tang Xinlian dan Zhou Ze sudah kalah.
Trio Gu Mengqi berdiri di paviliun dan menggigit pelan bibir mereka. Tiga orang itu lalu menghela napas perlahan. Hasil akhir itu benar-benar di luar perkiraan. Namun, mereka tak bisa melakukan apapun. Dua praktisi itu benar-benar terlalu kuat…
Mo Luo menyaksikan kejadian itu dari Flame Divine Hall, dan kedua tangan di punggungnya agak gemetar.
"Huff."
Sesepuh Pertama dari Flame Divine Hall menghela napas. Apa rencananya bakal berakhir dengan kegagalan? Bahkan Tang Xinlian dan Zhou Ze tidak bisa menghentikan dua praktisi itu. Siapa lagi yang tersisa di dalam Immeasurable Mirror yang berani melawan Hua Chen dan Xu Xiu?
"Sudah berakhir…"
Tangan Mo Luo dikepalkan erat. Sorot matanya dipenuhi dengan sorot tak siap.
Sesepuh Pertama dari Flame Divine Hall hendak mengucapkan sesuatu untuk menghibur Mo Luo saat ekspresinya mendadak berubah. Di waktu yang bersamaan, Mo Luo juga menengadahkan kepala. Sorot matanya terlihat tercengang ketika dia menatap Immeasurable Mirror.
"Eh…"
Suara riuh-rendah mendadak terdengar seperti ombak, menyebar di dalam Kota Fiery Flame. Berpasang-pasang mata memperlihatkan sorot tercengang ketika menatap Immeasurable Mirror. Mereka mendadak bisa merasakan aura tempur yang menyeruak dan ajaib menjulang tinggi sampai langit.
Aura itu seperti bilah pedang yang dihunuskan dari sarungnya. Tingkat ketajamannya sangat mencengangkan.
Berpasang-pasang mata para praktisi yang terkejut itu kemudian diarahkan ke area berbeda. Tak lama kemudian, mereka menatap pada sosok kurus yang sebelumnya duduk diam di salah satu puncak gunung seperti batu, kini perlahan-lahan berdiri sambil menggenggam Lightning Emperor Scepter di tangannya.
Saat ini, angin kencang dan sambaran petir juga ikut bermunculan.