Ilmu Pengguncang Alam Semesta

Proses Terakhir



Proses Terakhir

3"Masih ada satu lagi…"      

Ekspresi Mo Luo dan Tang Xinlian perlahan-lahan berubah ketika mendengar suara serak dari platform batu. Hanya Qing Zhi yang tampak tersenyum simpul, seakan dia tidak terkejut atas hasil tersebut.      

"Lin Dong, belum pernah ada seorang pun yang berhasil bertahan melewati proses pembersihan Qi kematian ke-50 dari Death Flame Spirit Pool. Kekuatan proses pembersihan itu jauh melampaui ombak-ombak sebelumnya. Kalau kau sampai gagal, maka badanmu juga bakal digerogoti Qi kematian, tak peduli sekokoh apapun badanmu!" Mo Luo memperingatkannya dengan suara rendah.      

Lin Dong mengulurkan tangannya dari platform batu. Saat ini, kulitnya sudah terkorosi oleh Qi kematian, dan menjadi agak keabu-abuan. Tampaknya dia sedang menahan sensasi yang teramat menyakitkan. Namun, Lin Dong tidak mengucapkan apapun. Alih-alih, dia malah melambaikan tangannya singkat, memperlihatkan sikap keras kepalanya yang enggan menyerah.      

Tak ada kekuatan yang dihibahkan secara gratis di dunia ini. Demi menjadi lebih kuat dibandingkan orang-orang lainnya, maka dia harus berusaha keras serta mengambil risiko yang lebih berbahaya. Prinsip itu jelas sudah dipahami oleh Lin Dong sejak dia keluar dari Dinasti Agung Yan.      

Mo Luo memicingkan mata ketika melihat sikap Lin Dong. Pemuda itu benar-benar keras kepala.      

"Mo Luo, biarkan dia melakukan apapun yang dia mau. Kau tak akan bisa menghentikannya kalau dia sudah membuat keputusan." Qing Zhi terkekeh di sampingnya.      

Mo Luo tersenyum kecut dan menggeleng. Dia lantas menambahkan, "Kau mudah saja bilang demikian. Apa kaukira bakal semudah itu menempa fisik baru untuk pemuda ini kalau badannya sampai hancur?"     

Qing Zhi tersenyum saat menatap sosok yang sedang gemetar perlahan di platform batu. Pria itu lalu berkata lembut, "Dia akan berhasil…"      

"Kuharap juga demikian…"      

Qi kematian pekat menetes dari platform batu, dan terjatuh memasuki kolam. Akan tetapi, tidak terdengar suara air menetes di sana. Bahkan, tidak ada riak-riak air sedikit pun yang menyebar di permukaan kolam.      

Death Flame Spirit Pool itu berangsur-angsur kembali sunyi setelah ombak pembersihan Qi kematian muncul, seolah-olah proses itu tidak akan berlanjut.      

"Master…" Sorot tak yakin terpancar di mata Tang Xinlian ketika menyaksikan kejadian tersebut. Selama ini belum pernah ada seorang pun yang berhasil bertahan dari ombak pembersihan ke-50. Maka dari itu, dia tidak tahu seperti apa ombak pembersihan Qi kematian ke-50 tersebut.      

"Ombak itu akan segera muncul…" Mo Luo mendongak. Pandangan matanya terfokus pada air terjun hitam di atas Death Flame Spirit Pool. Sementara itu, sorot fokus terpancar di sana.      

"Humm! Humm!"      

Tak lama setelah Mo Luo mengucapkan kalimat itu, daratan di sana mendadak mulai bergetar. Tang Xinlian sontak menengadahkan kepala karena terkejut. Sesaat kemudian, matanya memicing ketika dia melihat air terjun hitam raksasa itu saat ini mulai perlahan-lahan menggeliat.      

Air terjun itu terlihat seperti naga hitam raksasa yang merentangkan sosoknya hingga tak berujung. Sementara itu, di antara suasana sunyi sekarang, naga hitam tersebut segera memperlihatkan keganasannya.      

Qi kematian mengerikan dan tak bisa dideskripsikan menyebar, sehingga dimensi di sana tampak meredup dan rusak. Seolah bahkan dimensi itu tak sanggup bertahan dari energi Qi kematian tersebut.      

Lin Dong yang berada di platform batu juga mendeteksi keberadaan riak-riak energi mengerikan di atasnya. Dia segera perlahan-lahan mendongak. Ada air terjun hitam yang terpantul di pupilnya. Bayangan itu bagaikan Dewa Kematian yang turun ke bumi, sehingga membuat Lin Dong menghirup napas dalam-dalam. Serangan pembersihan Qi kematian terakhir kemungkinan sangat kuat. Pantas saja bahkan Mo Luo menentang keputusannya untuk menerima serangan itu…      

Tetapi, jelas sudah mustahil baginya untuk mundur sekarang.      

"Kemarilah." Lin Dong duduk. Matanya dipenuhi sorot berapi-api saat menatap air terjun hitam tersebut.      

Air terjun hitam itu perlahan-lahan terdistorsi, lantas aliran air berwarna hitam menghunjam ke bawah. Sesaat kemudian, air itu diam-diam bergabung ke dalam kolam. Tak peduli seberapa ajaib atmosfer di sana, ternyata masih tidak terdengar suara riak-riak air sama sekali. Nuansa sunyi itu benar-benar misterius sampai membuat hati siapapun berdesir.      

"Krak!"      

Suara retakan mendadak terdengar, bahkan udara di tempat itu juga segera lenyap dari sana. Air terjun hitam itu membawa momentum mengerikan ketika menghunjam dari langit. Bagai gunung hitam, air terjun itu menghempas keras pada kepala Lin Dong.      

"Dhuaar!"      

Air terjun itu menghantam ke bawah, dan platform batu berukuran besar di sana juga hancur nyaris di waktu yang bersamaan. Meskipun tak ada suara ledakan teras yang terdengar, tetapi daratan yang bergetar hebat itu membuktikan seberapa besar kekuatan yang baru saja menimpanya.      

"Argh!"      

Air terjun hitam menyelimuti sekujur badan Lin Dong. Raungan rendah kesakitan memilukan segera terdengar.      

Trio Mo Luo yang berdiri di pinggir Black Flame Spirit Pool memperlihatkan raut mengerikan ketika menatap ke arah air terjun hitam tersebut. Dengan kemampuan pengawasan mereka yang tajam, tiga orang itu bisa samar-samar melihat kalau badan Lin Dong perlahan-lahan menggelap di dalam balutan air terjun itu. Fenomena tersebut merupakan tanda-tanda kalau badan Lin Dong mulai sekarat.      

"Dua tidak bisa bertahan lebih lama lagi!" Tang Xinlian bergegas berteriak. Tak ada seorang pun yang mengira kalau serangan final bakal sangat mengerikan begini. Jika dibandingkan dengan serangan kali ini, 49 ombak sebelumnya benar-benar bukan apa-apa.      

"Master, selamatkan dia!"      

Ekspresi Mo Luo tampak mengerikan. Dia menatap Qing Zhi yang tampak tenang berdiri di sampingnya, lalu menggeleng. Mo Luo lantas berkata dengan lembut, "Tak perlu khawatir. Pemuda itu masih bisa bertahan."      

"Arghh!"      

Ketika beberapa ombak yang kuat dan menekan hebat terus menggencet Lin Dong, teriakan-teriakan kesakitan bernada rendah serta dalam menguar dari dalam air terjun seperti raungan hewan liar. Bahkan, mustahil membayangkan betapa besar rasa sakit yang dirasakan, karena bahkan Lin Dong yang biasanya tegar, sampai jadi begitu.      

Tang Xinlian menutupi bibir merahnya dengan tangan. Dia bisa melihat sosok Lin Dong meringkuk di dalam air terjun hitam. Qi kematian yang sangat kuat itu tampaknya memang benar-benar memiliki energi mengerikan ketika terus memasuki badan Lin Dong.      

Lapisan kulit berwarna hitam segera memadat di permukaan badan Lin Dong. Fenomena itu membuat dada siapapun gemetaran saat menyaksikannya.      

Raungan memilukan itu terus terjadi dalam waktu lama, hingga akhirnya perlahan-lahan melemah. Namun, erangan itu tak berhenti karena sensasi sakit yang dirasakan Lin Dong sudah menghilang, alih-alih karena Qi kematian sudah menggerogoti tenggorokannya. Suaranya terdengar seperti kincir angin rusak, dan tak lagi sejelas sebelumnya.      

Ketika Tang Xinlian melihat kejadian itu, meskipun dia memiliki sifat yang tangguh, matanya masih tetap memerah. Dia segera menoleh ke arah berbeda, dan tak lagi memandang sosok yang tengah kesakitan serta menggeliat hebat di dalam air terjun hitam.      

Dia akhirnya tahu mengapa Master-nya dan Qing Zhi, yang merupakan para praktisi papan atas di dunia, sangat menyanjung pemuda yang seumuran dengannya tersebut. Semua itu bukan karena bakat Lin Dong.      

Alih-alih, karena sikap gigihnya yang tidak mudah menyerah.      

Bahkan Tang Xinlian tidak memiliki kegigihan seperti itu. Paling tidak, dia tidak berani menantang proses pembersihan Qi kematian ke-50 di masa lalu…      

"Lin Dong … berusahalah …" Tang Xinlian mengepalkan tangannya secara perlahan. Dia menoleh dan bergumam.      

Suara raungan memilukan akhirnya berhenti terdengar. Namun, ombak-ombak Qi kematian mengerikan itu terus mengalir ke arah sosok yang tak bergerak sedikit pun di dalam sana. Karena diisolasi oleh Qi kematian, mustahil mereka bisa menentukan apakah ada tanda-tanda kehidupan yang masih tersisa.      

Proses pembersihan itu berlangsung selama 10 menit, dan air terjun hitam yang berkecamuk akhirnya mengalir ke belakang. Air terjun hitam itu kembali menggantung di udara, dan akhirnya berhamburan bagai tinta hitam kelam.      

Trio Mo Luo menatap ke arah air terjun hitam yang perlahan-lahan menghamburkan airnya ke bawah. Tak lama kemduian, pandangan mata mereka terfokus pada Death Flame Spirit Pool. Di tempat itu, ada api hitam yang tengah menyala, dan setumpuk kulit hitam legam yang tinggi bagai bukit.      

Mo Luo mengayunkan tangannya, angin pun bertiup mendekat. Kulit hitam itu berhamburan, memperlihatkan sebuah sosok yang gosong dan kurus seperti tongkat.      

Tang Xinlian sontak menggigit bibir merahnya ketika menyaksikan sosok gosong bagai kerangka tersebut. Dia berusaha keras mencegah dirinya agar tidak sampai mengeluarkan suara sedikit pun.      

Karena saat ini Tang Xinlian tidak bisa mendeteksi hawa kehidupan sedikitpun dari sosok itu.      

Ekspresi Mo Luo tampak mengerikan ketika menyaksikan kejadian tersebut. Dia segera menatap Qing Zhi. Walaupun sekarang Qing Zhi tetap tampak tenang, namun Mo Luo bisa mendeteksi kalau sosoknya terasa agak tegang dibandingkan biasanya.      

Tak ada seorang pun dari mereka yang bicara. Atmosfer di sana sangat menyesakkan sampai siapapun kesulitan bernapas.      

"Krak!"      

Atmosfer itu berlangsung selama hampir semenit. Hingga pada akhirnya, suara yang agak aneh terdengar di sana. Trio Mo Luo bergegas menoleh. Mereka akhirnya melihat retakan-retakan bermunculan di sosok kurus bagai kerangka gosong tersebut.      

"Ini…"      

Mata mereka semua terfokus ketika menyaksikan kejadian itu. Karena sosok itu terselimuti semua oleh Qi kematian, maka bahkan Qing Zhi tidak bisa mendeteksi apa masih ada hawa kehidupan yang tersisa di dalamnya.      

Garis-garis retakan itu semakin menjalar ketika mereka bertiga menatap lekat pada sosok menghitam tersebut. Hingga akhirnya, suara lirih terdengar. Garis retakan itu menjalar, sebuah lengan panjang akhirnya terulur dari dalamnya.      

"Krak! Krak!"     

Lapisan hitam itu saat ini segera terjatuh. Tak lama kemudian, corak warna alami yang terkesan sehat dan dipenuhi hawa kehidupan kembali muncul.      

Sebuah sosok pemuda berkulit agak gelap kembali tampak di sana setelah lapisan hitam itu terlepas semua. Mata hitam pemuda itu tampak cerah dan penuh percaya diri. Tiap-tiap bagian badannya terasa dipenuhi dengan energi.      

Badan pemuda itu merupakan sosok yang dilahirkan kembali dari kobaran api mematikan. Walaupun badan itu tidak memiliki otot-otot mencengangkan bagai raksasa, tetapi sosok kurus itu menguarkan kekuatan yang mengerikan.      

"Dia ternyata … berhasil…"      

Trio Mo Luo menatap sosok yang tampaknya baru saja mengalami proses metamorfosis tersebut. Mereka punya indera perasa yang tajam, dan jelas mampu mendeteksi kalau badan pemuda itu jauh lebih kuat dibandingkan sebelumnya.      

Terlebih lagi, ada Yuan Power ajaib yang mengalir di dalam badannya, dan jejak Qi kematian murni juga bergabung di sana. Penempaan kekuatan pemuda itu sekarang sekokoh batu!      

Lin Dong benar-benar sudah berhasil bertahan dari proses pembersihan Qi kematian ke-50.      

"Pemuda satu ini…"      

Mo Luo membuka mulutnya. Matanya dipenuhi dengan sorot terkesima. Lin Dong kembali berhasil membuatnya tercengang.      

"Huff."      

Senyuman di wajah Qing Zhi tampak semakin lebar. Namun, hanya Mo Luo yang bisa merasakan kalau sosok Qing Zhi yang awalnya menegang, kini perlahan-lahan kembali santai.      

Lin Dong menatap trio yang berada di pinggir kolam, lalu tersenyum. Dia hendak berjalan mendekat ketika sebuah tombak panjang berwarna merah membara terlontar ke arahnya. Angin tajam itu membuat Lin Dong ketakutan, lantas bergegas mengambil beberapa langkah mundur. Setelah itu, dia menatap Tang Xinlian dengan raut terkejut. Wajah cantik Tang Xinlian tampak merah padam. Mata cerahnya yang tengah diedarkan ke sosok Lin Dong, sekarang dipenuhi sorot tersipu.      

"Pakai bajumu!"      

Teriakan malu Tang Xinlian membuat Mo Luo sontak terkekeh. Qing Zhi juga tersenyum sambil menggelengkan kepalanya.      


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.