Ilmu Pengguncang Alam Semesta

Merebut Daging Bakarku



Merebut Daging Bakarku

3Matahari terbenam terlihat di daratan merah menyala, dan sinar cahaya merah terang menyinari area tersebut. Terkadang, bakal ada tulang-belulang putih yang muncul di daratan. Sekarang ini, sensasi terpencil di sana semakin terasa jelas.      

"Swuush!"      

Suara angin bertiup kencang mendadak terdengar di langit. Dua sosok bercahaya segera melintas cepat di sana. Mereka berdua adalah Lin Dong dan Xin Qing yang sedang bergegas menuju tempat di mana Suku Nine-tail berada.      

"Tuan Lin Dong, wilayah Beast War sangat ramai. Meskipun ada banyak manusia di Dunia Iblis, tapi tempat ini masih merupakan dunia kekuasaan Hewan Iblis. Kita mungkin akan menarik perhatian berbagai pihak kalau sampai melihat keberadaanmu di sini. Oleh karena itu, kita harus berhati-hati, dan menghindari agar tidak menarik perhatian banyak orang ketika kita bepergian." Xin Qing mengikuti di samping Lin Dong. Mata lebarnya tampak gelisah ketika dia mengawasi area di sekelilingnya, lalu mengingatkan Lin Dong.      

Tampaknya mereka memang menimbulkan keributan yang cukup besar jika bepergian dengan cara ini…      

Lin Dong tersenyum dan mengangguk. Tapi dia tidak memperlihatkan tanda-tanda akan mengurangi kecepatannya. Mulut mungil Xin Qing tampak terbuka ketika melihat kejadian tersebut. Dia hanya bisa mengikuti Lin Dong dan berdoa dalam hati agar tidak ada masalah yang bakal terjadi.      

Tampaknya doa Xin Qing cukup berguna, karena mereka tidak berjumpa dengan masalah apapun selama bepergian setengah hari. Meskipun mereka mendapati beberapa kelompok dalam jumlah besar yang bepergian dari arah di kejauhan serta membuat debu-debu kuning berhamburan, tapi tampaknya kelompok itu tidak sadar akan keberadaan duo Lin Dong. Oleh karena itu, mereka segera melewati kelompok-kelompok itu dari kejauhan, sedangkan api pertempuran menjalar di belakang Lin Dong serta Xin Qing.      

Lin Dong juga menyaksikan sendiri seperti apa kekacauan yang terjadi di wilayah Beast War selama dia bepergian. Dalam hanya setengah hari, paling tidak dia sudah melihat empat kelompok dari fraksi berbeda yang saling bertempur. Teriakan-teriakan pertarungan mengguncang langit, tampak cukup spektakuler jika dilihat dari kejauhan.      

Meskipun kelompok-kelompok itu memiliki jumlah yang besar, karena Lin Dong sudah pernah menyaksikan pasukan Flame Divine Hall yang sangat teratur, mereka sekarang tak ubahnya seperti peran sampingan di mata pemuda tersebut. Selain itu, jika menimbang dari kemampuan kepemimpinan, komandan-komandan mereka jauh di bawah Tang Xinlian. Hasil pertarungan mereka juga bisa dibilang bergantung pada kekuatan pasukan secara personal…      

Lin Dong hanya melirik pertarungan-pertarungan itu dari kejauhan, dan akhirnya kehilangan minat. Setelah itu, dia pergi bersama Xin Qing yang memperlihatkan raut cemas di wajah mungilnya.      

Waktu berlalu dengan cepat ketika mereka bepergian. Dalam sekedip mata, dua hari sudah berlalu. Duo Lin Dong juga semakin dekat dengan lokasi Suku Nine-tail berada.      

...     

Matahari terbenam kembali muncul di langit. Akan tetapi, area di sekeliling mereka masih berupa daratan merah terang tak berujung. Lin Dong duduk di samping api unggun, sedangkan seorang wanita muda tampak sibuk di sebelahnya. Sambil berlutut di depan api unggun, kedua tangan mungil Xin Qing terlihat sedang memutar tongkat kayu dengan tangkas. Ada babi hutan gemuk di tongkat kayu tersebut. Minyak kuning keemasan menetes dari sana, dan aroma menggodanya sontak membuat Lin Dong tertarik.      

"Tuan Lin Dong."      

Xin Qing mengiris daging dengan pisau kecil. Setelah itu, dia menggunakan papan kayu bersih untuk menyajikannya pada Lin Dong. Sikap Xin Qing yang sangat penuh perhatian dan ramah membuat Lin Dong menghela napas. Benar-benar langka dia bisa menikmati perlakuan seperti itu. Para wanita yang dikenalnya di masa lalu bakal memberikan daging langsung dari pedang, dan tidak melakukannya dengan cara seramah Xin Qing. Ying Huanhuan adalah putri kecil yang dikagumi semua orang di sekte. Sementara memang memungkinkan kalau Ying Huanhuan memetik siter kalau kondisi hatinya sedang baik, tetapi kemungkinan gadis kecil itu tidak bisa melakukan sesuatu seperti menyajikan makanan untuk seseorang.      

Qingtan memang patuh, tapi dia jarang menghabiskan waktu dengan Lin Dong karena pemuda itu sering keluar berlatih. Tang Xinlian adalah komandan empat pasukan Flame Divine Hall. Bagaimana mungkin Lin Dong berani meminta Tang Xinlian melakukan hal seperti ini? Bahkan, kemungkinan Lin Dong bakal langsung ditusuk menjadi landak. Sedangkan Mu Lingshan … jelas kalau Lin Dong lah yang akan menjamu bibi kecil itu saat mereka bersama.      

Lin Dong menatap ke arah daging bakar di tangannya, dan dia diam-diam menggeleng ketika memikirkannya. Benar-benar langka…      

"Sudah kubilang berkali-kali, kau bisa memanggilku Lin Dong. Jangan memanggilku Tuan…" Lin Dong melahap makanannya sambil berkata dengan suara lirih.      

Xin Qing hanya tersenyum ketika mendengarnya. Akan tetapi, raut penuh hormatnya tidak menghilang. Kondisi itu membuat Lin Dong merasa lumayan tidak berdaya. Dia hanya mampu mengabaikan urusan tersebut.      

"Suku Nine-tail kami berada di area barat laut di wilayah Beast War. Tempat itu juga merupakan perbatasan antara Deep Lightning Mountain dan Hundred Beast Ridge." Lin Dong melahap dagingnya, sementara Xin Qing memberitahu informasi mengenai Suku Nine-tail.      

"Deep Lightning Mountain? Hundred Beast Ridge?"     

"Deep Lightning Mountain dan Hundred Beast Ridge adalah fraksi-fraksi yang sangat kuat di wilayah Beast War. Ketua mereka semua adalah salah satu dari delapan Komandan Iblis agung."      

Xin Qing menjelaskan, "Suku Nine-tail kami berada di antara area mereka berdua. Dua fraksi besar itu punya banyak konflik, dan mereka tidak punya waktu untuk mengusik kami. Suku kami akan tetap aman selama kami tetap memberikan upeti tiap tahunnya.      

"Kekuatan dua Komandan Iblis dari Deep Lightning Mountain dan Hundred Beast Ridge semua berada di level Profound Death Tingkat Atas. Mereka sangat kuat … Salah satu dari mereka berasal dari suku singa, sedangkan sisanya dari suku harimau. Aku tidak yakin soal ras mereka yang sebenarnya."      

"Suku harimau?"     

Daging bakar yang hendak masuk dalam mulut Lin Dong mendadak terhenti. Dia menatap Xin Qing dengan raut terkejut. Setelah ragu-ragu sesaat, Lin Dong lantas bertanya, "Apa mereka Heavenly Devil Tiger?"      

"Aku tidak yakin. Tapi, teman Tuan Lin Dong pasti sudah tiba di wilayah Beast War sejak setahun yang lalu. Sementara itu, Komandan Iblis Deep Lightning Mountain adalah praktisi ahli yang sudah punya reputasi di wilayah Beast War sejak lama. Maka dari itu, kurasa mereka bukan orang yang sama." Xin Qing berpikir sesaat, lalu menjawab.      

Lin Dong mengangguk setelah mendengarnya. Baru setahun berlalu. Meskipun Api Kecil punya fisik hasil mutasi, tapi mustahil dia bisa mencapai level Profound Death Tingkat Atas.      

"Sepertinya aku harus mencarinya secara perlahan-lahan…"      

Sambil memikirkan kemungkinan itu, Lin Dong menenangkan diri. Dia hendak kembali berbicara ketika ekspresinya berubah. Lin Dong mendongak dan melihat debu-debu seketika membumbung tinggi di langit di kejauhan. Samar-samar mereka bisa mendengar berbagai macam suara tawa serta umpatan dari sana. Dia bisa merasakan kalau perangai itu berasal dari kelompok bandit.     

Xin Qing menatap debu-debu kuning yang bermunculan. Ada perubahan ekspresi yang samar-samar terlihat di wajah mungilnya. Xin Qing melambaikan tangan mungilnya, membuat debu-debu menutupi api unggun. Setelah itu, dia menatap Lin Dong dengan raut cemas. "Tuan Lin Dong, bagaimana kalau kita bersembunyi?"      

Lin Dong mengedikkan bahunya acuh. Tak lama setelahnya, dia membiarkan Qin Xing memimpin, dan menghindari arah di mana kelompok itu bergerak.      

"Gluduk!"      

Debu-debu kekuningan tampak semakin dekat. Lin Dong seolah bisa melihat sebuah bendera dengan gambar ular piton berwarna merah darah tengah meringkuk. Bendera itu berkibar, membuat ular piton merah darah itu seolah bakal menerjang maju. Pemandangan tersebut tampak mencengangkan dan menakutkan.      

"Mereka dari Blood Python City…" Xin Qing menatap bendera Blood Python, dan berkata dengan suara bernada terkejut.      

Lin Dong mengangguk. Dia ingat kalau Xin Qing pernah menyinggung fraksi itu sebelumnya. Fraksi itu cukup terkenal di wilayah Beast War. Meskipun fraksi itu tidak sekuat fraksi milik delapan Komandan Iblis agung, tapi mereka masih tergolong kuat.      

"Mereka menculik orang-orang dari banyak tempat, dan semua orang membenci mereka. Tuan Lin Dong, sebaiknya kita tidak terlibat konflik dengan mereka." Xin Qing berkata pelan.      

Ketika Xin Qing berkata, kelompok itu mendekati jalan utama di daratan. Lin Dong melirik singkat ke arah mereka. Ada sekitar 100 orang di kelompok itu, dan banyak di antara mereka yang memiliki aura kuat. Bahkan, dua orang di depan sudah mencapai level Profound Death Tingkat Awal. Tampaknya Blood Python City memang cukup kuat.      

Kelompok itu melintas cekatan bagai tornado. Namun jelas mereka melihat sosok duo Lin Dong ketika semakin mendekat. Sorot beringas terpancar di mata beberapa orang di sana. Tapi mereka tidak segera menyerang.      

Ekspresi Lin Dong tampak tenang ketika dia membiarkan orang-orang itu menatap ke arahnya. Sementara itu, Xin Qing menarik baju Lin Dong, dan bersembunyi di belakangnya. Walaupun masih muda, tapi Xin Qing sangat cantik. Oleh karena itu, dia juga paham apa yang bakal terjadi kalau orang-orang itu sampai mengetahui keberadaannya.      

"Haha, darimana asal pemuda ini? Apa dia kawin lari dengan gadis kecil itu?"      

Ketika kelompok tersebut berpacu melewati mereka, suara tawa aneh mendadak terdengar. Salah satu dari mereka mengepalkan tangannya, membuat angin mendesing maju. Tak lama kemudian, dia meraih daging bakar di tongkat kayu. Setelah itu, orang tersebut tertawa terbahak-bahak sambil menggigit daging, lalu beranjak dari sana.      

Orang-orang itu rupanya sudah mendapatkan beberapa jarahan. Maka dari itu, mereka tak perlu repot-repot mengurusi duo Lin Dong.      

Xin Qing menatap kelompok Blood Python City yang berangsur-angsur pergi. Xin Qing lantas menghela napas lega, terlihat seolah sudah terbebas dari beban berat. Setelah itu, Xin Qing samar-samar mendengar suara tawa bernada serak dari kejauhan.     

"Kita berhasil mendapatkan panen besar kali ini. Kalau beberapa benteng itu berani bersikap tidak hormat dengan Blood Python City di masa depan, maka kita akan menghabisi mereka."      

"Haha."      

"Tapi, aku sama sekali tidak menyangka kalau akan bertemu dua anggota Suku Nine-tail kali ini. Hehe, dua gadis itu benar-benar sangat menggoda. Kabarnya, wanita-wanita Suku Nine-tail semuanya cantik sejak lahir. Kalau bukan karena kita harus memberikan mereka ke pemimpin kota, aku benar-benar ingin mencicipi mereka."      

"Sebaiknya kau lupakan itu. Harta-harta berharga berkualitas bagus sekali seperti itu bukanlah sesuatu yang bisa kita sentuh. Kita harus membiarkan pemimpin kota menikmati mereka terlebih dulu."      

"Tentu saja. Tapi, setelah pemimpin kota selesai menikmati mereka, para wanita itu bisa diberikan pada kita agar bisa kita nikmati…"      

"..."      

Kelompok itu mendesing dan beranjak pergi. Namun, suara tawa mereka terus mendengung dan menggema di udara. Lin Dong memicingkan matanya. Sesaat kemudian, dia menoleh, dan melihat kalau wajah mungil Xin Qing mendadak memucat.      

Saat ini, Xin Qing tampak terkejut ketika menatap ke arah kelompok yang berangsur-angsur menghilang di cakrawala. Tak lama kemudian, mata Xin Qing memerah. Tangan mungilnya yang menggenggam erat baju Lin Dong, gemetaran saat dia melepaskannya.      

"Apa kau baik-baik saja?" Lin Dong bertanya lirih.      

Xin Qing menggeleng singkat. Wajah mungilnya yang cantik memperlihatkan senyuman yang dipaksakan pada Lin Dong. Setelah itu, dia menunduk, membereskan barang-barang di tanah. Ketika kembali berdiri, Xin Qing menggigit bibirnya dan berkata, "Tuan Lin Dong … Apa kau bisa pergi ke tempat sukuku lebih dulu? Xin Qing … punya urusan mendadak yang harus dilakukan…"      

Lin Dong menatap wanita muda itu, lalu terkekeh. "Apa kau bakal mengantarkan dirimu ke depan pintu mereka?"      

"Nasib … Nasib mereka bakal sangat menyedihkan…" Mata Xin Qing memerah. Dia menatap Lin Dong dengan sikap memohon. "Tuan Lin Dong, tolong biarkan aku pergi."     

Lin Dong menatap wajah mungil cantik yang sekarang dipenuhi dengan air mata. Dia lalu menghela napas tak berdaya. Lin Dong mengulurkan tangannya untuk mengusap wajah mungil Xin Qing dengan kasar.      

"Ayo pergi, pemandu kecilku. Tanpa adanya kau yang memandu jalanku, bukankah aku akan butuh waktu yang sangat lama untuk tiba di sana?"      

Xin Qing membuka matanya yang sekarang terasa tak fokus karena air mata. Dia menatap wajah tersenyum pemuda itu, lalu menggigit bibirnya. Air matanya sekarang semakin deras.      

"Kau benar-benar cengeng. Ayo pergi…"      

Lin Dong tersenyum dan mengusap air mata di wajah Xin Qing. Setelah itu, dia berbalik. Matanya menatap ke arah kelompok yang barusan pergi. "Mereka benar-benar kelompok yang tercela…     

"Mereka ternyata merebut daging bakarku…"      

Xin Qing tercengang saat dia menatap Lin Dong yang tampak terusik. Sudut bibirnya sontak terangkat. Wajah mungil Xin Qing yang masih muda dan cantik itu sekarang terlihat lumayan menggoda.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.