Warisan
Warisan
"Argh!"
Teriakan-teriakan kencang memilukan terus-menerus menggema. Namun meskipun demikian, Lin Dong tidak gentar. Kendali pikiran melintas di dalam kepalanya, sementara formasi itu berputar semakin cepat.
"Argh, aku benar-benar dendam! Padahal hanya butuh daging serta darah sedikit lagi, dan kita akan bisa kembali membuat badan kita…"
Wanita menawan itu meraung panjang dan memekakkan telinga. Raungan itu dipenuhi dengan rasa marah dan penuh dendam. Mereka akhirnya menemukan harapan setelah puluhan ribu tahun berlalu. Namun, harapan itu sekarang sudah dihancurkan sepenuhnya.
"Karena kau sudah mati … berhentilah membuat masalah. Enyahlah dengan patuh dari dunia ini."
Tatapan Lin Dong tampak acuh, dan dia mengabaikan semua raungan murka wanita tersebut. Sorot serius terpancar di sepasang mata hitam legam Lin Dong, lantas tingkat kepekatan pilar cahaya putih semakin bertambah. Hingga akhirnya, pilar cahaya itu berubah menjadi dua jari. Satu jari tampak besar, sedangkan sisanya tipis. Bagai duri cahaya putih, dua jari itu terlontar tanpa ampun ke dahi wanita menawan dengan suara 'swuush' dan menusuk badannya!
Namun, tak ada darah yang mengalir dari lubang tersebut. Pusaran Qi hitam menyeruak dari dalam badannya degan mengerikan, hingga akhirnya lenyap dengan suara ledakan keras.
"Krak!"
Suara samar yang muncul ketika sesuatu pecah segera menggema dari dalam badan wanita menawan itu.
"Arghh!"
Teriakan memilukan akhirnya berangsur-angsur lenyap, dan sepasang mata menggoda itu perlahan-lahan dipejamkan. Qi iblis yang memenuhi dimensi itu juga lenyap sepenuhnya.
Lin Dong menatap wanita menawan yang sedang melayang di langit dengan mata terpejam. Dia mengisyaratkan dengan tangannya. Ancestral Stone terbang kembali ke tangan Lin Dong, dan akhirnya lenyap dari sana dengan seberkas caaya.
"Tuan Lin Dong, apa yang terjadi?" Xin Qing bergegas bertanya di sampingnya.
Mata Lin Dong terpaku lekat pada wanita menawan itu. Sambaran-sambaran kilat dan cahaya hitam yang berputar di atas kepalanya tidak memperlihatkan tanda-tanda bakal menghilang. Walaupun Ancestral Stone memiliki kemampuan untuk memurnikan Qi Yimo, tetapi tak ada seorang pun yang tahu apa kesadaran Yimo level Raja di badan wanita itu sudah benar-benar hilang…
Beberapa menit berlalu ketika pengamatan Lin Dong terus berjalan. Cahaya mendadak kembali menyeruak dari badan wanita menawan tersebut. Namun kali ini, cahaya itu tidak berupa aura jahat. Alih-alih, cahaya itu berwarna pink.
Cahaya pink menyebar, dan mata wanita menawan yang terpejam itu perlahan-lahan terbuka. Dia menatap duo Lin Dong dan tersenyum. Caranya tersenyum mengandung godaan yang mengerikan.
"Roh rubah ekor sembilan?" Lin Dong menatap ke arah wanita menawan yang kembali membuka matanya. Lin Dong agak menautkan alisnya. Kesan yang menguar dari sosok itu sama sekali berbeda dengan sebelumnya.
"Apa dia akhirnya terbebas?"
Wanita menawan itu menunduk menatap ke arah dua tangannya yang lentik dan ramping. Sorot rumit memenuhi tatapan matanya yang menawan. Sesaat kemudian, dia menatap Lin Dong dan mengangguk lembut. "Nak … Terima kasih."
Meskipun kesadarannya sudah terbelenggu, tapi dia jelas paham akan apa yang terjadi di luar.
Lin Dong diam-diam menghela napas lega. Jika kesadaran roh rubah ekor sembilan sampai terhapus, maka kedatangan Xin Qing ke Aula Ancestral Soul ini akan sia-sia belaka.
"Sesepuh…"
Mata Xin Qing kembali memerah saat dia menatap roh rubah ekor sembilan. Riak-riak yang menguar dari sosoknya membuat Xin Qing merasa sangat bisa mempercayainya.
"Anggota sukuku…"
Roh rubah ekor sembilan melayang turun perlahan-lahan dari udara. Tatapan matanya mengandung sorot ramah dan serba salah saat menatap Xin Qing. Sesaat kemudian, dia mengulurkan tangannya, dan mendekati Xin Qing sambil bergumam, "Leluhur sudah mengecewakan kalian semua…"
"Kau pasti tahu apa yang terjadi di tempat ini, 'kan?" tanya Lin Dong.
Sorot sedih terpancar di mata roh rubah ekor sembilan, dan dia mengangguk perlahan-lahan. Sosok itu lantas berkata, "Di masa lalu, aku menyulut Jiwa Iblisku untuk membelenggu tiga Yimo level Raja. Awalnya aku berniat mati bersama mereka, tetapi rupanya aku meremehkan niat hidup mereka yang kuat. Meskipun fisik kami hancur seiring berjalannya waktu, tetapi kesadaran mereka bertiga terus berkaitan erat denganku. Hingga akhirnya, mereka menyerang kesadaranku dan berhasil membelengguku…"
"Alasan mengapa Suku Nine-tail tetap tidak bisa berkembang selama bertahun-tahun ini pasti juga masih berhubungan dengan kondisi itu, 'kan?" Lin Dong agak mengernyit.
Roh rubah ekor sembilan mengangguk getir. Dia mengusap rambut panjang Xin Qing dan berkata, "Ada hubungan darah antara anggota suku Nine-tail. Melalui badanku, mereka bertiga menggunakan cara busuk untuk ikut campur dengan garis keturunan darah di suku. Kondisi itu membuat semua anggota suku tidak bisa mencapai tingkat penempaan ilmu bela diri tertinggi…"
"Sementara ketika anggota sukuku sudah merasa terdesak, mereka berpikiran untuk pergi ke Aula Ancestral Soul dan mencari jawabannya. Namun, badan spiritualku sudah diambil alih oleh tiga sosok itu. Selama bertahun-tahun ini, aku hanya bisa menyaksikan anggota sukuku datang kemari, dan berakhir tewas karena ditipu mereka untuk memasuki lautan darah, lalu mengubah mereka menjadi energi darah…"
Suara roh rubah ekor sembilan dipenuhi dengan nada sedih. Nuansa tak berdaya ketika menyaksikan insiden itu dengan kondisi tak mampu melakukan apapun untuk menghentikan mereka rupanya sudah membuatnya sangat tersiksa.
Xin Qing menggigit bibirnya dengan keras, air mata memenuhi matanya yang lebar.
"Aku tahu kalau kehidupan anggota sukuku sudah sangat menderita selama bertahun-tahun ini … Semuanya adalah salahku." Roh rubah ekor sembilan itu berkata dengan suara lirih.
"Leluhur tidak salah … Yimo-yimo itu terlalu kejam." Xin Qing menggeleng dan berujar.
"Sesepuh adalah orang yang berbudi luhur." Lin Dong berkata dengan suara rendah. Dia sangat kagum dengan sikap pengorbanan diri yang diperlihatkan oleh roh rubah ekor sembilan.
"Berbudi luhur? Haha, gadis kecil sepertiku tidak pantas menerima ucapan itu … Hanya saja, semua orang akan menderita kalau bencana itu sampai menimpa kita. Tak ada seorang pun yang bisa bersembunyi dari perang dunia."
Roh rubah ekor sembilan tersenyum simpul. Dia menatap Devouring Ancestral Symbol yang melayang di atas kepala Lin Dong, dan sorot rumit terpancar di matanya. Dia kemudian menambahkan, "Lagipula, orang itu suka membuat masalah … Dia bahkan berani melewati retakan antara dunia dan menerjang ke Klan Yimo … Aku hanya menemaninya selama dia berpetualang."
Lin Dong agak terkejut. Dia segera paham kalau ucapan roh rubah ekor sembilan itu merujuk pada Devouring Master. Tampaknya Devouring Master adalah seseorang yang beringas. Tak disangka kalau dia rupanya nekat melewati retakan antar dunia…
"Sesepuh, apa Suku Nine-tail akan kembali ke masa kejayaan mereka?"
"Karena sekarang aku sudah tak lagi dibelenggu oleh mereka bertiga, maka campur tangan mereka juga akan lenyap…"
Roh rubah ekor sembilan mendongak dan kemudian menatap lautan darah. Dia lalu berkata dengan nada lembut, "Lautan darah ini diciptakan oleh berbagai macam praktisi Suku Nine-tail yang pernah datang selama puluhan ribu tahun. Lautan darah ini juga mengandung energi murni dari tiga Yimo level Raja. Nak, ketika kau keluar dari tempat ini, tolong katakan pada anggota suku sekarang untuk mengaktifkan formasi yang kutinggalkan, lalu segel semua bagian gunung. Aku akan mengembalikan energi di tempat ini pada mereka…"
Lin Dong agak terkejut. Energi di tempat ini terlalu mengerikan. Berapa banyak praktisi yang bakal tercipta jika semua energi itu dikembalikan pada Suku Nine-tail sekarang? Tampaknya Suku Nine-tail benar-benar memiliki harapan kembali ke masa kejayaan.
Meskipun terkejut, Lin Dong akhirnya tersenyum. Dia menunduk menatap Xin Qing dan berkata, "Mulai sekarang, kalian semua tidak perlu memohon pada orang lain untuk melindungi diri."
Dia paham kalau Suku Nine-tail kembali keluar dari status pengasingan mereka sekarang, maka mantan suku penguasa itu akan berdiri lagi di puncak Dunia Iblis. Suku Nine-tail tak perlu khawatir lagi apabila ada orang lain yang berniat buruk pada mereka.
"Tuan Lin Dong … Kau adalah penyelamat Suku Nine-tail kami. Bahkan seandainya Suku Nine-tail kembali ke masa kejayaan, kami akan membantumu sama seperti leluhur kami menemani Devouring Master."
Xin Qing menatap Lin Dong. Riak-riak emosi yang tak biasa terpancar di matanya. Dia mendadak membalikkan badan, dan meletakkan kedua tangannya di dahi. Tiga ekor berbulunya menempel di punggung Xin Qing. Sosoknya sekarang terlihat seperti rubah kecil yang sedang menghormati bulan ketika dia berlutut di depan Lin Dong.
Sorot tercengang terpancar di mata roh rubah ekor sembilan ketika dia melihat sikap Xin Qing yang sedang berlutut. Dia kembali menatap Lin Dong, dan mulutnya bergerak seakan hendak mengatakan sesuatu. Namun, roh rubah ekor sembilan akhirnya memutuskan untuk tetap diam.
Dia tidak mengatakan pada Lin Dong kalau sikap Xin Qing sekarang merupakan penghormatan terbesar di Suku Nine-tail … Hanya ketua dan pewaris Suku Nine-tail yang bisa melakukanya, karena penghormatan itu mewakili seluruh bagian Suku Nine-tail.
Formalitas seperti itu hanya terjadi dua kali di Suku Nine-tail. Pertama ketika dia melakukannya di depan Devouring Master. Sedangkan peristiwa kedua sedang terjadi tepat di depan matanya sekarang…
"Devouring Master, Devouring Ancestral Symbol…"
Roh rubah ekor sembilan perlahan-lahan menghela napas di dalam hati, dan dia tersenyum kecut. Apa Suku Nine-tail-ku benar-benar berhutang budi padamu? Sepertinya kita tak akan pernah bisa menghapus hubungan yang ada di antara kita.
Lin Dong merasa asing dengan sikap formalitas tersebut. Tentu saja dia tidak paham apa maksud sikap Xin Qing. Dia hanya berjongkok dan tersenyum lembut sambil mengusap kepala mungil Xin Qing.
"Gadis ini benar-benar berbakat…" Roh rubah ekor sembilan menatap Xin Qing sambil tersenyum simpul dan melanjutkan, "Apa kau mau menerima warisanku?"
Dia segera mendekati Xin Qing. Sambil menggunakan suara pelan yang hanya bisa didengar oleh mereka berdua, roh rubah ekor sembilan itu berkata, "Hanya dengan menjadi lebih kuat, maka seseorang akan bisa mengejar orang yang disukainya…"
Wajah mungil Xin Qing agak memerah. Dia segera menggelengkan kepalanya secara perlahan-lahan sambil ditatap dengan sorot terkejut oleh roh rubah ekor sembilan. Xin Qing lantas berkata lirih, "Aku hanya gadis kecil … Tapi, aku membutuhkan warisan leluhur. Bukan masalah bagiku selama aku bisa membantu seperti apa yang leluhur lakukan pada Devouring Master di masa lalu…"
Roh rubah ekor sembilan kembali tersenyum kecut. Kejadian ini terasa sangat tidak asing baginya…
Suara mereka sangat lirih, dan Lin Dong jelas tidak berniat menguping. Oleh karena itu, dia minggir ke samping. Terkadang dia akan menatap mereka dengan sikap tanpa beban, dan mendapati kalau roh rubah ekor sembilan diam-diam memandang ke arahnya. Lin Dong segera tertawa kecut. Jangan-jangan dia sedang memperlakukan Lin Dong sebagai Devouring Master di dalam hatinya?
"Gadis kecil ini akan tetap berada di sini dan menerima warisanku."
Roh rubah ekor sembilan berdiri dengan sikap elegan dan berkata, "Proses ini mungkin akan cukup lama. Tentu saja, prosesnya juga agak menyakitkan. Apa kau yakin?"
Xin Qing mengangguk perlahan-lahan. Matanya dipenuhi dengan tekad.
Roh rubah ekor sembilan membalikkan badan. Dia melambaikan tangannya, dan sebuah kerangka rubah ekor sembilan berukuran ribuan meter perlahan-lahan meleleh. Tak lama kemudian, kerangka itu melepuh menjadi cairan dan membentuk kolam tulang yang dipenuhi cairan merah gelap mengerikan.
"Masuklah."
Xin Qing mengangguk, lalu perlahan-lahan berdiri. Sepasang matanya menatap Lin Dong, lantas senyuman menawan tersungging di wajah mungilnya. "Tuan Lin Dong, aku tidak akan membebanimu lagi saat aku muncul lagi di depanmu."
"Jika saat itu tiba, kuharap kau juga tidak menganggapku sebagai beban."
Lin Dong terkekeh lembut. Dia tak tahu seberapa kuat Xin Qing nanti setelah selesai mendapatkan warisan. Namun, kemungkinan kekuatan Xin Qing tidak berada di level biasa.
Xin Qing menutupi mulutnya dan tertawa lembut. Tanpa merasa ragu, dia mendongak, dan menatap lautan tulang. Tak lama kemudian, dia menghirup udara dalam-dalam, lalu bergegas maju. Dengan suara berkecipuk, dia mendarat di kolam tulang. Tak ada riak-riak air yang tercipta di sana…
Lin Dong menatap ke arah kolam tulang tersebut. Dia bisa mendeteksi energi mengerikan sedang berkumpul di dalam sana. Seakan-akan terdapat sesuatu yang sedang diseduh di balik kolam…
"Akhirnya selesai." Lin Dong melemaskan pinggangnya. Dia akhirnya menyelesaikan urusan yang sudah membuatnya khawatir.
"Namamu Lin Dong, 'kan?" Roh rubah ekor sembilan tersenyum lembut ketika menatapnya, lalu bertanya.
"Ya."
Lin Dong mengangguk.
Roh rubah ekor sembilan berpikir sesaat, dan kembali mengajukan pertanyaan, "Apa kau ingin menerima warisan Devouring Master?"