Membunuh
Membunuh
Tindakan mengerikan itu adalah sesuatu yang bahkan tidak dapat dilakukan oleh praktisi level Profound Death Tingkat Awal lainnya. Namun Lin Dong malah bisa melakukannya…
"Dia … sudah semakin kuat…"
Mata cantik Liu Xiangxuan memperlihatkan sorot mengerikan saat dia menatap sosok yang melayang di langit. Kekuatan yang diperlihatkan Lin Dong barusan jelas jauh lebih besar jika dibandingkan ketika dia berada di Aula Petir.
"Pemuda brengsek! Dia pasti sudah mendapatkan sesuatu di Thunder World. Karena kalau tidak, mustahil kekuatannya meningkat pesat begini!"
Pang Hao menggertakkan gigi, sorot iri serta tak puas memenuhi tatapan matanya. Dia bisa merasakan kalau penempaan diri Lin Dong sekarang sudah naik ke level Profound Life Tingkat Atas, dan tak lebih rendah dibandingkan dirinya. Selain itu, Mental Energy Lin Dong juga sudah mencapai puncak level Divine Symbol Master Tingkat Awal. Karena jika tidak, pasti mustahil Lin Dong bisa menghentikan serangan ilmu bela diri praktisi level Profound Death Tingkat Awal hanya dengan mengandalkan Mental Energy-nya saja.
Dengan kekuatan di level Profound Life Tingkat Atas dan puncak level Divine Symbol Master Tingkat Awal, Lin Dong sekarang bisa bertarung melawan praktisi level Profound Death Tingkat Awal. Selain itu, mereka semua sangat tahu kalau Lin Dong punya banyak trik di balik lengan bajunya. Kalau dia sampai menggunakan trik-trik itu, maka kemungkinan meskipun pasukan mereka sekarang tergolong kuat, mereka akan kesulitan mengalahkan pemuda tersebut.
"Kak Lin Dong!" Mu Lingshan bergegas keluar dari penjara bercahaya dan segera mendekati Lin Dong.
"Apa kau terluka?" Lin Dong memandang Mu Lingshan dan bertanya.
Mu Lingshan menggeleng. Setelah itu, dia mendelik menatap trio Huo Yuan di gunung di kejauhan. Gadis itu lalu berkata, "Semua karena tiga praktisi sialan itu. Aku baru keluar dari Aula Petir dan berencana menunggumu di luar, lalu mereka datang mengincarku. Pada akhirnya, mereka menjebak dan membawaku paksa kemari."
Lin Dong mengangguk singkat. Tatapan matanya terlihat acuh saat memandang trio di puncak gunung tersebut. Dia kemudian menambahkan, "Untunglah kalian masih ada di tempat ini. Aku khawatir kalau kalian semua sudah pergi, dan aku bakal memerlukan waktu untuk mencari kalian."
"Haha, sepertinya kau sudah sangat diuntungkan setelah memasuki Thunder World … Kau terlihat lebih percaya diri." Huo Yuan terkekeh. Dia melemaskan pinggangnya dengan malas, lalu berkomentar, "Tenang. Seperti apa yang kubilang sebelum ini, aku akan membawa mayatmu kembali ke Benua Xuan Timur dan mengantarkannya pada Sekte Dao."
"Kurasa tidak ada seorang pun dari kalian yang pantas mengantarkan mayatku."
Lin Dong tertawa lirih. Dia segera menoleh dan menatap para praktisi Nine Serene Gate dan Mysterious Sky Hall. "Mereka bertiga dan aku punya dendam hidup dan mati. Kalau kalian sampai ikut campur hari ini, maka aku tidak akan memaafkan kalian semua. Akan kukatakan ini terlebih dulu. Kalau kalian sampai mengusikku, maka kalian harus membayar dengan harga yang setimpal."
Mata cantik Liu Xiangxuan bercahaya. Sedangkan di sisi berbeda, Pang Hao terkekeh mengerikan. "Lin Dong, kaukira kau siapa? Dengan kekuatanmu yang rendah begitu, kau ternyata berani mengancam Nine Serene Gate-ku?"
"Para Sesepuh, bunuh dia!"
Tatapan mata sesepuh berambut abu-abu mendadak menggelap dan dingin setelah teriakan murka Pang Hao terdengar. Mereka sudah marah setelah terdesak oleh serangan Lin Dong barusan. Tentu saja para praktisi itu ingin mendapatkan kembali martabat mereka.
"Lingshan, mundurlah sedikit, dan berhati-hatilah."
Lin Dong memandang ke arah duo pak tua berambut abu-abu yang memperlihatkan raut menggelap serta dingin. Dia segera menghirup napas dalam-dalam, kemudian nafsu membunuh menyeruak dari kedua matanya. Karena Nine Serene Gate memang tidak bisa diampuni, maka dia tak perlu menahan diri lagi.
"Kak Lin Dong, berhati-hatilah. Apa kau butuh Life Death Coffin Cover?" Mu Lingshan mengangguk, lalu bertanya.
"Tidak perlu."
Lin Dong menggeleng. Dia lalu mengepalkan tangannya, dan suara petir terdengar bergemuruh. Lightning Emperor Scepter berpendar dan muncul di sana. Riak-riak energi mencengangkan segera menyebar. Lightning Emperor Scepter punya kekuatan tempur yang sangat dahsyat, dan tidak lebih lemah jika dibandingkan dengan Life Death Coffin Cover. Selain itu, Life Death Coffin Cover tergolong lumayan misterius. Selain Mu Lingshan, tidak ada seorang pun yang dapat mengerahkan kekuatannya secara maksimal. Maka dari itu, dibandingkan menggunakannya, lebih baik jika Lin Dong memakai Lightning Emperor Scepter yang memang sepenuhnya miliknya.
"Lightning Emperor Scepter!"
Suara riuh-rendah bermunculan di udara di atas pulau ketika tongkat kerajaan itu muncul. Mata beberapa praktisi dipenuhi dengan sorot bersemangat dan rakus.
"Bunuh pemuda itu!"
Duo pak tua berambut abu-abu mendelik ke arah Lin Dong yang sedang menggenggam Lightning Emperor Scepter. Mata mereka terbelalak dan terlihat sangat mengancam. Mereka sudah pernah menyaksikan sendiri kekuatan Lightning Emperor Scepter di Aula Petir. Sekarang karena Lin Dong sudah semakin kuat, maka kejadian sebelum ini kemungkinan bakal kembali terjadi kalau mereka sampai meremehkan pemuda itu. Walaupun pasukan mereka jauh lebih besar.
"Serang bersama-sama!"
Duo pak tua berambut abu-abu saling bertukar pandang. Sorot dingin memenuhi mata mereka. Dua orang itu mengepalkan tangan, dan longsword hitam berselimutkan aura dingin muncul di tangan masing-masing. Berdasar gejolak energi yang menguar dari dua pedang itu, jelas kalau keduanya pasti adalah Soul Treasure yang kuat.
"Dhuaar!"
Mereka berdua melesat hampir di waktu yang bersamaan. Gejolak Yuan Power yang ajaib menyeruak. Dua cahaya pedang tajam menembus udara kosong dengan secepat kilat. Dua pedang itu saling silang dan akhirnya menusuk ke arah tenggorokan Lin Dong.
"Klang!"
Akan tetapi, Lightning Emperor Scepter di tangan Lin Dong hanya bergetar sesaat ketika berhadapan dengan serangan-serangan mengancam dari dua orang tersebut. Lin Dong membiarkan pedang bercahaya itu mengayun tanpa ampun pada tongkat kerajaan. Cahaya-cahaya memercik. Meskipun demikian, sosok Lin Dong tidak bergerak.
"Karena kalian berdua mendambakan Lightning Emperor Scepter, maka akan kubiarkan kalian menyaksikan kekuatannya yang sebenarnya."
Sambil memperlihatkan sorot dingin di matanya, Lin Dong mengepalkan Lightning Emperor Scepter erat. Siapapun dapat melihat kilau kilat menyilaukan berpendar di permukaan tongkat tersebut. Lightning Emperor Scepter diciptakan dari kekuatan Thunderbolt Ancestral Symbol. Karena Lin Dong sekarang sudah menempa Thunderbolt Ancestral Symbol, maka dia bisa mengerahkan kekuatan penuh tingkat itu dengan mudah.
"Groaar!"
Setelah kilau kilat berpendar di permukaannya, sembilan naga petir di puncak gagang Lightning Emperor Scepter seakan hidup, dan meraung bagai petir yang menggelegar menatap ke langit.
"Lightning Dragon Sealing Sky Scepter!"
Teriakan dingin mendadak terdengar dari dalam mulut Lin Dong. Kilatan mendadak menyambar dari semua penjuru. Siapapun dapat menyaksikan kalau terdapat dua naga petir yang tiba-tiba menggeliat, lalu terlontar dari tongkat kerajaan. Dua naga petir itu lalu bertransformasi menjadi dua Lightning Emperor Scepter berukuran ratusan meter. Hujan petir menyambar hebat dari langit, dan fenomena itu terlihat sangat mencengangkan.
"Dhuaar!"
Ketika muncul, dua Lightning Emperor Scepter itu tidak ragu-ragu, dan langsung menyerang secara beringas serta tanpa ampun ke arah duo pak tua berambut abu-abu. Dimensi terdistorsi kemanapun dua Lightning Emperor Scepter melintas. Ledakan-ledakan memekakkan telinga terus terdengar.
"Berhati-hatilah!"
Ketika duo pak tua berambut abu-abu itu menyaksikan dua Lightning Emperor Scepter menerjang mendekat, ekspresi mereka segera berubah teramat mengerikan. Mereka bisa merasakan energi yang liar dan beringas dari dua senjata tersebut.
Yuan Power yang ajaib menyeruak cepat dari dalam badan mereka. Longsword hitam panjang di dua tangan mereka sontak membesar seiring angin yang bertiup kencang. Diiringi kilau pedang mengerikan, masing-masing pedang mereka berhadapan dengan Lightning Emperor Scepter.
"Klang!"
Pedang dan tongkat kerajaan saling beradu. Suara memekakkan telinga, diiringi riak-riak energi yang liar dan beringas menyapu cepat di langit. Tak lama kemudian, semua orang menyaksikan kalau dua cahaya pedang itu melemah cepat sampai akhirnya saling beradu. Sesaat setelahnya, dua pak tua berambut abu-abu itu terpental mundur secara menyedihkan. Sementara itu, longsword hitam di tangan mereka berhamburan semua.
Ekspresi semua orang berubah. Lightning Emperor Scepter ternyata begitu mengerikan!
Lin Dong memperlihatkan raut dingin dan acuh ketika menatap ke arah dua praktisi yang terhempas mundur secara mengerikan. Aura mereka terlihat tidak stabil, dan jelas keduanya sudah terluka karena serangan sebelumnya. Saat ini jelas adalah waktu yang tepat untuk mengerahkan serangan pamungkas.
Di situasi seperti ini, bersikap penuh rasa iba adalah tindakan yang sangat bodoh.
Sambil memikirkan hal itu, kilau petir menyilaukan mendadak menyeruak dari dalam badan Lin Dong. Tak lama setelahnya, kilau petir itu menggeliat dan menyeruak di alisnya. Mata iblis berselimutkan kilau petir segera berpendar dan muncul secara misterius. Gejolak energi yang teramat mengerikan menguar di sana.
Mata petir itu mengandung dimensi petir. Akan tetapi, tidak ada emosi manusia yang terdapat di dalamnya. Seakan-akan dimensi itu berisikan amarah petir.
"Divine Lightning Exterminating Demon Eye!"
Teriakan sedingin es terdengar di dalam hati Lin Dong. Tiba-tiba, gemuruh menggelegar di dalam mata petir. Dua sinar kilat mendadak terlontar.
Sinar kilat itu terlihat redup dan tidak mencolok. Namun, riak-riak menyerupai tekad yang mengerikan terkandung di dalamnya.
Rupanya Desolate Demon Eye Lin Dong sudah diperkuat setelah ditempa menggunakan Thunderbolt Core serta Thunderbolt Ancestral Symbol…
"Swuush!"
Sinar-sinar cahaya redup itu bergerak dengan amat cekatan sampai tidak bisa dideskripsikan dengan kata-kata. Beberapa praktisi hanya mampu mendengar suara gemuruh di langit, hingga pada akhirnya, kabut darah tiba-tiba meledak di sosok dua pak tua berambut abu-abu di kejauhan. Dua lubang berdarah seukuran kepalan tangan muncul secara misterius di area jantung mereka berada…
Dua pak tua berambut abu-abu menunduk kesakitan. Mata mereka terlihat sangat terperangah, dan mendelik mengamati lubang berdarah di dada masing-masing. Raut amat ketakutan muncul di wajah mereka. Tidak ada seorang pun dari mereka yang mengira kalau Lin Dong bakal menjadi sangat mengerikan hanya dalam waktu dua bulan…
Raut ketakutan di wajah mereka semakin terlihat jelas hingga akhirnya, seakan-akan mereka hendak mengatakan sesuatu, tetapi tenggorokan dua orang itu tercekat. Seiring wajah mereka yang semakin pucat, akhirnya badan dua orang itu berubah kaku. Tak lama kemudian, hawa kehidupan meninggalkan badan mereka dengan cekatan bagai air bah.
Dalam belasan menit, dua praktisi Tingkat Profound Death terbunuh!
Seluruh pulau seketika hening.