Situasi yang Sangat Berbahaya
Situasi yang Sangat Berbahaya
Sosok manusia dilontarkan dengan menyedihkan dari Burning Sky Cauldron. Raut bersukacita segera terlihat di wajah pria botak itu setelah dia menyadari kalau sudah terbebas dari belenggu Burning Sky Cauldron. Namun, rasa gembira itu belum sepenuhnya terasa ketika dia melihat Lin Dong yang tersenyum tak jauh di sana.
Hewan Iblis ular berkepala tiga sontak merasa cemas setelah melihat senyuman Lin Dong. Dia segera mengalihkan tatapan matanya, dan kolam batu lahar yang tak asing muncul di jarak pandangnya. Pupilnya sontak berkedut, lalu raut sangat terkejut serta ngeri muncul di wajahnya.
"Kau—brengsek!"
Umpatan murka langsung terdengar di mulut Hewan Iblis ular berkepala tiga. Tak lama kemudian, energi yang ajaib mendadak menguar dari dalam badannya dan dia bergerak hendak kabur.
Rupanya Hewan Iblis ular berkepala tiga memang mengenal tempat itu. Selain itu, dia seakan benar-benar paham betapa kuat kolam batu lahar tersebut. Bahkan mungkin saja dia pernah menderita karena kekuatan kolam tersebut.
Lin Dong memandang ke arah Hewan Iblis ular berkepala tiga yang merespon dengan sangat cepat, lalu tersenyum samar. Dia sudah melihat garis-garis cahaya merah di sekeliling kolam batu lahar itu kembali berpendar, dan formasi raksasa segera muncul.
"Bzzt!"
Sinar-sinar cahaya berkumpul bersama. Tanpa menunda waktu, garis cahaya merah kembali terlontar. Lin Dong tidak bisa merasakan gejolak energi sedikit pun dari sinar cahaya tersebut. Namun, dia tahu kalau benda itu benar-benar memiliki kemampuan penghancur…
"Swuush!"
Kecepatan sinar cahaya merah itu sangat tinggi. Hewan Iblis ular berkepala tiga belum sempat mundur ketika sinar cahaya itu tiba menyerangnya. Tak lama kemudian, sinar cahaya tersebut menghantam keras ke badan Hewan Iblis ular berkepala tiga sambil ditatap ngeri olehnya.
"Urgh."
Sinar cahaya itu sangat kecil, tapi Hewan Iblis ular berkepala tiga terlihat seolah dia baru saja terkena pukulan hebat. Sesaat kemudian, banyak darah segar yang dimuntahkan olehnya, salah satu lengannya bergetar hebat. Sesaat kemudian, beberapa percikan cahaya merah menyala menyebar cepat di sana. Tangan Hewan Iblis ular berkepala tiga segera terbakar menjadi abu kemanapun percikan cahaya itu menyebar.
"Krak!"
Ekspresi Hewan Iblis ular berkepala tiga berubah drastis saat dia melihat ke arah cahaya merah menyala yang menjalar di lengannya. Dia segera menggertakkan gigi. Tangannya yang berbeda lantas membentuk menjadi pedang dan langsung memotong lengan satunnya. Darah segar menyembur ketika tangannya terjatuh.
"Bzzt! Bzzt!"
Sebelum sempat mendarat di kolam batu lahar, lengan itu sudah sepenuhnya terbakar menjadi abu karena cahaya merah tersebut.
Mata Lin Dong agak berkedut ketika dia memandang kejadian itu dari luar kolam lahar. Kekuatan penghancur formasi tersebut terlihat cukup mengerikan.
"Bzzt!"
Formasi di sana kembali bercahaya ketika pikiran itu melintas cepat di dalam pikiran Lin Dong. Namun rupanya ada lagi garis cahaya merah menyala yang langsung mengarah pada Hewan Iblis ular berkepala tiga.
"Lin Dong, kau brengsek! Aku pasti akan mencabik-cabikmu menjadi ribuan bagian!"
Saat menyaksikan garis cahaya merah menyala itu kembali menyerang, Hewan Iblis ular berkepala tiga sangat terkejut sampai jiwanya seakan ingin melompat keluar dari badannya. Sementara itu, raungan penuh dendam terus-menerus terdengar dari mulutnya. Dia tidak menyangka kalau Lin Dong rupanya bakal selicik itu. Pemuda itu tidak hanya gagal tertipu dengan muslihatnya, tapi cara yang digunakannya bahkan lebih kejam. Hewan Iblis ular berkepala tiga rupanya langsung dibuang oleh Lin Dong ke dalam formasi sebagai objek percobaan.
"Urgh!"
Banyak esensi darah yang dimuntahkan dari mulut Hewan Iblis ular berkepala tiga. Sesaat kemudian, energi tak terkendali dan beringas menguar dari dalam badannya, kemudian bergabung dengan esensi darah. Cahaya merah darah segera menyembur, bertransformasi menjadi neraca merah berukuran 3 meter. Cahaya yang sangat solid berpendar di neraca tersebut.
Rupanya, Hewan Iblis ular berkepala tiga sudah menggunakan segala macam teknik yang dikuasai untuk menyelamatkan nyawanya.
"Swuush!"
Neraca merah itu baru saja terbentuk ketika sinar merah menyala terlontar padanya. Sesaat kemudian, sinar merah menyala langsung menghempas keras pada neraca. Tak beberapa lama, pertahanan yang dibentuk menggunakan semua kekuatan Hewan Iblis ular berkepala tiga mulai retak. Hingga pada akhirnya, neraca itu hancur di sela-sela suara retak yang terdengar di sana.
Badan Hewan Iblis ular berkepala tiga terhempas mundur secara menyedihkan. Namun, dia berhasil menghadang sinar cahaya merah menyala itu dengan mengandalkan pertahanan yang dibuat menggunakan semua kekuatannya.
Walaupun Hewan Iblis ular berkepala tiga berhasil menghadang serangan yang mengarah padanya kali ini, sama sekali tidak terlihat raut gembira pada wajahnya. Alih-alih, terdapat ekspresi yang lebih ketakutan di sana.
Alasan akan rasa takut yang dirasakan oleh Hewan Iblis ular berkepala tiga langsung dipahami oleh Lin Dong. Karena saat ini, Lin Dong melihat kalau formasi yang menyelimuti kolam lahar mendadak mengerahkan cahaya yang jauh lebih pekat. Sesaat kemudian, tiga sinar cahaya merah menyala terlontar di waktu yang bersamaan.
Serangan formasi itu rupanya semakin kuat jika berhasil dihadang. Dengan demikian, masuk ke dalam sana bakal membuat siapapun merasakan serangan tanpa henti sampai orang itu benar-benar terbunuh…
"Swuush! Swuush!"
Tiga esensi darah kembali dimuntahkan dari mulut Hewan Iblis ular berkepala tiga saat sinar cahaya merah menyala menyerangnya, kemudian berubah menjadi tiga tameng sisik merah.
Tameng sisik itu lantas hancur. Namun tak lama kemudian, lima garis cahaya merah menyala kembali muncul di depan mata Hewan Iblis ular berkepala tiga yang tidak berdaya. Serangan-serangan itu seolah tak berujung.
Ekspresi Lin Dong terlihat mengerikan dan acuh ketika menyaksikan Hewan Iblis ular berkepala tiga yang semakin menyedihkan dan kelelahan di dalam formasi. Yuan Power juga mulai menyeruak cepat di dalam badan pemuda tersebut. Sementara Hewan Iblis ular berkepala tiga diserang, Lin Dong menyadari kalau terdapat beberapa celah lubang di formasi setelah dia mengawasinya secara berhati-hati. Meskipun formasi itu punya kekuatan tempur yang kuat, tapi sepertinya dibutuhkan waktu untuk mengumpulkan kekuatan. Meskipun waktunya tergolong singkat, tapi tak diragukan kalau memang ada celah waktu yang dibutuhkan…
Mungkin hanya itu satu-satunya kesempatan yang bisa digunakan Lin Dong untuk menembusnya.
Mata Lin Dong terpaku lekat pada formasi. Badannya agak condong ke depan, dan dia menunggu kesempatan terbaik untuk bergerak.
Kesempatan itu muncul tak lama kemudian. Kilau cerah mendadak terpancar di mata Lin Dong setelah garis cahaya merah menyala kembali terlontar.
"Swuush!"
Sayap naga hijau bercahaya dan muncul di punggung Lin Dong. Sosoknya segera berubah menjadi sinar cahaya yang langsung menerjang menuju formasi lahar dengan secepat kilat. Segera setelahnya, dia mengulurkan tangan. Kekuatan penghisap muncul, kemudian langsung menarik Core Spiritual Birth Serum.
"Swuush!"
Core Spiritual Birth Serum yang berwarna hijau zamrud melayang di udara, dan segera mendarat di tangan Lin Dong. Pemuda itu tidak terhenti sama sekali setelah berhasil mendapatkan benda tersebut. Dia mengepakkan sayapnya, berbalik, lalu kabur dari sana.
Akan tetapi, rupanya formasi kembali berpendar ketika Lin Dong berbalik. Dua garis cahaya merah menyala mencabik udara secara dengan gesit dan bergegas menuju ke arahnya. Ekspresi Lin Dong terlihat mengerikan ketika dia menyaksikan garis-garis cahaya yang menuju ke arahnya. Kendali pikiran digerakkan, dan Burning Sky Cauldron bergegas mundur. Kuali itu langsung beradu dengan dua garis cahaya.
"Dhuaar! Dhuaar!"
Suara jernih menggema di lingkaran, lalu kilau Burning Sky Cauldron seketika meredup. Untung saja, kuali itu masih bisa bertahan dari serangan dua garis bercahaya.
"Tap!"
Sosok Lin Dong tidak berhenti. Ujung kakinya mendorong Burning Sky Cauldron. Sosoknya mengeluarkan suara 'swuush' lalu bergegas keluar dari kolam lahar. Namun, suara tawa mengerikan mendadak terdengar ketika dia hendak keluar dari area radius serangan formasi.
"Berencana kabur, Nak? Apa kaukira bakal semudah itu? Karena kau sangat kejam, maka matilah di tempat ini!"
Hewan Iblis ular berkepala tiga yang berlumuran darah serta kehilangan satu lengannya muncul di hadapan Lin Dong. Seringai kecut serta penuh dendam muncul di wajahnya. Tak lama kemudian, sosok Hewan Iblis itu segera membesar dengan cepat.
"Dia bunuh diri?!"
Pupil Lin Dong berkedut ketika melihat kejadian tersebut.
"Dhuaar!"
Badan Hewan Iblis ular berkepala tiga mendadak meledak dan teriakan waspada terdengar di dalam hati Lin Dong. Darah menyembur ke semua arah. Gelombang energi yang sangat beringas mendesak Lin Dong sampai memuntahkan darah terpental mundur, mendesaknya ke arah pusat kolam lahar.
"Bzzt! Bzzt!"
Lin Dong mengusap bekas darah di sudut bibirnya dan ekspresinya tertekuk. Dia mendongak dan melihat cahaya yang berpendar di lahar di sekelilingnya. Tiba-tiba, belasan garis cahaya merah menyala muncul, lalu terlontar ke arah ke Lin Dong dari segala penjuru.
"Sialan!"
Bahkan dengan sikapnya yang tenang, ekspresi Lin Dong berubah pucat setelah melihat jumlah garis cahaya merah menyala tersebut. Matanya berpendar hebat. Tiba-tiba, matanya terfokus ketika dia memandang ke kolam lahar di bawah.
"Akan kupertaruhkan segalanya."
Lin Dong memandang ke arah kolam lahar. Dia menggertakkan giginya keras dan mengurungkan niatnya untuk kabur. Sosoknya bergerak dan langsung masuk ke dalam kolam lahar sebelum garis-garis cahaya merah menyala itu mengenainya. Suara berkecipuk terdengar selama Lin Dong bergerak.
"Bzzt! Bzzt!"
Garis-garis cahaya merah menyala yang terlontar di sana mendadak membeku aneh setelah Lin Dong masuk ke kolam lahar. Tak lama kemudian, garis-garis cahaya merah itu lenyap tak tersisa.
Namun, Lin Dong tidak melihat kejadian tersebut, karena Lin Dong mendadak merasa badannya tenggelam ketika dia masuk ke kolam lahar. Rasa panas yang ditunggunya rupanya tidak muncul. Sesaat kemudian, dia membuka matanya kebingungan, dan mendapati kalau dunia di bawah kolam lahar rupanya terisolasi dengan dunia luar…
"Tempat ini…"
Lin Dong menyaksikan pemandangan yang muncul di hadapan matanya. Raut tidak percaya dan terperangah perlahan-lahan muncul di wajahnya…