Wilayah Misterius
Wilayah Misterius
Tentu saja, faktor yang membuat Lin Dong sangat terkejut tentu bukan nuansa gelap itu, melainkan sungai magma dengan lebar mencapai ribuan meter di dalam kegelapan. Sungai magma itu perlahan-lahan mengalir di wilayah gelap. Sungai magma saling-silang dan berhubungan di sana membentuk jaringan yang sangat rumit dan dahsyat.
Ketika Lin Dong menunduk dari atas, sungai-sungai magma yang mengalir itu terlihat seperti naga magma raksasa yang merambat di kegelapan. Pemandangan itu terlihat sangat luas dan damai.
Lin Dong memandang ke arah sungai-sungai magma yang saling-silang dengan sorot terperangah. Sejauh ini, pemandangan itu adalah hal paling spektakuler yang pernah dilihatnya. Lin Dong masih tidak bisa membayangkan, siapa di dunia ini yang punya kemampuan besar sampai bisa mengguncang dunia seperti itu…
"Glek."
Raut terkejut itu masih menghiasi wajah Lin Dong selama beberapa saat, dan akhirnya perlahan-lahan menghilang. Dia meneguk ludah, lalu melihat sekilas ke belakang di mana lingkaran cahaya merah menyala berukuran beberapa meter berada. Dia barusan melompat dari sana. Tak ada seorang pun yang menyangka kalau tidak ada magma di balik kolam lahar. Namun melainkan, terdapat wilayah gelap misterius tersebut.
Tangan Lin Dong perlahan-lahan terkepal karena cemas. Dunia di sana benar-benar tersembunyi dengan rapi. Awalnya dia mengira kalau formasi merah menyala adalah rahasia yang tersembunyi dalam danau. Tapi sekarang, sepertinya itu hanya tipu muslihat, dan rahasia sebenarnya adalah wilayah misterius di bawah kolam lahar.
Kemungkinan bahkan Hewan Iblis ular berkepala tiga itu tidak menemukan tempat tersebut. Tentu saja, jika Lin Dong terdesak dalam situasi seperti itu, dia tak akan sukarela melompat masuk ke kolam lahar.
"Tempat apa sebenarnya ini…"
Lin Dong agak mengernyit. Pikirannya berangsur-angsur pulih dari rasa terkejut dan kembali tenang. Pengerjaan di tempat itu jelas sangat besar dan bukan sesuatu yang bisa dilakukan oleh praktisi biasa. Jika menimbang bagaimana tempat ini disembunyikan oleh penciptanya, jelas kalau pembuatnya tidak ingin siapapun mengetahui keberadaan wilayah gelap tersebut.
Di dalam wilayah gelap, tidak ada seorang pun yang menjawab, dan suasana sunyi senyap di sana seakan berlangsung selamanya.
Lin Dong tidak berani segera meninggalkan tempat misterius itu. Dia paham kalau berdasar pada pengerjaan sebagus itu, kesalahan kecil yang dilakukan olehnya bisa berujung pada kehancuran.
Makanya, dia sekarang hanya bisa berdiri di luar lingkaran cahaya merah menyala yang merupakan kolam lahar. Sementara, sorot matanya yang kembali tajam mulai mengawasi sungai-sungai magma yang saling-silang dengan berhati-hati.
Waktu Lin Dong mengawasi situasi di sana, waktu bergulir cepat sampai satu jam terlewati. Seiring berjalannya waktu, sorot horor dan terkesima berangsur-angsur terpancar di mata Lin Dong yang kini memerah karena pantulan sungai-sungai magma.
Karena saat ini, pemuda itu menyadari kalau sungai-sungai magma yang saling-silang itu seakan … membentuk array raksasa yang tidak bisa dideskripsikan!
Seluruh array di sana mungkin lebarnya mencapai puluhan serta ratusan meter. Bahkan Lin Dong sampai terkejut ketika dihadapkan dengan array sebesar itu. Beberapa saat kemudian, dia akhirnya berangsur-angsur tersadar.
"Benar-benar kemampuan yang mengerikan, sampai bisa membuat array sebesar itu…" Lin Dong mengusap keringat dingin di dahinya. Dia sepenuhnya percaya kalau array magma itu pasti punya kemampuan untuk memunculkan kiamat. Praktisi Tingkat Profound Death pasti bakal kehilangan nyawa jika terjatuh dalam array tersebut. Bahkan Ying Xuanzi, Tian Yuanzi, serta para praktisi di Tingkat Samsara lainnya, bakal sangat terdesak.
Faktor yang membuat Lin Dong bingung adalah, siapa yang menciptakan array besar di tempat ini? Apalagi, apa sebenarnya alasan array besar itu dibentuk?
Lin Dong mengernyit ketika misteri tersebut memenuhi hatinya. Matanya terus-menerus mengawasi array magma raksasa yang tidak bisa dideskripsikan.
"Karena benda itu adalah array, maka pasti ada titik pusatnya."
Mata Lin Dong mengerjap selama sesaat. Tak lama kemudian, sesuatu seakan membuatnya tersadar, dan matanya mulai mengikuti jejak sungai-sungai magma yang saling-silang dengan rumit. Setelah beberapa saat berlalu, dia akhirnya menyadari kalau sungai-sungai magma yang menembus kegelapan rupanya semua berkumpul di satu lokasi.
Titik sungai-sungai magma berkumpul adalah danau magma raksasa. Gelembung-gelembung terus-menerus bermunculan dari magma merah membara. Suhu danaunya cukup untuk seketika membakar praktisi Tingkat Profound Life menjadi abu.
Lin Dong memandang ke arah danau magma di dalam array misterius. Pandangan matanya diedarkan ke area, dan dalam sekejap, pupilnya menciut hebat.
Dia melihat sesuatu di tengah danau magma. Rupanya benda itu adalah peti mati batu.
Peti mati batu itu sepenuhnya berwarna merah dan diam melayang di permukaan danau magma. Peti mati tersebut seakan terbuat dari sebuah kristal merah menyala. Tak ada penutup di peti matinya. Oleh karenanya, Lin Dong bisa melihat kalau terdapat seseorang yang berbaring di dalamnya.
Dengan adanya cahaya yang berpendar dari lahar, Lin Dong samar-samar bisa melihat kalau orang di dalam sana berpostur kurus. Wajahnya tampan, dan meskipun kedua matanya terpejam erat, masih ada tanda-tanda keagungan di antara alisnya. Sementara itu, rambutnya yang berwarna merah menyala seakan membara seperti api.
Lin Dong memandang ke arah orang misterius yang sedang berbaring di dalam peti mati batu. Ketika memandang orang itu, dia mendadak menyadari kalau darah di badannya mulai memanas. Hatinya segera gemetaran dan Lin Dong bergegas mengalihkan pandangan matanya dari sosok misterius tersebut. Baru setelahnya, nuansa panas di dalam badannya berangsur-angsur mulai tenang.
Ketika merasakan kondisi panas di dalam badannya mulai melemah, raut ngeri muncul di wajah Lin Dong. Siapa sebenarnya pria misterius itu? Mengerikan sekali. Dia hanya memandangnya selama sesaat, dan tanda-tanda dirinya akan terbakar sudah mulai muncul. Selain itu, kondisi tersebut terjadi ketika tidak diketahui apakah orang di sana masih hidup atau sudah mati. Jika pria itu terbangun, bukankah Lin Dong bakal menjadi abu hanya dalam sekali lihat?
"Glek."
Lin Dong menelan ludahnya. Telapak tangan pemuda itu dipenuhi keringat dingin. Segala sesuatu di dalam wilayah misterius ini terlalu aneh dan mengerikan…
Peti mati batu itu diam melayang di permukaan danau magma. Peti matinya tidak besar, tapi Lin Dong bisa merasakan samar-samar gejolak energi darinya, dan aliran energi itulah yang menahan pengendalian array magma raksasa tersebut.
Energi mengalir di dalam sungai magma yang seperti naga raksasa, menyebar serta menyelimuti seluruh area.
Perasaan itu, seakan sedang menahan sesuatu.
Menahan?
Kondisi itu membuat Lin Dong seketika tersadar. Dia terkejut sesaat, tapi segera menunduk dan mendapati kalau array magma raksasa di sana seakan sedang menyegel dasar wilayah gelap tersebut.
Tempat itu sangat gelap. Jenis nuansa gelap di sana adalah tempat yang tidak bisa ditembus oleh cahaya magma. Tidak ada seorang pun yang tahu sebenarnya apa yang sedang tersembunyi di balik kegelapan…
Array itu membelah wilayah menjadi dua bagian. Satu bagian di mana Lin Dong berada sekarang, sedangkan bagian yang terakhir adalah kegelapan di bawah.
Situasinya seperti berada di dalam dan di luar penjara!
"Apa sebenarnya yang disegel oleh array ini…"
Lin Dong memandang ke arah kegelapan di bawah array raksasa, lalu mendadak merasakan sensasi dingin dari telapak kaki sampai ke puncak tengkoraknya. Nuansa itu membuatnya merasa tidak nyaman. Sensasi itu … seakan ada sesuatu sangat jahat di dasar kegelapan yang sedang memandang ke arahnya.
"Tempat ini terlalu aneh. Sebaiknya aku tidak berada di tempat ini terlalu lama."
Lin Dong memandang ke arah kegelapan, dan ekspresinya menjadi sangat mengerikan. Tempat itu dipenuhi dengan segala sesuatu yang tidak normal—wilayah misterius, array misterius, peti batu misterius, serta pria misterius.
Benda-benda itu bukan sesuatu yang bisa ditangani olehnya sekarang.
Lin Dong mengambil napas dalam-dalam dan menahan paksa rasa ingin tahu di dalam hatinya. Dia lalu berbalik menuju ke lingkaran cahaya merah menyala. Walaupun kondisi di luar berbahaya, tapi masih lebih nyaman dibandingkan berada di wilayah gelap mengerikan tersebut. Paling tidak, jika dia sampai mati, maka Lin Dong tahu kalau dia sudah terbunuh.
Lin Dong tak lagi ragu setelah memutuskan. Namun, ketika dia berbalik, ekspresinya berubah total. Tak lama kemudian, dia memandang tak berdaya ketika cahaya putih hangat terlontar keluar dari dalam badannya.
Rupanya benda itu adalah Stone Talisman misterius!
Stone Talisman itu terlontar keluar. Sesaat kemudian, Lin Dong memandangnya dengan ekspresi ngeri ketika benda tersebut langsung menuju ke arah pria berambut merah di dalam peti mati batu di bawah.
Saat ini, kulit kepala Lin Dong seketika mati rasa.