Ilmu Pengguncang Alam Semesta

Konflik



Konflik

0Suara Mo Tao menggema pelan, sehingga menyebabkan atmosfer di sana agak membeku. Murid-murid Klan Gu di sekeliling terlihat tak berdaya menghadapi peristiwa tersebut. Kemungkinan mereka sudah terbiasa dengan sikap Mo Tao yang suka mencemooh.      

Selain itu, ketika ucapan Mo Tao terdengar, tatapan mata mereka mulai menilai Lin Dong. Aura pemuda itu cukup kuat, tapi masih ada jarak jika dibandingkan dengan Mo Tao yang sudah mencapai puncak level Profound Life Tingkat Awal. Terlebih lagi, jika menimbang lebih lanjut, Mo Tao punya reputasi di antara generasi muda di wilayah Heaven Wind Sea. Sedangkan Lin Dong, tidak ada yang tahu siapa dia. Tidak ada siapapun yang tahu darimana Gu Yan mengundangnya. Bisakan orang sepertinya benar-benar menggantikan Gu Yuntian?     

"Uhuk…"      

Ketika melihatnya, Gu Ling berdeham. Dia memandang ke arah Lin Dong, lalu tersenyum menatap Gu Yan sambil berbicara, "Dik Yan, kau seharusnya tahu apa yang terjadi pada Yuntian. Kondisi Klan Gu kita sekarang tidak terlalu baik. Meskipun kau sudah naik ke level Profound Life Tingkat Awal, tapi kondisi itu tidak akan mengubah banyak faktor. Kekuatan Mo Tao sudah terbukti, dan dia memenuhi syarat menggantikan Yuntian."      

Gu Ling tahu kalau Gu Yan tidak suka dengan Mo Tao, dan dia mengira kalau wanita itu sengaja mengajak orang lain dengan maksud mengusir Mo Tao sebagai tenaga bantuan eksternal. Namun, kondisi itu berpengaruh pada hasil Perkumpulan Ilmu Bela Diri Klan Gu. Maka dari itu, dia tidak akan menolerir sikap kekanak-kanakan Gu Yan.      

Sedangkan Lin Dong, Gu Ling bisa mengetahui kalau pemuda itu sudah naik ke level Profound Life Tingkat Awal hanya dengan sekali lihat. Selain itu, auranya terasa kosong dan dangkal. Kemungkinan akhir-akhir ini, pemuda itu mengandalkan benda berharga surgawi alam untuk mencapai level kekuatan tersebut. Kekuatannya memang berbeda jauh dari Mo Tao.      

"Paman Gu Ling, aku tidak bercanda. Lin Dong adalah tenaga bantuan eksternal yang kuundang untuk Klan Gu kita. Kekuatannya memadai untuk melakukannya." Namun ketika mendengar ucapan Gu Ling, Gu Yan menggeleng dan menjawab bersungguh-sungguh.      

"Oh?"     

Ketika melihatnya, Mo Tao tersenyum acuh. Tatapan matanya lalu diedarkan ke arah Lin Dong dengan sorot menghina dan merendahkan. Dia lalu berseru, "Nona Gu Yan, mengenai apa dia memenuhi syarat atau tidak, bukan sesuatu yang bisa kautentukan seorang diri."      

"Selain itu, awalnya aku memang tidak terlalu berminat dengan Perkumpulan Ilmu Bela Diri Lima Klan. Kalau bukan karena adanya undangan yang tulus dari Klan Gu-mu, aku mungkin tidak akan memilih untuk turun tangan dalam urusan ini. Jika Nona Gu Yan benar-benar tidak ingin aku ikut campur, maka aku akan sukarela memberikan posisiku pada pemuda itu."      

Rencana licik Mo Tao tergolong cukup bagus. Dia tidak secara terbuka membantah Gu Yan, tapi malah menggunakan trik merendah untuk maju. Ketika dia berbicara, ekspresi murid-murid Klan Gu di sekitar berubah, dan dahi Gu Ling semakin mengernyit. Wajahnya berubah serius ketika memandang Gu Yan dan berkata, "Dik Yan, berhenti membuat masalah."     

"Ada apa?"      

Bagaimanapun juga, tempat itu adalah pelabuhan Klan Gu, oleh karena itu sekarang terdapat beberapa sesepuh Klan Gu yang menyaksikan keributan di sana. Ketika banyak orang di sana mulai berkerumun, peristiwa itu segera disadari oleh mereka. Dua pria paruh baya dengan ekspresi serius dan aura cukup kuat segera mendekat. Tatapan mata mereka diarahkan ke arah kerumunan, dan mereka bertanya dengan suara rendah.      

Dua orang itu rupanya sesepuh dengan reputasi yang cukup tinggi di Klan Gu. Ketika melihat kedatangan mereka, murid-murid Klan Gu di sekeliling segera memberi hormat. Tak lama kemudian, Gu Ling menjelaskan masalah yang terjadi di sana.      

Setelah mendengarkan penjelasan Gu Ling, ekspresi dua pria paruh baya itu jelas berubah agak mengerikan. Saat melihat reaksi mereka, Mo Tao tersenyum samar dan melipat tangannya. Dia lalu melemparkan tatapan yang cukup puas pada Lin Dong sambil tetap diam.     

"Dik Yan, jangan membuat masalah. Mengundang Mo Tao sebagai tenaga bantuan eksternal Klan Gu merupakan perintah langsung dari sesepuh. Bagaimana mungkin ucapanmu bisa mengubahnya semudah itu."     

Salah satu pria paruh baya dengan alis tebal berkata dengan suara rendah. Sesaat kemudian, dia memandang Lin Dong dan berkata, "Kawan, karena kau sudah datang kemari, kau akan menjadi tamu Klan Gu. Jika saat itu tiba, kau diundang untuk menyaksikan kompetisinya. Sedangkan urusan menjadi tenaga bantuan eksternal, tak perlu dibahas lagi."     

Sejak awal sampai akhir, Lin Dong tidak mengatakan apapun. Dia hanya memandang masalah yang terjadi seperti penonton. Caranya yang berdiam diri, rupanya malah membuat semua orang meremehkannya.      

"Paman Gu Hua, karena Dik Yan sudah mengundang seseorang, dia pasti punya alasan. Dilihat dari sifatnya, seharusnya itu bukan tindakan impulsif karena emosinya semata. Mengapa kau tidak mendengar penjelasannya terlebih dulu sebelum memutuskan?"      

Ketika pria paruh baya itu berbicara, sebuah suara wanita bernada lembut mendadak terdengar dari kerumunan. Orang-orang di sana segera memberi jalan dan memperlihatkan sosok seorang wanita manis serta elegan yang mengenakan gaun sutra sedang berjalan dengan langkah kaki ringan.      

Wanita itu mengenakan gaun sutra yang memperlihatkan lekuk tubuh menawan, serta lingkar pinggangnya yang kecil. Penampilannya terlihat sangat cantik dan polos, sedangkan matanya mirip persik yang sudah matang. Sikapnya yang lembut serta suara lirihnya membuat siapapun merasa mabuk.      

"Kak Mengqi."     

Wanita itu jelas memiliki reputasi yang sangat tinggi di kalangan generasi muda Klan Gu. Ketika dia muncul, murid-murid Klan Gu di sekitar, bahkan Gu Yan, menyapanya dengan gembira.      

Lin Dong memandang ke arah wanita cantik yang lembut dan manis. Namun, matanya samar-samar memicing. Aura wanita itu lebih kuat dibandingkan Gu Yan. Bahkan, auranya samar-samar agak melampaui Mo Tao. Klan Gu memang tak diragukan lagi merupakan salah satu dari lima Klan Besar…      

"Mengqi."     

Ketika melihat wanita itu dan mendengar ucapannya, Gu Ling serta dua pria lainnya mengangguk singkat. Mereka lalu menoleh memandang Gu Yan, lalu menunggu penjelasannya yang masuk akal.      

"Lin Dong memang baru bulan lalu naik ke Tingkat Profound Life."     

Ketika Gu Yan mengucapkan kata-kata itu, seringai mencemooh muncul di sudut bibir Mo Tao. Namun, sebelum senyumnya bertambah semakin lebar, ucapan Gu Yan setelahnya membuat seringai di wajahnya sontak membeku.      

"Namun sebelum dia naik level, seorang Divine Symbol Master Tingkat Awal serta Hewan Iblis level Profound Life Tingkat Awal meregang nyawa di tangannya."     

"Whooa!"      

Ketika Gu Yan selesai bicara, keributan terjadi di sekitarnya. Beberapa murid Klan Gu memandang terkesima pada Lin Dong yang acuh dan belum mengatakan satu kata pun. Baru sekarang mereka tahu kalau pemuda pendiam itu rupanya Asura yang sedang menyembunyikan amarah serta emosinya.      

"Oh?"     

Raut terperangah muncul di wajah Gu Ling dan dua pria sisanya, serta wanita bernama Mengqi, saat mereka memandang Lin Dong dengan sikap aneh. Mereka sama sekali tidak pernah mengira kalau rupanya dia punya pencapaian pertarungannya sehebat itu.     

"Haha, pencapaian pertarungannya cukup bagus!"      

Seringai yang membeku di sudut bibir Mo Tao perlahan-lahan menghilang. Tak lama kemudian, dia menatap Lin Dong dengan sorot mengerikan. Pria itu lantas terkekeh dan berkata, "Tapi, pencapaian itu saja tidak bisa membuatnya mampu membuatku memberikan posisiku padanya."     

Seorang Divine Symbol Master Tingkat Awal serta Hewan Iblis level Profound Tingkat Awal—Mo Tao juga bisa melakukan pencapaian tempur seperti itu, meskipun harus melewati beberapa masalah terlebih dulu. Oleh karena itu, meskipun dia terkesima, masih mustahil baginya untuk sukarela memberikan posisinya.      

Gu Ling serta dua pria lainnya mengangguk singkat. Jika ucapan Gu Yan benar, maka kondisi itu hanya membuktikan kalau Lin Dong memiliki kekuatan yang setara dengan Mo Tao. Namun, bukan berarti Lin Dong bisa menekan Mo Tao untuk sukarela menawarkan posisinya sekarang.      

"Lalu apa yang kuperlukan agar bisa mendapatkan posisi itu?" Senyuman akhirnya muncul di wajah Lin Dong ketika dia menatap Mo Tao yang bertanya.      

Mo Tao tersenyum memandang Lin Dong. Namun, niat membunuh berdarah dingin bisa terlihat di senyumannya. Tak lama kemudian, dia memijit pergelangan tangannya sambil menjawab, "Bagus. Aku adalah seseorang yang selalu menaati peraturan. Di tempat ini, kekuatan adalah penguasa. Kalau kau bisa mengalahkanku, kau akan memenuhi syarat itu. Tapi jika kau lebih lemah dariku, kurasa…"      

Ketika kata-katanya tiba di titik itu, Mo Tao tersenyum memandang Lin Dong. Sesaat setelahnya, ekspresinya seketika berubah sedingin es dan dia menambahkan, "Sebaiknya kau segera pergi dan berhenti menghambatku melakukan urusanku."      

Berdasar apa yang terlihat, Mo Tao tidak suka dengan Lin Dong. Dia sangat memuja Gu Yan. Oleh karena itu, rasa tidak senang muncul di hatinya setelah melihat Gu Yan rupanya menentangnya karena Lin Dong.      

"Kalau kau benar-benar mampu, lawan aku. Hasil akhirnya hanya ada dua—kau pergi, atau aku yang pergi."     

Ketika mendengar suara dingin Mo Tao, murid-murid Klan Gu di sekitar diam-diam menyeringai. Sesuai perkiraan mereka, pria itu sudah murka…     

Wajah Gu Ling dan dua pria lainnya, serta Gu Mengqi, pun berkedut. Namun, mereka tidak mengatakan apapun. Mereka sebenarnya tidak terlalu peduli mengenai siapa yang menjadi tenaga bantuan eksternal. Selama orang itu benar-benar memiliki kemampuan yang kuat, maka identitasnya tidak menjadi masalah.      

Berpasang-pasang mata diarahkan pada Lin Dong. Kali ini, Mo Tao sudah mengatakan ucapannya yang paling kejam. Kalau Lin Dong tidak berani menerimanya, maka satu-satunya hal yang bisa dilakukannya adalah pergi dari sana…      

Ketika ditatap oleh banyak orang di sana, Lin Dong tersenyum dan melangkah maju. Dia menatap lurus ke arah Mo Tao. Suara tawa lalu terdengar dari tenggorokannya.      

"Karena kau yakin sekali dengan hal ini … maka sebaiknya … kau yang pergi."      

Ketika kata terakhir itu terdengar, senyuman di wajah Lin Dong segera menghilang. Niat membunuh berdarah dingin serta beringas yang mendadak muncul membuat orang di sana, bahkan Gu Ling serta praktisi lainnya, seketika memicingkan mata mereka.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.