Terima Kasih Sudah Membiarkanku Menang
Terima Kasih Sudah Membiarkanku Menang
Di sekitar mereka, Gu Yan dan kelompoknya memperlihatkan ekspresi tenang karena mereka sudah tahu akan sifat Lin Dong. Meskipun pemuda itu biasanya terlihat tenang, tapi di balik sifatnya, tersembunyi sosok Asura. Ketika sisi itu sampai terkuak, maka lawannya pasti akan merasakan tragedi…
"Kau!"
Gu Ling juga terkejut karena ucapan Lin Dong yang sama sekali tidak menghormati Mo Tao. Tak lama kemudian, dia mengernyit. Pria itu yakin kalau Lin Dong memiliki aura yang terlalu mengancam. Karena bagaimanapun juga, seseorang perlu bersikap dengan layak di masyarakat, dan harus memperhatikan kalimatnya ketika berbicara…
Namun, ketika Gu Ling hendak mengatakan sesuatu, Gu Mengqi menghentikannya. Pupil wanita itu yang indah seperti buah persik masak memandang ke arah Lin Dong, dan dia berkata dengan suara lembut, "Dik Yan biasanya bisa menilai seseorang dengan cukup baik. Dia tahu kalau Perkumpulan Ilmu Bela Diri bakal diadakan sebentar lagi. Jika kita mengusir Mo Tao, maka pasti akan sangat merugikan Klan Gu. Tapi, dia masih bertekad melakukannya. Dari apa yang terlihat, dia sepertinya sangat yakin dengan kemampuan pemuda bernama Lin Dong itu…"
"Tapi, Lin Dong baru saja naik ke Tingkat Profound Life. Meskipun kondisinya bisa dianggap bagus, tapi masih ada jarak kekuatan antara dia dan Mo Tao." Gu Ling menjawab sambil mengernyit.
"Siapa tahu…"
Gu Mengqi tersenyum tipis. Dia menatap lekat pada Lin Dong ketika berbicara. "Lagipula, meskipun dia bukan tandingan Mo Tao, tak akan ada kerugian di pihak kita. Karena jika kalah, Dik Yan tidak akan bisa membelanya lagi dan tak boleh mengungkit hal itu lagi."
Saat mendengar ucapannya, Gu Ling dan dua pria paruh baya lainnya ragu-ragu sesaat, dan akhirnya mengangguk. Urusan di depan mereka memang bukan sesuatu yang bisa diselesaikan hanya dengan bicara. Jika demikian, memang lebih baik mereka memperlihatkan kemampuan masing-masing. Kalau Lin Dong benar-benar punya kemampuan mengalahkan Mo Tao, maka tentu bakal menjadi keuntungan besar untuk Klan Gu mereka…
"Ah…"
Sambil ditatap berpasang-pasang mata di sana, ekspresi Mo Tao membeku. Sesaat kemudian, sorot matanya segera berubah mengerikan. Tawa aneh terdengar dari tenggorokannya. Dia kemudian menoleh menatap Lin Dong, bibirnya membentuk seringai. "Kau nekat juga.
"Humph, mari kita lihat hari ini. Apa sebenarnya kemampuan yang kaumiliki sampai kau bisa mengusirku—Mo Tao—pergi."
Mo Tao mendelik memandang Lin Dong dengan sorot dingin dan mencekam ketika dia perlahan-lahan berkata, "Kalau kau memang berbakat, maka aku tidak masalah memberikan posisi sebagai tenaga bantuan eksternal padamu. Tapi, kalau kau hanya cangkang kosong, maka jangan salahkan aku jika membuatmu harus membayar dengan harga tinggi karena sikapmu yang kurang ajar…"
"Mohon bantuannya." Lin Dong menatap pandangan mata Mo Tao yang melihatnya dengan sorot mengerikan dan dingin. Pemuda itu lalu menangkupkan tangannya dan tersenyum.
Sorot dingin terpancar di dalam mata Mo Tao. Yuan Power yang sangat beringas dan ganas perlahan-lahan menyapu keluar dari dalam badannya. Ketika melihat kejadian itu, kerumunan di sekitar sontak mundur secara tergesa-gesa.
Mo Tao melambaikan lengan bajunya, menciptakan lingkaran yang lebarnya mencapai ratusan meter di tanah. Dia lalu menunjuk lingkaran itu dan berkata dengan nada acuh, "Aku tidak akan menyiksamu. Ketika kita berduel nanti, kalau kau bisa mendesakku keluar dari lingkaran itu, maka bisa dianggap kau yang menang."
Nada arogan dalam cara bicara Mo Tao sulit untuk disembunyikan. Dia cukup terkenal di dalam wilayah Heaven Wind Sea. Tak hanya kekuatan Lin Dong yang lemah, tapi pemuda itu bahkan tidak punya reputasi sedikit pun. Kondisi itu jelas membuat Mo Tao percaya kalau Lin Dong berusaha menggunakan nama dan reputasinya sebagai batu loncatan. Karena bagaimanapun juga, Lin Dong tidak terlalu terkena dampak, tidak peduli seperti apa nanti hasil akhir pertarungan mereka.
Saat mendengarnya, Lin Dong agak terkejut, dan dia mencoba menahan diri agar tidak tertawa. Jika melihat, pemuda itu paham apa yang sedang dipikirkan Mo Tao. Orang itu terlalu peduli dengan ketenaran serta reputasinya, dan tidak paham kalau seseorang sebaiknya mengerahkan seluruh kemampuannya bahkan ketika menangani masalah kecil. Cara pemikiran seperti itu jelas bodoh.
"Terserah apa maumu."
Lin Dong menggeleng. Dia tidak ingin terlalu terlibat dengan Mo Tao di tempat tersebut. Puncak level Profound Life Tingkat Awal—level itu jelas tidak lemah. Namun, jika menimbang dirinya sekarang, memang sulit kalau mau merasa terancam karena ulah Mo Tao.
Ketika berhadapan dengan konfrontasi seperti itu, memang sebaiknya mengakhiri pertarungan secepat mungkin.
Mo Tao tersenyum samar, dan dia melipat tangannya. Pria itu mengira kalau momentum Lin Dong sudah jatuh. Nanti ketika dia memperlihatkan kemampuannya, Lin Dong hanya akan bisa merasa terdesak dan meninggalkan Pulau Pertemuan Ilmu Bela Diri. Setelah itu, Gu Yan bakal paham kalau Klan Gu hanya bisa mendapatkan hasil yang diinginkan dalam Pertemuan Ilmu Bela Diri dengan bantuannya. Jika tidak, mereka pasti berakhir di posisi terakhir.
"Karena kedua belah pihak sudah mendiskusikan aturan mereka, mari mulai pertarungan ini. Pemenangnya akan menjadi tenaga bantuan eksternal Klan Gu kami, tapi sebaiknya kedua belah pihak berhenti bertarung ketika pemenangnya muncul nanti." Suara lembut Gu Mengqi terdengar.
Lin Dong mengangguk singkat, perlahan-lahan melangkah maju. Seiring pemuda itu melangkah, aliran Yuan Power tidak terbatas samar-samar terlihat saat menyeruak ke sekitar. Tingkat aliran energi itu memang jauh lebih kuat dibandingkan sebelumnya. Sepertinya naik ke Tingkat Profound Life memang merupakan perkembangan yang cukup besar bagi Lin Dong.
Ketika Mo Tao merasakan aliran Yuan Power yang menguar dari badan Lin Dong, alisnya sontak agak tertaut. Sorot dingin mencekam terpancar di dalam matanya. Dia melangkah maju, dan suara 'swuush' segera terdengar saat dia mengerahkan serangan pertama yang tidak terduga.
"Swuush!"
Mo Tao sangat cepat. Dalam sekejap, dia muncul di hadapan Lin Dong. Telapak tangannya bergerak cekatan, dan Yuan Power tak berbatas seketika menyeruak di sana.
"Wave Breaking Bone Splitting Palm!"
Cahaya biru menyembur hebat dari telapak tangan Mo Tao. Sesaat kemudian, suara menyerupai ombak bergulung terdengar di sana, lalu Yuan Power tak terbatas bertransformasi menjadi ombak besar di belakangnya. Dengan momentum yang mencengangkan, ombak itu menghantam keras pada Lin Dong.
Bisa dibilang kalau Mo Tao memang sangat kuat. Serangannya bisa membuat mayoritas praktisi ahli level Profound Life Tingkat Awal mundur secara menyedihkan. Memang pantas mengapa Klan Gu mengundangnya sebagai tenaga bantuan eksternal.
Namun, sayang sekali karena Lin Dong juga bukan orang biasa…
Serangan telapak tangan ombak bercahaya biru itu bergemuruh saat menyapu ke arahnya, dan melesat cepat mendekati Lin Dong. Saat ini, cahaya hijau menguar di permukaan badan Lin Dong. Pemuda itu mengulurkan telapak tangan kanannya, dan tato naga hijau samar yang bercahaya mulai muncul di kulit lengannya.
"Dhuaar!"
Lengan Lin Dong sudah sepenuhnya diulurkan, tanpa berniat mundur maupun menghindar. Alih-alih, tangan itu langsung menusuk lurus ke arah gelombang cahaya biru menjulang tinggi yang mengarah padanya. Lin Dong memutar tangannya, kemudian mengepalkan dan menghantamkannya keras pada angin telapak tangan mengerikan yang disembunyikan Mo Tao di balik ombak menjulang tersebut.
Suara bernada rendah dan dalam segera terdengar di titik dua serangan itu beradu. Sesaat kemudian, angin kencang mendadak menyapu area sekitar, lalu memunculkan retakan-retakan sebesar lengan yang menjalar cepat di tanah.
"Huh!"
Angin itu bertiup kencang ke sekitar, dan ekspresi Mo Tao agak berubah. Dengusan lirih terdengar dari tenggorokannya. Dia sudah mengambil setengah langkah mundur, dan ekspresinya agak mengerikan. Rupanya dia agak terdesak dalam duel barusan.
"Benar-benar kekuatan yang beringas."
Mo Tao mendengus dingin. Namun, sebelum dia berhenti bicara, pupilnya mendadak menciut. Cahaya hijau sudah melesat cepat ke arahnya seperti bola petir. Ilusi-ilusi gambar pukulan beringas dan mengamuk yang mengandung kekuatan dahsyat menghantam keras, lalu menyerang bagian-bagian vital di badannya dengan secepat badai.
Saat melihat kejadian itu, Mo Tao memicingkan matanya. Dia menggerakkan tangannya, dan Yuan Power tak berujung lalu berubah menjadi pusaran air raksasa. Ilusi-ilusi gambar pukulan Lin Dong menghantam permukaannya, seketika dipukul mundur oleh pusaran Yuan Power tersebut.
"Kekuatan beringas saja tidak akan membuatku panik."
Mo Tao terkekeh dingin. Kekuatan fisik yang dimiliki Lin Dong memang membuatnya gelisah. Namun menurutnya, kekuatan itu masih terlalu dangkal. Selama Mo Tao bisa merespon di waktu tepat, maka kekuatan seperti itu tidak akan terlalu berdampak baginya.
"Benarkah?"
Lin Dong nyengir mencemoohnya. Sesaat kemudian, matanya mendadak berubah dingin, dan lima jari di tangan kanannya tiba-tiba membentuk segel-segel aneh. Di waktu yang bersamaan, cahaya hijau terang dan menyilaukan meledak. Yuan Power yang tidak berujung menyapu cepat seperti badai, membuat beberapa orang di sana kesulitan bernapas.
"Martial Emperor Law, Martial Emperor Soul Shattering Seal!"
Tatapan mata Lin Dong sedingin es. Tangan kirinya berubah menjadi segel kepalan tangan, lalu pukulan diarahkan ke depan. Di belakangnya, terdapat sosok ilusi raksasa yang samar-samar berwujud ketika pukulan itu dikerahkan.
"Thousand Layered Wave Technique, Thousand Layered Hole!"
Pupil Mo Tao agak menciut karena munculnya sosok ilusi di belakang Lin Dong. Sesaat kemudian, dia merasakan sensasi cemas di dalam hatinya. Pria itu sama sekali tidak berani mengurangi kecepatan dan dia segera bergerak. Semua Yuan Power di dalam badannya berkecamuk, lantas bertransformasi menjadi pusaran raksasa berukuran ratusan meter. Kekuatan pembunuh yang mengerikan menguar dari pusaran tersebut.
"Dhuaar!"
Namun, serangannya itu tidak berdampak bagi Lin Dong. Segel kepalan tangannya bergemuruh. Tanpa terlihat mencolok, pukulan dihantamkan pada pusaran tersebut.
"Kau cari mati!"
Saat melihat kejadian itu, Mo Tao seketika mengejeknya. Kendali pikiran dikerahkan, dan pusaran itu segera berputar hebat. Kekuatan pembunuh yang berputar itu didesak sampai ke batas maksimal dengan harapan memelintir lengan Lin Dong menjadi gumpalan daging berdarah.
"Krak! Krak!"
Suara gemeratak memekakkan telinga terdengar tanpa akhir dari dalam pusaran. Percikan-percikan energi berpendar, tapi ekspresi Lin Dong masih tidak berubah. Pemuda itu hanya memandang ke arah Mo Tao yang berada di belakang pusaran energi, dan mulutnya terbuka menyunggingkan seringai.
"Hancurkan!"
Cahaya hijau mendadak menyeruak. Seperti batu meteor yang melintas di cakrawala, cahaya itu menembus pusaran raksasa. Tak lama kemudian, retakan-retakan muncul cepat di permukaan pusaran raksasa, dan dengan suara ledakan di akhir, pusaran itu akhirnya meledak. Pertahanan Mo Tao hancur di bawah pengaruh pukulan Lin Dong.
"Apa?!"
Saat menyaksikan kejadian itu, raut Mo Tao segera berubah drastis. Ekspresinya berubah sangat buruk ketika segel pukulan berselimutkan cahaya hijau tersebut menembus ke dalam pusaran, lalu menerjang ke arahnya tanpa mengurangi kecepatan. Tak lama setelahnya, ujung kakinya mendorong tanah, membuat sosoknya melompat ke udara dengan harapan menghindari serangan segel pukulan yang kuat itu.
Namun, saat dia baru saja terbang dari tanah, seringai di bibir Lin Dong semakin terlihat jelas. Dia mendongak dan menatap Mo Tao. Sorot penuh arti terpancar di mata pemuda tersebut.
"Bekukan."
Suara bernada rendah dan hampir tidak terdengar dari mulut Lin Dong. Sesaat kemudian, semua orang menyaksikan kalau Mo Tao yang hendak memperlihatkan teknik mengerikan untuk menghindari serangan Lin Dong, mendadak membeku di udara.
"Dhuaar!"
Ketika sosoknya membeku, segel pukulan bercahaya hijau akhirnya tiba di sana. Sambil ditatap dengan sorot tercengang dari kerumunan di sekitar, pukulan itu akhirnya menghantam dada Mo Tao.
Suara rendah dan dalam yang tertahan menggema di udara. Wajah Mo Tao seketika berubah pucat pasi. Pada akhirnya, dia meraung dan banyak darah segar dimuntahkan olehnya. Badan Mo Tao lantas terhempas mundur seperti peluru meriam, lalu mendarat menyedihkan di tanah. Telapak kakinya menyeret garis sepanjang ratusan meter di tanah, dan akhirnya dia bisa menstabilkan diri sambil terhuyung-huyung.
"Terima kasih sudah membiarkanku menang."
Lin Dong memandang ke arah Mo Tao yang terlihat menyedihkan, lalu berkata sambil tersenyum tipis.
Ketika mendengarnya, Mo Tao segera menunduk dan mendapati kalau kakinya sekarang menapak di area di luar lingkaran yang dibuatnya sebelum ini. Saat itu juga, ekspresinya berubah sangat mengerikan.
Sementara ekspresi Mo Tao menjadi mencekam, suara terkejut dan terkesima perlahan-lahan terdengar di sekitar mereka. Raut Gu Ling, Gu Mengqi, serta para praktisi lainnya akhirnya berubah sangat serius.