Ilmu Pengguncang Alam Semesta

Martial Emperor’s Fury



Martial Emperor’s Fury

1Di puncak gunung raksasa, hutan terlihat hijau dan lebat. Jalan setapak kecil menjalar dan terbentang di hutan, lalu menghubungkan dengan arena lingkaran hijau. Di penghujung arena itu terdapat menara batu kapur yang menjulang tinggi sampai 30 meter dan memiliki sekitar 9 tingkat. Di permukaan menara batu, terdapat pola-pola aneh yang samar-samar terlihat. Pola-pola itu terlihat seakan terbentuk secara alami. Atmosfer yang begitu luas namun sederhana diam-diam menguar, sehingga menyebabkan area di sekitar terasa stabil dan dipenuhi rerumputan liar.      

Sebuah sosok duduk diam di depan menara batu kapur raksasa seperti biksu. Orang itu mengenakan jubah abu-abu dan kepalanya sangat mulus serta bercahaya. Saat berada di bawah sinar matahari, kepalanya berpendar menyilaukan, sedangkan wajahnya terlihat sangat lembut dan tampan.      

Tidak ada gejolak energi di sekitar badannya. Jika melihat dari kejauhan, pria itu terlihat seperti orang biasa. Namun, hanya mereka dengan kemampuan pengamatan tajam yang bisa merasakan aliran Yuan Power yang murka dan tersembunyi di balik sikap tenang pria tersebut.      

Selain itu, hanya mereka yang tak asing dengan kemampuannya bakal tahu kalau amarah Iron Asura tersembunyi di balik wajah lembut serta tampan itu.      

"Oh?"     

Atmosfer tenang dan hening itu berlangsung selama beberapa saat, dan akhirnya mata pria yang terpejam erat mendadak terbuka. Dalam sekejap, Yuan Power yang sangat meluap-luap menguar dari badannya. Akan tetapi, energi itu segera kembali ditahan di dalam badannya ketika dia mengayunkan lengan bajunya. Raut terkesima melintas di wajah lembut dan tampannya, dan dia menatap ke arah lereng gunung. Keributan di sana rupanya mendadak semakin memanas, bahkan udara sampai mengandung hawa berapi-api.      

"Swuush!"      

Sementara sorot terkesima itu belum lenyap dari matanya, suara 'swuush' tiba-tiba terdengar di kejauhan. Sebuah sosok melesat cepat, dan akhirnya mendarat di arena melingkar.      

Orang yang barusan muncul adalah murid muda Klan Shentu. Sorot berapi-api terpancar dari matanya ketika dia menatap ke arah pria yang duduk di depan menara batu. Murid itu lalu berkata dengan penuh hormat, "Kak Shentu, sesepuh mengirimku agar mengabarkan padamu kalau ada peristiwa yang tak terduga di Perkumpulan Ilmu Bela Diri ini."     

Hanya ada satu orang yang bisa mendapatkan penghormatan penuh dari murid-murid Klan Shentu lainnya di usia semuda itu. Rupanya pria yang duduk di depan menara batu adalah seseorang yang memiliki pamor dan reputasi sangat besar di wilayah Heaven Wind Sea. Selain itu, dia juga berada di peringkat ketiga di antara generasi muda—Iron Asura dari Klan Shentu, Shentu Jue!      

Semua orang bakal sulit percaya kalau pria dengan julukan yang mampu membuat hati serta jiwa mereka bergetar rupanya sangat lembut dan tampan…      

"Oh? Klan mana yang menang dari mereka berempat?" Saat mendengarnya, ekspresi pria itu tak terlalu berubah ketika dia bertanya.      

"Jika melihat situasi sekarang, pemenangnya seharusnya adalah Klan Wei. Tapi, Klan Gu sudah mengundang tenaga bantuan eksternal yang tergolong kuat. Saat ini, tenaga bantuan eksternal itu menantang menggunakan Metode Asura. Kalau dia berhasil, maka Klan Gu bakal bisa membalikkan situasi mereka yang tidak menguntungkan dan bisa menantangmu." Murid Klan Shentu menjawab penuh hormat.      

"Seseorang sudah menantang menggunakan Metode Asura?" Ekspresi tenang dan mendalam Shentu Jue akhirnya berubah ketika dia memandang ke arah murid itu dengan sorot terkesima.      

"Haha, perkembangannya memang menarik…" Shentu Jue tersenyum simpul. Namun, ekspresinya tidak berubah terlalu serius. Dengan kekuatannya sekarang, jangankan generasi muda di wilayah Heaven Wind Sea, seandainya melawan praktisi yang lebih tua, dia akan melawan mereka tanpa merasa takut. Sedangkan kompetisi antara generasi muda di empat klan, duel itu bahkan tidak mengusiknya sama sekali.      

Di antara generasi muda di seluruh wilayah Heaven Wind Sea, hanya ada dua orang yang benar-benar dihormati olehnya.      

"Kembalilah dan kabarkan pada sesepuh kalau aku akan menjaga Menara Chaotic. Qi Desolation di tempat ini sangat bermanfaat untuk penempaan Asura Body-ku. Kalau aku bisa masuk lagi ke menara, maka aku tidak perlu takut dengan dua orang itu jika aku berjumpa lagi dengan mereka." Shentu Jue berkata dengan suara lembut.      

"Baik."     

Murid Klan Shentu itu segera menjawab dengan penuh hormat, lalu mundur dengan cepat dari sana. Sementara murid itu pergi, matanya yang melihat ke bawah sekarang dipenuhi dengan sorot terkesima dan bersemangat. Dia jelas tahu siapa dua orang yang dimaksud Shentu Jue. Di antara generasi muda di wilayah Heaven Wind Sea, para praktisi yang bisa membuat Shentu Jue sangat waspada hanya dua praktisi jenius serta sangat luar biasa dari dua Cave besar…      

Shentu Jue memandang ke arah sosok yang menjauh. Dia lalu tersenyum samar dan bergumam, "Menantang menggunakan Metode Asura … menarik sekali. Kalau orang itu bisa sampai ke tempat ini, maka dia bisa bertarung denganku. Tapi … Menara Chaotic ini masih akan ditempati oleh klanku setahun lagi…"     

...     

"Dhuaar!"      

Dua Yuan Power yang meluap-luap hebat mendadak menyapu di arena melingkar seperti air bah besar. Di dalam semburan Yuan Power tak terbatas itu, terdapat niat membunuh yang besar.     

Lin Dong memandang ke arah Wei Zhen dan Chen Luo yang berdiri di depannya seperti sepasang iblis jahat. Senyuman mulai muncul di wajahnya, dan gairah bertarung membara terpancar dari dalam matanya yang hitam legam.      

"Awalnya aku berencana membiarkanmu tetap hidup sampai akhir Perkumpulan Ilmu Bela Diri. Tapi karena kau rupanya sangat tergesa-gesa ingin mati, maka kami berdua hanya bisa mengabulkan permintaanmu." Ekspresi Wei Zhen menggelap. Dia lalu memandang Lin Dong dan berkata dengan sikap mengerikan.      

Sudut bibir Chen Luo melengkung ke bawah. Tatapan matanya berubah mencekam serta dingin, tapi dia tidak mengucapkan apapun. Pria itu mengepalkan tangannya, dan sebuah tombak hitam panjang seketika muncul di sana. Teriakan mencekam serta memekakkan telinga terdengar saat tombak itu muncul. Sementara Qi Yin menguar dalam bentuk menggelombang. Dari bentuknya, siapapun bisa tahu kalau tombak itu adalah Soul Treasure Tingkat Heavenly level atas yang kuat.      

Jika dibandingkan dengan Wei Zhen dan Chen Luo, Wei Li lebih terlihat biasa. Akan tetapi, aura mengancam yang dimiliki seorang praktisi dengan kekuatan di puncak level Profound Life Tingkat Awal itu tidak lemah. Dalam sekejap, tiga aura gesit dan beringas meraung dan mengepung Lin Dong.      

"Aku penasaran kau bisa bertahan berapa ronde kalau melawan serangan kombinasi kami?" Wei Zhen berkata sambil mencibir dan perlahan-lahan memegang pangkal pedang hitam besar di punggungnya.      

"Tidak perlu membuang-buang waktu. Mari kita selesaikan dalam satu serangan." Namun, ketika mendengar cemooh Wei Zhen, Lin Dong berpikir sesaat, lalu menjawab dengan bersungguh-sungguh.      

Mata Wei Zhen dan Chen Luo agak memicing. Mereka lalu menjawab dengan suara bernada dingin, "Dasar pemuda sombong tak tahu malu! Aku benar-benar tidak paham darimana kau mendapatkan rasa percaya dirimu itu!"      

Lin Dong tersenyum samar, dan aura dingin mencekam mulai terpancar dari dalam matanya. Tangan-tangannya mendadak ditepukkan dan membuat sebuah segel. Suara bernada dingin mirip ujung pisau menggema di arena melingkar.      

"Kubilang … sekali serangan saja sudah cukup."      

Ketika kata terakhir Lin Dong terdengar, telapak tangannya mendadak diayunkan ke bawah dengan marah, lalu menghantam keras di tanah. Sesaat kemudian, suara rendah dan dalam terdengar di dalam hatinya.      

"Great Desolation Scripture!"     

"Dhuaar!"      

Tanah seketika mendadak terguncang hebat. Semua orang segera merasakan gejolak energi yang sangat aneh mendadak menyeruak berbentuk menyerupai cincin dengan Lin Dong di bagian pusatnya.      

Energi itu tidak muncul di permukaan, tapi di bawah tanah!      

Berpasang-pasang mata menatap terkesima ke arah tanah yang berguncang. Selain itu, mereka bisa merasakan energi yang berkecamuk di dalam tanah. Tak lama kemudian, sorot terperangah itu berangsur-angsur berubah menjadi tatapan yang sangat terkejut.      

Orang-orang itu bisa melihat kalau dataran yang hijau dan lebat di bawah kaki mereka rupanya berubah menjadi tanah tandus dalam kecepatan yang mencengangkan!      

Gunung yang hijau dan lebat segera menguning dan berubah tandus. Aura gurun juga mulai menyebar di sana.      

"Grusuk!"      

Di arena melingkar, ekspresi sesepuh empat Klan Besar yang memiliki kekuatan sangat dahsyat sontak berubah drastis. Mereka segera berdiri. Mereka dapat merasakan kalau hawa dan energi kehidupan di area itu sudah dihisap sepenuhnya. Selain itu, hawa dan energi kehidupan di sana rupanya berkumpul ke area di mana Lin Dong berdiri!      

"Benar-benar ilmu bela diri yang dahsyat!"      

Saat ini, raut wajah keriput Gu Shou sepenuhnya berubah serius dan mengerikan. Tatapan matanya terpaku lekat pada sosok kurus di arena dan dia bergumam, "Kekuatan ilmu bela diri ini bahkan tidak bisa dibandingkan dengan Moon Embracing Art milik klan kita. Jika melihat situasi sekarang, asal-muasal Lin Dong pasti tidak biasa…"     

Wajah cantik Gu Yan juga dipenuhi dengan raut terkejut dan terkesima. Bahkan dia tidak pernah melihat ilmu bela diri Lin Dong tersebut. Rupanya, Lin Dong memang belum memperlihatkan banyak kartu as yang dimilikinya.      

"Lin Dong ingin menggunakan ilmu bela diri ini untuk mengalahkan trio Wei Zhen?" Mata cantik Gu Mengqi berpendar dengan sorot sangat indah, dan dia bertanya dengan suara lembut.      

"Walaupun ilmu bela diri itu bisa menghisap kekuatan daratan di sekitarnya, tapi masih sulit untuk sepenuhnya mengalahkan kekuatan gabungan mereka bertiga." Gu Shou bergumam.      

"Dhuaar! Dhuaar!"      

Namun ketika Gu Shou baru saja berkata, suara-suara bergemuruh keras mendadak terdengar di arena melingkar. Sebuah pilar energi bercahaya yang berukuran setidaknya 300 meter segera menyelimuti Lin Dong dan menjulang tinggi sampai ke langit. Tingkat kekuatan energi itu membuat semua orang terperangah.      

Sosok itu perlahan-lahan berdiri di dalam pilar energi bercahaya. Retakan raksasa menjalar di bawah kakinya, dan akhirnya memanjang sampai ke ujung jarak pandang semua orang.      

Berpasang-pasang mata terpaku pada sosok di dalam pilar bercahaya. Sesaat kemudian, orang-orang yang bermata tajam mampu melihat kalau sosok di dalam sana kembali membentuk segel tangan. Setelah segel-segel tangan itu selesai dibentuk, pilar energi bercahaya yang terlihat nyata di sana mendadak menguarkan gejolak mengerikan dan mampu membuat hati semua orang merasa ngeri.      

Ketika gejolak energi mengerikan itu beriak-riak ke sekitar, suara menggumam rendah seperti Dewa samar-samar juga terdengar.      

"Martial Emperor's Fury, Split the Heavens."     

…..     

Saat Lin Dong mengaktifkan Great Desolation Scripture dan menghisap hawa kehidupan di dataran yang membentang di sana, pria berjubah abu-abu yang bermeditasi dengan mata terpejam, mendadak tersentak. Matanya yang tertutup seketika terbuka, dan dia menatap tercengang ke depan. Pepohonan yang awalnya menghijau dan lebat di sana, sekarang mulai mengering secara aneh.      

"Energi ini…"      

Ketika memandang ke arah kejadian di depannya, dahi pria itu mulai mengernyit. Tak lama kemudian, dia mengulurkan tangannya yang kurus dan menyentuh tanah secara perlahan. Dia bisa merasakan gelombang energi melintas di dalam tanah dan berkumpul ke suatu arah tertentu. Arah itu adalah lokasi di mana Perkumpulan Ilmu Bela Diri diadakan di lereng gunung…      

"Benar-benar ilmu bela diri yang dahsyat … Orang itu benar-benar berbakat…"      

Pria berjubah abu-abu bergumam sendiri. Klan Wei mustahil memiliki ilmu bela diri seperti itu. Kalau demikian, pasti ilmu itu milik orang yang menantang menggunakan Metode Asura…      

Ketika memikirkan hal itu, percikan-percikan cahaya mulai terpancar dari dalam mata pria berjubah abu-abu. Lengkung senyum mulai muncul di sudut bibirnya.      

"Orang itu benar-benar menarik … Dia memang pantas menjadi lawanku…"     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.