Menang
Menang
Lingkaran cahaya menyilaukan serta tak terkendali melayang naik dari Asura Earthly Demonic Prison. Di bawah pengaruh cahaya yang menyilaukan, semua orang dapat merasakan riak-riak energi yang sangat merusak.
"Blaar! Blaar!"
Arena batu kapur itu seakan terdistorsi dan diselimuti kekuatan yang dahsyat. Gelombang tanah berhamburan secara bergantian di permukaan daratan. Dengan kata lain, seluruh arena melingkar kini sudah hancur.
Berpasang-pasang mata menyaksikan gelombang energi mencengangkan yang menyebar dari Asura Earthly Demonic Prison. Beberapa orang yang tanggap sudah bergegas mundur. Mereka khawatir bakal terkena dampak gelombang energi tersebut.
"Benar-benar duel yang mencengangkan…"
Beberapa sesepuh Klan Shentu dan Klan Gu saat ini berdiri. Tatapan mata mereka terpaku lekat ke arah pusat cahaya menyilaukan tersebut. Bahkan mereka tak punya pilihan selain memperlihatkan ekspresi suram di wajah masing-masing ketika merasakan gejolak energi yang mencengangkan tersebut. Bahkan dengan kekuatan mereka sekarang, para sesepuh tersebut tak bisa meremehkan gejolak energi sebesar itu.
Serangan-serangan dahsyat seperti itu bisa-bisanya diperlihatkan diperlihatkan oleh dua generasi muda. Para praktisi ahli generasi tua itu sontak tercengang ketika menyaksikan kejadian di sana.
"Siapa yang menang?"
Murid-murid dua klan menatap cemas pada alun-alun yang kini hancur. Semua orang bisa melihat kalau serangan dua orang itu sangat kejam dan beringas. Oleh karena itu, pasti ada pemenang yang muncul karena duel barusan.
"Sesepuh Gu Shou…" Gu Mengqi mengepalkan erat tangannya yang seperti giok. Tatapan matanya memperlihatkan sorot cemas ketika memandang Gu Shou demi bertanya apa sesepuh itu bisa mendapatkan berita mengenai hasil duel tersebut.
Namun, Gu Shou hanya mengernyitkan dahinya. Yuan Power dalam arena melingkar terlalu liar dan tak terkendali. Dengan adanya kekacauan sebesar itu, bahkan seseorang sepertinya tidak akan bisa mendeteksi situasi di dalamnya dengan tepat.
Gu Shou terus menatap lekat pada arena melingkar yang dipenuhi dengan cahaya menyilaukan. Beberapa saat kemudian, pupilnya mendadak agak menciut.
"Dhuaar!"
Pada saat itu, cahaya menyilaukan menyerupai matahari mendadak terlontar hebat ke langit. Beberapa waktu kemudian, cahaya itu akhirnya meredup, dan gumpalan-gumpalan debu melayang naik. Kondisi di dalamnya akhirnya kembali terlihat meski samar-samar…
"Swuush!"
Pandangan mata semua orang segera teralih, sementara gumpalan-gumpalan debu itu mulai perlahan-lahan lenyap sambil ditatap oleh berpasang-pasang mata yang memandang penuh perhatian.
Saat debu-debu itu berhamburan, dua sosok yang tergolong kurus mulai muncul di sana. Di atas kepala mereka, terlihat cakar naga hijau berhasil menggenggam menara raksasa hitam legam. Sementara itu distorsi mulai terjadi pada dimensi di sekitarnya.
"Siapa yang menang?"
Semua orang menatap ke arah perseteruan yang mengalami jalan buntu di sana, dan hati mereka seakan menyeruak naik ke tenggorokan. Terutama anggota Klan Shentu dan Klan Gu, mata mereka terbelalak sangat lebar. Bahkan para sesepuh yang memiliki status cukup tinggi seperti Gu Shou dan Shentu Tao mengepalkan tangannya dengan erat.
Seluruh area puncak gunung menjadi sunyi senyap. Hanya suara angin berembus sepoi-sepoi melintasi hutan-hutan di gunung yang terdengar, menimbulkan suara-suara gemerisik merdu di sana.
"Krak!"
Suasana senyap itu tidak berlangsung lama, dan orang-orang mulai mendengar suara retakan samar di udara. Mereka segera mengalihkan pandangan dan mendapati kalau retakan-retakan mulai bermunculan di permukaan menara hitam legam raksasa.
"Ghost Emperor's Soul Suppressing Tower milik Shentu Jue bakal hancur!" Teriakan-teriakan bernada tajam mendadak terdengar memekakkan telinga.
Ekspresi anggota Klan Shentu seketika berubah.
"Sepertinya kau bakal kalah…"
Lin Dong menengadah. Kali ini, wajahnya berlumuran darah, dan auranya juga bergejolak naik turun. Rupanya dia sudah mengalami luka-luka dalam duel sebelumnya.
Wajah lembut dan tampan Shentu Jue saat ini segera berubah sangat buruk. Dia bisa merasakan kekuatan mengerikan dari cakar naga yang meraih Ghost Emperor's Soul Suppressing Tower miliknya.
"Dalam mimpimu!"
Mata Shentu Jue berpendar hebat, kilau mencekam terpancar dari sana. Dia menggigit ujung lidahnya, lalu esensi darah mengandung Yuan Power yang tak terbatas terlontar, dan langsung mengarah pada menara hitam.
"Humm! Humm!"
Setelah mendapat bantuan esensi darah, cahaya hitam legam kembali berpendar di permukaan menara hitam. Sementara itu, retakan-retakan di sana berangsur-angsur menyusut.
"Kau kira bisa semudah itu mengalahkanku?!" Shentu Jue meraung rendah. Napasnya mulai terengah-engah. Rupanya dia sudah mempertaruhkan segalanya pada serangan kali ini.
"Kalau demikian … Aku akan menghancurkan niatmu itu!" Lin Dong berkata sambil menatap ke arah Shentu Jue yang masih bertahan dengan keras kepala. Saat bibirnya terbuka menyunggingkan seringai, bekas darah di sudut bibirnya membuat Lin Dong terlihat cukup mengerikan.
Selama beberapa tahun ini, dia sudah mengalami berbagai macam pertarungan hidup dan mati. Jika Shentu Jue ingin berkompetisi dengannya dalam urusan siapa yang lebih kejam, maka Shentu Jue jelas lebih lemah!
Emblem Jiwa di dahi Lin Dong kembali mulai berpendar. Energi yang sangat dahsyat mengalir keluar tanpa batas, dan akhirnya tertuang pada kaki, tangan, dan tulang-belulangnya.
Di bawah pengaruh energi tak berbatas itu, bahkan dengan fisiknya yang sangat kuat, Lin Dong masih mampu merasakan sensasi menusuk di dalam badannya. Namun, tak ada tanda-tanda berhenti darinya. Alih-alih, dia malah mendelik menatap Shentu Jue seperti serigala yang memburu mangsanya. Tak lama kemudian, mulutnya terbuka, dan tatapan matanya seketika berubah sedingin es.
"Hancurkan!"
Lin Dong segera mengepalkan tangannya, dan raungan murka bernada rendah terdengar.
"Dhuaar!"
Setelah dia meraung, cahaya hijau seketika menyeruak dari cakar naga hijau raksasa. Raungan naga dari zaman-zaman kuno bergemuruh di seluruh area.
Cakar naga hijau itu menghantam tanpa ampun ke bawah, menyebabkan retakan-retakan kembali muncul dengan cepat pada menara hitam yang baru saja kembali pulih
"Hancurkan!"
Kali ini, Lin Dong tidak memberi kesempatan sedikitpun pada Shentu Jue. Emblem Jiwa di dahinya mulai kembali bercahaya terang, dan cakar naga hijau juga ikut membesar lagi.
"Dhuaar!"
Di dalam genggaman cakar naga hijau yang membesar, energi mengerikan tertuang bagai air bah pada menara hitam. Sesaat kemudian, sambil diiringi berpasang-pasang mata yang memandang dengan sorot tercengang, menara hitam itu meledak keras!
"Urgh!"
Ketika menara hitam itu meledak, wajah Shentu Jue sontak memucat. Dia kemudian memuntahkan banyak darah dan auranya seketika melemah.
"Akan kubuat Asura Earthly Demonic Prison-mu hancur juga!"
Walaupun sudah menghancurkan menara hitam dengan sekali serangan cakarnya, sorot mata Lin Dong masih setajam bilah pedang. Dengan kendali pikiran, cakar naga hijau raksasa kembali menyapu ke sekitar. Cakar naga itu menghantam tanpa ampun pada cahaya hitam legam yang menyelimuti seluruh arena melingkar.
"Dhuaar!"
Ketika pukulan naga hijau itu mendarat di permukaannya, lapisan cahaya itu seketika mulai bergetar hebat. Dengan suara jernih keras, Asura Earthly Demonic Prison yang dibuat dengan seluruh kekuatan Shentu Jue akhirnya dihancurkan paksa.
Saat Asura Earthly Demonic Prison dihancurkan, Shentu Jue akhirnya terpukul lagi dan mendesaknya terpental mundur. Sambil diiringi berpasang-pasang mata yang tercengang, pria itu terseret di tanah sampai lebih dari 300 meter.
"Swuush!"
Dalam sekejap, suara yang mengguncang langit terdengar dari arena melingkar, dan semua orang menatap terperangah ke arah kejadian di hadapan mereka. Tidak ada seorang pun yang menyangka kalau dalam waktu sesingkat itu, Shentu Jue yang lebih unggul sejak awal, bakal kalah total!
Di arah Klan Shentu berada, semua orang menyaksikan kejadian itu dengan sorot tak percaya, terutama para generasi muda. Mereka semua memperlihatkan raut datar seakan tanpa semangat di wajah masing-masing. Para praktisi itu tidak bisa percaya kalau Shentu Jue benar-benar kalah!
"Urgh!"
Di arena melingkar, Shentu Jue terbatuk hebat, dan darah menyembur dari mulutnya. Kali ini, wajahnya yang lembut dan tampan masih terlihat kasar dan beringas. Sambil agak berjongkok, raungan tak direncanakan terdengar dari tenggorokannya. Dia lalu mengepalkan tangannya, lalu pedang hitam muncul di sana.
"Swuush!"
Namun ketika Shentu Jue hendak melanjutkan, suara 'swuush' terdengar dari depannya, dan sebuah sosok mendekat cepat seperti hantu. Tak lama setelahnya, dahan pohon hitam yang memiliki ranting tajam sontak muncul di dahinya seperti senjata pembunuh berselimutkan niat membunuh. Niat sedingin es yang sama sekali tidak ditutup-tutupi membuat badan Shentu Jue membeku.
Niat membunuh itu membuatnya tersadar kalau dia sampai melakukan gerakan yang salah, maka dahan-dahan pohon tajam tersebut pasti akan menghantam kepalanya menjadi bubur.
Orang di hadapannya sekarang rupanya jauh lebih kasar dan beringas dibandingkan dirinya!
Lin Dong menatap ke arah Shentu Jue. Dia lalu menghirup napas dalam-dalam dan berkata lirih, "Maaf, akulah yang menang."