Ilmu Pengguncang Alam Semesta

Selesai



Selesai

3Angin sepoi-sepoi berembus di puncak gunung, meniup atmosfer yang tegang dan memburuk di sana. Namun, ketika semua orang menyaksikan sebuah sosok kurus yang meraih dahan pohon hitam tajam dan mengacungkannya pada dahi Shentu Jue, orang-orang itu merasa seolah jantung mereka terhimpit.      

Mereka bisa merasakan niat membunuh yang sangat besar dari badan Lin Dong. Niat membunuh itu sedingin es dan dipenuhi dengan kekejaman.      

Pemenangnya sudah ditentukan.      

Berpasang-pasang mata menoleh ke arah Shentu Jue secara bergantian. Aura pria itu melemah, wajah lembut dan tampannya terlihat sangat pucat. Pemandangan itu membuat semua orang menghela napas diam-diam. Pada situasi sekarang, hasil pertarungannya sudah jelas. Namun, hasil itu membuat hati mereka dipenuhi dengan perasaan yang rumit.      

Di bagian paling awal, bahkan dengan kemenangan mencengangkan Lin Dong menggunakan Metode Asura, masih tidak ada seorang pun yang percaya kalau dia bakal bisa mengalahkan Iron Asura yang terkenal di wilayah Heaven Wind Sea…      

Generasi muda di wilayah Heaven Wind Sea yang bisa mengalahkannya hanya dua monster dari Universe Cave dan Demonic Wind Cave. Apa orang ketiga akhirnya muncul sekarang?      

Banyak orang yang saling bertukar pandang dengan sorot tercengang terpancar dari mata mereka. Orang-orang itu tidak tahu darimana sebenarnya asal-muasal Lin Dong. Tak disangka rupanya dia sekuat itu…      

...     

Sambil diiringi tatapan berpasang-pasang mata, atmosfer menegangkan di arena melingkar berlangsung selama sesaat. Sementara itu, niat membunuh yang menguar dari diri Lin Dong sama sekali tidak tampak bakal berkurang. Dia menatap Shentu Jue, dan pohon hitam metalik di tangannya samar-samar menguarkan percikan kilau dingin.      

"Kau menang…"      

Shentu Jue menatap tajam ke arah Lin Dong. Setelah beberapa saat berlalu, sorot serius dan enggan mengakui kesalahan itu berangsur-angsur meredup. Saat dia mengusap bekas darah di sudut bibirnya, suara yang sangat kasar akhirnya terdengar.      

"Terima kasih sudah membiarkanku menang."      

Baru setelah mendengar ucapan itu, sorot dingin Lin Dong berangsur-angsur berubah ramah. Senyuman kembali muncul di wajahnya, sehingga memberi kesan seolah ekspresi beringas dan kejam barusan tidak pernah ada.      

"Klan Gu sudah menemukan tenaga bantuan yang kuat."     

Shentu Jue berkata lirih. Pada pertarungan kali ini, dia juga sudah mengerahkan semua kekuatannya. Namun, tak disangka ternyata dia masih dikalahkan oleh Lin Dong. Walaupun Shentu Jue merasa enggan, tapi dia tak punya pilihan selain mengakui kalau lawan di hadapannya sekarang bukanlah seseorang yang bisa dibandingkan dengan para praktisi jenius dari empat Klan Besar. Kekuatan, perangai, kemampuan membuat keputusan, serta keganasan Lin Dong melampaui dirinya.      

"Kekuatan Kak Shentu sangat besar. Aku hanya mengandalkan beberapa trik tertentu." Lin Dong berkata sambil tersenyum.      

"Kemenangan adalah kemenangan. Tak peduli segala macam metode yang kaugunakan, semua itu juga bagian dari kekuatanmu." Shentu Jue menjawab sambil menatap lekat Lin Dong. Dia lalu melambaikan tangannya, berbalik, dan berjalan menjauh tanpa mengatakan kata-kata lagi.      

"Karena kau sudah menang, maka kuota Menara Chaotic akan menjadi milik Klan Gu. Tapi, aku akan tetap menunggumu di masa depan nanti."     

Ketika menyaksikan sosok Shentu Jue yang berjalan pergi, Lin Dong perlahan-lahan melemaskan kepalan tangannya. Dia mendongak perlahan. Lin Dong menatap ke arah menara kuno raksasa yang berada di sudut arena melingkar sambil mengatupkan bibirnya.      

Setelah memeras otak dan mengerahkan semua kemampuan, akhirnya Lin Dong berhasil mendapatkan apa yang dia inginkan. Semoga Menara Chaotic benar-benar bisa memulihkan Stone Talisman…     

…...     

"Kita menang!"      

Saat Shentu Jue berbalik dan berjalan menjauh, semua orang kini benar-benar paham akan hasil pertarungan tersebut. Saat itu juga, raungan penuh perasaan dan suara sorak-sorai terdengar dari sisi Klan Gu.      

"Kuat sekali! Dia rupanya benar-benar mengalahkan Shentu Jue…" Gu Yuntian menggumam sambil memandang ke arah sosok kurus di arena alun-alun dengan sorot terkesima. Pria itu pernah bertarung melawan Shentu Jue sebelumnya, dan tentu tahu betapa ganas dan kejam pria tersebut. Namun, ternyata Shentu Jue hari ini berjumpa dengan lawan yang susah dikalahkan…     

Sementara Gu Shou mengusap jenggotnya, tatapan mata yang diarahkan pada Lin Dong dipenuhi dengan rasa kagum dan kecewa yang tak mampu diungkapkan. Seandainya praktisi berbakat sepertinya bisa direkrut ke dalam Klan Gu, maka dia pasti bakal menjadi orang penting di Klan Gu di masa depan.      

"Sepertinya di masa depan nanti, nama Lin Dong bakal tersebar di wilayah Heaven Wind Sea." Gu Mengqi berkata sambil tersenyum manis.      

Saat mendengarnya, kerumunan di dekatnya mengangguk. Berita pertarungan hari ini pasti bakal menyebar sangat cepat di wilayah Heaven Wind Sea. Jika saat itu tiba, nama Lin Dong tak akan lagi tidak dikenal seperti sebelumnya.      

Mereka sepertinya baru saja menyaksikan kebangkinan bintang baru, meskipun Lin Dong sendiri mungkin tidak terlalu peduli akan kejadian tersebut.      

"Pemuda ini…"     

Sementara Klan Gu sibuk bersorak-sorai, di arah Klan Wei berada, Wei Zhen dan Chen Luo yang wajahnya masih pucat, kini agak berkedut.      

"Dia benar-benar mengalahkan Shentu Jue…" Wei Zhen bergumam dan mengepalkan tangannya erat. Secercah rasa ngeri melintas di matanya ketika dia menatap Lin Dong. Pertarungan barusan membuatnya paham, kalau Lin Dong tidak menggunakan kekuatan penuhnya ketika melawan mereka…      

"Kak Chen Luo, pemuda itu tidak akan mudah dikalahkan." Wei Zhen berkata lirih pada Chen Luo yang sorot matanya berubah suram.      

Sorot menggelap terpancar di mata Chen Luo. Dia lalu terkekeh dingin dan menjawab, "Memang tak akan mudah bagi kita … Tapi dengan begini, dia hanya akan jadi semakin menderita."      

"Oh?" Wei Zhen berkata sambil menautkan alisnya.      

"Karena dia sudah membunuh adik seperguruanku, jika menimbang sifat Master, dia tak akan semudah itu membiarkan masalah ini. Nanti, aku akan menyebarkan berita ini. Jika saat itu tiba, selama Masterku bergegas datang kemari, pemuda itu bakal kesulitan untuk kabur." Chen Luo menjawab sambil menyeringai dingin.      

"He he, kalau Nefarious Bone Old Man ingin menghadapinya langsung, memang nasib pemuda itu bakal menyedihkan." Ketika mendengarnya, Wei Zhen segera menyeringai. Sorot gembira terpancar di matanya. Awalnya Wei Zhen dipenuhi rasa dendam pada Lin Dong, dan performa pemuda itu semakin memperburuk situasi. Jika pemuda itu dihabisi, maka rasa dendam dalam hati Wei Zhen bakal lenyap.      

"Heh, dia sendiri yang memintanya. Walaupun adik seperguruanku memang agak bodoh, tapi dia bukan seseorang yang bisa dibunuh oleh pemuda seperti Lin Dong. Walaupun Lin Dong punya hubungan dengan Klan Gu, tapi Masterku adalah orang penting di Demonic Wind Cave. Oleh karena itu, Klan Gu tidak akan berani berkata apapun," kata Chen Luo.      

"He he, kau benar, Kak Chen Luo. Lin Dong itu sebelumnya adalah sosok yang tak dikenal. Kalau dipikir kembali, dia pasti sudah menemukan beberapa keajaiban yang bisa meningkatkan kekuatannya besar-besaran. Kalau keajaiban itu jatuh ke tangan Kak Chen Luo, kau bahkan mungkin bisa mengalahkan Shentu Jue," kata Wei Zhen.      

Pada saat itu, raut rakus muncul di sudut bibir Chen Luo. Dia sangat berminat dengan ilmu bela diri yang kemarin digunakan oleh Lin Dong untuk menghisap kekuatan daratan. Kalau dia bisa mendapatkannya, maka kekuatannya pasti meningkat drastis.      

…..     

Sementara Wei Zhen dan Chen Luo berniat buruk pada Lin Dong, Shentu Tao dari Klan Shentu hanya bisa menghela napas ketika dia menyaksikan Shentu Jue kembali dengan ekspresi datar. Sesepuh itu tidak menyalahkan maupun memarahinya, dan hanya menepuk bahu pria tersebut. Tak lama kemudian, dia mendongak menatap ke arah Klan Gu, dan menangkupkan tangannya bersama. "Klan Shentu sudah kalah pada pertarungan ini. Tiga kuota Menara Chaotic tahun ini akan diberikan pada Klan Gu."      

Ketika ucapan Shentu Tao terdengar, ekspresi murid-murid Klan Shentu tertekuk. Dalam pertarungan sebelumnya, kedua belah pihak sudah bertarung secara adil dan terhormat. Karena Shentu Jue sudah kalah, maka mereka tidak bisa berkata apa-apa.      

Shentu Rong yang berbaju hitam sekarang sedang menggigit bibir merahnya. Dia menatap ke arah Shentu Jue yang sekarang terlihat datar, dan sontak merasa kebingungan. Baru pertama kali itu Shentu Rong melihat sosok berbakat yang diberkati langit di Klan Shentu kalah. Selain itu, orang yang mengalahkannya bukan dua orang di posisi puncak di generasi muda wilayah Heaven Wind Sea, tapi melainkan pemuda yang awalnya tak punya reputasi sedikit pun…      

Siapa yang bisa menyangka kalau pertarungan itu bakal berakhir seperti ini?     

Ketika mendengar ucapan Shentu Tao, Gu Shou bergegas segera menangkupkan tangannya, dan mengembalikan salam dengan senyuman. "Terima kasih banyak."      

Shentu Tao menatap ke arah Lin Dong dengan tatapan mata yang terlihat agak serius. Di bawah pengaruh tatapan mata demikian, pemuda itu sama sekali tidak terpengaruh. Dia menatap balik Shentu Tao dengan tatapan matanya yang juga serius.      

"Terima kasihmu sebaiknya diberikan pada pemuda itu. Kali ini klanmu sudah menemukan tenaga bantuan eksternal yang cukup baik."      

Setelah mereka saling bertukar pandang selama sesaat, Shentu Tao adalah pihak pertama yang mengalihkan tatapan matanya. Sorot serius di pandangan matanya berangsur-angsur lenyap, dan dia mengangguk singkat lalu berbicara. Pujian samar terkandung dalam nada bicaranya karena pemuda di hadapannya memang luar biasa. Shentu Jue tidak perlu sedih setelah kalah dari seseorang seperti Lin Dong. Namun dia penasaran. Jika pemuda itu sampai bertemu dengan dua praktisi di puncak generasi muda di wilayah Heaven Wind Sea, apa dia bakal masih bisa mempertahankan sikap tenang dan setajam pedang itu?      

Pertemuan seperti itu memang bakal cukup menarik.      

Pertarungan mempertahankan menara akhirnya selesai, dan Perkumpulan Ilmu Bela Diri itu mencapai akhir. Kerumunan besar di puncak gunung, serta suara-suara di sana, akhirnya mulai menghilang. Setelah hari ini berlalu, Pulau Perkumpulan Ilmu Bela Diri bakal masih ramai, dan berita mengenai pertarungan mencengangkan itu kemungkinan bakal menyebar dengan kecepatan yang mencengangkan…      

Namun, Lin Dong tidak terlalu peduli akan urusan tersebut. Karena hasilnya sudah ditentukan, maka dia kembali ke sisi Klan Gu sambil diiringi tatapan penuh hormat dan berapi-api dari area sekitarnya. Pemuda itu lalu tak berbasa-basi dan bertanya, "Kapan aku bisa masuk ke Menara Chaotic?"     

"Kalau kau mau, kau bisa masuk besok!" Kondisi hati Gu Shou jelas sedang baik, dan dia menjawab sambil terkekeh.      

Lin Dong mengangguk singkat, dan beban di hatinya akhirnya terangkat. Saat mengusap dadanya, dia bisa merasakan Stone Talisman misterius di dalam badannya seakan bergetar tak sabar…      

"Kuharap kau bisa memulihkan diri di sana."      

Ketika merasakan getaran di dalam badannya, senyuman muncul di sudut bibir Lin Dong. Dia bergumam sendiri, lalu menengadah memandang Menara Chaotic kuno.      


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.