Duel
Duel
Para praktisi ahli Klan Blood Demon Shark mencari selama lima hari, tapi tidak membuahkan hasil. Hingga pada akhirnya, mereka tak punya pilihan selain menyerah sambil merasa dongkol. Karena bagaimanapun juga, mustahil mereka terus melakukan pencarian berskala besar di tempat itu.
Oleh karenanya, anggota Klan Blood Demon Shark mulai membubarkan diri setelah lima hari berlalu. Namun, Lin Dong tidak langsung muncul, tapi malah terus bersembunyi selama dua hari lagi. Untung saja dia juga sangat waspada. Karena dia menyadari ada beberapa praktisi ahli Klan Blood Demon Shark yang diam-diam melakukan pencarian selama dua hari tersebut. Sepertinya pihak lawan belum sepenuhnya menyerah.
Namun, pencarian mereka akhirnya berhenti setelah tujuh hari berlalu. Lin Dong bisa merasakan kalau semua hawa keberadaan Klan Blood Demon Shark dalam radius 1600 kilometer sudah sepenuhnya menghilang…
"Chi!"
Bagian tertentu dari terumbu karang yang berukuran sangat besar mendadak hancur di dasar lautan yang sunyi. Sesaat kemudian, sebuah sinar cahaya merah menyala melesat hati-hati dari sana.
Ada kuali berwarna merah menyala seukuran telapak tangan di dalam cahaya tersebut. Saat ini, kuali itu bercahaya dan membesar dengan cepat. Mulut kuali itu miring dan terbuka, lalu dua sosok bergegas keluar dari sana.
"Sepertinya sudah aman…" Mata lebar Mu Lingshan yang berwarna hitam legam diedarkan ke sekitar ketika dia berkata.
"Yep."
Lin Dong mengangguk. Yuan Power menyeruak di sekelilingnya, melingkupi diri Lin Dong dan memisahkan dari air. Dia menatap gadis kecil berkuncir dua dan berkata sambil tersenyum, "Karena sudah aman, maka sekarang waktunya aku pergi."
"Kak Lin Dong, tolong biarkan aku ikut denganmu! Segel yang ditanam oleh pak tua itu di dalam badanku tidak akan bertahan lama! Aku bakal sangat kuat kalau kekuatanku pulih!" kata Mu Lingshan buru-buru setelah mendengar kalau Lin Dong hendak pergi.
Lin Dong agak mengernyit ketika mendengarnya, dan merasa ragu-ragu sesaat. Dia tidak meragukan kekuatan Mu Lingshan. Namun, kondisinya bakal merepotkan kalau dia sampai tertangkap basah oleh Klan Blood Demon Shark mengajak gadis kecil itu bersamanya.
"Ajak saja dia. Berkawan dengan Klan Immortal Sage Whale lebih berharga dibandingkan mengusik Klan Blood Demon Shark. Selain itu, ketika segel di dalam badan gadis itu hilang, bahkan seorang praktisi level Profound Life Tingkat Atas tidak akan bisa menghentikannya. Gadis itu bakal menjadi bala bantuan yang cukup baik dalam usahamu mencari Simbol Leluhur kedua." Yan berkomentar pada saat itu.
Lin Dong agak memiringkan kepalanya. Dia percaya dengan ucapan Yan. Karena Yan sudah berkata demikian, maka dia akan mengajak serta gadis kecil itu.
Lin Dong menoleh ke arah Mu Lingshan sembari mengambil keputusan, lalu mengangguk. Namun sebelum gadis kecil itu sempat melompat kegirangan, Lin Dong menambahkan, "Tapi, kau harus mendengar ucapanku selama perjalanan dan tidak bertindak semaumu sendiri. Kalau tidak, aku akan meninggalkanmu."
"Um, um."
Wajah mungil Mu Lingshan dipenuhi dengan raut gembira. Kepalanya mengangguk terus-menerus seperti anak ayam yang mematuk butir-butir padi. Kejadian itu membuat Lin Dong tersenyum. Dia mengulurkan tangannya dan menarik dua kuncir rambut yang imut di kepala gadis kecil itu ketika berbicara. "Ayo pergi."
Tanpa menunggu lebih lama, sosok Lin Dong bergerak dan keluar dari permukaan laut. Setelah menstabilkan diri, sosok Lin Dong berubah menjadi sinar cahaya yang menuju ke arah barat daya. Tapi kali ini, ada tambahan cahaya biru yang mengekor di belakangnya.
"Kak Lin Dong, kita mau kemana?"
"Wilayah Sky Merchant."
"Oh, aku pernah mendengar mengenai tempat itu. Sepertinya ada banyak hal yang menarik di sana. Aku penasaran apa bakal ada 'Sky Net Divine Bed' yang sangat kusukai…"
"Sky Net Divine Bed? Apa itu?"
"Kabarnya benda itu adalah Pure Yuan Treasure yang paling nyaman. Jika aku mendapatkannya, aku bakal bisa tidur kapanpun aku mau. Kayu kasar ini membuatku sangat tidak nyaman ketika tidur. Jika aku tahu kalau bakal seperti ini, aku tidak akan mencurinya…"
"….."
Perjalanan Lin Dong bisa dibilang tidak terlalu membosankan dengan adanya Mu Lingshan si gadis kecil di sampingnya. Beberapa ucapan kekanak-kanakan dan naïf yang terlontar dari gadis itu bakal sesekali membuat Lin Dong tertawa terbahak-bahak.
Kira-kira setengah hari berlalu ketika mereka berdua terkekeh dan berbincang selama perjalanan. Pada saat itu, suara Yan mendadak terdengar di dalam kepala pemuda tersebut. "Lin Dong, berhati-hatilah. Beberapa gejolak energi milik Klan Blood Demon Shark kembali muncul di depanmu."
"Apa? Mereka belum pergi?!"
Ekspresi Lin Dong agak berubah ketika mendengar ucapan itu. Sosoknya yang bergerak maju segera terhenti, alisnya tertaut erat bersama. Sepertinya orang-orang itu belum menyerah.
"Sepertinya orang-orang itu sudah memperlebar area pencarian dan pasukan mereka sekarang menyebar. Sebaiknya kau menyembunyikan gadis itu terlebih dulu. Mereka sudah menyadari keberadaanmu," kata Yan.
"Kak Lin Dong, ada apa?" Mu Lingshan muncul di samping Lin Dong dan bertanya dengan nada bingung.
"Kau sebaiknya masuk ke Burning Sky Cauldron dulu. Kita kembali berjumpa dengan orang-orang itu." Lin Dong mendesaknya. Dia mengisyaratkan dengan tangannya dan Burning Sky Cauldron segera muncul di sana.
"Oh."
Mu Lingshan terlihat agak enggan setelah mendengarnya. Namun, tampaknya gadis kecil itu kembali teringat kalau dia harus mengiakan ucapan Lin Dong. Sosok mungilnya segera berubah menjadi sinar cahaya dan bergegas masuk dalam Burning Sky Cauldron.
Lin Dong melambaikan lengan bajunya, dan Burning Sky Cauldron menciut dengan cepat. Kuali itu kemudian masuk dalam lengan bajunya. Kedua mata Lin Dong agak memicing saat dia menatap ke arah laut di kejauhan. Suara berkecipuk samar-samar terdengar. Di waktu bersamaan, ada beberapa hawa keberadaan yang ganas di sana.
"Mereka datang sesuai dugaan." Tatapan Lin Dong agak mendingin ketika merasakan hawa keberadaan itu. Mereka rupanya benar-benar terus berkeliaran.
"Pyuk!"
Ketika Lin Dong melayang di udara, suara air berkecipuk terdengar semakin jelas. Tak lama kemudian, belasan cahaya merah darah muncul di jarak pandang Lin Dong. Ketika melihat lebih jelas, rupanya mereka adalah para praktisi ahli Klan Blood Demon Shark yang dijumpainya sebelum ini. Selain itu, pemimpin mereka adalah para praktisi Klan Blood Demon Shark yang dipanggil dengan sebutan Komandan Xia.
Lebih dari belasan Blood Shark mendekat, lalu muncul dengan sangat cepat di hadapan Lin Dong. Mata Komandan Xia yang beringas diedarkan pada diri Lin Dong. Dia agak terkejut dan mengernyitkan dahi sambil berkata, "Rupanya kau?"
"Apa ada masalah?" Lin Dong menatap mereka dan berbicara dengan suara tenang.
"Klan Blood Demon Shark sedang ada misi pencarian target di area ini. Kau sebaiknya turun dan membiarkan kami menggeledahmu." Mata Komandan Xian perlahan-lahan diedarkan pada badan Lin Dong. Ada sorot kelelahan di matanya. Kemungkinan pencarian itu sudah menghabiskan banyak energinya. Selain itu, dia sudah menganggap Lin Dong sebagai praktisi ahli level Profound Life Tingkat Awal dengan sekali lihat. Oleh karena itu, nada bicaranya tidak ramah.
"Maaf, aku juga sedang tergesa-gesa dan tak punya waktu terlibat dalam tindakan tidak masuk akal kalian." Lin Dong mengernyit dan menjawab.
"Apa katamu?!"
Walaupun ucapan Lin Dong terdengar sopan, tapi ekspresi Komandan Xia berangsur-angsur menggelap. Kemungkinan karena dia terbiasa bersikap berkuasa, sehingga dia tidak menyangka kalau Lin Dong yang kekuatannya hanya berada di level Profound Life Tingkat Awal, bakal berani membantahnya.
"Nak, kondisi hati Komandan ini sekarang sangat buruk. Oleh karena itu, sebaiknya kau tidak bersikap sok kuat di hadapanku. Karena kalau tidak, kau bakal menyesalinya!"
Bibir Lin Dong mengerut. Dia menunduk dan menatap ke arah ekspresi Komandan Xia yang terlihat mengerikan. Wajah Lin Dong sendiri—yang awalnya terlihat sabar—kini perlahan-lahan berubah datar sepenuhnya.
"Aku bersikap sopan padamu karena kau adalah bagian Klan Blood Demon Shark. Kalau kau terus-menerus mendesakku, maka aku hanya bisa berkata padamu kalau dengan kemampuanmu sekarang, kau belum pantas bersikap semaumu di Chaotic Demon Sea ini!"
Meskipun Lin Dong sebenarnya tidak terlalu ingin bertarung, tapi pemuda itu memiliki sifat di mana dia tak akan membiarkan siapapun mengusik dirinya. Hatinya merasa agak tidak nyaman ketika berhadapan dengan sikap agresif Komandan Xia.
"Kau benar-benar orang bodoh yang tidak tahu batasan!"
Ekspresi Komandan Xia sepenuhnya berubah buruk. Dia menatap ke arah Lin Dong, dan niat membunuh yang besar terpancar di matanya. Kakinya segera menapak di punggung Blood Shark, sosoknya berubah menjadi sinar cahaya merah darah yang langsung bergegas menerjang Lin Dong.
"Kebetulan sekali. Nuansa hatiku sekarang sedang sangat buruk. Aku akan melampiaskan amarahku padamu, dasar kau orang bodoh!"
Lin Dong menatap ke arah Komandan Xia yang menerjang ke arahnya sambil diiringi aura yang mencekam. Sorot dingin kemudian terpancar di mata Lin Dong yang berwarna hitam legam. Cahaya hijau segera menyebar. Empat tato naga hijau langsung menyeruak dari dalam badannya.
"Green Dragon Heavenly Seat Seal!"
Teriakan bernada rendah dan dalam terdengar. Di waktu yang bersamaan, sebuah telapak tangan naga hijau raksasa mendesing. Hingga pada akhirnya, telapak tangan itu menghantam udara, beradu langsung melawan Komandan Xia yang menerjang.
"Dhuaar!"
Gejolak energi yang liar dan beringas menyapu di langit seperti badai. Sementara itu, permukaan laut di bawah terdesak dan terbelah, sehingga membentuk celah sampai ratusan meter. Namun, celah itu segera kembali dipenuhi dengan air laut.
"Blaar!"
Angin kencang dan kuat bergulung di langit, sementara sosok Komandan Xia yang menerjang sontak terhenti. Dengan diiringi suara tertahan, dia terlontar ke belakang di hadapan mata para praktisi kuat lain dari Klan Blood Demon Shark. Komandan Xia lantas terhempas keras ke lautan.
"Byur!"
Permukaan laut sontak kembali terbelah cepat, dan Komandan Xia keluar dari air dengan cara menyedihkan. matanya terlihat menggelap dan dingin ketika dia menatap Lin Dong. Namun, ada tambahan sorot serius di balik tatapan dingin serta gelap tersebut. Kemungkinan kekuatan telapak tangan Lin Dong barusan membuatnya paham kalau pemuda di hadapannya ternyata memang pantas mengucapkan kata-katanya sebelum ini.
Para praktisi ahli Klan Blood Demon Shark di sekeliling juga berangsur-angsur berkumpul. Tatapan mata mereka dipenuhi dengan sorot waspada ketika memandang Lin Dong.
Atmosfer sekarang tak diragukan lagi sudah berubah tegang dan menyesakkan.