Masalah Mengetuk Pintu Depan
Masalah Mengetuk Pintu Depan
Lin Dong tidak memperlihatkan tanda-tanda akan keluar dalam waktu sebulan itu. Kejadian itu membuat kelompok Gu Shou cukup terkejut. Walaupun mereka sadar kalau Qi Desolation di dalam Menara Chaotic punya efek ajaib untuk menempa fisik seseorang, tapi Qi Desolation itu juga sangat berat. Tak mudah untuk bertahan selama satu bulan di dalamnya.
"Jangan-jangan terjadi sesuatu padanya?" Mata cantik Gu Mengqi menatap ke arah pintu menara, dan bertanya dengan nada cemas.
"Dia akan baik-baik saja. Kekuatan Lin Dong tergolong luar biasa, dan dia juga orang yang waspada. Dia pasti bakal mundur kalau sadar tak bisa bertahan lebih lama. Alasan kejadian saat ini kemungkinan karena dia tak ingin keluar…" Gu Shou bergumam.
"Haha, tapi bagi seseorang dengan kekuatan sepertinya, tak banyak yang bisa bertahan selama sebulan di dalam Menara Chaotic. Bahkan Shentu Jue hanya bisa bertahan selama 20 hari di dalam sana."
"Dia benar-benar monster." Sudut bibir Gu Mengqi terangkat. Sikapnya barusan membuat wajah cantiknya terlihat sangat menawan.
"Pemuda itu memang benar-benar monster. Jika dia diberi waktu untuk berkembang, maka pasti dia punya pamor tinggi di Chaotic Demon Sea." Gu Shou mengangguk. Namun, dia menambahkan dengan sikap menyesal, "Sayang sekali, Klan Gu kita tidak bisa merekrutnya."
"Elang yang kuat tidak akan ingin hidup biasa di pinggir. Klan Gu kita mungkin terlalu kecil baginya." Gu Mengqi berkata lirih.
"Kemungkinan ekspektasi pemuda itu terlalu tinggi. Bahkan Nona Besar Klan Gu kita tak bisa merekrutnya meskipun dia sendiri sudah turun tangan mengundangnya … Pemuda itu … jangan bilang dia tak sadar kalau orang yang menyukaimu berbaris dari satu ujung pulau sampai ke ujung lainnya?" Gu Shou terkekeh.
Wajah Gu Mengqi sontak memerah padam setelah mendengar godaan Gu Shou. Dia segera berbicara dengan nada tak berdaya, "Tak ada yang bisa kulakukan kalau dia tidak suka denganku…"
Gu Shou terkekeh keras ketika mendengarnya. Dia sudah hendak kembali berkata ketika ekspresinya mendadak berubah. Pandangan matanya segera terarah pada pintu Menara Chaotic yang tetap tertutup rapat selama sebulan terakhir. "Sepertinya dia hendak keluar…"
Gu Mengqi bergegas menoleh saat mendengarnya.
"Grusuk."
Saat orang-orang itu mengalihkan pandangan mata mereka, pintu batu tebal yang tertutup rapat selama sebulan itu akhirnya mengeluarkan suara bergemuruh rendah. Qi Desolation kuno menguar di sana. Di waktu bersamaan, sosok pemuda kurus juga perlahan-lahan melangkah keluar dari balik kegelapan. Hingga pada akhirnya, dia berdiri di bawah sinar matahari hangat.
"Huu."
Lin Dong menghirup udara segar itu dalam-dalam. Sesaat kemudian, dia menatap ke arah kelompok Gu Shou di depan Menara Chaotic, dan senyuman muncul di wajahnya.
Tatapan mata kelompok Gu Shou sontak tertekuk ketika memandang Lin Dong yang berjalan keluar dari Menara Chaotic. Mereka mampu merasakan kalau jelas ada perbedaan yang signifikan antara Lin Dong sekarang dan dirinya sebulan lalu.
Anehnya, perbedaan itu tidak berada di permukaan. Berdasar dari indera mereka, orang-orang itu mampu merasakan kalau terdapat kekuatan yang sangat mencengangkan serta mengerikan di dalam diri pemuda kurus tersebut…
Kekuatan itu bahkan jauh lebih besar dibandingkan sebulan lalu!
"Haha, sepertinya penempaan diri yang keras sejak sebulan lalu sudah memberi banyak keuntungan pada Nak Lin Dong." Gu Shou perlahan-lahan tersadar dari rasa terkejutnya dan terkekeh.
"Aku harus berterima kasih pada Klan Gu untuk kesempatan ini." Lin Dong tertawa. Perjalanan menuju Menara Chaotic tak hanya meningkatkan kekuatannya, tapi juga membuatnya bisa menstabilkan Yuan Power-nya yang menjadi dangkal. Tentu saja, faktor terpenting adalah dia berhasil membangkitkan Jiwa Ancestor Stone…
"Kita hanya saling membantu. Kalau bukan karena bantuan Nak Lin Dong, Klan Gu kami bahkan tak bisa mendapatkan satu kuota." Gu Shou tertawa dan melambaikan tangannya.
Lin Dong terkekeh. Dia merasa cukup nyaman dengan Klan Gu. Walaupun dia sudah sangat membantu, tapi Klan Gu juga tidak pelit dan melakukan hal tercela seperti mengabaikannya setelah mereka sukses.
"Lin Dong, akan ada badai di laut selama beberapa hari ini. Bakal merepotkan kalau berlayar. Mengapa kau tidak beristirahat selama beberapa hari di Pulau Perkumpulan Ilmu Bela Diri?" Gu Mengqi tersenyum manis.
Lin Dong agak ragu setelah mendengarnya. Hingga pada akhirnya, dia nyengir dan mengangguk. Dia sudah mendapatkan banyak keuntungan dari Klan Gu. Bakal kurang sopan baginya kalau saat ini pergi.
Sorot gembira terpancar dari mata Gu Mengqi setelah mengetahui Lin Dong tidak menolak ucapannya. Senyumannya yang seperti bunga mekar itu terlihat sangat indah.
"Kalau demikian, mari pergi. Kita akan kembali ke Klan Gu dan beristirahat." Gu Shou juga tersenyum ketika melihat responnya. Sesepuh itu tentu senang karena Lin Dong mau tinggal lebih lama. Selain itu, dia sadar akan pesona Gu Mengqi. Kalau dia membiarkan dua praktisi muda itu berinteraksi, mungkin mereka akan saling terpikat. Klan Gu mereka nantinya bakal bisa mendapatkan seorang praktisi ahli berpotensi tinggi…
Lin Dong mengangguk. Dia sudah hendak bergerak ketika hatinya mendadak bergetar. Pemuda itu mendongak dan menatap ke langit di kejauhan. Sebuah aura yang sangat kuat mendadak muncul di sana.
Aura itu bahkan lebih kuat dibandingkan Gu Shou yang berada di sampingnya.
"Eh?"
Ketika Lin Dong melihat ke sana, Gu Shou juga jelas sudah mendeteksi keberadaan aura tersebut. Seruan segera terlontar dari mulutnya. Sesepuh itu agak mengernyit dan menatap ke arah tersebut. Hingga pada akhirnya, dia bergumam, "Aura yang kuat sekali, aku penasaran siapa itu sebenarnya…"
"Sepertinya sosok itu mengarah ke Pulau Perkumpulan Ilmu Bela Diri kita." Gu Mengqi juga menambahkan dengan nada terkejut.
"Mungkin tamu VIP klan tertentu." Gu Shou berpikir selama sesaat sebelum bicara. Pulau Perkumpulan Ilmu Bela Diri dijaga oleh lima Klan Besar. Dengan kemampuan lima Klan Besar, tentu mereka mengenal berbagai macam praktisi kuat di wilayah Heaven Wind Sea. Oleh karena itu, dia tidak terlihat terlalu terkejut.
Lin Dong mengangguk singkat setelah mendengarnya. Dia hendak mengalihkan pandangan matanya ketika suara serak terdengar dari dalam badannya, "Dia mengincarmu."
Langkah kaki Lin Dong tiba-tiba terhenti, pupilnya menciut. Seseorang yang mengatakan kalimat itu tentu adalah Jiwa Ancestor Stone. Namun … mengincarnya? Sejak kapan dia mengusik praktisi ahli sekuat itu?
"Apa dia Nefarious Bone Old Man?" Mata Lin Dong bercahaya. Sebuah pemikiran mendadak melintas dan dia berseru dalam hati.
Ancestor Stone kali ini tidak merespon. Dia diam-diam mengiakannya. Kali ini, ekspresi Lin Dong berangsur-angsur berubah mengerikan. Dia tidak menyangka kalau Nefarious Bone Old Man bakal muncul secepat ini…
"Ada apa?" Gu Mengqi sontak bertanya dengan sikap cemas setelah melihat ekspresi Lin Dong mendadak berubah mengerikan.
"Dia adalah Nefarious Bone Old Man." Lin Dong berkata perlahan-lahan dengan nada suram dan mencekam.
"Nefarious Bone Old Man?" Gu Shou dan Gu Mengqi terkejut ketika mendengarnya. Tak lama kemudian, ekspresi mereka berubah. "Apa dia mengincarmu?"
Berdasar situasi sekarang, orang-orang itu kemungkinan sudah mengetahui kalau Lin Dong membunuh murid Nefarious Bone Old Man dari Gu Yan…
Lin Dong mengangguk singkat. Dia mendongak menatap ke arah di mana aura kuat itu berasal. Tatapan matanya samar-samar berubah suram dan agak menggelap. Dia benar-benar sudah memancing masalah besar kali ini…
Gu Shou memperlihatkan ekspresi mengerikan. Dia juga tahu betapa merepotkan menghadapi Nefarious Bone Old Man. Apalagi orang itu adalah pihak penting Demonic Wind Cave. Dengan adanya fraksi raksasa di belakangnya, setan tua eksentrik itu mungkin tidak peduli dengan Klan Gu mereka.
"Sesepuh Gu Shou, apa yang sebaiknya kita lakukan?" Gu Mengqi menatap ke arah Gu Shou dan bertanya lirih. Nefarious Bone Old Man itu jelas bukan orang yang ramah. Walaupun kekuatan Lin Dong tergolong berada di puncak jika berada di antara generasi muda, tapi masih ada jarak sangat besar antara dia dan praktisi ahli lebih tua seperti Nefarious Bone Old Man yang sudah berkuasa di wilayah Heaven Wind Sea selama bertahun-tahun.
Gu Shou mengernyit dalam. Ekspresinya berubah-ubah. Baru beberapa saat kemudian, sesepuh itu menggertakkan giginya dan berkata tegas, "Tak peduli bagaimanapun juga, Lin Dong adalah tamu penting Klan Gu kita selama dia berada di Pulau Perkumpulan Ilmu Bela Diri. Nefarious Bone Old Man harus meminta pendapat Klan Gu dulu sebelum menyentuhnya!"
Hati Lin Dong terasa menghangat setelah mendengarnya. Dia segera berkata, "Sesepuh Gu Shou, tidak perlu bersikap seperti itu. Urusan ini adalah masalah pribadiku dan tidak ada hubungannya dengan Klan Gu."
"Nak Lin Dong, tak perlu berkata-kata lagi. Aku mungkin bisa lepas tangan kalau masalah ini terjadi di tempat lain. Namun, karena kau sekarang ada di tempat ini, kau adalah tamu penting Klan Gu kami. Kalau orang lain sampai tahu kalau Klan Gu bahkan tidak mampu melindungi tamu kami, bagaimana bisa Klan Gu bertahan di wilayah Heaven Wind Sea?" Gu Shou melambaikan tangannya, lalu berkata dengan nada rendah.
Mulut Lin Dong bergerak, dan rasa nyaman menyeruak di hatinya karena sikap keras kepala Gu Shou. Karena bagaimanapun juga, tak semua orang berani menantang praktisi terkenal seperti Nefarious Bone Old Man karena pemuda dengan identitas tak jelas sepertinya…
Tapi, Lin Dong juga punya rencananya sendiri. Nefarious Bone Old Man itu tiba dengan sangat mencolok, dan kemungkinan dia tak akan ingin pergi dengan tangan kosong. Selain itu, mustahil Lin Dong bisa terus bersembunyi di Pulau Perkumpulan Ilmu Bela Diri. Oleh karena itu … dia perlu memikirkan cara kabur dari situasi merepotkan tersebut.
"Benar-benar setan tua yang mengesalkan…"
Mata Lin Dong agak memicing, dan tatapan matanya diarahkan pada langit biru di kejauhan. Suara angin kencang terdengar di sana, dan aura yang sangat dahsyat itu sama sekali tidak disembunyikan. Aura itu langsung menyebar di langit di atas Pulau Perkumpulan Ilmu Bela Diri.
"Swuush! Swuush!"
Munculnya aura sedahsyat itu tentu menarik perhatian berbagai praktisi ahli di pulau. Suara angin memecah udara segera terdengar. Banyak sosok berdiri melayang di udara. Sorot mata mereka terlihat terkejut, dan orang-orang itu menatap ke arah di mana aura tersebut berasal.
"Swuush!"
Cahaya abu-abu akhirnya melintas di langit dan muncul di udara di atas Pulau Perkumpulan Ilmu Bela Diri sambil ditatap oleh berpasang-pasang mata di sana.
Cahaya itu kemudian berhamburan. Seorang pak tua berjubah abu-abu dengan rambut abu-abu terurai di bahu dan membawa tongkat tulang muncul di sana. Aura yang sangat dahsyat ikut menyertai kemunculannya.
"Di mana bocah yang sudah membunuh muridku?! Suruh dia keluar!"
Pak tua berjubah abu-abu seketika muncul di sana. Tatapan matanya yang kejam dan sedingin es terlihat seperti ular ketika perlahan-lahan diedarkan ke bagian dalam Pulau Perkumpulan Ilmu Bela Diri. Teriakan mencekam bergemuruh di langit di atas pulau.