Mencuri Hati Tuan Su

Orang yang Menginginkan Hidupmu



Orang yang Menginginkan Hidupmu

3"Tapi menurutku dia akan berbuat hal buruk padamu. Jangan takut. Tidak ada yang bisa menyakitimu jika kamu bersamaku." Xing Ze mengerutkan kening dan tidak ingin menyingkir. Bagaimanapun, semua orang bisa melihat bahwa pria di depan mereka itu tidak baik. Jika Xing Ze pergi begitu saja, ia tidak terlihat seperti laki-laki, melainkan pengecut.     

Su Mohan melihat pemandangan yang begitu memesona di depannya. Sorot matanya kembali dingin. Wanita ini benar-benar dilindungi oleh pria di manapun ia berada. Sepertinya Su Mohan benar-benar harus melakukan sesuatu padanya!     

Semakin sadar akan hal ini, ekspresi di wajah Su Mohan menjadi semakin buruk. Setelah tersenyum sarkastik, ia melepas blazer biru lautnya dan membuka kancing kemejanya satu per satu.     

Chu Zheng meraih blazer Su Mohan dan ia hanya bisa berduka untuk pria berotot dan sempurna di depan Ye Fei itu selama beberapa menit.     

Su Mohan seperti seorang kaisar yang bangga. Ia melepaskan setiap kancing berwarna emas pucat pada kemeja, sampai akhirnya kemeja putih di tubuhnya dilepas, memperlihatkan tubuh bagian atas yang kuat.     

Kulit seputih salju di badannya membuat Su Mohan lebih putih dibandingkan dengan Xing Ze yang kulitnya tidak terlalu gelap. Otot bergelombangnya tidak terlihat kuat seperti milik Xing Ze. Bekas luka tipis di kulitnya membuat orang yang melihat merasa bekas luka tersebut tidak cocok dengan kulit halusnya. Namun pada saat yang sama, Su Mohan dengan jelas memberi tahu semua orang bahwa ia tidak berbahaya seperti yang orang lihat.     

Ye Fei tidak mengerti kenapa. Ia berpikir bahwa Xing Ze tidak akan bisa mengalahkan Su Mohan. Jadi sebelum mereka mulai, ia mengerutkan kening dan maju sambil berkata, "Su Mohan, ini tidak ada hubungan dengannya."     

"Minggir," kata Su Mohan tak acuh. Su Mohan mendekat selangkah demi selangkah, menatap Ye Fei di depannya dengan dingin, seperti ular berbisa yang siap menyemburkan racunnya kapan saja.     

Saat ditatap seperti itu oleh Su Mohan, Ye Fei menjadi tegang. Seluruh tubuhnya bahkan berubah kaku, dan napasnya sedikit sesak. Tepat ketika ia akan berbicara lagi, Xing Ze berkata, "Siapa kamu? Kenapa kamu memperlakukan Feifei seperti itu?"     

"Aku adalah orang yang menginginkan nyawamu." Suara yang keluar dari mulut Su Mohan dingin. Suara itu tidak memiliki nada yang naik turun.     

Tidak mau menunggu Ye Fei menghentikan mereka lagi, di antara bongkahan bebatuan dan lampu, dua orang itu sudah mulai bergerak.     

Xing Ze ingin melawan Su Mohan untuk waktu yang lama, karena begitu Su Mohan melepas mantelnya, ia melihat bahwa pria itu benar-benar luar biasa. Meskipun otot-otot Su Mohan tidak sekuat miliknya dan sepertinya hanya berlatih murni demi penampilan, ia tahu bahwa setiap otot dalam tubuh pria ini berada dalam kondisi terbaik dari tinggi serta berat badannya.      

Menilai dari semua itu, Su Mohan bisa dianggap sebagai teman bertarung yang sempurna. Su Mohan dapat melakukan semua serangan, pertahanan, dan serangan balik dengan sempurna. Sementara itu Xing Ze bisa memaksimalkan kekuatannya sendiri.     

Tidak ada yang tahu lebih baik darinya, kalau berlatih seperti ini sangat sulit. Meski kini Xing Ze sudah menjadi juara dunia, ia tetap saja sulit untuk mencapai fisik yang sempurna.     

Jika apa yang Xing Ze ekspektasikan benar, berat badan dari pria di depannya begitu sempurna dan tidak akan berubah melebihi dua kilo setiap hari. Ia juga ingin melihat seberapa hebat kemampuan pria ini.     

Saat ini, Su Mohan seperti singa yang marah. Tubuhnya diliputi dengan aura membunuh. Gerakannya lincah dan tak kenal ampun. Perbandingan yang kontras itu tidak cocok dengan kulit putihnya. Setelah beberapa gerakan sederhana, Xing Ze sudah berkeringat dan matanya memar.     

Sial, pria itu ternyata sungguh-sungguh menginginkan nyawanya! Setiap gerakan pamungkasnya begitu kejam!     

Begitu Xing Ze baru saja bangkit dari lantai, ia melihat Su Mohan menendang kepalanya dengan keras. Ia segera menjauh untuk menghindar. Namun siapa yang pernah mengira apabila Su Mohan langsung beralih ke kaki lain dan menendang kepala Xing Ze.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.