Wanita yang Ada dalam Rumor
Wanita yang Ada dalam Rumor
Untuk sementara, tidak ada yang bisa mengetahui penyebab masalah ini. Mereka semua menonton dengan napas yang tertahan dan mengamati perkembangan situasi.
Ye Tiancheng dengan hati-hati bertanya lagi, "Saya ingin tahu… Apa hubungan antara Tuan Su dan Feifei...?"
"Apakah saya sedang diinterogasi?" balas Su Mohan dengan nada suara yang dingin dan suram.
Ye Tiancheng menyeka keringat dari dahinya, mencoba membuat dirinya terlihat tenang, dan berkata, "Tidak, tidak. Saya benar-benar tidak bermaksud, saya sudah tidak bertemu dengan anak ini selama bertahun-tahun dan untuk sementara waktu, saya sedikit penasaran tentang hubungannya dengan Tuan Su. Itu saja."
"Apakah saya perlu melaporkan kepada Presiden Ye dengan siapa saja saya memiliki hubungan?" Su Mohan berkata dengan senyuman dingin tanpa bermaksud menjawab pertanyaan Ye Tiancheng.
Ye Tiancheng berpura-pura tenang. Tetapi, di balik wajahnya itu, ia merasa tidak dapat mempertahankannya pada saat ini. Ia menggosok-gosok tangannya, berdiri di tempat dengan rasa malu, dan tidak lagi bertindak arogan seperti sebelumnya.
Ye Ya yang berada di samping sudah seperti mengembuskan api dari matanya, tetapi ia terpaksa menahan diri dan menolak untuk bertindak impulsif saat ini.
Ye Ya berpikir, Mungkinkah Tuan Su benar-benar membela Ye Fei? Apakah itu berarti wanita murahan ini benar-benar ada hubungannya dengan Tuan Su? Tidak! Tidak boleh! Ye Fei sudah berakhir! Aku tidak akan pernah mengizinkannya berhubungan dengan Su Mohan!
Ye Ya tidak bisa memercayai fakta ini, jadi ia mengambil inisiatif dan berkata, "Tuan Su, Ayah hanya peduli pada kami dan kakak. Aku tidak menyangka Tuan Su dan Kakak mengenal satu sama lain, jadi aku sedikit terkejut."
Ye Ya sengaja berbicara seperti ini karena ia ingin mencoba menguji apakah Su Mohan dan Ye Fei saling mengenal.
Saat Su Mohan hendak berbicara, Ye Fei melangkah maju dari belakangnya. Ia meraih lengan Su Mohan sambil tersenyum dan berkata, "Di dalam hati Ayah, aku adalah orang yang sombong, arogan, dan ganas. Pantas saja Ayah sangat terkejut bahwa aku bisa mengenal seseorang seperti Tuan Su."
Tatapan Ye Ya tertuju ke tangan Ye Fei. Tangan yang putih dan lembut itu memegang lelakinya saat ini. Pemandangan yang membuat Ye Ya lebih sulit untuk menerimanya adalah karena Su Mohan tidak mendorongnya pergi.
"Tu... Tuan Su, apakah kamu…?" Ye Ya menatap Su Mohan dengan tatapan kosong, seolah ingin pria itu memberinya penjelasan.
Sayang sekali Su Mohan bahkan tidak memandang Ye Ya, apalagi bermaksud untuk menjelaskan semuanya.
Ye Ya gemetar karena marah sambil menatap Ye Fei. Namun, Ye Fei tidak menghindar dari tatapannya. Ia malah menampilkan senyum lembut di wajahnya. Senyum inilah yang justru sangat menyengat Ye Ya dan membuatnya hampir kehilangan semua kewarasannya.
Semua orang sedikit terkejut dengan perkembangan situasi ini. Tidak ada yang mengira bahwa wanita muda yang ditinggalkan oleh keluarga Ye ini ada hubungannya dengan Tuan Su.
Sekarang ada mereka berdua. Satu adalah nona kedua yang merupakan tunangan dari Tuan Su, sedangkan satunya lagi adalah nona pertama yang memiliki hubungan yang tidak diketahui dengan Tuan Su. Apakah akan ada adegan dua kakak-beradik yang memperebutkan satu suami? Semua orang bertanya-tanya, Su Mohan akan memilih yang mana?
Tak lama kemudian, seseorang bertanya, "Bukankah Ye Ya baru saja mengatakan bahwa Ye Fei menjual anggur di Humanity in Heaven? Bagaimana bisa wanita seperti itu memiliki hubungan dengan Tuan Su?"
"Apa yang kamu katakan? Dia menjual anggur di Humanity in Heaven? Apakah dia gadis yang ada dalam rumor itu?" sahut orang lain.
Asa satu orang lagi yang menyahut, "Rumor apa?"
Seseorang menjelaskan, "Apakah kamu tidak tahu? Tuan Su telah menemani seorang wanita untuk menjual alkohol di Humanity in Heaven selama beberapa bulan terakhir. Bahkan jika dia tidak bisa menemaninya, dia akan memerintahkan Asisten Chu untuk membantunya. Apakah wanita itu adalah Ye Fei?"