Mempan Hanya Jika Dirimu yang Mengatakannya
Mempan Hanya Jika Dirimu yang Mengatakannya
"Ya," Su Mohan menjawab dengan santai, tetapi matanya tertuju pada Ye Fei untuk waktu yang lama tanpa bergerak. Ia harus mengakui bahwa wanita ini adalah peri yang jatuh ke dunia. Ia dilahirkan khusus untuk membuat kaum pria bingung.
Mendengar Su Mohan hanya merespons dengan samar, Ye Fei berjalan dengan tidak puas. Ia meraih tangan Su Mohan yang besar dan menariknya dari sofa. Su Mohan juga tidak menolak. Pria itu hanya meletakkan koran di tangannya dan membiarkan Ye Fei menarik dirinya ke cermin besar yang berukuran satu badan penuh.
Terdapat cermin rias yang besar dan mewah, tingginya lebih dari dua meter, serta jernih tanpa debu. Pinggirannya dilapisi dengan cangkang kerang. Setiap cangkangnya dilengkapi lampu kekuningan yang cahayanya bisa mencerahkan seluruh cermin dan menampilkan postur terindah seseorang dengan sempurna.
Ye Fei memandang dirinya sendiri di cermin dan pria di sampingnya dengan bingungan, Apakah wanita itu adalah aku? Apakah itu benar-benar diriku?
Pada saat ini, Ye Fei merasa seolah-olah ia telah kembali ke masa lalu. Seolah-olah penderitaan di tahun-tahun sebelumnya adalah mimpi. Dirinya dan pria di sampingnya di dalam cermin itu nyata.
"Apa yang kamu pikirkan?" Su Mohan bertanya dengan serius.
Ye Fei kembali ke akal sehatnya dan tersenyum pada pria di sampingnya, "Bukan apa-apa. Aku hanya merasa ini sangat cocok."
Su Mohan mengangkat alisnya saat mendengar ini, tetapi tidak membantah. Matanya tertuju pada dua orang di dalam cermin dan entah apa yang ia pikirkan.
Ye Fei sedikit terkejut bahwa Su Mohan tidak mengejek dirinya dengan cara yang sama seperti biasanya. Ye Fei yang selalu bisa menilai situasi jelas merasa bahwa suasana hatinya saat ini tidak buruk. Ia segera menggoyangkan lengan Su Mohan dengan lembut dan bertanya, "Apakah gaunnya benar-benar cantik?"
"Hm."
"Apa maksud dari 'hm' itu?"
Tatapan Su Mohan tertuju pada Ye Fei yang ada di depannya. Namun, Ye Fei tidak menyerah. Ia menatap pria itu sepanjang waktu, seolah-olah ia tidak ingin menyerah sebelum mendapatkan jawaban.
Karyawan toko di samping agak bingung untuk beberapa saat. Mereka segera melangkah maju untuk menghampiri Su Mohan dan Ye Fei sambil berkata dengan agak ragu, "Gaun ini dirancang oleh masternya sendiri. Wanita yang mengenakan gaun ini dipastikan bisa menjadi seperti seorang dewi sinar bulan. Ini adalah gaun yang sempurna."
Ye Fei mengabaikan karyawan toko. Ia malah mengganggu Su Mohan dan bertanya, "Jadi, gaun ini cantik atau tidak?"
Su Mohan mengangkat alisnya dan berkata, "Bukankah dia baru saja mengatakannya?"
"Apa yang dia katakan tidak mempan untukku. Aku akan mendengarkan hanya jika kamu yang mengatakannya."
Mendengar ini, Su Mohan mengangkat alisnya sedikit lagi. Ia memandang wanita di depannya dengan hati-hati dari atas sampai bawah, kemudian berkata singkat, "Cantik."
Ye Fei segera tersenyum cerah hingga wajahnya berubah menjadi seperti bunga yang merekah. Su Mohan sedikit tersesat dalam senyumnya yang memesona dan sampai pipinya melunak, ia menyadari bahwa wanita ini baru saja mendaratkan ciuman singkat di wajahnya.
Ye Fei menyipitkan matanya dan tersenyum pada Su Mohan, lalu pergi ke ruang ganti untuk berganti kembali ke pakaian sebelumnya. Sementara itu, Su Mohan menunggunya sambil berdiri di luar dan tidak kembali untuk duduk di sofa lagi.
Sebaliknya, Ye Fei berjalan ke deretan gaun indah dan mengamatinya. Manajer toko di samping mengikutinya sepanjang waktu. Selama pandangan Su Mohan tertuju pada pakaian apapun, manajer toko langsung menjelaskannya dengan penjelasan yang singkat dan tidak membuat orang pergi karena merasa terganggu.
"Ini adalah gaun musim panas terakhir yang dirancang oleh senior desainer Gravani tahun ini. Hanya ada tiga di dunia. Meski gaunnya terbuat dari rumbai gaya kuno dalam istana, ini sangat sederhana dan jernih, serta sangat cocok…"
"...Setelan ini dirancang dan dijahit oleh desainer Anthony sendiri. Roknya terbuat dari berlian Afrika Selatan dan semuanya dijahit tangan…"