Mencuri Hati Tuan Su

Tuan Luo Juga Tidak Buruk



Tuan Luo Juga Tidak Buruk

3Ye Fei menatap pria yang membantunya membawa nampan alkohol. Tangan Su Mohan ternyata masih meneteskan darah. Ye Fei pun berbalik dan meminta perban dan obat kepada Kepala Pelayan.     

Kepala Pelayan dengan cepat meminta bawahannya untuk mengambil barang-barang yang diminta dan menyerahkannya kepada Ye Fei. Kemudian, Ye Fei mengikutinya kembali ke posisi semula.     

Para wanita yang sejak awal ada di situ jumlahnya jadi lebih sedikit dan sekarang masih ada beberapa yang menunggu di sini. Saat mereka melihat Su Mohan kembali, mereka seperti telah menemukan tulang punggung. Salah satu dari mereka mencondongkan tubuh ke depan dan menyapa, "Tuan Su, akhirnya Anda kembali…"     

Su Mohan mengerutkan kening saat melihat para wanita itu dan meliriknya. Seluruh tubuhnya memancarkan rasa dingin yang seakan memberi tanda bahwa tidak ada orang asing yang boleh mendekat. "Kalian semua, pergilah."     

Para wanita itu saling memandang dan mereka semua ingin menangis, tetapi Su Mohan bahkan tidak mengangkat kelopak matanya. Para wanita itu tidak punya pilihan selain menatap Ye Fei, menggertakkan gigi, dan pergi.     

Hanya tersisa Su Mohan dan Ye Fei di meja besar untuk sementara waktu. Mereka berdua berada di situasi yang sepi di bar yang bising. Ye Fei mengambil salah satu tangan Su Mohan, mencelupkan kapas dengan alkohol, dan berbisik, "Ini mungkin sedikit menyakitkan. Tahan sedikit."     

Su Mohan menjawab dengan acuh tak acuh dan hanya menatap Ye Fei. Lingkaran matanya masih sedikit merah dan bengkak. Ye Fei tampak seperti menantu perempuan kecil yang dirugikan. Penampilannya yang menawan dan memesona tidak terlalu berbeda dari hari biasanya. Masih sama saja dan masih bisa membuat hati Su Mohan tergerak.     

Ye Fei meraih tangan Su Mohan, membersihkan lukanya dengan hati-hati, dan kemudian meniupnya dengan lembut. Saat ia melihat bekas luka yang baru dibersihkan di tangan Su Mohan dengan sedikit kesusahan, ia mengambil perban dan membungkusnya dengan hati-hati sambil menasehati, "Jangan biarkan terkena air selama beberapa hari supaya tidak mudah terinfeksi."     

"Baiklah."     

Su Mohan menarik tangannya kembali dan melihat ke arah tangannya yang diperban hingga terlihat seperti roti kukus. Ia mengerutkan keningnya, tetapi tidak mengatakan apa-apa.     

Sementara itu, Chu Zheng mengerutkan bibirnya dengan tidak yakin di sisi lain. Itu benar-benar tidak adil, pikirnya.     

Ketika Chu Zheng biasa membalut luka untuk tuannya, ia dikirim ke Sekolah Perawat Internasional selama sebulan karena kemampuan membalut perbannya yang jelek. Lihatlah sekarang, hasil perban Ye Fei bahkan lebih jelek darinya. Tetapi, Su Mohan tidak mengucapkan sepatah kata pun dan seperti baik-baik saja!     

Setelah Ye Fei mengemasi barang-barangnya, ia menggosok lengannya. Ia baru saja dibanting ke tembok dan sedikit merasa sakit. Ye Fei tidak tahu apakah akan ada memar yang muncul besoknya, tapi ia tidak tahan untuk tidak mengeluh tentang perlakuan kasar Su Mohan.     

Di saat ini, tangan Su Mohan yang lain meraih Ye Fei dan memegang lengannya sambil bertanya, "Sakit?"     

Ye Fei menggelengkan kepalanya, "Tidak, kulitku kasar dan tebal. Sedikit rasa sakit seperti ini bukanlah apa-apa."     

Su Mohan tampak tidak senang, tetapi ia tidak berbicara. Sebaliknya, ia menarik Ye Fei lebih dekat padanya dan dengan lembut membantu memijat lengannya. Setelah beberapa saat, lengan Ye Fei yang seputih salju itu merasa hangat karena telapak tangan Su Mohan, seolah tangannya memancarkan kehangatan.     

Setelah Su Mohan melihat Ye Fei kurang lebih membaik, ia melepaskan tangannya dan membiarkan Ye Fei duduk di pangkuannya. "Apa kamu tertarik pada Luo Shaojun?" tanyanya.     

Ye Fei terkejut dan sepasang matanya tidak bisa menahan senyum, "Tuan Luo tidak buruk juga."     

Su Mohan tidak tahan untuk tidak meremas pinggang Ye Fei dengan lebih kuat. Ia bersandar di sofa dan menyipitkan matanya ke arah gadis kecil itu dengan gelisah sambil bertanya, "Bagian mananya yang tidak buruk?"     

"Dia memiliki kekuatan dan gagah, dan tampaknya sedikit lebih manusiawi daripada Tuan Su," jawab Ye Fei.     

"Hm?! Manusiawi? Luo Shaojun?"     

Su Mohan tidak menjelaskan terlalu banyak. Tetapi, setelah beberapa tahun, Ye Fei akhirnya mengerti penghinaan Su Mohan pada saat itu. Luo Shaojun hanya menunjukkan sifat manusiawi kepada satu orang, yaitu wanita bernama Lu An'an. Itu saja, Lu An'an adalah sumber kehidupannya.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.