Memberinya Keistimewaan
Memberinya Keistimewaan
Sebelum Ye Fei menyelesaikan kalimatnya, Su Mohan memblokir mulut kecilnya yang berceloteh. Wanita sialan ini! Beraninya mengatakan bahwa aku pura-pura untuk membuktikan semuanya! Aku harus membuatnya mengingat kenangan yang panjang ini! pikir Su Mohan.
Bibir Su Mohan sangat dingin, tidak seperti tubuhnya yang selalu terasa hangat. Ye Fei sedikit berusaha untuk merespons ciuman kasarnya, tetapi ia diam-diam menghela napas lega di dalam hatinya. Ye Fei tadinya sempat berpikir Su Mohan benar-benar tidak ingin menyentuhnya lagi. Selama pria ini masih menginginkannya...
"Tuan Su, aku sangat merindukanmu…" kata Ye Fei.
Tatapan mata Ye Fei lembut seperti sutra. Sepasang mata kucingnya memesona dan warna kuning samar pada matanya seperti hampir mengambil jiwa Su Mohan.
"Apa yang kamu rindukan?"
"Semuanya…"
"Merindukanku tapi tidak mengirimiku pesan?" tanya Su Mohan.
Su Mohan menggigit bahu Ye Fei pelan sambil berpikir, Gadis kecil sialan ini. Berani mengatakan bahwa dia merindukanku? Selama sebulan penuh, dia menghilang tanpa jejak. Hatinya kejam, tapi mulutnya manis seperti berlumuran madu!
"Hmph…" Ye Fei kesakitan dan matanya memerah, "Kamu lah yang harus disalahkan. Bukankah sejak awal dikatakan bahwa aku tidak diizinkan untuk menghubungimu?"
"Jika kamu tidak menganggukkan kepala, aku hanya menunggu untuk bertemu denganmu dan tidak berani mengganggumu... Aku harus mencari Tuan Su di berita utama pada majalah setiap hari. Aku tidak tahu di mana salahnya," kata Ye Fei lagi dengan nada mengeluh.
"Oh? Katakan, kamu melihatku di majalah apa saja?" tanya Su Mohan. Ia tidak akan percaya bahwa wanita dengan mulut yang manis ini akan benar-benar memperhatikan keberadaannya.
"Hmm... Fi.. First Finance, City News, Financial Crisis, dan…"
Mendengarkan suara Ye Fei yang lembut dan serak, Su Mohan merasa hatinya seperti akan meleleh. Ia pun mengangkat kepalanya dan menatap wajah Ye Fei yang merah.
Ye Fei membuka matanya sedikit. Wajahnya memerah, hidungnya tertutup lapisan tipis keringat, mulut kecilnya sedikit terbuka, dan napasnya sedikit berat. Penampilan wanita ini sekarang membuat Su Mohan terpesona. Sesaat emosinya menggebu dan ia seperti ingin memenjarakan Ye Fei agar orang lain tidak bisa melihat kecantikannya!
"Kalau begitu, aku bersalah padamu," kata Su Mohan ringan.
Ye Fei menjawab, "Tentu saja kamu yang telah berbuat salah kepadaku, dan aku juga... tidak bisa membohongimu."
Mendengarkan celotehan Ye Fei yang terputus-putus, Su Mohan sangat bahagia. Ia memang melakukan wawancara dengan nama-nama majalah yang Ye Fei sebutkan bulan lalu. Sekarang, saat ia mendengar nama-nama majalah ini dari mulut Ye Fei, itu membuatnya percaya bahwa gadis kecil ini benar-benar memperhatikan dirinya. Untuk beberapa saat, Su Mohan merasa cuaca seakan berubah menjadi cerah.
Ye Fei tidak menyangka bahwa usahanya dalam belajar tentang keuangan sendirian bisa berguna saat ini. Jika ia gagal menyebutkan nama majalahnya, mungkin semua akan selesai hari ini...
Su Mohan menjatuhkan serangkaian ciuman di leher mulus Ye Fei dan berbicara dengan suara parau, "Karena aku sudah memperlakukanmu seperti itu, kamu diperbolehkan untuk mengambil inisiatif menghubungiku lebih dulu di masa depan."
Ye Fei membuka matanya yang memesona karena terkejut. Ia merangkul leher Su Mohan, dan berkata dengan lembut, "Apakah ini adalah sebuah hak keistimewaan untukku?"
"Hm."
Ye Fei mengerutkan bibirnya dan tersenyum. Ia menatap Su Mohan yang berbicara dengannya dengan linglung sambil mendorongnya dan berbicara, "Ada berapa banyak wanita yang diberikan keistimewaan oleh Tuan Su? Oh~ Untuk apa terburu-buru…"