Mencuri Hati Tuan Su

Bisakah Kamu Mencarinya Untukku?



Bisakah Kamu Mencarinya Untukku?

2Meskipun sebagian orang tidak mengetahui peran yang dimainkan Wan Li dalam masalah ini, mereka dapat menebak seberapa banyak yang mereka lihat ketika melihat reaksi Tuan Muda Han. Mereka menatap Wan Li sambil menahan napas sejenak tanpa berani berbicara. Mereka hanya ingin melihat apa yang akan dilakukan Tuan Supada wanita ini.     

Wan Li sudah menjadi panik, ketakutan, dan tidak berdaya. Ketika ia melihat pria pertama diperlakukan hingga berdarah dan sama sekali tidak bisa dikenali, ia sedikit ketakutan dan terlihat konyol. Wan Li tidak menginginkannya. Ia tidak ingin menjadi seperti itu...     

Bibir Wan Li gemetar dan ia memaksakan diri untuk tersenyum. Ia menatap Su Mohan dengan wajah menciut dan berkata, "Tuan Su... Saya benar-benar tidak tahu bahwa Ye Fei adalah wanita Anda. Jika tidak... Bahkan jika saya memiliki keberanian, saya pasti tidak akan berani melawannya…"     

Su Mohan memandang Wan Li dengan samar. Wanita ini lah yang kemarin menyebarkan fitnah bahwa Ye Fei sudah ditiduri oleh banyak pria dan hari ini ia berencana untuk secara tidak langsung membunuh Ye Fei. Benar-benar cara yang kejam untuk mengambil alih posisi penjualan alkohol tertinggi di Humanity in Heaven.     

Ye Fei melirik Wan Li dengan samar. Ia tidak bersikap angkuh maupun memamerkan kekuatannya. Ia hanya memasang ekspresi dingin dan terasing yang membuat semua orang merasa bahwa ia dilahirkan untuk duduk di sebelah pria ini dan memandang rendah semua makhluk bersamanya.     

Kecemburuan yang mendalam muncul di hati Wan Li. Mengapa Ye Fei yang juga hanya seorang penjual alkohol bisa dengan mudah melekat pada pria seperti Su Mohan? Dibandingkan dengan dirinya yang telah berada disini selama bertahun-tahun, Wan Li masih seperti eceng gondok tanpa akar!     

Su Mohan mengaitkan jarinya. Wan Li berjalan dengan sedikit gugup, mencoba membuat postur tubuhnya terlihat lebih menawan, dan bergerak. Sayangnya, meskipun ia berusaha sekuat apapun, Su Mohan selalu menatapnya sekilas dengan sinis.     

"Tuan Su?"     

Wan Li berdiri sedikit tertahan di sisi Su Mohan tanpa mengetahui apa yang pria itu rencanakan dengan dirinya. Kemudian, ia melirik Ye Fei yang duduk di sebelahnya. Ye Fei hanya fokus memakan buah anggur di piring buah satu demi persatu. Butiran anggur yang jernih tampak berkilau dan indah di tangannya.     

"Gelang yang bagus."     

Pujian Su Mohan membuat mata semua orang tertuju pada gelang Wan Li. Jari-jari Wan Li dicat dengan kuku hitam, dan pergelangan tangannya dihias seutas gelang yang dililitkan empat kali. Gelang itu terbuat dari manik-manik zirkon hitam.     

Tidak terkecuali Ye Fei, ia mengangkat kepalanya dan melihat gelang di pergelangan tangan Wan Li. Ia tidak berbicara dan terus fokus memakan buah anggur.     

"Jika Tuan Su menyukainya, akan saya berikan ini kepada Tuan Su…" Wan Li menjatuhkan gelang itu dengan gugup tanpa mengerti apa yang dimaksud Su Mohan.     

Setelah mendekat, Su Mohan menunduk dan melihat gelang hitam di telapak tangannya. Gelang itu sebenarnya sangat indah, namun bercampur dengan bau parfum yang menyengat. Pasti wanita ini sudah terlalu lama mengenakan gelang itu sehingga sudah terkontaminasi.     

Mata semua orang tertuju pada tangan Su Mohan dan mereka tidak mengerti apa yang akan ia lakukan. Tiba-tiba, terdengar suara berderak dan gelang di tangannya tiba-tiba putus.     

Lebih dari seratus manik-manik seukuran beras pecah dan berjatuhan ke lantai. Sebagian jatuh ke bawah sofa, sebagian terguling ke arah pecahan kaca, dan sebagian lagi jatuh ke meja. Singkatnya, lebih dari seratus manik-manik tersebar di mana-mana dalam sekejap mata dan hampir tidak terlihat, kecuali untuk beberapa manik yang jatuh di bawah cahaya lampu.     

"Tuan Su…"     

Wajah Wan Li menjadi pucat dan ia merasakan kecemasan di hatinya saat ia melihat manik-manik gelangnya berserakan di mana-mana seperti bunga surgawi yang berserakan.     

"Gelangku hilang. Bisakah Nona Wan mencarinya untukku?" Su Mohan berkata dengan ringan.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.