Mencuri Hati Tuan Su

Tanpa sadar, Wan Li telah mengambil langkah mundur. Muncul ketakutan yang luar biasa saat melihat mata Ye Fei yang dalam dan berbahaya.     

"Kasar? Kasar bagaimana? Kamu berencana mencari Kepala Penjaga Keamanan untuk memberi pelajaran untukku? Atau, kamu berencana untuk memanggil Kakak Hua? Entah Kakak Hua sudah tahu atau tidak tentang kamu yang memiliki hubungan dengan Kepala Penjaga Keamanan. Saat mereka tiba, siapa yang akan dirugikan!?!"     

Ye Fei mengucapkan setiap kata dengan senyuman. Setiap kata itu membuat hati Wan Li menjadi dingin, Bagaimana ia bisa tahu...     

Wan Li langsung membantah, "Kamu… Semua yang kamu katakan itu omong kosong!"     

"Ck, ck, ck... Katakan saja. Pada akhirnya, Kakak Hua-lah yang akan melihat adegan percampuran antara hitam dan putih. Atau, apakah Kepala Penjaga Keamanan tidak memiliki kekuatan yang nyata sehingga hanya bisa mengelabui polisi? Ck, ck, ck... Coba katakan. Padahal sudah bersama dengan Kakak Hua, tapi kenapa kamu bisa melakukan sesuatu yang bodoh dan menghancurkan tembok pertahananmu sendiri…"     

Ye Fei berbicara tanpa penyesalan. Awalnya, ia juga secara tidak sengaja melihat Wan Li dan Kepala Penjaga Keamanan sedang bersama.     

Kepala Penjaga Keamanan adalah pria tampan, namun ia adalah pecundang yang berlidah fasih. Sepertinya ia memiliki beberapa kerabat dengan level tinggi di dunia sehingga ia juga bisa berada di kalangan yang sama.     

Kakak Hua jelas berbeda. Ia merupakan penjahat yang sesungguhnya. Hampir semua anak buahnya memiliki senjata sungguhan dan amunisi yang aktif. Mereka semua adalah penjahat yang galak.     

Wan Li telah lama berada di Humanity in Heaven, tetapi ia memiliki beberapa musuh. Bisa dibilang bahwa itu ada hubungannya dengan wanita yang pernah dekat dengan Kakak Hua di tahun-tahun awal ia bekerja di sini.     

Kakak Hua adalah seorang pembawa pesan di jalan sehinga ia jelas tahu bahwa Wan Li akan sering membuat 'penawaran fisik' demi sebuah keuntungan. Untuk itu, Kakak Hua biasanya memilih untuk menutup satu mata dan membuka matanya yang lain.      

Lain halnya dengan Kepala Penjaga Keamanan. Dua kelompok orang itu belum pernah berurusan satu sama lain. Satu mengandalkan orang di belakang panggung, satunya lagi mengandalkan kungfu. Bisa dibilang bahwa mereka adalah dua grup keamanan dari Humanity in Heaven.     

Sekarang setelah Wan Li menginjakkan dua kakinya di dua perahu, Kakak Hua pasti tidak akan mengampuni dirinya jika mengetahui bahwa ia benar-benar bersama dengan pria muda yang tampan itu.     

"Ye Fei, biar aku beritahu. Kamu sebaiknya menjaga mulutmu sendiri. Aku telah bekerja di Humanity in Heaven selama kurang lebih enam hingga tujuh tahun, tapi itu semua bukanlah apa-apa," Wan Li berkata dengan suara rendah dan wajah yang tenang.     

Ye Fei tersenyum dengan penghinaan. Ia tahu bahwa Wan Li telah mengenal beberapa kakak laki-laki di Humanity in Heaven selama beberapa tahun ini, tetapi itu bukan berarti ia akan takut pada Wan Li.     

"Kakak Wan Li, kamu sepertinya tidak mengerti dari mana asalku," kata Ye Fei sambil mengangkat tangan untuk membantu Wan Li merapikan kerah jaket denimnya.     

Wan Li menyingkirkan tangan Ye Fei dengan mata yang memancarkan amarah. Saat ia hendak berbicara, ia melihat Ye Fei mendekat ke arah telinganya dan perlahan berkata, "Kakak Wan Li sepertinya tidak tahu. Aku baru saja keluar dari Penjara Kota Dong belum lama ini."     

Ekspresi wajah Wan Li sontak berubah. Ia memandang wanita muda dan cantik itu dengan tidak percaya. Ia mengira Ye Fei sedang menakuti dirinya. Tetapi, memikirkan metode penjualan alkoholnya, ia sedikit ragu untuk sementara waktu.     

Sebagian besar orang di Penjara Kota Dong adalah kriminal yang sangat jahat. Kebanyakan tahanan yang bisa keluar dari sana adalah orang-orang yang memiliki perlindungan. Jika Ye Fei benar-benar keluar dari Penjara Kota Dong, Wan Li takut orang-orang penting yang dikenal Ye Fei pasti akan menyalahkan dirinya.     

Meskipun keyakinan Wan Li sudah sedikit menciut, ia membalas "Menakut-nakutiku? Kamu masih lemah!"     

Ye Fei tidak lagi menjadi agresif, tetapi dengan samar berkata, "Jangan lupa bersihkan pantatmu terlebih dahulu, kemudian bertarung denganku."