Mencuri Hati Tuan Su

Busana Mewah Chanel yang Didesain secara Khusus



Busana Mewah Chanel yang Didesain secara Khusus

1Setelah beberapa saat, Ye Fei menyentuh perutnya dan berkata, "Aku sangat lapar. Haruskah kita keluar membeli sesuatu untuk dimakan?"     

Su Mohan tidak berkata apa-apa. Tetapi, ketika ia menatap Ye Fei, ia meminta pelayan untuk membawakan setelan jas bergaya kasual. Mendengar perintahnya, Ye Fei tahu bahwa ia menyetujuinya. Ye Fei pun dengan senang hati melompat dari sofa dan mulai bersiap untuk pergi keluar.     

Setelah beberapa saat, pelayan tidak hanya mengirim satu set pakaian kasual pria, tetapi juga setelan pendek berwarna merah muda. Mata Ye Fei menjadi cerah saat menatap setelan itu dan ia menatapnya lama sekali. Kemudian, ia melihat ke arah Su Mohan dan bertanya, "Apakah ini untukku?"     

Su Mohan mengancingkan pakaiannya dengan satu tangan dan berkata dengan tidak sabar, "Cepatlah."     

"Hehe... Tuan Su baik sekali."     

Setelah mendengar itu, Ye Fei mengambil pakaian yang sudah disiapkan dan berlari ke kamar mandi. Tetapi, ia seolah tiba-tiba mengingat sesuatu, lalu berbalik dan mencium wajah Su Mohan. Sudut bibir Su Mohan membentuk sebuah lengkungan samar yang bahkan tidak disadarinya saat melihat wanita itu bergegas ke toilet.     

Ketika Ye Fei berlari ke kamar mandi, ia tidak sabar untuk melepaskan label bajunya. Matanya langsung menjadi berbinar saat melihat logo Chanel yang tidak biasa.     

Apa yang terjadi pada pria itu baru-baru ini? Dia menjadi sangat murah hati. Busana mewah Chanel yang didesain secara khusus ini diberikan kepadaku dengan cuma-cuma, pikir Ye Fei     

Butuh waktu lama bagi Ye Fei untuk berganti pakaian dan Su Mohan tidak mendesaknya seperti biasanya. Ketika ia keluar dengan setelan merah muda pastel, Su Mohan mengerutkan kening tidak senang.     

Kenapa gaunnya sekarang terlihat begitu pendek? pikir Su Mohan.     

Ye Fei menatap ke bawah dengan canggung dan tidak merasa ada yang salah, kecuali dua bekas memar di pahanya yang terlihat jelas. Itu adalah bekas cubitan saat Su Mohan bermain dengannya sebelumnya.     

Mungkinkah Su Mohan tidak ingin orang-orang tahu bahwa dia memiliki hubungan denganku? Atau, apakah dia tiba-tiba berubah pikiran dan tidak ingin keluar denganku? batin Ye Fei.     

Meskipun Ye Fei tidak tahu alasannya, ia berencana memberikan pilihan lain dan segera mengusulkan, "Jika Tuan Su tidak ingin pergi keluar, kita bisa makan di kamar."     

Su Mohan mengabaikan Ye Fei dengan ekspresi dingin. Saat ia melihat Su Mohan melepas jasnya, ia tidak bisa menahan perasaan kecewa di dalam hatinya. Apakah pria ini benar-benar tidak ingin pergi?     

Sebelum Ye Fei sadar dari lamunannya, ia merasakan sesuatu yang hangat di tubuhnya. Ia menundukkan kepala dan mendapati bahwa jas Su Mohan sudah menutupi dirinya. Saat Ye Fei melihat jas besar Su Mohan yang menutupi rok pendek dan memar di kakinya, ia mengangkat kepalanya untuk melihat ke arah pria itu. Namun, ternyata pria itu telah membuka pintu dan berjalan jauh.     

Ye Fei bergegas menyusulnya, "Tuan Su, tunggu aku."     

Setelah Ye Fei menyusul Su Mohan, ia meraih tangan pria itu dengan cepat dan memegangnya erat-erat, "Aku tahu restoran ikan rebus pedas yang enak. Restoran itu berada di selatan Jalan Huaijiang baris pertama. Cukup dekat dari sini, jadi kita bisa dengan mudah kembali ke kamar. Restorannya tidak terlalu besar, tapi sangat bersih. Ketika aku masih kecil, ayahku... Dia sering mengajakku makan di sana."     

Saat Su Mohan menyadari kelembutan telapak tangan Ye Fei, ia tanpa sadar menggenggam tangannya dengan lembut dan memperlambat langkahnya untuk mendengarkan obrolan Ye Fei di telinganya. Ye Fei melihat Su Mohan yang tidak mengatakan sepatah kata pun, lalu menjulurkan lidahnya dan mengusap matanya yang masih bengkak dengan tangan yang lain.     

Ketika pria itu menggenggam tangan Ye Fei, ia langsung teringat kembali bagaimana beberapa kali sebelumnya pria itu menolaknya tanpa ragu dan membuatnya merasa dirinya bagaikan sesuatu yang menjijikkan... Sekarang, semua ini bisa dianggap sebagai balasan dari semua penderitaannya dulu.     

Mereka menaiki lift VIP yang langsung menuju tempat parkir. Ye Fei mengikuti Su Mohan ke Bentley hitam. Sudah ada sopir yang menunggu dan mereka langsung masuk untuk duduk di kursi belakang.     

"Jalan Huaijiang," Su Mohan berbicara dengan suara yang dalam.     

Sopir sedikit terkejut sebelum tersadar dan segera menyalakan mobil. Bagaimana bisa Tuan Muda pergi ke tempat seperti Jalan Huaijiang?     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.