Ternyata Kamu Sangat Suka Berjualan
Ternyata Kamu Sangat Suka Berjualan
Ye Fei tampak mempesona, namun tidak vulgar. Hanya saja, suasana hati Su Mohan benar-benar buruk. Matanya sangat suram sehingga tampaknya bisa membunuh orang. Ia benar-benar tidak berharap untuk melihat wanita yang belum ia temui selama lebih dari sebulan ini duduk di pangkuan pria lain dan tertawa. Ye Fei benar-benar tidak menganggap serius kata-kata Su Mohan. Ia pun tertawa dengan marah, lalu berkata, "Aku kira kamu telah menemukan tempat yang bagus, tapi ternyata dari awal kamu hanya datang untuk berjualan!"
Senyum Ye Fei terus merekah seperti bunga yang mekar dan ia sedikit terkekeh hingga bergetar, seolah-olah ia tidak keberatan mendengar ejekan Su Mohan. "Tuan Su, apakah Anda ingin membeli anggur? Ada XO, Martell, Remy Martin, dan—"
"Kamu ternyata hanya suka berjualan!"
Begitu Ye Fei mendengar kata-kata Su Mohan, ia merasakan sakit di pinggangnya. Sepasang tangan besar yang kokoh penjepit besi menggenggam pinggangnya dengan erat. Ia segera memukul dada pria itu, tapi mereka berdua kemudian malah saling menempel erat karena Su Mohan tetap menariknya. Anggur di nampan bergetar dua kali dan Ye Fei berusaha menjaganya dengan hati-hati agar tetap stabil. Setelah ia yakin bahwa anggur di nampannya aman, ia menatap pria yang belum ditemuinya selama sebulan terakhir. Ye Fei melihat badai di mata Su Mohan dan tak bisa menahan diri untuk bertanya dengan suara lembut, "Tuan Su merindukanku?"
"Kamu sangat murah!"
"Maksudnya, orang yang rendah hati? Tuan Su sudah lama tahu soal itu. Jika tidak murah, bagaimana bisa aku naik ke anjTuan Su?" Mata Ye" balas Ye Fei. Matanya berkaca-kaca, mungkin karena ia minum terlalu banyak dan sedikit mabuk. Namun, ketidakpeduliannya yang ceroboh seperti itu membuat Su Mohan terbakar amarah.
Su Mohan mencibir, "Aku meremehkanmu. Au kira kamu hanya murah padaku, tapi aku tidak menyangka kamu akan menyebalkan seperti ini!"
Tangan kecil Ye Fei meletakkan nampan anggurnya. Lalu, ia sedikit mendorong Su Mohan dengan lembut sambil merajuk, "Aku juga ingin menjadi murah hanya untuk Tuan Su, tapi Tuan Su tidak menginginkanku. Lagi pula, aku harus mencari cara untuk tetap bertahan hidup karena tidak mudah mencari nafkah di dunia saat ini."
"Sangat bagus. Sepertinya kamu benar-benar menganggap kata-kataku sebagai angin lalu saja."
Su Mohan menarik senyum dari sudut mulutnya dan tidak memandang Ye Fei lagi. Ia melepaskan Ye Fei pergi, lalu berjalan melewati wanita itu sambil menabrak bahunya. Sudut mulut Ye Fei tetap tersenyum dengan sempurna dari awal sampai akhir dan tidak ada perubahan sedikitpun. Beberapa pria tampan yang datang dengan Su Mohan juga mengikutinya. Ketika mereka melewati Ye Fei, mereka tidak tahan untuk terus menatap wanita itu. Bahkan, seorang pria kasar bersiul padanya. Setelah beberapa orang berjalan ke depan dan duduk satu demi persatu, hanya Ye Fei yang tersisa dan ia masih berdiri di sana sementara mata orang-orang di sekitar tertuju padanya.
Wan Li terkejut saat mengetahui bahwa Ye Fei mengenal pangeran dari keluarga Su dan ia pun mulai khawatir karena sempat mencari masalah dengannya sebelumnya. Namun, setelah ia memikirkan tentang sikap Tuan Su, sepertinya ia sudah tahu sedikit tentang situasi saat ini. Ia tidak bisa menahan diri untuk tidak merasa senang. Wan Li tidak mengambil kesempatan untuk mengejek Ye Fei, namun ia berlari ke arah beberapa orang yang duduk bersama Su Mohan. Ia kenal salah satu dari beberapa orang yang datang dengan Su Mohan, Tuan San dari keluarga Mu.
Tuan San dari keluarga Mu adalah harimau dengan wajah tersenyum yang terkenal di ibukota. Menurut rumor, ia selalu memperlakukan wanita dan teman-temannya sebaik mungkin dan jarang menyinggung orang atau membuat orang tidak bisa turun panggung. Wan Li tahu sedikit tentang temperamen Tuan San sehingga ia berani untuk maju. Lagi pula, ia tidak peduli apakah itu Tuan Su atau Tuan San selama ia bisa bergabung dengan para pria di lingkaran ini. Selain emas, perak, dan perhiasan, status kekuasaan juga sangat diperlukan sekarang.