Terlahir sebagai Wanita yang Luar Biasa Cantik
Terlahir sebagai Wanita yang Luar Biasa Cantik
Ye Fei perlahan menari dengan lembut di atas panggung dan mengibaskan rambutnya yang panjang. Setelah menggerai rambutnya, ia tak lagi terlihat sepolos tadi dan kini berubah menjadi lebih menawan. Ia tampak seperti terlahir sebagai penari dan terlahir menjadi makhluk yang memikat. Beberapa orang mulai bersorak dan Ye Fei semakin menarik perhatian, lebih menarik dari penari mana pun. Ia selalu sedikit mengangkat dagunya, seperti kucing Persia yang mulia atau seorang ratu yang bangga pada dirinya. Tangannya bergerak meraba sepanjang lekuk tubuhnya sendiri, lalu ia mengangkat kaki mulusnya dengan lembut dan berjalan selangkah demi selangkah ke arah tirai panggung. Terjadi kerusuhan di antara kerumunan, namun Su Mohan hanya memandangnya dengan santai.
Wan Li hanya bisa bertanya dengan cemas, "Dia tidak akan kabur, kan?"
Tuan San terkekeh dan menjawab, "Apa yang dilakukan Tuan Su tidak pernah mustahil."
Benar saja, ketika Wan Li hendak berbicara kembali, Ye Fei kembali muncul di atas panggung. Namun, berbeda dari sebelumnya, Ye Fei kini memakai jaket kulit hitam dan celana kulit. Ia berubah menjadi seperti pengendara motor yang sangat keren dan seksi. Jaket kulit hitamnya memantulkan cahaya dingin yang redup di bawah cahaya terang. Celana kulit dan sepatu hak tinggi hitam menampakkan lekuk tubuhnya yang sempurna dan penampilannya dengan mudah meledakkan kehebohan penonton.
Su Mohan menatap Ye Fei dengan tajam, lalu sedikit menyipitkan mata. Tidak ada yang bisa melihat kebahagiaan dari matanya yang hanya diliputi kemarahan.
Lampu neon laser dan sorotan lampu panggung menyertai orang-orang yang mulai menari dengan heboh dan gila. Ye Fei berdiri di atas panggung dengan pesona yang memabukkan dan bibirnya tersenyum mencibir. Gelengkan kepala, putar pinggang, dan goyangkan pinggul!
Ye Fei adalah satu-satunya penari yang tersisa di panggung mewah itu dan ia menari dengan penuh semangat hingga menjadi pusat perhatian semua orang. Namun, ia tahu bahwa tidak peduli seberapa menawan tariannya, orang-orang ini tidak akan menghargainya sama sekali. Mereka hanya ingin melihat pakaiannya dilepaskan dan menginjak-injaknya.
Benar saja. Seiring berjalannya waktu, Ye Fei telah berkeringat, tapi suara ketidakpuasan dari para penonton terdengar semakin keras. Ye Fei menurunkan matanya dan perlahan menggerakkan tangannya ke dadanya. Lalu, ia membuka kancing jaket hitamnya dengan lembut.
Ctak.
Suara kancing yang dilepas memecah musik keras. Saat kancing pertama terlepas, terdengar suara orang-orang yang meneguk ludah di seluruh lantai dansa.
Ctak! Ctak! Ctak!
Gerakan Ye Fei bersih dan rapi. Ia tidak ingin menggeliat dan melepaskan kancing jaket kulit hitam itu dengan rapi.
"Bagus...!"
Setelah semua kancing jaket Ye Fei benar-benar terlepas, kerumunan bersorak kecewa. Di dalam jaket kulit hitam itu, Ye Fei masih mengenakan pakaian dalam suspender hitam. Meskipun begitu itu, tulang selangka Ye Fei dan leher jenjangnya yang indah kini terekspos dan tetap menuai banyak sorakan. Ye Fei tidak melepas jaketnya secara langsung, tapi ia terus menari dengan seksi seperti kucing. Ia terus berjalan di atas panggung dengan langkah yang angkuh.
Setelah beberapa menit berlalu, orang-orang bahkan lupa untuk mendesak Ye Fei untuk terus melepas pakaiannya karena tariannya saat ini sudah cukup memacu darah mereka. Tanpa menunggu sorakan, Ye Fei melepas jaket kulitnya dan melemparkannya ke arah kerumunan sambil tanpa lupa melemparkan ciuman, seolah-olah ia seorang superstar.
Wajah Su Mohan semakin menggelap. Gelas anggur di tangannya tidak pecah, namun telapak tangannya yang baru saja berhenti berdarah kembali meneteskan darah.
Jeritan di kerumunan terdengar tiada habisnya. Penampilan Ye Fei adalah titik tertinggi kehebohan penonton dalam sejarah klub malam itu. Para pria di panggung mulai saling berebut jaket kulit yang baru saja Ye Fei lepas dengan gila dan kerumunan itu kembali kacau.
"Pergi…"
"Milikku!"
"Aroma yang wangi…"