Mencuri Hati Tuan Su

"Nyonya Ye, apakah Anda memiliki bukti di tangan Anda untuk membuktikan bahwa Nona Ye Fei adalah pembunuhnya?"     

"Benar, atau apakah Ye Ya mengatakan sesuatu kepadamu sebelum dia meninggal? Misalnya, keluhan antara dia dan Ye Fei? Atau rencananya untuk masa depan?"     

Melihat adanya pertunjukkan yang bagus di antara Ye Fei dan Jiang Huiru, tentu saja wartawan tidak akan melewatkan kesempatan ini.     

Segera, Jiang Huiru memandang wartawan dengan ekspresi penuh kesedihan dan berkata dengan wajah sedih, "Yaya dan aku berbicara melalui telepon, hanya untuk mengucapkan beberapa kata permintaan maaf dan menghibur satu sama lain. Lagi pula, emosinya menjadi tidak stabil setelah dipukuli, bahkan dia memiliki beberapa ketidakpuasan denganku. Aku berbicara dengannya dan mengatakan bahwa di masa depan, kami berdua akan hidup bersama dengan cucu kami, sehingga kami dapat menjalani kehidupan yang baik bersama."     

"Apakah dia mengatakan apa yang dia pikirkan tentang Ye Fei?"     

"Tentu saja dia membenci Ye Fei! Ye Fei mencuri segalanya darinya, menghancurkan segalanya darinya, serta menikmati semua yang dia impikan! Bagaimana mungkin dia tidak membenci Ye Fei!"     

"Mungkinkah Ye Ya menyerang Ye Fei lebih dulu, lalu Nona Ye Fei secara tidak sengaja membunuh Ye Ya karena membela diri?" Beberapa wartawan bertanya lagi.     

Petugas Ma di samping menjawab, "Setiap kesimpulan memerlukan bukti. Saat ini, kami tidak memiliki bukti, jadi tidak nyaman untuk menarik kesimpulan."     

Mendengar ini, Jiang Huiru jelas sedikit marah. "Bukti! Bukti! Apa artinya memiliki bukti! Sekarang tubuh putriku hampir tidak hangat lagi, sedangkan kalian membiarkan si pembunuh pergi tanpa hukuman di sini. Apakah hanya itu yang bisa kalian lakukan sebagai polisi?!"     

Petugas Ma mengerutkan kening dan berkata lagi, "Kami dapat memahami suasana hati Anda, jadi saya harap Anda dapat membantu kami mendapatkan bukti. Jika Anda memiliki petunjuk, jangan ragu untuk berkomunikasi dengan kami."     

Jiang Huiru tiba-tiba terlihat seperti bola yang kempis. Ia tiba-tiba menyingkirkan aura keganasan di seluruh tubuhnya layaknya seorang ibu yang telah kehilangan anaknya, kemudian ia berkata dengan ringan, "Selama bukti dapat ditemukan, selama Yaya bisa pergi dengan tenang, asalkan pembunuhnya bisa diadili, aku akan melakukan apa saja! Aku benci … Aku benci mengapa aku tidak bisa melakukan apa-apa! Aku benci mengapa aku hanya bisa melihat putriku mati seperti ini …"     

Tepat ketika semua orang sedikit tersentuh, Ye Fei menunjukkan seringai di matanya dan menatap wanita yang sedang bersandiwara di depannya sambil berkata, "Jika kamu benar-benar sangat peduli padanya, mengapa kamu tidak segera mencarinya setelah kamu mendapatkan kembali kebebasanmu? Mengapa setelah Ye Xiaodong dan Ye Ting muncul di kamarmu, tidak ada dari kalian yang memanggilnya? Sebaliknya, kamu malah meninggalkannya sendirian di kamar sebelah?"     

Jiang Huiru tercengang, seolah ia tidak menyangka Ye Fei tiba-tiba berbalik dan bertanya.     

Namun kemudian, Ye Fei berkata lagi, "Apakah kamar sebelah itu jauh? Mengapa ibu dan anak berkomunikasi melalui ponsel? Karena kesalahpahaman telah diselesaikan, dalam keadaan normal, apakah kalian tidak berbagi kegembiraan pada saat pertama dibebaskan?     

"Tetapi kenapa kamu tidak berpikir untuk memanggil Ye Ya ketika kamu berada di ruangan yang sama dengan Ye Xiaodong dan Ye Ting? Apa yang kalian bicarakan? Apa yang harus disembunyikan? Tidak perlu satu menit untuk berjalan dan bersatu kembali dengan Ye Ya dan Ye Ting, sehingga kalian bisa menghapus perselisihan sebelumnya!"     

Setelah Ye Fei mengatakan itu, para wartawan dan petugas polisi di sekitar memandang Jiang Huiru. Mereka sepertinya juga ingin mengetahui jawaban atas pertanyaan ini.