Mencuri Hati Tuan Su

Binatang Buas



Binatang Buas

3"Su Mohan, air liurmu menyembur ke wajahku …" Ye Fei membuka matanya yang agak kabur dan membuka mulutnya.     

"Omong kosong." Su Mohan mengerutkan kening, ia tidak berbicara sama sekali. Bagaimana bisa ia mengeluarkan air liur.     

Ye Xiaotian buru-buru menarik Hanwen ke bawah dan berjongkok lagi. Mereka berdua berhenti menggigit buah dan mengunyah pada saat yang bersamaan. Mereka menutupi telinga mereka karena takut ditarik keluar oleh Su Mohan.     

Ye Fei melirik dengan alis terbuka, kemudian ia ingat bahwa Su Mohan tidak berbicara. Tetapi ia baru saja menyadari bahwa ada percikan air yang jatuh ke wajahnya, mungkinkah benar-benar ada hantu?     

Memikirkan hal ini, hati Ye Fei tidak tahan untuk berlonjak, dan ia tidak bisa menahan diri untuk tidak berkata dengan ringan, "Su Mohan, apakah kamu merasa sedikit janggal?"     

Su Mohan mengerutkan kening dan melihat sekeliling lagi, tetapi ia masih tidak menemukan ada sesuatu yang salah.     

Film horor sebelumnya masih ditayangkan di TV, dan sepertinya kebenaran di dalam film sudah terungkap. Buah dan anggur merah di atas meja kecil juga masih berada di tempatnya, ia tidak melihat ada sesuatu yang aneh.     

"Apakah benar-benar ada hantu?"     

Su Mohan menutupi bibir Ye Fei lagi, dan berkata dengan lembut, "Pasti ini karena usahaku yang kurang keras, sehingga membuatmu berpikir liar."     

"Hei … Aku … Bukan begitu." Ye Fei terpaksa harus menanggapi antusias Su Mohan.     

Namun, meskipun begitu, Ye Fei masih merasa sedikit gelisah. Ia selalu merasa bahwa suara mengunyah yang baru saja ia dengar seperti hantu yang sedang memakan otak manusia, kemudian tangan yang keluar entah dari mana itu …     

Ye Fei jelas merasa linglung, Su Mohan tidak bisa tidak menahan diri untuk tidak merasa sedikit tidak puas.     

Suasana yang baik, malam yang baik, malam pertama mereka telah diganggu oleh dua setan kecil. Lalu, pada malam kedua, wanita kecilnya ini tidak fokus.     

"Hmm … Bajingan … Pelan-pelan saja!" Ye Fei merasakan sakit di bahunya dan tidak bisa menahan diri untuk tidak mengerang.     

Melihat bahu Ye Fei yang putih, Su Mohan tidak tahan untuk kembali memikirkan tiga tahun yang lalu, ketika ia harus melaksanakan pernikahan dengan Ye Ya demi mendapatkan penawar racun yang menumpuk di rahim Ye Fei. Hingga akhirnya Ye Fei bisa menerima semuanya, Su Mohan meninggalkan bekas gigitan yang dalam di bahu Ye Fei.     

Tiga tahun, ia tidak menyangka bahwa bekas gigitan yang dalam pada awalnya hampir menghilang sekarang, dangkal seperti bulan sabit, dan tidak terlalu terlihat lagi.     

Su Mohan dengan lembut membelai bekas gigitan yang ia tinggalkan dengan ujung jarinya. Meskipun tidak dalam, tetapi bekas itu tercermin di kulitnya yang seputih salju. Entah kenapa hal itu memberinya rasa kepuasan yang aneh, seolah-olah Ye Fei telah ditandai olehnya. Menandakan bahwa mulai sekarang Ye Fei adalah miliknya seorang.     

Su Mohan dengan lembut mengecup bibir kecil Ye Fei. Segera sebelum Ye Fei bisa bereaksi, ia merasakan sakit yang membakar di bahunya. Air matanya tiba-tiba mengalir. "Huhuhu … Su Mohan … Kamu bajingan! Bajingan!"     

Ye Fei tidak bisa menahan diri untuk tidak mengulurkan tangannya dan mendorong Su Mohan menjauh. Ia merasa bahwa gigitan kali ini lebih sakit daripada tiga tahun lalu, seakan-akan dagingnya telah terkoyak.     

Air mata seukuran kacang mengalir di pipinya dengan deras, Ye Fei menangis dengan sedih. Su Mohan menjulurkan lidahnya untuk menjilat luka itu dengan lembut, dan rasa darah muncul dari mulutnya.     

Ye Fei memukul punggung Su Mohan sambil tersedak dan berkata lagi, "Kamu adalah seekor anjing!"     

"Jika aku adalah seekor anjing, aku akan memakanmu hingga tersisa tulang saja."     

"Binatang buas."     

"Mmm … Apa yang ingin kamu lakukan?"     

"Bukankah kamu mengatakan bahwa aku adalah binatang? Jika aku tidak melakukan sesuatu yang kejam, bagaimana aku bisa menjadi sesuai seperti apa yang kamu katakan?"     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.