Mencuri Hati Tuan Su

Aku Tidak Mau!



Aku Tidak Mau!

3"Turun dari tempat tidur."     

Sebelum Ye Fei membuka mulutnya, Su Mohan memberikan perintah dengan dingin.     

Ye Fei menatap Su Mohan sebentar, lalu diam-diam bangkit untuk memakai sepatunya dan berdiri.     

Su Mohan melirik Ye Fei dan tidak berbicara, kemudian ia berbalik dan berjalan di depan. Ye Fei menundukkan kepalanya, kondisi tubuhnya sedikit lemah, namun ia tetap mengikuti Su Mohan dengan tenang.     

Su Mohan melangkah, Ye Fei juga melangkah. Su Mohan menghentikan langkahnya, Ye Fei juga menghentikan langkahnya. Rasa dingin di tubuh Su Mohan menjadi semakin berat, dan seluruh koridor rumah sakit dipenuhi dengan napas yang tertekan dan berat.     

Ye Fei sebenarnya tidak menyadari tindakan bawah sadar ini, dan hanya mengikutinya tanpa tujuan.     

Semenit kemudian, Su Mohan menghentikan langkahnya, kemudian menoleh dan menatap Ye Fei yang menundukkan kepalanya. "Kamu ingin mengikuti sampai kemana?"     

"Apa?" Ye Fei mengangkat kepalanya dan bertemu dengan mata yang seperti obor itu.     

Melihat ke atas dan melihat sekeliling, ia menemukan bahwa beberapa dokter berjas putih sedang menunggu di pintu satu demi satu, dan mata mereka tertuju padanya.     

"Silakan masuk," ucap seorang dokter.     

Ye Fei tanpa sadar mengangkat kepalanya untuk melihat Su Mohan. Menyadari gerakannya, mata Su Mohan langsung sedikit melunak, namun ia berbalik untuk menghindari mata Ye Fei, ada sentuhan ketidaksabaran di wajahnya.     

Ye Fei belum bereaksi, namun ia sudah mengikuti langkah dokter menuju ke ruang operasi.     

Tembok dingin dan meja operasi di ruang operasi membuat Ye Fei tanpa sadar mundur beberapa langkah. Bau disinfektan yang kuat menyerang sarafnya, menyebabkan kilatan kepanikan yang tak dapat dijelaskan muncul di matanya.     

Melihat reaksi Ye Fei, Su Mohan yang baru saja masuk tidak bisa menahan cemberut. Namun ia seperti dinding yang kokoh di belakang Ye Fei, memotong langkahnya dan mencegahnya untuk mundur.     

'Brak!'     

Ye Fei, yang terus melangkah mundur, merasa bahwa ia telah menginjak sesuatu, dan tiba-tiba ia menabrak tubuh Su Mohan yang kokoh dan kuat.     

Melihat ke bawah, kakinya mendarat dengan mantap di atas sepatu kulit yang cerah dan mengilap, aroma dingin yang samar memasuki hidungnya. Ye Fei melihat ke atas tepat dibawah dagu Su Mohan dan menatap sepasang mata Su Mohan yang dalam.     

Su Mohan menatap Ye Fei dengan merendahkan, kemudian mengerutkan bibirnya dan tidak mengatakan apa-apa.     

Ye Fei mundur beberapa langkah dan menoleh untuk melihat beberapa dokter di sampingnya, salah satunya berkata, "Saya akan melakukan pemeriksaan perut rutin hari ini. Setelah ini jangan makan dulu, besok kita akan menjalani gastroskopi."     

Mendengar ini, kepala Ye Fei bergetar seperti mainan. Melihat meja operasi yang dingin dan berbagai macam alat medis, wajah Ye Fei tiba-tiba menjadi pucat.     

Tidak tahu mengapa, sejak Ye Fei mendapatkan kembali penglihatannya, Ye Fei telah mengembangkan ketakutan yang mendalam dari ruang operasi. Seolah-olah begitu ia membuka matanya dan melihat peralatan medis ini, ia akan teringat kembali pada lanset dan pinset yang melayang di atas matanya yang samar.     

"Ini hanya pemeriksaan perut rutin, tidak akan sakit." Seorang dokter wanita berjas putih akhirnya tidak tahan lagi dan membujuk Ye Fei.     

"Aku tidak mau!"     

Sebelum menunggu dokter selesai berbicara, Ye Fei menolak dengan tegas, kemudian menatap Su Mohan dengan sepasang matanya yang berair, dengan sedikit sentuhan memohon di dalam matanya.     

Su Mohan mengerutkan kening. "Trik apa yang sedang kamu mainkan?"     

Bibir tipis Ye Fei bergetar ringan, tetapi ia tidak bisa mengatakan sepatah kata pun untuk waktu yang lama. Bahkan ia juga tidak mengerti, mengapa ia memiliki ketakutan ini ketika ia membuka matanya?     

Su Mohan berkata dengan dingin lagi, "Hei, jangan mainkan trik yang sulit ini denganku. Selama aku masih memiliki kesabaran, sebaiknya kamu tahu bagaimana cara untuk bertindak."     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.