Mencuri Hati Tuan Su

Menagih Utang



Menagih Utang

1Dokter menghela napas dan menggelengkan kepalanya, pada akhirnya tidak mengatakan apa-apa.     

Elang Hitam di samping tampak sedikit tidak tega, ia kemudian bangkit dan membuka pintu bangsal.     

Ye Fei berbalik untuk menatap Elang Hitam, serta mengepalkan tinjunya dan sedikit ragu.     

Elang Hitam berbisik, "Dia pasti berharap kamu bisa bersamanya. Masuklah, tidak akan terjadi apa-apa."     

Ye Fei menggigit bibirnya dan mengangguk. Air mata yang telah berputar di matanya langsung tergelincir karena kalimat Elang Hitam. Ye Fei dengan ringan berjalan ke bangsal, ia terlihat sangat hati-hati karena takut mengganggu ketenangan ruangan.     

Ye Fei duduk di sebelah Su Mohan, ia menatap pria yang ada di dekatnya dan berbisik pelan, "Sebelumnya kamu yang selalu merawatku, kali ini akhirnya tiba giliranku untuk merawatmu."     

Su Mohan masih bernapas dengan dangkal, dan masih banyak selang yang tersangkut di tubuhnya.     

"Aku tahu kamu tidak ingin dirugikan sama sekali. Aku memintamu untuk melayaniku selama beberapa hari sebelumnya, dan sekarang kamu sudah mulai menagih utang kepadaku."     

Melihat bahwa Su Mohan tidak menanggapi, Ye Fei tidak terburu-buru untuk berbicara dengan Su Mohan. Ia berbalik untuk menaikkan suhu AC, kemudian menemukan sepasang kaos kaki untuk dipasangkan pada kakinya yang dingin.     

Sekarang Su Mohan sedang sakit, Ye Fei harus merawat dirinya sendiri dan bayinya dengan baik. Ye Fei tidak akan lagi membuat Su Mohan khawatir, dan Ye Fei harus menghibur juga merawat Su Mohan.     

Pada malam hari, Ye Fei makan semangkuk besar nasi lagi, tetapi Chu Zheng masih belum kembali, dan masih belum ada kabar sama sekali.     

Ye Fei memandang ke arah langit dan bertanya-tanya kapan Su Mohan akan bangun. Waktu sudah berlalu selama 4 jam dari 24 jam. Ia bertanya-tanya apakah waktu 20 jam yang tersisa akan berlanjut menjadi masa depan yang tidak diketahui?     

Ye Fei meminta Elang Hitam untuk membeli dua karangan bunga dan meletakkannya di samping tempat tidurnya masing-masing. Ia tidak ingin ruangan menjadi begitu suram sepanjang waktu.     

Setelah bertanya kepada dokter dengan hati-hati, Ye Fei telah mengetahui seperti apa kondisi Su Mohan sebelumnya. Ia merendam handuk dengan air hangat, kemudian membantu menyeka pipi Su Mohan dengan hati-hati, dan tidak lupa mencukur janggutnya dengan pisau cukur.     

Gerakan Ye Fei sangat lambat dan ringan, seolah-olah Su Mohan baru saja tertidur. Selain menghindari semua jenis selang dan alat medis dengan hati-hati, Ye Fei juga berhati-hati untuk melindungi dirinya sendiri dan anaknya.     

Seiring waktu berlalu, Ye Fei menyingkirkan pisau cukur dan setelah membantu merapikan penampilan Su Mohan. Su Mohan tampak lebih putih dan bersih, hanya saja ada penampilan yang menyedihkan pada wajahnya yang pucat ini.     

Ye Fei tidak ingin menganggap 24 jam ini sebagai waktu untuk menentukan hidup dan mati. Ia tidak pernah berpikir bahwa 24 jam dapat menentukan kehidupan seseorang pada saat ini, meskipun terkadang itu benar.     

Ye Fei tidak ingin hanya berdiam diri, ia juga tidak ingin berhenti. Ia takut selama punya waktu luang, ia akan menjadi wanita yang hanya akan membasuh wajahnya sendiri dengan air mata dan menjadi tidak berguna. Bahkan meskipun hanya terlihat kuat, ia juga ingin dirinya untuk bisa terus-terusan menjadi kuat.     

Setelah membantu Su Mohan membersihkan diri, Ye Fei bangkit dan pergi ke kamar mandi untuk menyegarkan diri. Ia melihat ke arah cermin dan mengikat rambutnya yang berantakan dengan cara yang sama seperti yang dilakukan Su Mohan padanya belum lama ini.     

Ye Fei menepuk-nepuk wajahnya di cermin dan mengeluarkan senyum lebar.     

Setelah mengangguk puas, Ye Fei mulai mencari produk perawatan kulitnya sendiri, dan dengan hati-hati mengikuti langkah-langkah untuk mengaplikasikannya di wajahnya dengan sangat serius.     

Tidak lama kemudian, Ye Fei mendengar suara seseorang membuka pintu, dan dengan cepat ia menoleh untuk melihat ke arah pintu. Begitu ia melihat bahwa orang itu adalah Chu Zheng, Ye Fei dengan cepat berjalan keluar dari kamar mandi dan bertanya dengan cemas, "Bagaimana?"     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.