Pahami Posisimu
Pahami Posisimu
Su Mohan melirik Ye Fei dan berkata, "Aku akan memerintahkan seseorang untuk memanaskan makanan di atas meja."
Ye Fei hanya menatap TV dengan mulut datar dan tidak mengatakan sepatah kata pun. Tetapi penolakannya sangat jelas terlihat dengan sendirinya.
Su Mohan mengangkat alisnya, lalu bangkit dan berjalan menuju meja makan. Ye Fei mengangkat kepalanya dan melihat ke arah Su Mohan, lalu secara mengejutkan ia menemukan ada dua butir nasi menempel di lengan baju Su Mohan. Ye Fei pun mengerutkan bibir dan mengumpat. Binatang buas ini sudah memakan makanannya dan telah menyalahkan Lisa, benar-benar tidak tahu malu!
"Hei, ada dua butir nasi di lengan bajumu."
Su Mohan berhenti, tubuhnya sedikit menegang. Ia berpura-pura secara tidak sengaja mengangkat lengan baju untuk memeriksanya, ternyata benar ada dua butir nasi melekat di bajunya. Ia pun langsung mengerutkan dahi.
Setelah beberapa saat, Su Mohan kembali dengan makanan yang sudah dihangatkan dan duduk sendirian untuk makan.
Ye Fei melirik Su Mohan dengan jijik dan tiba-tiba merasa bahwa Su Mohan benar-benar menyebalkan!
"Apakah kamu ingin memakannya juga?" Su Mohan melirik Ye Fei dan berbicara lagi.
Ye Fei mengisap hidungnya dan menolehkan kepalanya, lalu ia mengusap perutnya dengan sedikit sedih. Padahal ia sedang mengandung, namun bajingan ini benar-benar menggertaknya seperti ini!
Sampai lebih dari sepuluh menit berlalu, Ye Fei tidak bisa menahan diri. Ia pun berjalan dengan sumpit dan mangkuknya.
Bibir Su Mohan membentuk sebuah lengkungan, kemudian ia mendorong piring ke hadapan Ye Fei tanpa berbicara.
Untuk beberapa saat, keduanya tidak mengeluarkan suara, hanya ada suara dari kartun Crayon Shin-chan di TV yang sedang menyanyikan sebuah lagu. Gajah~ Gajah~
Ye Fei sedikit gelisah sejak ia menghabiskan makanan yang dibawa oleh Su Mohan. Ia tidak bisa menahan diri untuk tidak memikirkan mimpi buruk berdarah sebelumnya. Ia telah menunggu sampai malam tiba, untungnya perutnya tidak bereaksi sama sekali. Namun itu tetap membuatnya merasa sedikit gugup dan gelisah.
Sekitar jam sembilan malam, Su Mohan pergi ke kamar mandi untuk membersihkan diri. Sedangkan Ye Fei mengambil ponselnya dan dengan cepat menelepon Song Zhenhai, Ye Tiancheng, dan Chu Zheng.
Menghadapi raungan marah Song Zhenhai, Ye Fei harus mengangkat ponselnya jauh-jauh agar tidak menakuti bayinya. Tetapi Ye Fei senang, itu berarti kakeknya dalam kondisi aman dan masih hidup.
Adapun Ye Tiancheng, entah karena menganggap Su Mohan sebagai putranya sendiri, Ye Tiancheng berbicara panjang lebar, tidak lupa menambahkan kalimat untuk memberi Su Mohan pelajaran! Selain menjawab seadanya dengan kata 'hm' dan 'ya', Ye Fei tidak berani mengatakan bahwa ia sedang hamil, karena ia takut mereka akan menjadi semakin khawatir tentang hal itu.
Sedangkan Chu Zheng, responnya bisa dibilang yang paling normal. Chu Zheng berulang kali menghibur Ye Fei dengan beberapa kata dan mengatakan kepada Ye Fei bahwa Su Mohan terakhir kali sengaja menghindari untuk menembak organ vitalnya, sehingga Ye Fei tidak perlu khawatir. Tidak lupa juga Chi Zheng mengingatkan Ye Fei agar menunjukkan pengertian kepada Su Mohan.
Ye Fei memutar bola matanya dan tidak bisa menahan diri untuk tidak mengeluh tentang hal itu. Sampai akhirnya Ye Fei menutup teleponnya, perasaan gelisah dan takut di hatinya sedikit berkurang.
Ye Fei memeriksa ponselnya dan melihat ada panggilan tidak terjawab dan pesan dari Xiang Tianqi dan Guoguo. Ye Fei tidak menelepon mereka kembali satu per satu, melainkan hanya menjawab dengan beberapa kalimat dalam bentuk pesan teks.
Saat Ye Fei sedang duduk di sofa sambil mengutak-atik ponselnya, ponsel Su Mohan berdering lagi di atas meja kecil.
Ye Fei mengerutkan kening dan mengangkat ponsel Su Mohan untuk melihatnya, dan menemukan bahwa itu adalah pesan teks dari Ye Ya!
Untungnya, ponsel Su Mohan tidak pernah disetel dengan kata sandi, jadi Ye Fei langsung membuka tampilan pesan teks. Setelah membuka pesan teksnya, ekspresi pada wajah Ye Fei sedikit mereda, lalu ia bersenandung. "Pahami posisimu!"