Mencuri Hati Tuan Su

Di sisi lain, setelah menutup telepon, Su Mohan terlihat sibuk. Menikah dengan Ye Ya menyebabkan banyak orang bersemangat untuk memanfaatkan kesempatan dari Ye Tiancheng dan Song Zhenhai untuk mendapatkan bagian darinya.     

Su Mohan duduk di kursi di ruang kerja, melihat beberapa layar tampilan di dinding di depannya dan memberikan beberapa perintah satu demi satu. Setelah itu layar satu per satu mulai meredup.     

Su Mohan bangkit dan berjalan ke jendela dengan gaya Perancis. Ia tidak khawatir pada Ye Tiancheng dan Song Zhenhai, tetapi jika orang lain ingin mendapatkan bagian, mereka harus siap kehilangan uang mereka!     

Setelah berdiri di depan jendela sebentar, Su Mohan berbalik dan menyalakan laptop untuk memeriksa tindakan Tuan Besar dari keluarga Ye. Namun dibandingkan dengan keinginan orang lain, Tuan Besar dari keluarga Ye selalu stabil dan sepertinya ia tidak peduli dengan masalah ini.     

Su Mohan mengusap dagunya dengan ringan sambil menatap informasi tentang Ye Xiaodong di layar laptop dan merenung sejenak, tidak tahu apa yang sedang ia pikirkan.     

Lebih dari satu jam kemudian Su Mohan bangkit dan kembali ke kamar tidur lagi.     

Su Mohan mengulurkan tangannya untuk memeriksa suhu pada kening Ye Fei. Setelah memeriksanya, Su Mohan mengerutkan kening, lalu ia mengganti handuk dan menyeka anggota tubuh Ye Fei dengan shochu lagi.     

Mungkin karena tubuhnya digulingkan, Ye Fei sedikit mendengus dan tidak puas. Saat handuk yang agak dingin menggosok punggungnya, bulu mata Ye Fei bergerak ringan.     

Su Mohan melihat bahwa Ye Fei mengalami demam tinggi, jadi ia memiliki ide untuk menyeka punggungnya dengan shochu.     

Sekarang Ye Fei sedang hamil, yang terbaik adalah tidak minum obat apa pun, sehingga Su Mohan hanya bisa menggunakan metode fisik ini untuk membantu panas tubuhnya turun sebanyak mungkin. Jika tidak berhasil, maka terpaksa Su Mohan harus menggunakan obat untuk menurunkan panas demam Ye Fei sesuai resep dokter.     

Setelah menyelesaikan pekerjaannya, Su Mohan memasangkan piyama pada Ye Fei dan dengan hati-hati menutupi Ye Fei dengan selimut sebelum Su Mohan pergi dengan pelan.     

Ye Fei perlahan membuka matanya dan melihat ke arah Su Mohan yang meninggalkan ruangan. Setelah beberapa saat, Ye Fei menyalakan TV lagi.     

Hasilnya, pernikahan Su Mohan dan Ye Ya masih disiarkan terus menerus di TV, tetapi fokus kali ini adalah rumah pengantin baru mereka berdua. Pagi-pagi, Ye Ya sudah berdiri di depan rumah keluarga Ye dan mengarahkan para pelayan membawa tas dengan segala ukuran agar dipindahkan ke mobil. Semua itu menjawab beberapa pertanyaan dari wartawan dari waktu ke waktu.     

Tentu saja Ye Tiancheng tidak muncul. Ia sangat marah karena Ye Ya dan Su Mohan menikah. Ibu dan anak perempuan itu menyembunyikan semuanya darinya dan melakukan hal semacam itu, yang mana membuatnya benar-benar marah!     

Ye Ya mengemudi sepanjang jalan selama lebih dari setengah jam dan tiba di rumah baru yang disebut.     

Rumah barunya adalah vila dua lantai keluarga tunggal. Dapat dilihat kemewahannya hanya dari penampilan. Gerbang setinggi tiga meter dapat dengan mudah menghalangi orang untuk datang, tetapi Ye Ya sangat semangat memimpin banyak wartawan untuk masuk.     

Dekorasi di vila itu sangat bagus. Langit-langit emas yang mewah dipadukan dengan lampu kristal, karpet bunga peony emas, dan perabotan kayu buatan tangan Eropa berwarna-warni. Beberapa pelayan berdiri di samping sambil memberikan hormat.     

Ye Fei merasa bahwa meskipun rumah baru itu didekorasi dengan mewah, dekorasinya terlalu berlebihan. Ada sedikit kesan seperti orang kaya baru, seperti orang yang ingin menggantung semua permata di tubuhnya.     

Dibandingkan dengan suasana sederhana dan atmosfer yang disukai Su Mohan biasanya, Ye Fei merasa bahwa selera Su Mohan sangat berbeda.     

Tapi setelah memikirkannya lagi, Su Mohan buta namun tidak ingin membiarkan Ye Fei pergi. Su Mohan telah berpaling untuk menikahi Ye Ya, seleranya memang layak mengalami penurunan!