Mencuri Hati Tuan Su

Ibu Tiri yang Kejam dan Cinderella Versi Keluarga Berkuasa



Ibu Tiri yang Kejam dan Cinderella Versi Keluarga Berkuasa

0"Aku ... aku tidak bermaksud begitu ... Aku hanya tidak menyangka Jiang Huiru ... ternyata begitu kejam …" Ye Tiancheng berhenti berbicara, ia merasa penuh rasa bersalah dan penyesalan tetapi tidak ada tempat untuk mengatakannya.     

"Tidak menyangka atau tidak tahu bukanlah sebuah alasan, tetapi karena semua itu telah terjadi, kamu tidak perlu menyalahkan diri sendiri. Aku akan pindah dari rumah keluarga Ye besok, tetapi bagian yang ada di rumah keluarga Ye masih tetap milikku. Aku tidak akan mengizinkan siapa pun untuk memasuki wilayahku."      

Ye Fei berkata dengan ringan. Sebelum memberi Ye Tiancheng kesempatan untuk berbicara, ia berbalik menuju ke lantai atas.     

Sebelum pergi, Ye Fei meminta kepala pelayan yang tinggal di rumah keluarga Ye untuk menunggu polisi menutup kasus dan mengirim kedua anjing itu kembali ke gunung dan hutan atau menemukan keluarga lain untuk memelihara mereka.     

Keesokan paginya, mobil Su Mohan melaju dengan kecepatan tinggi di jalan datar. Karena berangkat sangat pagi sekali, ia tidak menemui kemacetan. Mobil melaju sangat cepat sepanjang jalan.     

Ye Fei duduk di kursi penumpang samping sopir dan menurunkan jendela mobil sedikit, kemudian angin yang menyegarkan meniup wajahnya dan menyegarkan semangatnya.     

Su Mohan menyalakan musik dengan santai. Musik yang dinamis dan ceria penuh dengan ritme, ditambah dengan hari yang sedikit memabukkan dan langit yang cerah, Ye Fei merasa bahwa suasana hari ini benar-benar sangat bagus.     

"Ini." Su Mohan dengan santai melemparkan setumpuk surat kabar dan majalah kepada Ye Fei.     

Ye Fei terkejut sejenak, kemudian tidak bisa menahan diri untuk tidak berkata, "Apakah kamu selalu melakukan hal-hal seperti ini dengan mudah?"     

Su Mohan melengkungkan bibirnya dan tersenyum, sedikit lebih stabil dari ia yang biasanya, sifatnya yang pemarah dan sembrono juga sedikit berkurang. "Itu tergantung pada apa yang seseorang itu lakukan."     

Ye Fei tersenyum dan menatap surat kabar dan majalah yang Su Mohan serahkan. Seperti yang ia duga, berita di surat kabar hari ini dapat dikatakan telah diborong oleh keluarga Ye, entah itu halaman tentang hiburan, tentang keuangan, tentang bisnis atau kehidupan biasa.      

Pada surat kabar itu, badai dari keluarga Ye kemarin mendominasi berita utama. Judul yang tebal dan diperbesar berbaris di atasnya, disertai dengan serangkaian besar tanda seru dan tanda kutip, yang membuat Ye Fei tidak bisa menahan tawa untuk sementara waktu.     

'Ibu Tiri yang Kejam dan Cinderella versi Keluarga Berkuasa!'     

'Ibu Tiri yang Munafik dan Kejam, Putri yang Telah Jatuh ke Dalam Masalah Kembali Untuk Balas Dendam!'     

'Situasi Keluarga Ye Bangkit Kembali, Siapa yang Akan Mengisi Posisi Nyonya Su?'     

'Identitas Ye Fei Terungkap, Putri yang Malang Berhasil Memanjat Kekaisaran Su!'     

Melihat judul itu satu per satu, Ye Fei tidak bisa menahan diri untuk merasa bahagia, ia harus mengagumi kemampuan para media ini. Namun, ia khawatir berita itu akan lama untuk dicerna oleh semua orang untuk sementara waktu.     

Namun bagaimanapun, entah majalah atau surat kabar, meskipun mereka telah memberitakan masalah dari keluarga Ye, mereka semua telah menyamarkan mata dan hidung pada foto Ye Fei. Sehingga ia tidak perlu khawatir jika dikelilingi oleh orang-orang yang mendiskusikan tentang kasus ini setelah ia mulai masuk ke universitas.     

Mobil melaju sangat cepat sepanjang jalan, dan tidak butuh waktu lama untuk mencapai kampus Ye Fei. Gerbang kampus dibangun setinggi 20 meter. Pada gerbang itu terdapat huruf besar yang bertuliskan: 'Institut Internasional Bisnis Ibukota'.     

Fei Ye melihat para mahasiswa yang lalu-lalang di kampus melalui jendela mobil. Ia menjadi sangat merindukan beberapa kehidupan kampus untuk sementara waktu.     

Meskipun memasuki musim dingin, kampus ini masih dipenuhi bunga-bunga yang indah, walau gaya bunganya sedikit monoton. Ditambah lagi ada banyak pohon cemara yang diselingi satu sama lain.     

Di antara deretan gedung kampus, ada banyak mahasiswa yang berjalan melewati mereka. Dan yang paling mengejutkan Ye Fei, semua mahasiswa ini mengenakan semacam seragam sekolah, tetapi seragam ini lebih bagus daripada seragam sekolah.     

Mahasiswinya memakai kemeja putih dengan jas warna biru laut di bagian luar, rok pendek dengan warna yang sama dengan warna jas sebagai bawahannya, dan berjalan layaknya model. Mahasiswanya juga memakai kemeja putih dan jas juga celana panjang dengan warna biru laut. Melihat dari kejauhan, Ye Fei langsung merasa bahwa dimana-mana hanya ada pria tampan dan wanita cantik, sangat nyaman dipandang.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.