Mencuri Hati Tuan Su

"Ayah! Jangan dengarkan omong kosongnya! Ibu tidak pernah memintanya untuk melakukan hal seperti itu. Sangat jelas bahwa dia melakukan itu karena mendengar bahwa akan ada hadiah untuk yang memberi kesaksian tanpa pandang bulu." Melihat ibunya terseret dalam masalah, Ye Ya langsung menjelaskan dengan cemas.     

Cengkeraman Ye Tiancheng menjadi semakin erat, ia tidak melepaskan Jiang Huiru hanya karena perkataan Ye Ya.     

Ye Fei yang ada di samping hampir mati karena kegembiraan. Bukankah Jiang Huiru sudah melatih Ye Ya untuk menjadi serba bisa? Apakah menjadi serba bisa artinya tidak punya otak?     

Tidakkah Ye Ya tahu bahwa jika dalam situasi seperti ini, semakin banyak tanggung jawab yang ditempatkan pada pelayan Chen Cuihua, semakin besar kemungkinan Chen Cuihua untuk mengungkapkan kebenaran?!     

Ye Fei merasa bahwa mungkin rencana Jiang Huiru terlalu kuat, sehingga Ye Ya, yang tampaknya serba bisa, sekarang menjadi produk gagal keluarga, terutama ibunya.     

Benar saja, Jiang Huiru, yang sudah sulit bernapas, menjadi pucat ketika mendengar kata-kata Ye Ya. Seketika ia menyesal, kenapa dulu ia tidak langsung mencekik Ye Ya sampai mati ketika Ye Ya lahir?     

"Nyonya, bagaimana bisa Nona Kedua bisa mengatakan hal seperti itu padaku! Nyonya, Anda harus mengatakan sesuatu untuk membela saya …" Chen Cuihua menangis dan berkata dengan sangat memelas.     

"Baiklah, Nyonya! Karena Anda tidak ada niat baik membantu saya, jangan salahkan saya karena menjadi seperti ini! Pak Polisi! Saya mengaku, saya akan mengakui semuanya!" Chen Cuihua menyeka air matanya dan berbalik untuk melihat ke arah petugas polisi.     

Pada saat ini, Jiang Huiru benar-benar ingin marah. Bukannya ia tidak ingin berbicara membelanya. Namun, kerahnya yang ditarik oleh Ye Tiancheng menahan lehernya. Membuatnya tidak bisa bicara, bahkan tidak bisa bernapas!     

"Pak Polisi, saya akan mengatakannya, saya akan mengatakan semuanya. Selama ini saya dihasut oleh nyonya. Nyonya meminta saya untuk berdiri dan memberikan kesaksian bahwa nona tertua yang memberikan obat pada makanan anjing, dan meminta saya untuk mengatakan bahwa saya melihatnya sekitar jam 12 tengah malam.      

"Namun, siapa yang menyangka saya sangat gugup dan salah berkata bahwa itu adalah jam 12 siang! Tapi saya juga tidak menyangka, hanya karena kesalahan itu, nyonya berencana untuk menyalahkan saya!"     

Mata Jiang Huiru melotot dan kedua tangannya melambai dengan putus asa di udara, tapi perhatian semua orang terfokus pada pelayan. Tidak ada yang memperhatikan perjuangannya, sehingga Jiang Huiru hanya bisa melihat pelayan itu pada saat ini. Pelayan itu mengakui semuanya, tapi ia tidak bisa berkata apa-apa.     

"Dan juga, saya tidak tahu bentuk dan warna dari obat itu sama sekali. Nyonya takut saya akan membocorkan semuanya, sehingga dia tidak banyak memberi tahu saya. Saya hanya mengatakan omong kosong!"     

"Chen—Cuihua!" Jiang Huiru memanggil nama pelayan itu dengan suaranya yang serak dan seadanya. Tapi sepertinya semua akan lebih baik jika ia tidak mengatakan sepatah kata pun, karena hal itu bahkan membuat Ye Tiancheng semakin marah.      

"Diam!"     

Ye Tiancheng tidak mendengarkan penjelasannya sama sekali dan melemparkannya ke lantai.     

Dengan suara 'Brak!', Jiang Huiru terbanting ke lantai. Gaun panjangnya yang memiliki belahan tinggi langsung memperlihatkan kedua pahanya. Karena rasa sakit yang hebat itu, Jiang Huiru, yang sejak awal sudah kesulitan menghirup oksigen, matanya menjadi berkunang-kunang, ia bahkan tidak bisa membedakan arah.     

Ye Fei melangkah maju sambil mencibir dan memandang pelayan Chen Cuihua dan berkata, "Apakah kamu yakin Nyonya Ye yang meminta Anda untuk maju dan bersaksi melawanku?"     

Chen Cuihua mengangguk dan berkata, "Saya bersumpah, Nona. Nyonya Ye benar-benar meminta saya untuk bersaksi melawan Anda! Saya hanya seorang pelayan. Apa gunanya saya melakukan hal semacam ini?!"