Mencuri Hati Tuan Su

Anda Terlalu Khawatir



Anda Terlalu Khawatir

3Kata-kata yang Ye Tiancheng sebutkan telah menyatakan posisinya dan juga memberikan jawaban dari pertanyaan Ye Fei.     

Ye Fei tidak lagi tenggelam dalam masa lalu, dia juga tidak berniat untuk terus berbicara dengan Ye Tiancheng. Sebaliknya, dia menoleh ke arah pengawal di satu sisi dan berkata. "Matikan sementara alarm inframerah di lantai pertama."     

"Baik, Nona."     

Ye Tiancheng berdiri di tempat menyaksikan Ye Fei berbalik dan pergi, hatinya entah kenapa menjadi terasa masam.     

Ye Tiancheng tahu bahwa ini terlalu kejam untuk anak yang dulu sangat ia cintai. Tapi ia juga tahu bahwa kondisinya dan Ye Fei memang sudah tidak memungkinkan lagi sejak ia mengetahui semuanya 6 tahun yang lalu.     

Bahkan dalam situasi sekarang, Ye Tiancheng tahu meskipun ini akan sangat memalukan, ia harus mendorong Ye Fei ke dalam lubang api lagi demi Ye Ya. Meskipun ia tahu bahwa kesalahan yang dilakukan oleh orang dewasa tidak dapat disalahkan pada anak-anak.     

Tapi Ye Tiancheng tidak punya pilihan lagi. Ia harus melindungi Ye Ya, anak kandungnya sendiri. Hal itu membuatnya harus mengkhianati gadis muda di depannya ini.     

"Feifei, kamu pasti memiliki banyak pertanyaan yang ingin kamu tanyakan. Setelah konferensi pers hari ini, jika kamu memiliki pertanyaan, tanyakan saja padaku." Ye Tiancheng melihat sosok Ye Fei dan berbicara lagi, terdapat ketenangan yang langka pada suaranya.     

Ye Fei duduk di sofa dan membolak-balikkan beberapa majalah yang tidak sempat dia baca pagi ini. Dia tidak menolehkan kepalanya tapi berkata dengan lemah, "Tuan Ye terlalu khawatir, aku tidak punya pertanyaan untuk ditanyakan kepada Anda."     

Mendengarkan jawaban Ye Fei yang sopan dan dingin, mata Ye Tiancheng menjadi sedikit gelap, kemudian ia berbalik dan menatap Ye Ya yang duduk di kursi roda. Hatinya menjadi tegas kembali.     

Ia harus melindungi putrinya, meskipun ia mengakui bahwa selama ia membesarkan Ye Fei selama 18 tahun, kasih sayangnya sangat besar. Jika Ye Fei hanyalah seorang yatim piatu biasa atau bukan anak dari Song Lingwei, maka mungkin ia masih bisa menerima Ye Fei.     

Namun, dia adalah anak haram yang lahir dari hubungan gelap Song Lingwei dan pria lain. Kebenaran ini mengingatkannya pada kebodohan dan kekonyolannya sendiri di masa lalu.     

"Tuan, kamu juga harus naik ke atas dan berganti pakaian. Beberapa saat lagi para wartawan akan masuk." Jiang Huiru mengganti pakaiannya menjadi pakaian tradisional warna merah marun dengan selendang bulu kelinci putih di lehernya,serta sepasang anting yang serasi. Ia berpakaian lengkap bagaikan seorang nyonya yang sebenarnya.     

"Baiklah, tolong beri tahu Yaya dengan baik, jangan sampai dia berbicara omong kosong nanti. Masalah ini akan diatasi olehku. Aku hanya khawatir kehidupan baiknya akan berakhir!" Ekspresi Ye Tiancheng terhadap Jiang Huiru tidak terlalu baik dan dia melirik Ye Ya yang duduk di samping.     

"Tuan, jangan khawatir, emosi Yaya akhir-akhir ini sangat tidak stabil. Tapi aku yakin dia masih bisa mengontrol masalah besar ini dengan baik." Jiang Huiru mengangguk.     

Ye Tiancheng pergi ke atas untuk mengganti bajunya, ekspresinya tampak tidak senang.     

Jiang Huiru melirik Ye Fei di sofa dan berjalan ke samping sambil mendorong Ye Ya jauh-jauh, kemudian merendahkan nada suaranya dan berkata, "Yaya, bagaimana kamu bisa menyebarkan foto-foto dari hasil tes DNA itu ke media?"     

"Bu, kenapa aku berpikir bahwa Ibu sepertinya tampak sangat kesal karena aku telah mengungkapkan identitas Ye Fei yang sebenarnya?" Kegembiraan di wajah Ye Ya sedikit menghilang. Ia menatap Jiang Huiru dan seolah ingin melihat sesuatu dari penampilannya.     

Rasa canggung melintas di mata Jiang Huiru dan dia berkata, "Ibu hanya berpikir bahwa kamu tidak banyak memikirkan keadaan di masa depan. Ayahmu dan aku tidak memiliki persiapan apa pun. Kamu lihat sendiri, kan, ada begitu banyak media yang datang? Jika kita tidak dapat mengatasi semuanya dengan baik, itu dapat menyebabkan konsekuensi yang sangat serius."     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.