Mencuri Hati Tuan Su

Berharap Kamu Mati



Berharap Kamu Mati

2  Ketika Ye Fei turun ke lantai satu, pelayan membawakan sarapan seperti biasa. Ekspresinya masih berwibawa seperti biasanya, tanpa kelonggaran sedikit pun.    

   Ye Ya, yang berada di sisi lain perbatasan, juga berdandan hari ini. Ia tidak mengenakan pakaian rumah yang longgar, melainkan mengenakan gaun longgar dengan mantel merah muda di bagian luar, yang mana berhasil menutupi semua luka di tubuhnya.    

   Adapun rambutnya, Ye Ya tidak hanya memerintahkan orang lain untuk mengepang rambutnya dengan indah, tetapi ia juga mengenakan topi wol dan riasan matte. Untuk sementara, ia tidak terlihat memalukan seperti beberapa hari sebelumnya.    

   Melihat Ye Fei, Ye Ya tidak bisa menahan diri untuk tidak berbicara. "Ye Fei, apakah kamu sudah melihat berita di surat kabar hari ini?"    

   "Apakah kamu memiliki acara yang membahagiakan?" Ye Fei mencibir.    

   Ye Ya tidak tersinggung, ia hanya tersenyum dan berkata, "Apakah kamu tahu bahwa kamu sebenarnya adalah anak haram? Kamu adalah anak tidak sah dari Song Lingwei dan pria lain. Kamu sama sekali bukan nona tertua dari keluarga Ye. Kamu adalah keturunan darah yang kotor, rendahan, dan miskin. Dasar anak haram!"    

   Nada bicara Ye Ya tidak tajam, suaranya masih agak rendah, tapi ia terus menatap Ye Fei sambil tersenyum. Bisa dilihat bahwa ia sedang dalam suasana hati yang sangat baik.    

   Ye Fei melihat ke arah jam, saat itu baru jam 6 lewat. Ye Tiancheng maupun Jiang Huiru belum turun ke lantai bawah. Sepertinya Ye Ya benar-benar bangun pagi untuk menunggu supaya bisa menghina Ye Fei seperti ini.    

   "Sepertinya kamu benar-benar peduli dengan urusanku. Aku ingin mengingatkan bahwa sekarang lukamu tidak ringan, kamu harus lebih peduli dengan tubuhmu," kaya Ye Fei hangat.    

   Melihat ekspresi Ye Fei yang tidak berubah, Ye Ya mengerutkan kening.    

   Bukankah seharusnya dia terkejut?    

   Bagaimana dia masih bisa begitu tenang?    

   Ye Ya mengerutkan kening dan berkata kepada pelayan di sampingnya, "Pergi dan berikan surat kabar ini padanya. Aku ingin melihat apakah dia masih bisa bersikap begitu tenang setelah dia mengetahuinya."    

   Setelah itu, pelayan benar-benar datang dengan setumpuk surat kabar dan majalah. Bibi Jiang di samping melirik Ye Fei terlebih dahulu sebelum mengulurkan tangan untuk mengambil barang-barang itu.    

   Setelah Ye Fei meminum kopinya, ia duduk di kursi dan membolak-balikkan halaman surat kabar.    

   'Mengejutkan! Nona Tertua dari keluarga Ye tidak memiliki hubungan darah dengan Ye Tiancheng!'    

   'Bagaimana perkembangan hubungan Ye Fei dengan Tuan Su setelah identitasnya terungkap?'    

   'Masa lalu romantis dari wanita lugu, Song Lingwei!'    

   Dan masih banyak lagi judul berita lainnya.    

   Melihat setumpuk surat kabar dan majalah itu, alis Ye Fei menjadi lebih berkerut. Meskipun sebagian besar surat kabar melaporkan dengan jujur ​​​​berdasarkan bukti dan informasi yang diberikan oleh Ye Ya. Tapi, demi menarik minat dan spekulasi, beberapa dari mereka telah memimpin publik untuk membuat pandangan buruk tentang Ye Fei dan ibunya, Song Lingwei.    

   Ada juga beberapa surat kabar yang tidak memberitakan dengan lengkap. Ye Fei memutuskan untuk menuntut mereka setelah ini. Tidak tahu dari mana surat kabar itu mendapatkan beberapa foto tidak senonoh yang mirip dengan ibunya, bahkan secara terbuka memfitnah reputasi ibunya. Beberapa bahkan mengklaim dengan lantang bahwa ibunya berselingkuh dengan beberapa pria di studio lukisnya saat itu.    

   "Bagaimana? Apakah kamu percaya kali ini? Bukankah kamu selalu bertanya-tanya kenapa ayah tiba-tiba menjadi sangat membencimu? Biar aku beritahu, kamu bukan anak ayah. Setiap kali ayah melihatmu, dia akan teringat pada ibumu yang bermain di belakangnya dan menganggapnya sebagai lelucon. Setiap kali dia melihatmu, dia akan menyadari betapa bodohnya dia dulu. Itu sebabnya dia sangat membencimu dan ingin kamu mati!"    

   Ye Ya tertawa terbahak-bahak. Melihat ekspresi suram pada wajah Ye Fei, hatinya menjadi semakin bahagia.    

   


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.