Mencuri Hati Tuan Su

Bertemu Liu Wei



Bertemu Liu Wei

3"Dokter, bagaimana kondisi Yaya ..." Ye Tiancheng membuang muka dan pergi untuk berbicara dengan seorang dokter.     

"Tiancheng, cedera Yaya kali ini tidak ringan, sebagian besar kulit di seluruh tubuhnya terluka parah. Bahkan jika dia bisa pulih di masa depan, aku khawatir pasti akan meninggalkan banyak bekas luka."     

Ye Tiancheng terdiam beberapa saat, kemudian berkata, "Selama hidupnya baik-baik saja itu tidak masalah, aku melihat tidak ada luka yang serius di wajahnya. Aku pikir itu dapat mengurangi sedikit rasa sakit di hatinya."     

Dokter mengangguk dan melanjutkan, "Jarinya yang terputus telah disambungkan lagi setelah operasi, tapi aku khawatir jari ini hanya dapat digunakan sebagai hiasan di masa depan."     

"Baiklah, aku mengerti, aku akan memberitahunya agar lebih berhati-hati di masa depan." Ye Tiancheng mengangguk.     

Dokter menepuk pundaknya. "Dia masih belum melewati masa kritis sekarang. Jika dia bangun dalam tiga hari dan dalam keadaan baik-baik saja, kita dapat melanjutkan operasi berikutnya. Jika dia masih tidak bisa bangun, aku khawatir semuanya akan menjadi sedikit sulit."     

Ye Tiancheng tidak berbicara, tapi ia tampak sedikit khawatir.     

"Ye Tiancheng, jangan khawatir. Berdasarkan pengalamanku selama bertahun-tahun, seharusnya tidak ada masalah. Kamu juga harus mempersiapkan operasi cangkok kulit lanjutan lebih awal."     

Ye Tiancheng bertukar beberapa kata dengan dokter yang sepertinya sudah sangat akrab dengannya itu dan tidak berbicara lagi. Kemudian ia berbalik dan pergi ke kamar pasien tempat Ye Ya berada.     

Jiang Huiru bersandar di depan ranjang rumah sakit dan menangis tak terkendali. "Yaya yang malang, kenapa nasibmu seperti ini ... Kenapa kamu selalu terluka …"     

Ye Tiancheng mengerutkan kening dan meninggalkan mereka untuk pergi ke ruang merokok.     

Sejak Ye Ya masih kecil, ia jarang menunjukkan kasih sayang untuk Ye Ya. Salah satu alasannya adalah karena ia telah memiliki Ye Fei sebelum Ye Ya lahir, sehingga ia tidak memiliki antusias menjadi ayah baru lagi. Selain itu, perasaannya terhadap Jiang Huiru tidak terlalu besar dan bukan cinta yang murni, sehingga kasih sayangnya untuk Ye Ya sedikit berkurang. Tapi, alasan yang paling penting adalah, Ye Ya masih memiliki seorang ibu kandung, sedangkan Ye Fei telah kehilangan ibunya di usia muda.     

Meskipun Jiang Huiru selalu memperlakukan Ye Fei dengan baik, ia selalu merasa bahwa Jiang Huiru tidak dapat menggantikan posisi sebagai ibu kandung. Karena itu, ia selalu menyayangi Ye Fei dan selalu ingin memberikan yang terbaik untuknya.     

Tapi baru beberapa tahun yang lalu Ye Tiancheng menyadari betapa konyolnya ia, sehingga ia memutuskan untuk memberikan kasih sayang yang baik untuk kedua anaknya, Ye Ya dan Ye Fei.     

Tapi pada akhirnya, Ye Tiancheng masih membuat anaknya menderita siksaan seperti itu.     

Rongga mata Ye Tiancheng sedikit merah dan hatinya menjadi sangat masam ketika ia memikirkan Ye Ya yang sedang terbaring di ranjang rumah sakit.     

Dua hari kemudian.     

Ye Fei menerima telepon dari Su Mohan. Setelah sekian lama, Su Mohan akhirnya menemukan pria bernama Liu Wei. Data membuktikan bahwa dia memang anggota dari Agensi Detektif Swasta Tiandi.     

"Di mana kamu? Aku akan menyusul." Ye Fei bertanya dengan cemas.     

"Kamu langsung datang saja, pengemudi sudah mengetahui lokasinya."     

"Oke, aku akan pergi sekarang." Ye Fei dengan cemas menutup telepon.     

Su Mohan membuka mulutnya dan berkata, "Hari ini sangat dingin, jangan lupa memakai pakaian yang tebal."     

Hati Ye Fei menjadi hangat. "Aku mengerti, kamu juga."     

Setelah berganti pakaian, Ye Fei segera menyusul Su Mohan. Sopir membawanya ke sebuah ruang bawah tanah. Ye Fei melewati ruang bawah tanah sambil melihat grafiti di dinding.     

Ruang bawah tanah itu agak lembab dan tampak sedikit suram. Untungnya Su Mohan muncul di depan pintu begitu Ye Fei keluar dari mobil. Entah kenapa waktunya sangat tepat.     

"Liu Wei ada di dalam?" Ye Fei bertanya.     

Su Mohan mengangguk.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.