Mencuri Hati Tuan Su

Pria yang Hangat dan Perhatian



Pria yang Hangat dan Perhatian

0Ye Fei menampilkan senyum yang agak jelek, lalu ia mengulurkan tangannya untuk menarik wajah tampan Su Mohan. "Su Mohan, kenapa aku berpikir bahwa ternyata kamu bukan orang yang dingin? Awalnya aku mengira kamu adalah orang yang jauh berada di atas, tidak terjangkau, tinggi, dan tampan. Sekarang aku merasa kamu mirip dengan …"     

"Mirip dengan siapa?" ​​Su Mohan memalingkan wajahnya dan mencium tangan kecil Ye Fei yang gelisah.     

"Mirip dengan ayahku dulu."     

Wajah Su Mohan menegang, suasana hatinya yang baik seolah-olah tenggelam ke dasar air dalam sekejap.     

Bagaimana bisa dia mirip dengan Ye Tiancheng bajingan itu?     

Dia jelas seratus kali lebih tampan dari Ye Tiancheng, seratus kali lembut, seratus kali lebih tinggi dan perkasa, oke?     

"Hehe, jangan kesal. Sebenarnya, aku hanya berpikir bahwa kamu berubah menjadi pria yang hangat dan sangat perhatian." Ye Fei tersenyum, merasa suasana hatinya yang tadi terganggu secara bertahap membaik.     

"Bukankah ada pepatah yang mengatakan bahwa setiap pria di dunia ini adalah pria yang hangat dan perhatian? Hanya saja mungkin kamu bukan orang yang mendapatkan kehangatan pria tersebut." Su Mohan berkata dengan ringan.     

Ye Fei memandang pria di depannya, dan hatinya dipenuhi dengan kebahagiaan. "Su Mohan, kamu menyalin kalimat itu dari artikel di internet kan?"     

"Menyalin apanya? Coba kamu ingat-ingat kembali. Jangan gunakan IQ-mu untuk menghinaku," kata Su Mohan mencemooh.     

Ye Fei tersenyum, merasa sejak ia bersama Su Mohan, Su Mohan tampak semakin lembut dan perhatian. Su Mohan juga tidak lagi selalu meremas wajah Ye Fei seperti sebelumnya.     

"Su Mohan, kenapa aku merasa hari-hariku bersamamu terasa seperti mimpi? Aku sangat bahagia." Ye Fei mengakui perasaannya dengan tidak malu-malu.     

Mendengar kalimat itu, Su Mohan sangat menikmatinya. "Kalau begitu, bermimpilah sepanjang waktu."     

Hanya saja keduanya tidak tahu bahwa mimpi indah itu bisa hilang jika mereka terbangun.     

Ye Fei duduk di pangkuan Su Mohan dan menyelipkankan jari-jarinya pada Su Mohan dan berkata, "Sayang sekali aku tidak mendapatkan bukti untuk foto-foto itu, aku tidak dapat membuktikan bahwa ibuku tidak bersalah."     

Su Mohan mengeluarkan dua lembar foto dan menyerahkannya kepada Ye Fei. "Ini dari Liu Wei. Aku berpikir foto ini agak tidak senonoh, jadi aku mengurungkan niat untuk menunjukkannya kepadamu."     

Ye Fei pulih dari kesedihannya dan melihat foto itu lebih dekat.     

Kedua foto itu berskala sangat besar. Salah satunya adalah sepasang pria dan wanita di tempat tidur. Wanita itu telanjang dan sedang ditindih oleh yang pria. Rambutnya sedikit acak-acakan dan menutupi wajahnya. Wanita itu sedikit memejamkan mata dan terlihat sangat bahagia. Ye Fei harus mengakui bahwa wanita ini benar-benar terlihat seperti ibunya sendiri.     

Adapun foto yang kedua adalah adegan dua orang berciuman di lorong. Tangan pria itu bertumpu di pinggul wanitanya. Keduanya berciuman dengan ganas. Melihat dari kualitasnya, foto ini seharusnya berasal dari sebuah tangkapan layar kamera pengawas. Wanita dan pria itu memalingkan wajah mereka ke samping, hanya dapat dilihat bahwa ada beberapa kemiripan.     

Ye Fei mengerutkan kening dan mengesampingkan foto itu. "Tidak heran jika Ye Tiancheng tidak bisa membedakannya. Aku masih tidak yakin apakah orang di foto itu ibuku atau bukan jika aku hanya melihat dari foto seperti ini."     

Su Mohan membuka mulutnya dan berkata, "Jangan khawatir, kita akan menemukan jawabannya. Sekarang sudah ada dua petunjuk. Satu adalah sumber dari foto ini, dan yang lainnya adalah direktur dari Agensi Detektif Swasta Tiandi. Tidak memerlukan waktu lama untuk menemukan beberapa petunjuk."     

Ye Fei mengerutkan alisnya dan berkata, "Hal yang aku benci adalah kedua kualitas dari foto ini tidak tinggi dan terlalu kabur. Seandainya kedua foto ini lebih jelas, mungkin kita dapat menemukan beberapa petunjuk. Tapi ketika ibuku meninggal, aku memang masih sangat kecil, sehingga kesanku padanya juga tidak terlalu dalam."     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.