Mencuri Hati Tuan Su

Apakah Ini Sebuah Pengakuan?



Apakah Ini Sebuah Pengakuan?

1"Benar." Su Mohan menjawab dengan suara yang dalam seperti sebelumnya, tapi juga singkat dan tegas.     

Wajah pucat Ye Fei berubah menjadi sedikit merah. Ia memalingkan muka secara buru-buru. Tapi ketika ia mengingat adegan kemarin saat Su Mohan berkencan dengan Ye Ya di belakangnya, ia segera berkata dengan kesal, "Kamu tidak ingin menjelaskan apa yang terjadi kemarin?"     

Su Mohan sedikit mengernyit dan berkata, "Tidak ada yang perlu dijelaskan."     

"Kamu ...!" Ye Fei sangat marah, tapi ia tersedak oleh kata-katanya dan tidak tahu bagaimana untuk melanjutkan kalimatnya. Tidak ada yang perlu dijelaskan? Apa maksud dari tidak ada yang perlu dijelaskan?     

"Dalam waktu dekat akan mengumumkan pembatalan pernikahan dengannya." Melihat wajah kecilnya menjadi bengkak, Su Mohan menambahkan kalimat lain.     

Kali ini, giliran Ye Fei yang lebih terkejut. Su Mohan yang mengucapkan 'aku mencintaimu' sudah cukup membuatnya terkejut, tapi ia tidak percaya Su Mohan mengatakan akan memutuskan hubungan pertunangannya dengan Ye Ya!     

Apakah karena dirinya?     

Apakah ini benar-benar karena dirinya?     

Ye Fei menjadi gelisah. Tangannya tersembunyi di dalam selimut sembari diam-diam menggenggam seprai. Tapi ia masih bersikeras, "Jika kamu membatalkan pernikahannya maka batalkan saja. Apa hubungannya denganku?"     

Su Mohan mengangkat alis. Lalu tangannya terulur dan dengan lembut meraih salah satu tangan Ye Fei dan berkata, "Bukankah kamu ingin menjadi wanitaku?"     

Ye Fei menoleh untuk menatapnya. Ia mengerutkan kening karena tidak puas. "Su Mohan, apakah ini sebuah pengakuan?"     

Su Mohan jelas tidak berharap ia berbicara seperti ini. Huh, pengakuan?     

Apakah ini adalah sebuah pengakuan atas perasaannya?     

Su Mohan mau tak mau jadi memikirkan kembali adegan seorang pria dan wanita di depan bioskop. Pria itu membawa seikat bunga dan boneka beruang di tangannya. Tapi bukankah ia sudah memberi Ye Fei bunga? Jika itu dihitung sebagai pernyataan cinta ...     

Su Mohan langsung membuang muka dengan sedikit canggung. Untuk pertama kalinya, ia menyatakan cinta pada seorang wanita dengan cara yang sangat membosankan itu. Tidak masalah jika makhluk kecil itu tidak berterima kasih padanya, tapi kenapa Ye Fei berani mengejeknya seperti ini!     

Setelah berselisih dengan pikirannya beberapa saat, Su Mohan bangkit. Ia membanting pintu dan berjalan keluar.     

Ye Fei menatap pria paling keji itu dengan takjub. Pria itu barusan bertanya padanya, tapi dia langsung membanting pintu dan pergi?     

"Hei! Su Mohan, aku masih sakit!" Ye Fei sangat marah dan berteriak ke arah pintu.     

Su Mohan mengerutkan kening ketika ia mendengar teriakannya di dalam, dan memberikan perintah pada pria yang berjaga di depan pintu. "Jaga dia dengan baik."     

Ia segera menuju lift dan berlari keluar dari rumah sakit. Su Mohan berdiri di pintu masuk rumah sakit sambil menatap sekeliling, kemudian langsung berlari menuju toko bunga dan hadiah.     

"Seikat mawar biru … Bukan, mawar merah."     

"Anak muda, sebenarnya kamu ingin mawar merah atau mawar biru?" tanya pemilik toko seraya menatap Su Mohan yang bersimbah keringat.     

Su Mohan melirik ke arah beberapa ikat bunga di bawah, namun segera mengganti minatnya. Pertama-tama, ia mengecualikan mawar biru, karena mawar biru di sana terlihat sangat umum di pasaran dan warnanya tidak asli. Bagaimanapun, ia adalah Su Mohan. Meskipun sekarang ia sedang terburu-buru, ia pasti tetap akan memperhatikan hal-hal sepele seperti itu!     

Tatapan Su Mohan beralih pada seikat mawar merah lainnya. Bunga mawar merah itu tidak terlalu segar. Banyak kelopak di atasnya sudah menghitam, membuat Su Mohan mengerutkan kening.     

Lalu Su Mohan melihat ke samping, pada seikat mawar berwarna jingga kekuningan yang letaknya sedikit tersembunyi. Masih ada tetesan air yang menggantung di kelopak bunganya, membuat bunga tersebut terlihat relatif segar.     

"Yang berwarna jingga kekuningan ini baru saja datang. Kamu beruntung, anak muda. Namun, mawar ini sedikit lebih mahal. Harganya 15 yuan per tangkainya." Pemilik toko berujar sambil berusaha membujuk dengan nada bersemangat agar Su Mohan membelinya.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.