Mencuri Hati Tuan Su

Aku Sudah Muak Denganmu



Aku Sudah Muak Denganmu

0Segera, Su Mohan menaikkan bagian atas tempat tidur rumah sakit menjadi lebih tinggi, supaya Ye Fei bisa duduk sedikit.     

Namun, Ye Fei masih membuang wajahnya dan menolak untuk melihatnya.     

"Kamu mengalami cedera. Jadi kamu harus makan makanan yang lebih ringan sementara ini, sehingga rasa makanannya juga relatif ringan. Setelah kamu keluar dari rumah sakit, aku akan mengajakmu makan apa saja yang kamu suka." Su Mohan membuka tempat penyimpanan makanan dan mengambil beberapa piring berisi makanan ringan dari sana.     

"Bawa semuanya pergi, aku tidak ingin makan makanan yang kamu bawa," kata Ye Fei dingin.     

Tangan Su Mohan berhenti bergerak, alisnya berkerut dan ia berkata dengan suara yang dalam, "Jangan membuatku kehilangan kesabaran."     

Kali ini, Ye Fei akhirnya menengok dan menatap pria di depannya dengan mata yang merah, kemudian berkata, "Aku tidak membuat kesabaranmu habis! Su Mohan, mulai hari ini aku tidak ingin melihatmu lagi, dan aku tidak akan tinggal di sisimu lagi.      

"Aku tahu kamu pasti bisa melakukan apa yang kamu inginkan. Tapi jika kamu ingin membuatku berada di sisimu untuk membuatmu bahagia, lebih baik bunuh saja aku! Jika tidak ingin melakukannya, maka selama aku masih hidup, aku tidak akan pernah tinggal di sisimu!"     

'Brak!'     

Su Mohan membanting mangkuk di tangannya dengan sebuah hentakan di atas meja. Ia terlihat sangat marah. "Coba katakan sekali lagi!"     

"Aku bilang aku tidak akan tinggal di sisimu! Aku muak denganmu! Aku benar-benar sudah muak denganmu!" kata Ye Fei di sela-sela tangisannya. Ia muak dengan belaiannya, muak dengan cara Su Mohan memanjakannya, ia tidak membutuhkan kasih sayangnya yang palsu, dan ia tidak ingin dipermainkan oleh Su Mohan seperti orang bodoh lagi!     

Su Mohan dengan putus asa menekan amarahnya. Ia sangat berusaha keras menahan diri sehingga membuatnya menggertakkan giginya sendiri.      

"Itu tidak mungkin." Pada akhirnya, Su Mohan menelan semua amarahnya, lalu mengucapkan tiga kata dengan ekspresi wajah yang muram.     

Ye Fei tertawa meskipun Su Mohan sedang berang. Ia mengangkat tangannya, menepis piring dan mangkuk ke samping, sehingga benda-benda itu langsung jatuh ke lantai. "Keluar! Aku tidak ingin melihatmu! Keluar! Pergi!"     

Sarapan yang masih mengepul seketika tumpah berserakan ke lantai, bahkan mengenai pakaian Su Mohan dan tempat tidur rumah sakit. Suara piring yang pencah dan denting sumpit terdengar di telinga. Ye Fei menyingkirkan semua piring dan sumpit yang bisa dijangkau.      

Setelah semuanya jatuh, ruangan yang semula rapi menjadi berantakan dalam sekejap, dan nuansa di antara mereka berdua tampak ada aura mengerikan bagaikan di medan perang.     

Su Mohan mengepalkan tinjunya dan menatap wanita yang menggila di depannya. Ia sangat geram sehingga membuat semua amarahnya yang tertahan hampir menyembur keluar. Rasanya ia ingin membanting pintu dan segera pergi dari sana.     

Ye Fei melihat Su Mohan yang masih berdiri diam di tempat yang sama. Ia meraba kepala tempat tidur dengan santai. Tangannya lalu menyentuh hasil dari usaha kerasnya kemarin, yaitu kue ulang tahun yang konyol itu.     

Melihat kue itu, Ye Fei merasa semakin sedih. Ia sudah memeras otaknya untuk memberi kejutan pada hari ulang tahun Su Mohan, tapi Su Mohan malah bersenda gurau dengan wanita lain di luar. Ye Fei sangat percaya diri sehingga berpikir ia bisa mendapatkan cinta Su Mohan. Namun kenyataan menampar wajahnya, membuatnya harus segera bangun dari mimpi-mimpi itu.     

Ye Fei segera mengangkat tangannya untuk membuang kue itu. Memangnya apa yang harus ia lakukan lagi dengan kue itu? Betapa bodohnya ia jika masih menyimpannya.     

"Jangan coba-coba melakukannya!"     

Kali ini, Su Mohan benar-benar panas. Melihat Ye Fei yang hendak membuang kue ulang tahun untuknya yang telah dibuat dengan usaha keras, Su Mohan bergegas maju dan meraih kue di tangan Ye Fei.     

Ye Fei langsung merebutnya. Tapi ia hanya sempat memegang ikatan pita pada kotak kue tersebut dan menatap pria di depannya dengan mata yang merah. "Ini milikku! Aku yang membuatnya! Aku bisa melakukan apa saja pada kue ini! Memangnya kenapa aku tidak boleh melakukannya?!"     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.