Mencuri Hati Tuan Su

Aku Tidak Ingin Melihatmu



Aku Tidak Ingin Melihatmu

3Su Mohan bangkit dan membuka ikatan pada bingkisan kotak kue. Dengan hati-hati ia membuka tutupnya.      

Kue dua tingkat yang tidak terlalu indah mulai terlihat. Warna keseluruhan dari kuenya adalah merah jambu dan putih, lapisan atasnya diletakkan hiasan yang meriah. Di atasnya terdapat sepasang replika pria dan wanita yang sangat jelek. Tidak tahu apakah karena berusaha terlalu keras, Ye Fei membuat bibir pada karakternya dengan sangat besar. Bibir merahnya tampak sedikit jelek, tapi karakternya tersenyum dengan bahagia.     

Sedangkan wajah replika Su Mohan yang tanpa ekspresi terlihat sedikit sombong. Ekspresi dinginnya tidak terlihat seperti orang yang baik. Pakaian pada karakter mereka berdua secara samar memperlihatkan pakaian yang mereka kenakan di hari itu. Meskipun tidak mirip, tapi beberapa bagian terlihat sama persis.     

Su Mohan dengan lembut menutup kotak kue itu, lalu menatap Ye Fei yang masih belum sadar dan berkata dengan lembut, "Dasar bodoh."     

Ye Fei masih menutup matanya dengan erat dan sama sekali tidak menanggapi ucapan Su Mohan. Alis dan keningnya yang berkerut menunjukkan bahwa ia sedang tidak dalam suasana hati yang baik saat ini.     

Su Mohan membungkuk dan dengan lembut mencium kelopak matanya yang masih tertutup. "Tunggu sampai kamu bangun, lalu kita akan merayakan ulang tahunku bersama, ya?"     

Su Mohan hampir tidak tidur sepanjang malam. Ia terus duduk di samping tempat tidur untuk menjaga Ye Fei. Ia selalu memegang tangan Ye Fei dengan erat, seolah-olah takut Ye Fei akan terlepas secara tidak sengaja dan menghilang dari sisinya.     

Keesokan paginya, sinar matahari menembus jendela dan menyelimuti bangsal untuk membawa sentuhan kehangatan.     

Su Mohan menghubungi dokter untuk memeriksa kondisi Ye Fei. Setelah memastikan bahwa semuanya normal, ia meminta seseorang untuk membuatkan sarapan dan mengantarkannya. Saat sarapan diantarkan, waktu menunjukkan sudah hampir jam delapan.     

Su Mohan melihat Ye Fei masih tidak memiliki tanda-tanda akan sadarkan diri, jadi ia pergi ke kamar mandi untuk membilas wajah dan menyegarkan diri.     

Ketika Su Mohan kembali ke samping tempat tidur lagi, tidak butuh waktu lama sebelum ia menyadari bulu mata Ye Fei bergetar ringan. Ia segera memanggil dokter dengan sedikit kegirangan.     

"Menurut kondisinya, nona Ye seharusnya bisa bangun sebentar lagi. Setelah bangun, pasien dianjurkan tetap tinggal di rumah sakit untuk observasi beberapa hari. Jika luka di sekujur tubuhnya hampir sembuh, baru pasien diperbolehkan untuk pulang dan memulihkan luka di kakinya." Dokter membuka mulut untuk menjelaskan.     

Su Mohan menanggapi dengan gumaman dalam yang singkat. Hatinya penuh dengan harapan yang samar.     

Tidak lama kemudian, Ye Fei perlahan membuka matanya karena kesakitan. Ia melihat wajah tampan yang terlihat akrab, membuatnya berpikir bahwa ia sedang bermimpi dan segera menutup matanya lagi.     

Tapi ketika Ye Fei membuka matanya lagi, ia menemukan pria itu masih berada di depannya!     

Alis Ye Fei pun mengernyit dalam.     

Ye Fei ingat. Kemarin …     

Ya, benar. Sepertinya kemarin ada sebuah mobil yang ingin menabraknya. Ia sudah menghindar beberapa langkah, tapi mobil itu terus mendekatinya.     

"Bagaimana perasaanmu?" Suara Su Mohan membuyarkan pikiran Ye Fei.     

Ye Fei sedikit terkejut, kemudian ia yakin kalau pria di depannya benar-benar Su Mohan. Tapi begitu ia mengingat kembali adegan di mana Su Mohan dan Ye Ya duduk berseberangan kemarin, Ye Fei merasakan sakit di hatinya. Ia langsung menutup matanya lagi dan tidak ingin melihat wajah pria itu.     

Alis Su Mohan berkerut, khawatir jika Ye Fei merasa tidak nyaman. Volume suaranya pun dinaikkan sehingga terdengar sedikit lebih keras, "Apakah kau merasa sangat tidak nyaman?"     

"Keluar, aku tidak ingin melihatmu." Ye Fei membuang wajah dan berkata dengan suara dingin. Namun air mata sudah mengalir di matanya.     

Su Mohan terdiam beberapa saat, kemudian ia membuka mulutnya dan ingin menjelaskan. Tapi setelah memikirkannya kembali, ia benar-benar berbohong pada Ye Fei kemarin. Bagaimanapun ia tidak ingin membuat Ye Fei terlalu banyak berpikir. Karena itu semua telah terjadi, sudah tidak ada gunanya menjelaskan apa yang terjadi.     

"Aku akan membantumu duduk supaya bisa makan sesuatu," kata Su Mohan dengan suara yang dalam. Meskipun Ye Fei tidak memberinya ekspresi wajah yang baik, suasana hatinya sudah tidak seperti sebelumnya karena Ye Fei sudah sadar.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.