Kembalikan Kalung Itu Padaku
Kembalikan Kalung Itu Padaku
Setelah beberapa langkah mengejar ketinggalan, Ye Fei meraih lengan Ye Ya dengan satu tangan. Tapi ia tidak tahu apakah karena dirinya tergesa-gesa, Ye Fei secara tak sengaja menginjak gaun Ye Ya. Ye Ya menjadi terhuyung-huyung dan langsung tergelincir ke lantai.
"Ah!" seru Ye Ya yang terkejut.
Ye Fei dengan cepat berjongkok untuk membantunya berdiri, "Bagaimana keadaanmu? Apakah kamu baik-baik saja?"
"Pergi!" Ye Ya mendorong Ye Fei menjauh. Hari ini ia tidak ingin berpura-pura lagi. Ye Ya telah membenci Ye Fei sejak masih kecil. Ia sangat membencinya. Sekarang wanita jalang ini telah mencuri lelakinya. Jika ia terus berpura-pura, ia takut orang lain akan mengira dirinya tidak waras!
Ye Fei didorong oleh Ye Ya dan tiba-tiba jatuh ke lantai. Telapak tangannya bergesekan pada lantai, menyebabkan goresan kecil di sana.
Nyanyian dan tarian berhenti sejenak. Orang-orang yang lalu lalang dan mengobrol juga berhenti berbicara. Mata mereka tertuju pada Ye Ya dan Ye Fei.
"Ye Ya, kembalikan kalung itu padaku." Ye Fei menatap Ye Ya di depannya dengan wajah tenang. Tapi saat ia mengatakan itu, Ye Ya tercengang.
Apakah otak wanita ini tidak waras?
Jelas-jelas kalung itu sudah kukembalikan padanya tadi?
Jangan-jangan ...
Wajah Ye Ya segera menjadi kacau. Wanita ini menjebaknya. Ia pasti ingin mengambil kesempatan untuk menjebaknya!
"Jangan bicara omong kosong, semua orang juga melihatnya. Aku sudah mengembalikan kalungnya padamu." Ye Ya memaksa dirinya untuk tenang, sehingga ia tidak akan jatuh ke dalam tipuan Ye Fei.
Ye Fei memperlihatkan kalung perak dari tangannya. "Yang kamu berikan padaku bukan kalung yang sama. Ini bukan milikku."
Ye Ya menatap kalung itu dari atas hingga ke bawah. Kalung yang awalnya ada di lehernya, tidak tahu sejak kapan berada di tangan Ye Fei. Jika kalung yang ia berikan bukan yang kalung yang asli, lalu kemana perginya kalung dengan liontin daun itu?
Ye Ya langsung merasa bahwa segala sesuatunya tidak sesederhana itu, dan firasat buruk muncul dari hatinya.
Pada saat ini, orang-orang yang berada tidak jauh dari tempat kejadian juga mendengar keributan tersebut. Jiang Huiru dan Ye Tiancheng bergegas membantu Ye Ya untuk bangkit dari lantai. "Yaya, ada apa?"
Ye Fei memandang Ye Tiancheng, yang menganggapnya seperti tidak ada, dan akhirnya kali ini ia benar-benar menyerah. Pada saat ini, ada sebuah tangan hangat sedang memegang pinggangnya dan membantunya berdiri.
Ye Fei mendongakkan kepalanya untuk melihat Su Mohan yang telah datang entah sejak kapan. Senyum kecil terbentuk di sudut bibirnya. Ye Fei meraih salah satu tangan Su Mohan dan bersandar di pelukannya.
Mata Su Mohan bersinar terang, tapi dengan cepat kembali normal.
"Ayah, Ye Fei menuduhku. Aku sudah mengembalikan kalungnya, tapi kemudian dia memfitnah dan menjebakku!" Ye Ya jelas sangat marah. Ia adalah satu-satunya orang yang bisa menjebak Ye Fei sejak masih kecil. Tapi sekarang ia malah dijebak balik oleh Ye Fei. Bagaimana mungkin ia tidak marah!
Su Mohan melirik leher polos Ye Fei, dan melihat kalau kalung yang ia berikan padanya telah hilang.
"Apa yang terjadi?" Su Mohan menatap Ye Ya dengan wajah serius, sepertinya sedang bertanya padanya.
Ye Ya buru-buru menceritakan masalahnya kembali, dan masih tidak lupa menarik para wanita yang tadi berada disekitarnya kemudian berkata, "Bukankah kalian semua melihat dengan mata kepala kalian sendiri kalau aku telah mengembalikan kalung itu padanya?"
"Benar, aku melihat Yaya mengembalikan kalung itu barusan," kata salah seorang wanita.
"Ya, aku juga melihatnya." Wanita lain menjawab.
"Benar, saat kamu tidak setuju untuk meminjamkannya kepada Yaya selama beberapa hari, Yaya langsung mengembalikannya padamu."
...